2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita
Faktor yang mempengaruhi status gizi telah diperkenalkan UNICEF dan telah digunakan untuk menilai status gizi yang dikutip dari materi Aksi Pangan dan Gizi
Nasional Depkes RI, 2000 sebagai berikut : 1.
Makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab kurang baiknya status gizi tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga
karena penyakit anak. Anak yang mendapatkan makanan yang baik tapi sering sakit diare atau demam dapat mempengaruhi status gizi balita.
2. Ketahanan pangan keluarga. Pola asuh serta pelayanan kesehatan dan
lingkungan merupakan kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keuarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya.
Pola pengasuhan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang secara optimal baik
fisik, mental dan sosial.
2.3.1 Tingkat Pendidikan Ibu
Pendidikan adalah upaya yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sosial ekonomi, kesehatan, dan gizi yang baik tidak akan
dapat bertahan tanpa adanya manusia yang memiliki pendidikan yang berkualitas. Faktor pendidikan ibu yang rendah berdampak pada pengetahuan ibu yang rendah
tentang pola hidup sehat dan pentingnya zat gizi bagi kesehatan. Perilaku keluarga yang salah dalam penyediaan makanan pada anak juga akan menimbulkan masalah
Universitas Sumatera Utara
gizi pada anak. Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak, karena dengan pendidikan yang baik, maka orang tua dapat
menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baikcara mempraktekkan pola asuh dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana cara
menjaga kesehatan anak, pendidikannya dan sebagainya Soetjiningsih, 1995. Pendidikan orangtua khususnya pendidikan ibu berpengaruh terhadap
kemampuannya dalam menerima informasi dari luar, terutama dalam pengasuhan anak, cara merawat anak yang baik, bagaimana menjaga anak agar tetap sehat dan
mengajari anak dengan benar. Pendidikan ibu juga sangat penting dalam penyediaan makanan bagi anak balitanya, pengetahuan yang diperoleh ibu sangat menentukan
dalam memilih jenis makanan yang dikonsumsi oleh balitanya dan anggota keluarga lainnya. Tingkat kecukupan energi dan zat gizi pada balita relative tinggi bila
pendidikan ibu tinggi Depkes RI, 2000. Angka melek huruf ibu merupakan salah satu indikator penting yang membawa
pengaruh positif terhadap anak. Hal ini dapat memudahkan ibu untuk memperoleh dan menyerap informasi yang ada khususnya dalam hal kesehatan dan gizi anak.
Pendidikan gizi ibu bertujuan untuk meningkatkan penggunaan sumber daya makanan yang tersedia. Dari hal terebut dapat diasumsikan bahwa tingkat kecukupan
energi dan zat gizi pada balita relatif tinggi bila pendidikan gizi ibu tinggi Kemenkes, 2013.
Pendidikan formal ibu akan mempengaruhi tingkat pengetahuan gizi ibu, semakin tinggi pendidikan ibu semakin tinggi kemampuan untuk menyerap pengetahuan
praktis dan pendidikan non formal terutama melalui media massa. Berg, 1986.
Universitas Sumatera Utara
Ibu yang pendidikannya lebih rendah atau tidak berpendidikan biasanya mempunyai anak yang lebih banyak dibandingkan dengan yang berpendidikan lebih tinggi. Selain
itu, ibu yang berpendidikan rendah lebih susah diajak untuk mendapatkan dan menyerap informasi yang ada. Ibu yang mempunyai pengetahuan baik tentang pangan
dan gizi, maka dalam hal pemilihan makanan keluarga akan memperhatikan faktor gizi termasuk memperbaiki keadaan gizi balita. Dan balita yang mengalami
pertumbuhan yang lambatbalita dengan status gizi buruk juga berisiko 3 kali lebih besar berasal dari ibu yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah Paudel, 2012.
2.3.2 Pengetahuan Ibu