Ka t a Ka t a Ka t a Ka t a Ka t a

Ka t a Ka t a Ka t a Ka t a Ka t a

Penggolongan frasa berdasarkan kelompok kata dapat dibedakan menjadi dua.

1. Frasa Endosentris

a. Frasa endosentris atributif terdiri atas inti dan penjelas.

Bab 9 Diskusi

Contoh:

Pelaku peledakan / sedang tersenyum inti penjelas / penjelas inti Frasa pelaku peledakan disebut juga frasa atribut berimbuhan

karena penjelasnya merupakan kata berimbuhan.

Contoh:

1 a. Tentukan macam frasa yang

Masyarakat I ndonesia / sangat mengecam

terdapat dalam kalimat beri-

inti penjelas / penjelas inti /

k ut !

/ tragedi berdarah tersebut. a. Di Jakarta, ibu kota RI , sering inti penjelas

terjadi demonstrasi. Tragedi berdarah disebut atribut berimbuhan karena penjelasnya b . Masyarakat I ndonesia sangat merupakan kata yang berimbuhan. mengecam tragedi berdarah

di depan Kedubes Australia.

b. Frasa endosentris koordinatif adalah frasa yang unsur pem- c. Musibah yang terjadi di Nias

bentuknya merupakan kata yang sederajat kedudukannya. merupakan musibah nasional.

Contoh: d . Suasana kehidupan di Am- Mereka menangis dan meratapi nasibnya.

bon sesudah kerusuhan sa-

c. Frasa endosentris apositif bersifat keterangan yang ditambahkan ngat mencekam. atau diselipkan.

e . Pelaku kejahatan seharusnya Contoh: dihukum set im pal dengan perbuat annya.

Pak Andi, camat kami , sedang menghadiri pertemuan.

1 b. Tentukan frasa indosentrik

2. Frasa Eksosentris

da n e x ose n t r i k da l a m

Bila gabungan tersebut berlainan kelasnya dari unsur yang

kalimat a s/ d e di atas!

membentuknya. Kedua gabungan kata tersebut tidak dapat dipi-

2 . Tentukan frasa atribut ber-

sahkan karena merupakan satu kesatuan.

i m bu h a n ya n g t e r da pa t

Contoh :

pada soal nomor 1 di atas!

3 . Buatlah lima contoh kalimat

I a pergi ke Bandung bersama ayah.

dengan menggunakan per-

I a pergi ke sekolah tanpa pamit kepada ayah.

luasan kat a dengan kat a

I a bekerja sebagai guru.

penggolong yang berbeda!

4 . Perluaslah kata berikut de-

.3.2 .3.2 .3.2P .3.2 .3.2 P P Pe n g g l n g a n P engglngan engglngan engglngan e n g g l n g a n ra s a Be rd a s a rka n K ra s a Be rd a s a rka n Ke la s ra s a Be rd a s a rka n K ra s a Be rd a s a rka n K ra s a Be rd a s a rka n K e la s e la s e la s e la s

ngan menggunakan yang,

Ka t a Ka t a Ka t a Ka t a Ka t a

lalu pergunakan dalam ka- limat dengan tepat!

Selain klasifikasi berdasarkan inti atau pusat, frasa juga dapat dibedakan berdasarkan kelas kata yang menjadi inti frasa tersebut. a. Warga kota;

b . Kebersihan lingkungan;

1. Frasa Nominal, inti frasanya adalah kata benda. c. Bencana banjir;

Contoh: rumah besar, pengetahuan umum, dan guru baru. d . Kehidupan masyarakat;

2. Frasa Verbal, inti frasanya adalah kata kerja. e . Tragedi kemanusiaan; Contoh: bertanam sayur, menerima tamu, dan membaca berita.

f. Sampah; g . Suasana pagi;

3. Frasa Adjektival, bila inti frasanya ber-bentuk kata sifat. h . Kemacet an;

Contoh: sangat tinggi , sangat menakjubkan , dan cantik sekali. i. Kejahatan;

4. Frasa Preposisional, bila intinya di bawah pengaruh sebuah j. Kematian; dan preposisi.

k. Keamanan lingkungan. Contoh: dengan senjata tajam, ke sekolah, bagi ayah saya, dan

dari pasar.

Bahasa dan Sastra I ndonesia Kelas XI SMA/ MA

Selain contoh di atas, frasa juga dapat dibedakan atas:

1. Frasa setara, bila kedudukan kata-katanya sederajat. Contoh: ayah ibu , kakak adik , dan suami istri .

2. Frasa bertingkat, bila gabungan kata itu ada yang menjadi inti. Contoh: rumah itu, petani muda, dan sangat nakal .

Berikut ini frasa Nominal yang diperluas.

1. Diperluas dengan meletakkan kata penggolong di depannya. Contoh: lima ekor ayam , beberapa butir telur , dan sepucuk surat .

2. Diperluas dengan kata penunjuk ini atau itu. Contoh: baju merah itu , rumah mewah ini , dan mobil bagus ini.

3. Diperluas dengan kata yang . Contoh:

- Orang yang malas itu akhirnya kehilangan pekerjaan. - Celana dia yang kuning dibeli di Singapura.

4. Diperluas dengan menambahkan aposisi. Contoh: -

I ndonesia, negara yang kita cintai , sedang dilanda musibah.

Penelitian adalah kegiatan mempelajari sesuatu survei. Sedangkan penelitian eksperimental adalah dengan saksama, terutama untuk menemukan fakta

penelitian yang berusaha memberi perlakuan atas baru atau informasi tentang sesuatu itu untuk me-

objek yang dikaji.

nemukan teori baru, premis-premis, dalil-dalil, atau Ada pelbagai bentuk penataan laporan, namun kaidah-kaidah.

pada dasarnya sama, yakni terdiri atas dua bagian Pemaparan laporan penelitian meliputi masalah

pokok, yaitu bagian pendahuluan dan bagian isi. yang diteliti, latar belakang masalah, tujuan pene-

Bagian pendahuluan berisi informasi yang membantu litian, ruang lingkup masalah, anggapan dasar, hipo-

pembaca untuk lebih mudah memahami isi laporan. tesis, teori yang digunakan, penentuan sumber data,

Bagian isi memuat uraian utama tentang hasil pengumpulan data, dan pengolahan data melalui

penelitian.

deskripsi analisis dan interpretasi. Laporan penelitian umumnya terdiri atas 5 bab, Ada dua jenis penelitian, yaitu penelitian des-

yaitu (1) Bab I - Pendahuluan, yang berisi latar bela- kriptif dan penelitian eksperimental. Penelitian des-

kang dilakukannya penelitian, msalah penelitian, dan kriptif adalah kegiatan mengamati, mengumpulkan

tujuan penelitian; (2) Bab I I – Kerangka Teori, yang data, menganalisis data, dan menyimpulkan apa

berisi penjelasan teori yang digunakan untuk melaku- adanya, tanpa ada perlakuan apa pun dalam proses

kan penelitian; (3) Bab I I I – Metode Penelitian, yang penelitiannya. Contoh penelitian dengan metode

memaparkan metode penelitian yang digunakan,

Bab 9 Diskusi

misalnya menggunakan metode penelitian deskriptif; Rangkuman diskusi adalah ringkasan kegiatan (4) Bab I V – Analisis Data, yang berisi analisis data

diskusi yang ditulis dalam bentuk notulen diskusi. I si untuk menghasilkan penemuan sebagaimana telah

notulen diskusi meliputi judul diskusi, pembicara, mo- disebutkan dalam tujuan penelitian; (5) Bab V – Kesim-

derator, notulis, waktu dan tempat, peserta, acara, pulan, yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian.

dan kesimpulan diskusi.

Peserta diskusi harus aktif mengemukakan pen- Frasa adalah kesatuan yang terdiri atas dua kata dapat secara objektif dan mengandung kebenaran.

atau lebih yang masing-masing mempertahankan Agar dapat merumuskan gagasan dengan baik, harus

makna dasar katanya. Frasa terdiri atas unsur inti jelas apa, mengapa, dan bagaimana menyampaikan-

dan penjelas.

nya, serta pemilihan katanya. Frasa berdasarkan kelompok kata ada frasa Dalam mengikuti diskusi kita perlu mencatat

endosentris dan eksosentris. Berdasarkan kelas kata, pokok-pokok pembicaraan, hal-hal yang masih kurang

ada frasa nominal, verbal, adjektival, preposisional. jelas, masalah yang ingin ditanggapi dengan sang-

Berdasarkan frasa setara dan frasa bertingkat. Se- gahan ataupun dukungan.

dangkan frasa nominal yang diperluas ada 4, yaitu Untuk menyampaikan sanggahan yang baik, perlu

diperluas dengan meletakkan kata penggolong di menggunakan alasan yang logis untuk memperkuat

depannya, diperluas dengan kata penunjuk ini atau gagasan, menyertakan fakta, menggunakan kalimat

itu, diperluas dengan kata yang, dan diperluas dengan efektif, dan memperhatikan santun berbahasa.

menambahkan aposisi.

I. Pilihlah salah satu jaw aban yang paling

asongan merupakan beberapa fakt or yang

t epat !

menimbulkan kemacetan.

1. Bab dalam laporan penelitian yang berisi latar Berdasarkan pernyataan di atas dapat ditarik belakang dilakukannya penelit ian, masalah

kesimpulan ...

penelitian, dan tujuan penelitian adalah bab ... .

a. Kemacetan lalu lintas disebabkan berbagai

a. kerangka teori

faktor.

b. analisis data

b. Kemacetan lalu lintas dapat diatasi bila ada

c. pendahuluan kepedulian masyarakat dan instansi terkait.

d. metode penelitian

c. Kemacetan dapat diatasi bila masyarakat

e. kesimpulan

berperan aktif.

2. Set elah Anda menent ukan t opik penelit ian,

d. Kemacetan lalu lintas belum dapat diatasi langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan

secara maksimal.

adalah ... .

e. Kemacetan lalu lintas menimbulkan kete-

a. menentukan judul penelitian gangan fisik dan mental.

b. menentukan keranka teori

4. Kenaikan t arif BBM ini hanya akan efekt if

c. menentukan tujuan penelitian menurunkan konsumsi BBM jika dikaitkan dengan kebij aksanaan penghemat an lainnya, yakni

d. mengidentifikasi data batasan temperatur pendingin udara dan pengu-

e. membatasi topik rangan jam siar televisi. Kalau yang dilihat hanya

3. Permintaan sumbengan di jalan raya, ketidak- satu bagian, pasti tidak efektif karena yang disiplinan pengemudi, ketidaksiapan sarana dan

dikenai hanya masyarakat tertentu, yakni pemilik prasarana j alan, dan kehadiran pedagang

modal antara 1500 cc hingga 3000 cc.

Bahasa dan Sastra I ndonesia Kelas XI SMA/ MA

Topik yang dibicarakan dalam teks tersebut Frasa yang dicetak tebal pada kalimat di atas adalah ...

satu pola dengan frasa yang menjadi bagian

a. Keefekt ifan kenaikan t arif bahan bakar

kalimat ...

minyak.

a. Pribadi yang tangguh menjadi salah satu

b. Kenaikan PPn bahan bakar minyak yang syarat pemimpin organisasi tersebut. meresahkan.

b. Kulihat ia sedang melerai anak yang ber-

c. Produksi mobil hemat energi, hemat biaya,

kelahi .

dan hemat segalanya.

c. Aku harus memanasi sayur yang kemarin .

d. Pengurangan jam siar televisi sebgai peng-

d. Lelaki itu lebih memilih tinggal dengan istri hematan energi.

yang kedua .

e. PPn BBM untuk pemilik mobil 1500 cc sampai

e. Pak Hero memperbaiki buku yang rusak . dengan 3000 cc milik orang kaya.

9. Frasa di bawah ini yang seluruhnya berpola DM

5. Kalimat dukungan yang tidak tepat dalam diskusi terdapat pada kalimat ... adalah ...

a. Kemarin malam perempuan itu datang lagi.

a. Saya sependapat dengan Kepala Sekolah

b. Sudah lama lelaki tidak muncul lagi. bahwa menjelang liburan semester genap kita

c. Setiap siswa akan dilantik di gedung itu. akan mengadakan study tour.

d. Kehadiran Anda kami tunggu.

b. Menurut saya apa yang disampaikan oleh

e. Anak itu sangat nakal. Kejagung sangat tepat bahwa kasus Soeharto

10. Frasa eksosentris terdapat pada kalimat ... di SP3-kan.

a. Setiap ibu akan menyayangi anaknya.

c. Kiranya apa yang disampaikan oleh Kejaksaan

b. Musim kemarau ini sangat panjang. Tinggi Bali sangat tepat, bahwa eksekusi

I mam Samudra akan segera diagendakan.

c. Para siswa harus berpakaian rapi di sekolah.

d. Kiranya tidak arif apabila mantan penguasa

d. Seorang ayah harus memperhatikan anak- Orde Baru itu harus diadili seperti yang

nya.

disuarakan oleh mahasiswa di berbagai kota.

e. Kepergian kakeknya sangat menusuk hatinya.

e. Saya mendukung bila OSI S kita akan mem-

II. Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!

peringati bulan bahasa.

1. Jelaskan langkah-langkah membuat laporan hasil

6. Kalimat kritik yang baik dalam diskusi adalah ...

penelitian!

a. Peser t a paw ai penolakan RUU APP di

: Pelajar malas membaca Bundaran HI adalah perempuan tidak berguna. Buatlah batasan untuk topik di atas!

2. Topik

b. Apa yang dilontarkan Ketua Forum Betawi Rempug sangat tidak masuk akal.

3. Sebelum kedudukannya tergeser oleh tele- visi, game, atau komputer, membaca adalah

c. Kiranya apa yang disampaikan Ketua Forum salah satu kegiatan untuk membunuh kejenuhan

Betawi Rempug kurang arif. (atau waktu) yang cukup banyak diminati oleh

d. Yang melanggar RUU APP harus dikucilkan. anak-anak dan remaja. Namun, dewasa ini, se-

e. Saya sangat menentang RUU APP. pertinya hal itu sudah tak berlaku lagi.

7. Frasa di bawah ini yang tergolong frasa nomina Buatlah kalimat tanggapan untuk kutipan paragraf

adalah ... .

di atas!

a. jalan besar

4. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur yang harus

b. bekerja keras ada dalam notulen diskusi!

c. cantik sekali

5. Buatlah kalimat menggunakan frasa berikut ini!

d. membaca novel

a. jalan besar

e. membaca koran

b. sangat tinggi

8. Direkt ur baru perusahaan it u harus segera

c. ke pasar

membereskan proyek yang terbengkelai.

d. kakak adik

e. sangat nakal

Bab 10 Cerpen

Buku kumpuan cerpen Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi karya Seno Gumira Ajidarma, Filosofi Kopi karya Dewi Lestari, dan Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek , karya Djenar Maesa Ayu.

Cerpen tidak hanya Anda jumpai di majalah atau surat kabar. Kini banyak kita jumpai buku kumpulan cerpen di toko buku.

Paska doc.

Hamka. Selanjutnya cerpen berkembang dengan

i bab sepuluh ini, melalui topik “ erpen” , kalian pesat dan kini merupakan bentuk prosa yang domi- akan diajak untuk dapat m engidentifikasi alur

nan karena mudah disampaikan melalui surat kabar, penokohan dan latar dalam cerpen. Selain itu kalian

juga akan diajak untuk dapat menemukan nilai-nilai majalah, dan radio. Bahkan ada majalah yang sema- dalam cerpen yang dibacakan.

ta-mata memuat cerpen. Suman H.S. dikenal sebagai ntuk itu ertama tama kalian diajak untuk dapat

“Bapak Cerpen dan Novelis I ndonesia”. Novel per- mengidentifikasi alur dalam cerpen yang dibaca, men-

tamanya adalah Kasih Tak Terlerai (1929). diskusikan penokohan dan latar dalam cerpen, dan

memberikan komentar terhadap isi cerpen berda- sarkan kelebihan dan kekuranganya isinya.

1.1 1.1 1.1 1.1 1.1 Me n g id e n ti ika s i lu r Me n g id e n ti ika s i lu r Me n g id e n ti ika s i lu r Me n g id e n ti ika s i lu r Me n g id e n ti ika s i lu r

Kedua , kalian diajak untuk dapat menemukan nilai moral yang terkandung dalam cerpen menemu-

Pe no ko han dan P P P P e no ko han dan e no ko han dan e no ko han dan e no ko han dan atar atar atar atar atar

kan nilai keagamaan yang terkandung dalam cerpen.

d a la m Ce rpe n d a la m Ce rpe n d a la m Ce rpe n d a la m Ce rpe n d a la m Ce rpe n

Selamat belajar dan sukseslah selalu. Mengidentifikasi cerpen dapat dilakukan ber-

dasarkan dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur Di I ndonesia cerpen mulai ditulis sekitar 1930.

ekstrinsik. Anda tentu sudah sering mempelajari ke- Kumpulan cerpen yang pertama adalah Teman Duduk

dua unsur ini. Kedua unsur ini merupakan salah satu karya M. Kasim (1936). Cerpen kemudian dikembangkan

bahan kajian hasil karya sastra. Pada bagian ini Anda oleh pengarang Pujangga Baru, seperti Armin Pane dan

akan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen.

Bahasa dan Sastra I ndonesia Kelas XI SMA/ MA

1.1.1 1.1.1 1.1.1 1.1.1 1 . 1 . 1 Me m ba ca e r e n Me m ba ca e r e n Me m ba ca e r e n Me m ba ca e r e n Me m ba ca e r e n

Bacalah cerpen berikut ini dengan lafal dan intonasi yang benar!

ggak T ggak T ggak T ggak T g g a k Ta u Ma lu a u Ma lu a u Ma lu a u Ma lu a u Ma lu

Suatu petang, seorang wanita muda sedang duduk di ruang tunggu bandara yang tak terlalu ramai. Jenuh menunggu, ia pun berjalan-jalan, masuk ke sebuah toko buku dan membeli novel, favoritnya. Sebelum kembali ke tempat duduknya, ia pun me- nyempatkan membeli sekantung kue. Selang satu kursi di sebelah

1. Cermatilah cerpen Nggak Tahu kanan tempat duduk wanita itu, duduk seorang pria tua berkaca- Malu! mata dengan tongkat kayu tergenggam erat di tangannya. Setelah

2. Men u r u t p en d ap at An d a tersenyum basa-basi kepada pria tua itu, ia pun duduk dan langsung kelebihan apakah yang diton-

asyik membaca novel yang baru dibelinya. Tanpa menghiraukan jolkan dalam cerpen tersebut?

apa pun yang terjadi di sekitarnya, sebagaimana layaknya ke- Apakah dari segi unsur peno-

banyakan sikap orang metropolitan. Wanita itu terus membaca kohan, tema, atau alur?

dan membaca.

Setelah beberapa menit, ia mulai terganggu ketika pria tua itu mengambil satu kue dari kantung yang diletakkan di kursi di antara mereka, lalu memakan kue itu dengan nikmatnya. Mulanya, wanita itu tak menghiraukannya sambil terus membaca buku dan mengambil satu kue serta memakannya. Tapi apa yang terjadi? Pria tua itu pun kemudian mengambil lagi satu kue sambil terse- nyum lalu memakannya.

Karena tak mau ambil pusing dan membuat keributan, wanita itu tetap membiarkannya sambil terus membaca, memakan kue, dan sekali-kali melihat jam yang tergantung di dinding ruang tunggu. Lagi-lagi, pria tua itu pun mengambil satu kue dan me- makannya. “Kalau saja aku sedang tak berbaik hati, sudah kupang- gil polisi bandara yang sedang berjaga itu agar laki-laki tua tak tahu diri ini ditahan,” gumam wanita itu kesal dan sedikit marah.

Setiap satu kue diambil dan dimakannya, pria tua itu pun mengambil satu kue dan memakannya hingga tibalah saat ketika tinggal satu kue tersisa dalam kantung. Wanita itu membiarkannya karena penasaran dan mencoba ingin tahu apa yang akan dilakukan pria tua itu. Dengan senyum dan tawa kecil yang agak gugup, pria tua itu pun mengambil kue terakhir dan memotongnya menjadi dua lalu memberikan satu bagian kepada wanita itu.

“Nggak tahu malu!” kembali ia mengomel dalam hatinya dengan raut wajah yang kecut dan agak marah. Tiba-tiba terdengar pengumuman dari petugas bandara bahwa pesawat yang akan ditumpangi wanita itu telah datang dan seluruh penumpang dipersilakan segera menaiki pesawat.

“Kalau saja aku sedang tak berbaik hati, sudah kupanggil polisi bandara yang sedang berjaga itu agar laki-laki tua tak tahu diri ini ditahan,” gumam wanita itu

kesal dan sedikit marah.

Bab 10 Cerpen

Wanita itu pun segera mengemasi barang-barangnya tanpa sedikit pun menghiraukan si pencuri kue itu. Ia bergegas menuju pesawat.

Setelah berada di dalam pesawat, ia pun duduk dengan santai dan melanjutkan membaca novelnya. Sesaat setelah pesawat lepas landas, tanpa sengaja ia memegang tas kecil yang dibawanya dan dengan sangat terkejut mendapati sekantung kue di dalamnya.

1. Ketika Anda membaca cerita di

I tu adalah kue yang dibelinya di bandara. atas, bagaimana perasaan Anda “Kalau kueku ada di sini,” dia bergumam dengan napas yang

di awal cerita? agak sesak, “berarti kue yang tadi kumakan adalah kue pria tua

itu dan dia berbaik hati berbagi denganku.” Terlambat untuk minta 2. Ketika Anda membaca cerita di maaf. “Ah, ternyata sayalah si pencuri kue itu.”

atas, bagaimana perasaan Anda So... hati hati, jangan berprasangka buruk!

di akhir cerita? Too much suuzon will kill you.

3. Siapakah t okoh-t okoh sent ral dalam cerpen tersebut?

Sumber: Percikan I man No. 2 Th. 2004

4. Apa konflik yang dimunculkan dalam cerpen tersebut?

1.1.2 1.1.2 1.1.2 1.1.2 1.1.2 lu r P lu r lu r lu r lu r P P Pe n k P enk enk enk enk an dan an dan an dan an dan a n d a n a ta r e r e n a ta r e r e n a ta r e r e n a ta r e r e n a ta r e r e n

5. Pada diri tokoh mana cerita itu

A. Alur

berkembang? 6. Pada paragraf mana gambaran

Berdasarkan hubungan tersebut, setiap cerita mempunyai pola t okoh lelaki t ua digambarkan alur sebagai berikut: kurang baik?

a. perkenalan keadaan; 7. Sebutkan latar cerita (tempat,

b. pertikaian/ konflik mulai terjadi; waktu, dan suasana) cerita pen-

c. konflik berkembang menjadi semakin rumit; dek t ersebut !

d. klimaks; 8. Tuliskan ide pokok yang terda-

e. peleraian/ solusi/ penyelesaian. pat dalam cerpen tersebut!

B. Penokohan

9. Apa komentarmu terhadap pe- san cerita yang disajikan penulis?

Penokohan atau perwatakan adalah pelukisan tokoh cerita, baik 10. Cukup efektifkah cara penyajian

keadaan lahir maupun batinnya termasuk keyakinannya, pandangan cerita tersebut dalam mengolah hidupnya, adat-istiadat, dan sebagainya. Yang diangkat pengarang

perasaan pembaca? dalam karyanya adalah manusia dan kehidupannya. Oleh karena itu,

11. Jelaskan hubungan antara judul penokohan merupakan unsur cerita yang sangat penting. Melalui cerpen dan isinya! penokohan, cerita menjadi lebih nyata dalam angan pembaca. 12. Logis tidakkah apa yang digam- Ada tiga cara yang digunakan pengarang untuk melukiskan watak

barkan dalam cerpen di atas? tokoh cerita, yaitu dengan cara langsung, tidak langsung, dan kon-

13. Tanggapilah cara pembacaan tekstual. Pada pelukisan secara langsung, pengarang langsung

cerpen teman-teman Anda! Apa melukiskan keadaan dan sifat si tokoh, misalnya cerewet, nakal, jelek,

kekurangan dan kelebihannya? baik, atau berkulit hitam. Sebaliknya, pada pelukisan watak secara 14. Sampaikanlah tanggapan Anda

tidak langsung, pengarang secara tersamar memberitahukan keadaan tersebut di muka kelas! tokoh cerita. Watak tokoh dapat disimpulkan dari pikiran, cakapan,

dan tingkah laku tokoh, bahkan dari penampilannya. Watak tokoh juga dapat disimpulkan melalui tokoh lain yang menceritakan secara tidak langsung. Pada Pelukisan kontekstual, watak tokoh dapat disimpulkan dari bahasa yang digunakan pengarang untuk mengacu kepada tokoh.

C. Latar

Latar dibedakan menjadi tiga, yaitu latar waktu, latar tempat, dan latar suasana. Latar waktu adalah waktu (masa) tertentu ketika peristiwa dalam cerita itu terjadi. Latar tempat adalah lokasi atau

Bahasa dan Sastra I ndonesia Kelas XI SMA/ MA

bangunan fisik lain yang menjadi tempat terjadinya peristiwa-pe- ristiwa dalam cerita. Suasana adalah salah satu unsur intrinsik yang berkaitan dengan keadaan psikologis yang timbul dengan sendirinya bersamaan dengan jalan cerita. Suatu cerita menjadi menarik karena berlangsung dalam suasana tertentu. Misalnya, suasana gembira, sedih, tegang, penuh semangat, tenang, damai, dan sebagainya. Suasana dalam cerita biasanya dibangun bersama pelukisan tokoh utama. Pembaca mengikuti kejadian demi kejadian yang dialami tokoh utama dan bersama dia pembaca dibawa larut dalam suasana cerita.

1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 ila i n ila i d a la m e r e n ila i n ila i d a la m e r e n ila i n ila i d a la m e r e n ila i n ila i d a la m e r e n ila i n ila i d a la m e r e n

Penulisnya cerpen tidaklah asal-asalan membuat cerita. Penulis menuangkan idenya berdasarkan sebuah nilai yang ingin disampaikan kepada pembacanya, misalnya nilai moral dan nilai keagamaan. Selain kedua nilai itu, masih banyak nilai lain di masyarakat.

1.2.1 1.2.1 1.2.1 1.2.1 1.2.1 ila i M ra l d a n ila i K ila i M ra l d a n ila i K ila i M ra l d a n ila i K ila i M ra l d a n ila i K ila i M ra l d a n ila i Ke a g a m a a n eagamaan eagamaan eagamaan eagamaan

Pernahkah Anda membaca novel Tanah Gersang? Novel ini menampilkan tokoh-tokoh anak muda berandalan, khususnya tokoh Joni. Mereka melakukan tindakan apa saja yang jelas bertentangan dengan ajaran moral, seperti mempermainkan wanita, termasuk dengan istri orang, menipu, merampok, dan bahkan membunuh. Mereka jadi berandalan terutama disebabkan kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua. Hal inilah yang menjadi nilai moral, amanat, cerita itu. Hikmah yang diharapkan dapat dipetik dari cerita itu oleh pembaca, atau amanat yang ingin disampaikan Mochtar Lubis kepada pembaca, adalah agar kita orang tua senantiasa memper- hatikan anak, memberikan kasih sayang dan perhatian secukupnya,

Nilai moral (nilai etik) adalah nilai tak cukup hanya memberi uang saja dan kemudian bersenang-senang untuk manusia sebagai pribadi yang

sendiri. Jika hal tersebut dilalaikan, keadaan seperti yang diceritakan utuh, misalnya kejujuran; nilai yang

itulah salah satu bentuk akibatnya.

berhubungan dengan akhlak; nilai Pernahkah Anda membaca cerpen karya Navis yang berjudul yang berkaitan dengan benar dan

Robohnya Surau Kami? Dalam cerpen ini menceritakan kehidupan salah yang dianut oleh golongan

seorang penunggu surau yang hanya beribadah dan melupakan atau masyarakat.

usuran dunia, yang akhirnya bunuh diri. Dalam cerpen ini, tampaknya Nilai keagamaan adalah konsep

Navis ingin menyampaikan nilai keagamaan, bahwa kehidupan dunia mengenai penghargaan tinggi yang

akherat haruslah sama-sama dijalani secara seimbang. Manusia diberikan oleh warga masyarakat

memang harus beribadah secara sungguh-sungguh dan selalu ingat pada beberapa masalah pokok dalam

pada Tuhan. Namun selama masih di dunia ia tak akan dapat meng- kehidupan keagamaan yang bersifat

hindar dari kebutuhan duniawi.

suci sehingga menjadikan pedoman bagi tingkah laku keagamaan warga

Nilai moral dan nilai keagamaan tampak kental pada karya-karya masyarakat bersangkutan.

sastra I ndonesia. Nilai moral dalam karya sastra biasanya mencer-

minkan pandangan hidup pengarang yang bersangkutan. Tentunya, pandangan pengarang itu diakui sebagai nilai-nilai kebenaran olehnya dan ingin disampaikan kepada pembaca melalui karya sastra.

KBBI , 2001

Nilai moral dan nilai keagamaan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Pandangan hidup yang berhubungan dengan

Bab 10 Cerpen

moral itu bersumber dari nilai keagamaan. Seseorang bisa dikatakan orang bermoral, karena orang itu beragama. Moral lebih dekat hu- bungannya antara manusia dengan manusia, sedangkan agama hubungannya antara manusia dengan Tuhan.

1.2.1 1.2.1 1.2.1 1.2.1 1 . 2 . 1 Me n e m u ka n ila i M ra l d a n ila i Me n e m u ka n ila i M ra l d a n ila i Me n e m u ka n ila i M ra l d a n ila i Me n e m u ka n ila i M ra l d a n ila i Me n e m u ka n ila i M ra l d a n ila i K Ke a g a m a a n d a la m e r e n K K K e a g a m a a n d a la m e r e n e a g a m a a n d a la m e r e n e a g a m a a n d a la m e r e n e a g a m a a n d a la m e r e n

Bacalah cerpen di bawah ini dan temukan nilai moral dan nilai agama yang terkandung di dalamnya!

Pr s e s i Pr s e s i Pr s e s i Pr s e s i Pr s e s i

Mereka menumpahkan beras bawaannya ke bak besar di dapur, menyalami Kasmini sambil berkata

Mayat itu segera dimandikan dengan tuak. seperlunya; lalu pulang kembali. Sepuluh jerigen tuak ukuran besar sudah berbaris

“Kalau aku mati, mandikan mayatku dengan dekat dipan jerigen. Tabir kain wama hitam telah

tuak,“ kata Sogol sambil mengangkat gelasnya mengelilinginya. Sebentar lagi mayat Sogol akan

yang masih penuh.

dibaringkan di sini. Para pelayat, khususnya teman- teman akrab sang mayat, telah mempersiapkan

“Mayatmu bisa jadi tape,“ Dirjo menyahut. segalanya. Mereka mungkin akan menggerojokkan

“Manis kan?”

tuak dari mulut jerigen ke sekujur tubuh mayat secara “Dirubung semut, “ Bakron menimpali. bergantian, berjalan dari ujung kepala hingga ujung

kaki. Di langit, matahari mulai agak condong ke barat. “Hidup dari tuak, mati pun harus dengan tuak. Udara masih terasa panas. Debu-debu berterbangan.

Kamu harus melaksanakan.” Tuak berwarna putih Orang-orang terus mengalir ingin menyaksikan pro-

keruh itu segera ditenggak oleh Sogol hingga habis. sesi pemakaman Sogol.

Gelasnya diberikan pada Dirjo untuk giliran minum berikutnya. Dari Dirjo gelas lantas dioperkan pada

Sementara bunyi tetabuhan kuda lumping terus Bakron, lalu ke Yudi. Demikianlah gelas itu diputar bertalu-talu. Bunyinya keras, menghentak-hentak, dan secara beranting untuk wadah minum tuak hingga menggema ke mana-mana. Suasana kematian nyaris

ke Sogol kembali.

t erasa. Anak-anak berlarian mendekat . Mereka mengelilingi para penabuh hingga membentuk ling-

“Ada satu lagi amanatku,” Sogol kembali ang- karan yang makin lama makin memadat. Tetabuhan

kat bicara. “Apa tadi?”

ini akan terus mengiringi saat mayat Sogol diman-

“Amanat!”

dikan, diusung ke kubur, hingga ditanam di liang inilah “Wih, pakai amanat segala. Kayak orang top

prosesi paling ganjil, aneh, sekaligus meriah. Di se-

saja,” sergah Kamit.

panjang jalan usungan mayat Sogol akan ditonton seperti karnaval. Orang-orang akan berdiri di tiap

“I ni serius. Di samping memandikan dengan pagar depan rumah mereka, sedangkan anak-anak

tuak, saya minta diiringi tabuhan kuda lumping saat akan mengikuti para penabuh gamelan dari rumah

dimandikan dan dibawa ke kubur.” hingga ke mulut kuburan.

“Gampang!”

Mayat Sogol terbujur beku bertutupan kain jarit. Permintaan Sogol seperti ini sudah sering Sogol dibaringkan di atas dipan kecil tepat di tengah

diucapkan. Setiap kali minum tuak bersama teman- ruangan. Beberapa orang terlihat duduk pada gelaran

temanya, Sogol mengulangi permintaannya. Ham- tikar di sekitarnya. Rumah ini terasa amat sempit

pir semua orang dalam lingkaran pergaulannya dan mengigit. Sesekali terlihat kepala Kasmini, istri

telah mengetahui. Sogol dan tuak sepertinya tak Sogol, nongol dari pintu tengah dengan mata sembab.

dapat dipisahkan. Lelaki berkulit gelap ini membuka Seperti kadal hendak keluar dari lubangnya, kepala

warung tuak di depan rumahnya. Banyak laki-laki perempuan itu menoleh ke kiri kanan, melihat mayat

nongkrong di sini sepanjang hari. Tak heran kalau suaminya beberapa saat, kemudian masuk kembali.

anak-anak memanggil Sogol dengan “Pak Tuak”. Para pelayat perempuan datang dari pintu belakang.

Bahasa dan Sastra I ndonesia Kelas XI SMA/ MA

Sebelum itu, Sogol adalah seorang pemain Karena merasa sudah lama tak terlibat, tiba- kuda lumping keliling. Sudah lama dia ikut kelom-

tiba Sogol memutuskan untuk ikut bermain. Dia pok kesenian ini, menjajakan hiburannya dari

pun segera mengambil kuda dari nyaman bambu kampung ke kampung. Karena merasa pengha-

dan menaikinya. Dia masih hafal benar gerakan silannya terus melorot, Sogol akhirnya berhenti.

dan urutan-urutannya. Dengan diiringi tetabuhan Dia beralih membuka warung tuak yang dilengkapi

yang menghentak-hentak, lelaki itu berlenggak- makanan kecil. Sepanjang hari Sogol di warung

lenggok di tengah arena. Para penonton pun mulai ini, berjualan sekaligus ikut menikmati barang

berdatangan. Bunyi-bunyian itu telah memang- dagangannya. Sementara istrinya menjadi buruh

gilnya.

cuci dan setrika pakaian dari rumah ke rumah. “Wah, Sogol ikut main!“ terdengar teriakan Perempuan ini pagi-pagi sudah pergi dari rumah,

dari gerombolan penonton. pulang sebentar pada tengah hari, kemudian

berangkat lagi hingga petang.

“Terus!” Ternyata benar. Sogol kesurupan. Dia menjadi

Meski hampir seharian Kasmini berada di luar tontonan yang menarik. Matanya tampak merah

rumah, Sogol t ak pernah keberat an, bahkan dan nyalang. Lidahnya dijulur-julurkan dan mengu-

merasa senang karena istrinya mampu memper- nyah-ngunyah. Kuda anyaman bambu itu dipegang

oleh penghasilan. Bagi Sogol, asalkan di rumah kuat-kuat. Dia berputar-putar. Tapi sang pawang

sudah disediakan nasi dan lauk ala kadarnya, dia tampaknya punya keinginan lain. Sogol dipegang

sudah bisa hidup hingga sore. Nyaris sepanjang keningnya. Kuda tiruan diselakangan Sogol itu

hari mereka tak saling mengetahui pekerjaan ma- lantas dicabutnya. Sogol oleng beberapa saat. Sang

sing-masing.Dulu ketika awal Sogol membuka pawang menegakkannya. Tiba-tiba gerakan Sogol

warung tuak, pertengkaran memang kerap terjadi. seperti bermain silat. Kakinya pasang kuda-kuda

Kasmini tak setuju karena orang-orang yang mabuk dan kedua tangannya merentang ke samping. Lelaki

selalu membuat ulah. “Pulang saja ke desamu kalau itu dengan cepat koprol, jungkir balik, lalu berguling

tak setuju!” kata Sogol. “Aku juga bisa kerja!”jawab tiga kali di tanah. Sekarang dia bangkit lagi. Pasang

Kasmini. kuda-kuda. Dengan sigap kedua telapak kakinya “Orang mandul kayak kamu mau kerja? Pa- menghentak tanah. Sogol pun salto ke udara. Pe- ling-paling... ?”

nonton bersorak.

“Kamu yang mandul!” “Kalau aku kawin lagi pasti punya anak.” Sogol selalu memancing keributan. Lama-

lama Kasmini merasa bosan. Perempuan itu pun akhirnya tak terlalu ambil peduli. Meladeni Sogol akan menghabiskan tenaga. Dengan bersikap seperti itu Kasmini menjadi tenang. Rumah tang- ganya pun berjalan. Cintanya pada Sogol timbul tenggelam. Kewajibannya sebagai istri kadang dilaksanakan dengan senang hati, tapi pada ke- sempatan lain ada kemalasan merambat.

Kecintaan Sogol pada kuda lumping ternyata tidak hilang. Hari itu ada sekelompok kesenian yang dulu diikutinya lewat di depan rumah. Sogol masih mengenal anggotanya. Dia meminta agar kelompok itu main di situ. Ternyata mereka setuju. Pertun- jukan kuda lumping akan segera digelar. Salah se- orang anggotanya, terutama perempuan, akan meminta uang kepada para penonton secara ber- keliling dengan cara menyodorkan topi terbalik

Ternyata benar. Sogol kesurupan. Dia menjadi tontonan yang menarik. Matanya tampak merah yang sebelumnya terlebih dahulu diletakkan sejum-

dan nyalang. lah uang sebagai pancingannya.

Bab 10 Cerpen

Bunyi tetabuhan tiba-tiba beralih seperti irama Yang paling mengejutkan, katanya, ada juga tuak dangdut. Sogol spontan berjoget. Lenggak-lenggok

yang dioplos dengan obat nyamuk oles dan jamur. tubuhnya sangat luwes. Para penonton tertawa.

Semua ditenggak Sogol. Bekas bungkus obat nya- Tidak seberapa lama Bakron masuk ke arena de-

muk oles itu memang benar-benar ada, tergeletak ngan membawa segelas tuak dan disodorkan ke

di tempat orang-orang yang menyodorkan tuak dan Lelaki itu meminumnya dengan cepat. Beberapa

berbagai minuman keras tadi. Berita yang terakhir saat setelah itu muncul lagi Dirjo. Kali ini bukan

ini lebih masuk akal, tapi tak ada yang berani me- tuak yang disodorkan, tapi bir. Sogol pun meneng-

mastikan.

gaknya. Belum ada dua menit, ganti Kamit yang “Mayatnya perlu di bawa ke rumah sakit untuk menyodorkan segelas minuman. Kali ini warna

diotopsi,” kata Pak RT kepada Kasmini. minuman itu agak keungu-unguan. Tubuh Sogol

terlihat makin ringan. Gerakan dan lenggokannya

“Diapakan?”

makin lentur. Arena ini benar-benar milik Sogol.

“Diperiksa.”

Para penonton melingkar makin padat. Sogol “Apa bisa hidup lagi ?” istri Sogol itu melon- terus berjoget mengikuti irama jula-juli dangdut.

tarkan pertanyaan lagi.

Topi terbalik tampak dikelilingkan kembali. Para “Ya nggak bisa, tapi biar jelas.” penonton mengisinya dengan uang recehan secara

Kasmini akhirnya memutuskan agar mayat sukarela. Sesekali uang logam recehan yang dilem- suaminya tetap di rumah. Dia takut akan dikenakan par berbenturan hingga salah mental keluar dan berbagai biaya: ambulans, ongkos dokter, obat- menggelinding di tanah. obatan, dan keperluan lainnya. Rumah tangganya

“Minum lagi !” Karno menyodorkan tuak kem- dengan Sogol yang berlangsung lebih dari lima bali. Warna minuman itu sangat Keruh.

belas tahun juga tak dikaruniai anak. Jika mayat Mulut Sogol seperti sumur kehausan. Segala

suaminya harus dibawa ke rumah sakit, tentu makin yang disodorkan ditenggak dengan cepat. Para

merepotkan dirinya sendiri. Bagi Kasmini ada satu peminum yang biasa nongkrong di warung Sogol

pemikiran praktis: suaminya tak mungkin hidup lagi kali ini berkumpul. Mereka bergantian masuk arena

meski dibawa ke rumah sakit. Jadi biarlah mayat untuk menyodorkan tuak dan berbagai minuman

itu di rumah.

keras pada Sogol. Satu per satu. Entah sudah bera- Tetabuhan semakin keras. Sudah cukup lama pa gelas mengalir ke tenggorokannya.

bunyi, gamelan itu bertalu-talu. Perlengkapan untuk Beberapa saat setelah pertunjukan usai, Sogol

memandikan mayat sudah lengkap. Kini orang- tak sanggup bangkit. Jadi dia digotong menjauh

orang yang hendak melaksanakan tugasnya sudah dari arena kemudian dibaringkan untuk memulih-

bergerombol dekat tabir.

kan kesadarannya. Tapi kondisi Sogol belum juga “Nunggu apa lagi? Ayo dimandikan!” terdengar pulih setelah beberapa waktu berlalu. Mulut lelaki

teriakan.

itu tampak mengeluarkan busa. Beberapa orang

“Ayo mulai!”

menggoncang-goncangkan tubuhnya. Usaha itu tak membawa hasil. Ternyata Sogol sudah kehilangan

Empat laki-laki berjalan ke halaman. Mereka nyawanya. I stri laki-laki itu menjerit dan diikuti

berunding dulu beberapa saat, kemudian segera tangisan panjang. Orang-orang terhentak. Para te-

masuk ke rumah. Tak lama berselang, mayat Sogol tangga berlarian. Berita kematian segera mengalir.

pun tampak diusung keluar. Tetabuhan makin Mereka yang telah meninggalkan tontonan itu kem-

menggila. Sepertinya pertunjukan besar segera bali berlarian ke rumah Sogol. Para penabuh game-

dimulai. Pandangan orang-orang tersedot ke arah lan yang mulai berkemas mengurungkan niatnya.

mayat. Sedangkan anak-anak berlarian hendak menyaksikan dari dekat. Usungan itu telah tiba di

Tak ada yang tahu pasti sebab kematian Sogol.

tempat pemandian.

Ada yang mengatakan bahwa Sogol kecapekan. Ada pula yang menyatakan bahwa Sogol diambil

Tabir kain warna hitam disingkap. Jenazah pun oleh roh halus yang menempel saat kesurupan tadi.

masuk dan dibaringkan di dipan kecil ukuran mayat. Terdengar pula kabar, di antara tuak yang diminum-

“Buka saja tabirnya!”

kan Sogol tadi ada yang dioplos dengan spiritus.

Bahasa dan Sastra I ndonesia Kelas XI SMA/ MA

Tabir disingkap makin lebar. Mayat Sogol masih beku tertutup kain jarit. Sepuluh jerigen tuak ditata

memanjang di dekatnya. Orang-orang saling me- lihat.

“Gimana cara memandikannya?” Kamit mem- buka.

“Ya langsung di gerojok tuak.” “Dicucurkan sedikit demi sedikit dari mulut

jerigen.” “Nggak gitu,” Dirjo memotong, “Tuak dituangkan dulu ke dalam bak, terus

diambil dengan gayung. Disirami kayak nyirami kembang.”

“Mestinya pakai kain yang dicelupkan ke dalam Tabir disingkap makin lebar. Mayat Sogol tuak. Kain basah itulah yang pakai membersihkan

masih beku tertutup kain jarit. Sepuluh jeriden tuak ditata memanjang di dekatnya.

tubuh Sogol,” Wasis urun rembuk. Orang-orang saling melihat. “I tu namanya bukan dimandikan, tapi diseka.”

“I tu ngerepoti. Buka saja tutup jerigennya. Orang-orang saling melihat. Satu orang bawa satu jerigen. Kucurkan dari kepala

“Kalau begitu, begini,” Dulatip ambil bagian, hingga kaki mayat secara bergantian. Cepat sele-

“Tubuh mayat itu kotor. Disiram dulu dengan air, sai. Setuju?”

terus disabun sampai bersih, setelah itu disiram Darmaji menawarkan idenya.

lagi dengan air. Baru yang terakhir disiram dengan tuak.”

“Sepuluh jerigen besar. Tempat ini bisa banjir “Berarti akan kotor lagi?”

tuak.”

“Lengket.”

“Begini,” seorang lagi maju, “Kita buat dulu “Namanya tuak pasti lengket.” kayak kolam kecil dan diberi Tuak kita tuangkan

“Tapi itu permintaan Sogol!” semua ke kolam. Baru tubuh Sogol dimasukkan ke “Terus gimana? Perlu air atau tidak?” dalamnya beberapa saat.”

“Tidak!”

“ I tu namanya merendam, bukan meman-

“Perlu”

dikan.”

“Yang Pasti?”

“Tuak hanya untuk syarat. Jangan banyak- “Kalau gitu tolong angkat tangan. Siapa yang banyak,” terdengar lagi usulan dari Munip.

setuju atau tidak. Juga bukan soal suara terbanyak. “Oh tidak! Namanya mandi ya pasti banyak,”

Tolong dikembalikan pada pesan Sogol. Dia minta Bakron maju.

‘mandikan mayatku dengan tuak’. Titik.” “Sogol tidak ngomong banyaknya. Yang pen-

“Kalimat persisnya gimana?” ting pesannya sudah kita laksanakan.”

“Saya pernah dengar,” Yudi menjawab cepat, “Tuaknya ada sepuluh jerigen. Harus kita ge-

”dia minta disucikan dengan tuak.” rojokkan semua. Biar sempurna.” Sukamat maju.

“Tuak tidak bisa dipakai menyucikan,” Pak RT Dia menyibak dan mendekati mayat sambil berkata,

mengangkat tangannya.

“Satu jerigen cukup. Terus kita bilas dengan air.” “Bukan soal suci. Dia minta dimandikan dengan “Tidak usah air. Dia minta dimandikan dengan

tuak. Kata Dirjo tadi benar,” Bakron kembali bicara. tuak. Bukan air.”

“ Betul, dimandikan!” Sarmidi mengangkat “Air itu untuk membilas.”

tangannya.

“ Lho? Lak percuma kalau gitu. Tuaknya kan

“Dimandikan!”

hilang?” “Daripada ramai, lebih baik tak usah diman-

Bab 10 Cerpen

dikan. Langsung dikubur saja.”

“Ayo buka!”

“I tu malah salah!” sergah Matali. Dengan tangan agak bergetar Bakron membu- Suasana tiba-tiba menegang. Mereka saling

ka kain penutup. Orang-orang tiba-tiba tak ada memandang. Kali ini tak ada yang bicara. Semen-

yang bersuara. Kepala mereka terarah ke mayat. tara bunyi tabuhan terus bertalu-talu. Para pelayat

Suasana menjadi hening. Kain itu mulai disingkap yang mendekati tempat pemandian makin banyak.

pelan-pelan. Rambut sang mayat mulai tampak, Sebagian anak-anak menerobos ke depan. Tapi

lalu disusul kening, wajah, serta leher. Bakron mayat Sogol masih terbujur kaku dalam kain jarit.

berhenti tepat di bagian dada. Perhatian tersedot Tak bergerak.

ke arah mayat. Sosok yang sudah tak bernyawa “Kalau begitu panggilkan Pak Modin saja. Dia

itu tampak pucat, beku, dan kosong. kan terbiasa ngurusi mayat,” Pak RT memberi sa-

“Gimana?” nada Bakron menurun. ran.

“Buka terus.”

“Sogol minta yang memandikan kita. Bukan Pak Modin. Tadi kami sudah ngomong sama Pak

“Ya, buka.”

Modin. Dia terus pulang kembali.” Bakron melanjutkan membuka. Kain itu terus “Saya juga temannya. Jadi boleh dong mem-

dilorot ke bagian bawah. Tubuh mayat semakin beri saran. Kasihan mayatnya udah terlalu lama di

jelas. Kedua tangannya bersedekap di atas perut. sini.”

Ketika sampai di bawah pusar, tangan Bakron dihen- “ Justru kami ingin melaksanakan amanat

tikan oleh Dirjo. Mereka saling memandang. Dirjo Sogol.”

memegangi kain singkapan itu. Bagian kaki kemu- “Dia sudah mati. Semua tergantung kita.”

dian disingkap ke atas. Kain itu dihentikan dan “Bukan tergantung kita, tapi tergantung pesan

mengumpul di bawah pusar. Wajah dan tubuh Sogol,” Sarinidi menuding ke mayat.

mayat tampak sempurna.

“Tidak semua pesan harus dilaksanakan.”

“Sudah, disiram?”

“Justru kami salah kalau tidak melaksanakan

“Ya.”

amanatnya. Dia bisa gentayangan mencari-cari

“Ayo.”

kami.” “Ayo laksanakan! Buka tuaknya!” suara itu

“ Siram.”

terdengar makin keras. Mereka segera mengangkat jerigen itu ke “Ayo!”

pundak. Penutup jerigen itu sudah membuka. Bau “Ayo!”

kecut tuak melintas-lintas. Mereka akan menyiram- kan ke sekujur tubuh mayat dari kepala hingga ke

Bunyi tetabuhan juga makin keras menggema. kaki. Bakron berada pada giliran pertama. Dia men-

Sebagian orang dengan cepat bergerak. Terlihat dekat ke kepala mayat. Jerigen di pundak ditu-

teman-teman sang mayat sudah menenteng je- runkan dan siap digerojokkan ke kepala mayat. Dia

rigen. Satu persatu tutup jerigen itu dibuka. Kini berhenti beberapa saat. Memandang ke kanan kiri.

sepuluh jerigen besar itu sudah siap. Bakron segera Tak ada yang bersuara. Hening.

mendekat ke bagian kepala mayat, kemudian disusul Dirjo, Kamit, Karno, Yudi, Sarmidi, Matali,

“Sudah?”

dan yang lainnya. Tampak sekali Bakron ingin sege- “Ayo, siram!” terdengar suara tak sabar. ra membuka kain penutup mayat. Para pelayat

“Ayo!”

lainnya makin mendekat. Mereka membentuk ling- karan. Sekian banyak kepala berebut untuk dapat

“Ayo!”

kain penutup kepala. Para pelayat mendekat. Merangsek maju. “Bisa dimulai?” Bakron memegang kain penu-

Semua kepala berebut nongol. Bakron mengatur tup kepala.

posisinya. Jerigen sudah dalam posisi agak mir- ing. I sinya sudah kelihatan bergerak-gerak. Tuak

“Jangan dulu!” sebentar lagi mengucur dari mulut jerigen. Tumpah “Nunggu apa lagi?” Kamit kelihatan tak sabar.

ke wajah mayat.

“Satu, dua, ....”

Bahasa dan Sastra I ndonesia Kelas XI SMA/ MA

Tiba-tiba terdengar suara keras. “Hentikan!” Para pelayat terjingkat, Pandangan mereka spontan tertuju

ke arah datangnya suara itu, Mereka menyibak. Ternyata yang

Diskusikan soal- soal berikut ini

datang adalah Kasmini. I stri Sogol itu tiba dan berhenti di dekat

dalam kelompok!

mayat suaminya. Bibir Kasmini bergetar. Matanya merah dan 1. Analisislah t okoh dan peno-

mengeluarkan air. Dada perempuan itu tampak bergoncang- kohan cerpen Prosesi!

goncang. Nafasnya sangat kerap. Dipandangi sekujur tubuh mayat suaminya. Mulut Kasmini menggumamkan sesuatu, tapi tak jelas

2. Analisislah alur yang digunakan

terdengar.

dalam cerpen Prosesi! Beberapa saat setelah itu Kasmini mendekat ke Bakron. Dia

3. Analisislah latar yang ada dalam meminta agar tuak diturunkan ke tanah. Lelaki itu menurut. Kasmini cerpan Prosesi! pun meminta kepada pembawa tuak yang lain. Mereka segera 4. Analisislah nilai moral yang ter- menurunkan tuak yang dipanggulnya ke tanah. Perempuan itu, kandung dalam cerpen Prosesi! dengan tangan gemetar, menidurkan jerigen sehingga tuak Kutiplah kalimat atau paragraf mengalir ke tanah. Para pelayat terdiam. Sebagian mereka meng- dalam cerpen yang menunjuk- geser kakinya karena ada tuak mengalir. Kasmini kemudian berganti kan nilai tersebut! ke jerigen kedua. Tanpa menunggu isinya habis, jerigen ketiga,

5. Analisislah nilai keagamaan yang keempat, kelima, dan seterusnya ditidurkan ke tanah. Tuak dalam t er k an d u n g d al am cer p en

jerigen itu mengalir barsama-sama ke tanah. Lingkaran para pe- Prosesi! Kutiplah kalimat atau

layat serentak membesar. Mereka minggir. Cairan tuak melebar paragraf dalam cerpen yang me- ke bawah dipan dan sekitarnya. Sementara itu bunyi tetabuhan nunjukkan nilai tersebut!

juga berhenti.

6. Menurut Anda nilai apakah yang “Saya ini istri almarhum Kang Sogol. Sayalah yang berhak paling menonj ol pada cerpen

menentukan. Saya minta jenazah suami saya diperlakukan seperti Prosesi? Jelaskan! wajarnya. Maafkan suami saya. Saya minta Pak Modin.... Pak Modin

7. Apakah Anda menemukan nilai ....,” suara perempuan itu makin bergetar. Dia tak sanggup budaya pada cerpen Prosesi?

meneruskan kata-katanya. Tangannya ditutupkan ke wajah. Tu- Jelaskan!

buhnya agak oleng. Pak RT segera memegangi kedua pundak 8. Apakah Anda menemukan nilai

Kasmini. Perempuan itu sesenggukan. Sedangkan Pak Modin sosial pada cer pen Pr osesi?

ternyata sudah berdiri di belakangnya.

Jelaskan! Para pelayat terdiam. Mereka bersedekap. Ada rasa haru

Setiap kelompok mengemuka-

melintas pada wajah mereka. Di tengah-tengah, tubuh Sogol mem-

kan hasil diskusinya di depan

bujur kaku. Sebagai orang yang bertugas mengurusi jenazah di

kelas! Kelompok lain memberi-

desa ini, Pak Modin tahu dan mengerti apa yang diminta oleh

kan tanggapan dan saran

Kasmini.

Cuaca meredup. Terlihat awan putih bergerak lamban di langit. Esok dan seterusnya, Sogol tak akan kembali. Para pelayat mengantarkannya ke kuburan. Di sepanjang jalan, orang-orang yang berdiri di depan rumah melihat usungan itu dengan haru. Usungan terus menjauh dan menjauh. Menuju ke pekuburan. Debu- debu yang tersaruk kaki para pelayat masih mengapung-apung di sepanjang jalan yang habis dilalui, menempel di pagar-pagar dan daun-daun. Sementara, matahari mulai lingsir, pertanda hari segera berakhir.

M. Shoim Anwar, Guru SMA Alhikmah, Jalan Kebonsari Elveka V Surabaya, Jawa Timur

Bab 10 Cerpen

Di I ndonesia cerpen mulai ditulis sekitar 1930. Ada tiga jenis latar, yaitu latar waktu, latar tempat, Kumpulan cerpen pertama adalah Teman Duduk karya

dan latar suasana. Latar waktu adalah waktu tertentu M. Kasim (1936). Cerpen kemudian dikembangkan

ketika peristiwa dalam cerita itu terjadi. Latar tempat oleh pengarang Pujangga Baru, seperti Armin Pane

adalah lokasi atau bangunan fisik lain yang menjadi dan Hamka. Selanjutnya cerpen berkembang dengan

t empat t erj adinya perist iwa dalam cerit a. Lat ar pesat. Bahkan kini merupakan bentuk prosa yang

suasana adalah salah satu unsur intrinsik yang dominan karena mudah disampaikan melalui surat

berkaitan dengan keadaan psikologis yang timbul kabar, maj alah, dan radio. Suman H.S. dikenal

dengan sendirinya bersamaan dengan jalan cerita. sebagai “Bapak Cerpen dan Novelis I ndonesia”. Novel

Suasana dalam cerita biasanya dibangun bersama pertamanya adalah Kasih Tak Terlerai (1929).

pelukisan tokoh utama.

Men giden t if ikasi cer pen dapat dilaku kan Penulis cerpen dalam menuangkan idenya berdasarkan dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur

berdasarkan nilai tertentu yang ingin disampaikannya ekstrinsik.

kepada pembaca. Nilai moral dan keagamaan tampak Setiap cerita mempunyai pola alur sebagai berikut

kental pada karya-karya sastra I ndonesia. Nilai moral perkenalan keadaan, pertikaian atau konflik terjadi,

d alam kar ya sast r a b iasan ya m en cer m in kan konflik berkembang menjadi semakin rumit, klimaks,

pandangan hidup pengarangnya. Nilai moral dan nilai peleraian/ solusi/ penyelesaian.

keagamaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pandangan hidup yang berhubungan dengan moral

Penokohan atau perwatakan adalah pelukisan itu bersumber dari nilai keagamaan. Moral lebih

tokoh cerita, baik keadaan lahir maupun batin, berkaitan dengan manusia, sedangkan agama lebih

t erm asuk keyakinan, pandangan hidup, adat - dalam hubungannya dengan Tuhan.

istiadatnya, dan sebagainya. Ada tiga cara untuk melukiskan watak tokoh

cerita, yaitu dengan cara langsung, tidak langsung, dan kontekstual.

Bahasa dan Sastra I ndonesia Kelas XI SMA/ MA

I. Pilihlah salah satu jaw aban yang paling

Perasaan Grela yang terkandung dalam cuplikan

t epat !

cerpen di atas ialah … .

a. sedih dan tertekan

1. Roda-roda bus bergelutuk ketika berhenti di

b. pasrah dan penuh harapan tikungan, dan Grela merasakan berat kepala

c. putus asa dan dendam wanita tua di sampingnya terjatuh di pundaknya.

d. cemas dan dendam

Di luar sangat gelap. Orang hanya dapat menge-

e. marah dan benci

nali bayang-bayang daerah yang dilew at i: pepohonan, semak-semak, dan rumah-rumah

4. “Kabar baik, Pak, kabar baik. Mereka berdua kumuh di pinggiran kota. Belum begitu terlambat

wajahnya cerah-cerah. Menteri itu banyak duit, meskipun hujan akan turun sepanjang hari,

alamat saya kebagian rezeki. Oo, jadi Pak Pong lampu-lampu pagi diganti oleh lapisan awan.

ini kakak misan Pak Jenderal, ya? Betul mirip memang dan selalu bangga pada keluarganya.

Unsur intrinsik yang menonjol pada kutipan di Dalam pidato-pidatonya selalu disebut-sebutnya:

atas adalah … . anak desa, penderitaan rakyat, dan perjuangan

a. penokohan melawan Belanda,” kata penjaga itu mencoba

b. alur mengingat-ingat kembali apa yang pernah di-

c. tema ucapkan oleh jenderalnya, kepada tamunya.

d. setting

e. amanat “Ya, betul. Rumah kami pernah menjadi mar- kas, waktu zaman gerilya. Masih lama ya, Pak

2. Nenek mengeluh, “Aku tahu tidak baik memi- Menteri?” katanya tak sabar lagi.

kirkan kematian jika memiliki yang hidup.” “Tidak asal Pak Jenderal sudah mau teken, Pesan yang terkandung dalam pernyataan di atas

biasanya urusannya selesai. Minumnya ditambah adalah … .

lagi ya, Pak?”

a. jangan mengingat lagi orang yang sudah mati

b. mengenang kembali orang mati tidak ada Dia menggeleng lesu, dalam hatinya dium- gunanya

patnya Menteri dan tamu-tamu yang antre di situ,

c. perhatian terhadap yang hidup harus men-

merebut waktu adiknya.

dapat prioritas bila dibandingkan dengan Nilai budaya yang tersirat pada penggalan cerpen orang yang sudah mati

di atas adalah ...

d. memikirkan kematian hanya akan menam-

a. Mengunjungi pejabat di tempat kerjanya ti- bah kesedihan

daklah mudah karena harus mengikuti aturan

e. pada saatnya semua orang akan meninggal protokoler yang telah ditentukan.

b. Pak Pong mengalami kesulitan untuk menemui

3. “Ya,” kata Grela, “orang Gipsy hanya bagian adik misannya yang jenderal itu di kantor.

dari sejarah.”

c. Pak Penjaga melihat wajah Pak Jenderal mirip Dalam pandangan ayahnya yang untuk sesaat

dengan Pak Pong. Oleh karena itu kini ia yakin semakin kelam, Grela memalingkan mukanya dan

bahwa Pak Pong adalah saudara Pak Jenderal. memandang ke luar jendela. Gelap menjadi se-

d. Jika Pak Jenderal mau menandatangani yang makin pekat. Ada kesepakatan untuk tidak boleh

disodorkan oleh Menteri maka urusan pun membicarakan hal-hal yang hilang: sejarah yang

selesailah.

mengalir dalam darah, sungai, tanah subur di tepi

e. Pak pong merasa kesal terhadap Menteri dan sungai, rumput, daun-daun birke yang gugur.

tamu-tamu yang antre menyita waktu adiknya. Orang tidak juga berbicara tentang pengetahuan…

Bab 10 Cerpen

5. I a berdoa memohon petunjuk Tuhan, tiba- Tokoh aku dalam penggalan novel di atas adalah tiba ia mendapatkan jalan. Dilepaskannya sepatu

a. egois, pemarah

dan diisi air. Karena kedua tangannya harus

b. pemalu, berjiwa besar menekan dinding perigi agar dapat memanjat

c. bijaksana, berjiwa besar sepatu yang berisi air itu digigitnya. Orang itu

d. penyabar, pendiam

selam at sam p ai d i at as. Air it u seg er a

e. pemberani, egois

diberikannya kepada anjing yang kehausan itu.

8. “Itulah manusia yang lidahnya berlawanan Anjing minum sepuas-puasnya. Kedua makhluk

dengan hatinya. Orang-orang macam itu banyak itu selamat.

kit a j umpai di dunia. Mereka paling suka Setelah membaca paragraf di atas, kita mem-

menimbulkan bencana bagi sesamanya. Tanpa peroleh nilai sastra yang disebut ... .

menoleh-noleh makhluk manusia yang berbentuk

a. nilai sosial tiang itu dengan begitu sengsaranya di depan

b. nilai moral

mereka.

c. nilai agama Nilai moral yang terkandung dalam penggalan

d. nilai budaya cerpen di atas adalah ... .

e. nilai estetika

a. isi hati manusia tak dapat diterka

b. manusia jangan bersifat munafik di-liputi bahagia itu. Tiba di hotel aku menangis,

6. Aku lari kembali dari rumah yang sedang

c. jangan menimbulkan bencana bagi sesama ya menangis aku .... Keadaan keuangan tak

d. kita harus taat pada ajaran agama meng-izinkan lagi untuk tinggal di hotel lama-

e. orang munafik banyak terdapat di sekeliling kita lama. Aku pergi tinggal di sebuah rumah di

9. Nurmadi merasa istrinya mulai bertindak sebuah gang kecil. Yang menjadi hiburan bagiku

semaunya. Hal ini karena ia selalu merasa ragu- tinggal hanya buku-buku lagi. Aku selalu mencari,

ragu dalam bertindak. Ia tidak mempunyai pendirian mencari jiwaku dapat bergantung. Sekian lama

dan sikap yang tegas dalam menghadapi suatu aku men-cari, tetapi sia-sia belaka.

masalah.

Unsur intrinsik yang paling dominan dari peng- Ungkapan yang paling tepat untuk watak Nurmadi

galan cerpen di atas adalah ... .

adalah ... .

a. tema

a. tinggi hati

b. alur

b. lemah hati

c. penokohan

c. rendah hati

d. konflik

d. sakit hati

e. sudut pandang

e. murah hati

7. Kembali ke La Barka, di mana segalanya lepas

10. Pada hari ini, anakku, redaktur tempat ayah dan lapang, aku bersenang hati dapat menarik

bekerja mengirimkan karangan, sangat baik napas lega. Tujuh hari menjadi orang ketiga bagi

hati. Dengan tanda tangannya di secarik kertas, sepasang manusia yang hidup saling menyelidik

ayah bisa pergi ke kantor majalah dan meminta dan mencari kebenaran atau kepalsuan masing-

uang honorarium karangan yang berjumlah dua masing, amatlah melelahkan. Tetapi aku tidak

ratus rupiah. Biarpun nilai sebuah cerita pendek menyesal. Setidak-tidaknya kini aku dapat menge-

di masa ayah membikin nasihat ini “ Cuma tahui dasar sifat kedua orang yang baru kukenal

seharga beras delapan kilo”, namun ayah tetap itu. Siapakah yang salah? Aku tidak berhak

gembira. Ayah bawa seorang teman ke sebuah menya-lahkan satu pihak saja. Dalam perkawinan

warung kopi dan kami minum-minum di sana. sering ada salah timbang. Tergantung bagaimana

( Nasihat untuk Anakku, Motinggo Busye) suami-istri yang bersangkutan memperlakukan

serta menanggapi kekurangan tersebut.

Bahasa dan Sastra I ndonesia Kelas XI SMA/ MA

Amanat yang tersirat dalam penggalan cerita di

II. Kerjakan soal-soal ini dengan tepat!

atas adalah ...

1. Bacalah sebuah cerpen yang menurutmu sangat

a. Jangan ragu-ragu menghadapi kepahitan

menarik!

hidup.

2. Buatlah ringkasan cerpen yang kamu baca!

b. Dalam hidup ini kita harus berusaha, tidak boleh malas.

3. Analisislah alur, penokohan, dan latar cerpen

c. Jika mendapat rezeki harus segera dihabiskan. yang kamu baca tersebut!

d. Sekecil apapun rezeki yang kita peroleh, kita

4. Analisislah nilai moral yang terkandung dalam harus mensyukuri.

cerpen yang kamu baca! Kutiplah kalimat atau

e. Jangan menjadi pengarang sebab honornya paragraf dalam cerpen yang menunjukkan nilai sangat kecil.

tersebut!

5. Analisislah nilai keagamaan yang terkandung dalam cerpen yang kamu baca! Kutiplah kalimat atau paragraf dalam cerpen yang menunjukkan nilai tersebut!

Bab 11 Drama I I

Pertunjukan (pementasan) teater “Kunjungan Cinta” karya Friedrich Durrenmatt oleh Teater Koma dengan Sutradara dan Penyadur Nano Riantiarno yang didukung 45 seniman antara lain Butet Kertaredjasa, di Graha Bhakti Budaya Taman

I smail Marzuki (TI M), Jakarta, Kamis, 11 Januari 2007.

Tempo/ Tommy Satria

i bab sebelas, kalian akan kembali menekuni Menulis naskah drama berbeda dengan menulis tentang “ rama” . hususnya kalian akan diajak untuk

naskah cerita narasi. Drama terdiri atas adegan- dapat mendeskripsikan perilaku manusia melalui dia-

log naskah drama dan menarasikan pengalaman adegan yang didalamnya meliputi dialog-dialog, manusia dalam bentuk adegan dan latar pada naskah

sedangkan cerita terdiri atas paragraf-paragraf. drama.

Dalam drama, perilaku tokoh dapat dideskripsikan Selain itu, kalian juga akan diajak untuk dapat

dalam bentuk dialog. Selain itu, perilaku tokoh juga mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementas-

an drama dan menggunakan gerak-gerik, mimik, dan dapat dideskripsikan dalam bentuk keterangan intonasi sesuai dengan watak tokoh dalam pementas-

lakuan.

an drama. ntuk itu, ertama tama, kalian diajak untuk bisa

membaca naskah drama, mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama, dan menulis

11.1 11.1 11.1 11.1 11.1 Me n u lis a s ka Me n u lis a s ka Me n u lis a s ka Me n u lis a s ka Me n u lis a s ka Dra m a Dra m a Dra m a Dra m a Dra m a

teks drama dengan menggunakan bahasa yang sesuai untuk mengembangkan penokohan, menghidupkan konflik, menghadirkan latar yang mendukung, dan

Di semester satu Anda telah mengidentifikasi memunculkan penampilan.

peristiwa, pelaku, perwatakan, dialog, dan konflik Kedua , kalian diajak untuk dapat membaca dan

pada pementasan drama. Sekarang, Anda akan memahami teks drama yang akan diperankan, meme-

rankan drama dengan memperhatikan penggunaan

berlatih menulis drama.

lafal, intonasi, nada tekanan, mimik gerak-gerik yang Ditinjau dari cara penyajiannya, drama dapat tepat sesuai dengan watak tokoh. dibedakan menjadi: opera, operet, pantomim, tablo,

lawak, sendratari, sandiwara radio atau drama mini kata. Tiap jenisnya memiliki perbedaan.

Bahasa dan Sastra I ndonesia Kelas XI SMA/ MA

11.1.1 11.1.1 11.1.1 11.1.1 1 1 . 1 . 1 Me n g e n a l Un s u r u n s u r Dra m a Me n g e n a l Un s u r u n s u r Dra m a Me n g e n a l Un s u r u n s u r Dra m a Me n g e n a l Un s u r u n s u r Dra m a Me n g e n a l Un s u r u n s u r Dra m a

Drama memeliki dua aspek, yaitu aspek cerita dan aspek pementasan.

a. Aspek cerita Aspek cerita mengungkapkan peristiwa atau kejadian yang

dialami pelaku. Kadang-kadang pada kesan itu tersirat pesan tertentu. Keterpaduan kesan dan pesan ini terangkum dalam cerita yang dilukiskan dalam drama.

b. Aspek pementasan Aspek pementasan drama dalam arti sesungguhnya ialah

pertunjukan di atas panggung berupa pementasan cerita tertentu oleh para pelaku. Pementasan ini didukung oleh dekorasi pang- gung, tata lampu, tata musik dsb.

Kekhasan naskah drama dari karya sastra yang lain ialah adanya Dia log m er u p ak an p er cak ap an

dialog, alur, dan episode. Dialog drama biasanya disusun dalam bentuk antarpelaku drama yang meng-

skenario (rencana lakon sandiwara secara terperinci). ungkapkan hal-hal atau peristi-

wa yang dipentaskan. Drama memiliki bentuk yang bermacam-macam, yaitu: Alur ialah rangkaian cerit a at au

1. Tragedi ialah drama duka yang menampilkan pelakunya terlibat peristiwa yang menggerakkan

dalam pertikaian serius yang menimpanya sehingga menimbulkan jalan cerita dari awal (penge-

takut, ngeri, menyedihkan sehingga menimbulkan tumpuan rasa nalan), konflik, perumitan, kli-

kasihan penonton.

2. Melodrama ialah lakon yang sangat sentimental dengan pemen- Episode ialah bagian pendek se-

maks, dan penyelesaian.

tasan yang mendebarkan dan mengharukan penggarapan alur buah drama yang seakan-akan

dan lakon yang berlebihan sehingga sering penokohan kurang berdiri sendiri, tetapi tetap me-

diperhatikan.

rupakan bagian alur utamanya.

3. Komedi ialah lakon ringan untuk menghibur namun berisikan sindiran halus. Para pelaku berusaha menciptakan situasi yang menggelikan.

4. Force ialah pertunjukan jenaka yang mengutamakan kelucuan. Namun di dalamnya tidak terdapat unsur sindiran. Para pelakunya berusaha berbuat kejenakaan tentang diri mereka masing- masing.

5. Satire , kelucuan dalam hidup yang ditanggapi dengan kesung- guhan biasanya digunakan untuk melakukan kecaman/ kritik terselubung.

11.1.2 11.1.2 11.1.2 11.1.2 1 1 . 1 . 2 Me nde s kri s ikan P Me nde s kri s ikan P Me nde s kri s ikan P Me nde s kri s ikan P Me nde s kri s ikan Pe rilaku dalam Be ntuk e rilaku dalam Be ntuk e rilaku dalam Be ntuk e rilaku dalam Be ntuk e rilaku dalam Be ntuk

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24