BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual
Berdasarkan judul penelitian dan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka kerangka konsep dari penelitian ini digambarkan sebagai
berikut :
Gambar 3.1. Hubungan interkasi antara sistem pengukuran kinerja dengan Total Quality Management.
Hubungan Teknologi informasi dengan Kinerja manajerial. Teknologi merupakan sistem informasi berbasis perangkat memainkan peranan penting dan
makin luas dalam bisnis teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, serta manajer dapat
mengambil keputusan dan kerjasama kelompok sehingga dapat memperkuat posisi manajer yang kompetitif Suyanto, 2005.
Teknologi Informasi X1
Sistem Pengukuran Kinerja X2
Sistem Reward X3
Kinerja Manajerial Y
Total Quality Management Z
Variabel dependent V
ar ia
be l i
nd epe
nde nt
28
75
Universitas Sumatera Utara
Hubungan sistem pengukuran kinerja terhadap kinerja manajerial. Dalam jurnalnya, Kurnianingsih 2000 menyebutkan, beberapa penelitian bidang
akuntansi menyatakan bahwa kinerja perusahaan yang rendah, disebabkan oleh ketergantungannya terhadap sistem akutansi manajemen perusahaan tersebut yang
gagal dalam menentukan sasaran-sasaran yang tepat, pengukuran-pengukuran kinerja dan sistem reward. Para manajer akan lebih termotivasi untuk
meningkatkan kinerja manajerial mereka, jika mereka menerima pengukuran kinerja yang tinggi dalam bentuk informasi yang diperlukan, yang memberikan
umpan balik untuk perbaikan dan pembelajaran. Desain sistem penghargaan yang diberikan manajer yang kemungkinan
memberikan rasa adil dan kepuasan atau pemberian kompensasi yang lebih baik kepada para manajer akan memotivasi mereka dalam meningkatkan kinerjanya
. Penghargaan yang diberikan oleh perusahaan sangat mempengaruhi produktivitas dan
tendensi para karyawan untuk tetap bersama organisasi atau mencari pekerjaan lainnya. Menurut Dwi 2003 semakin besar perhatian perusahaan terhadap
kebutuhan karyawannya maka perusahaan tersebut akan mendapat timbal balik yang sesuai, yaitu maksimalisasi dalam produktivitas kerja. Pemberian kompensasi yang
tepat dapat memberikan motivasi dan kepuasan karyawan, serta dengan pengukuran kinerja dapat meningkatkan kinerja perusahaan Tjipto, 2001.
Hubungan Total Quality Management sebagai pemoderasi terhadap teknologi informasi, sistem pengukuran kinerja, dan sistem reward terhadap
kinerja manajerial. Kinerja manajerial yang diperoleh manajer merupakan salah satu faktor yang dapat dipakai untuk meningkatkan efektifitas organisasi. Dalam
prakteknya, menggunakan teknik Total Quality Management dan sistem akuntansi
Universitas Sumatera Utara
manajemen secara interaktif mempengaruhi kinerja perusahaan menjadi salah satu topik yang menarik, karena Total Quality Management merupakan suatu teknik
yang sering digunakan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerjanya Kurnianingsih, 2001.
Penerapan Total Quality Management lebih menekankan pada keterlibatan karyawan, dengan demikian mendesain sistem kompensasi yang diperlukan dan
pengukuran kinerja sesuai dengan praktik penerapan Total Quality Management adalah konsisten dengan luasnya seperangkat literatur strategi kompensasi. Jadi
dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan karyawan harus menjadi perhatian utama dari setiap perusahaan, karena kepuasan karyawan merupakan asset
perusahaan dan karyawan merupakan sumber daya insani perusahaan yang sangat bernilai, serta dapat membantu perusahaaan dalam mencapai tujuan-tujuan
kemampuan menghasilkan laba profitability. Dan pemberian kompensasi yang tepat dapat memberikan motivasi dan kepuasan karyawan, serta dengan
pengukuran kinerja dapat meningkatkan kinerja perusahaan. 3.2. Hipotesis
H1 : Teknologi Informasi, Sistem pengukuran Kinerja, dan Sistem reward berpengaruh terhadap kinerja manajerial
H2 : Total Quality Management sebagai variabel moderating mempengaruhi hubungan antara variabel independen Teknologi Informasi, Sistem
Pengukuran Kinerja dan Sistem Reward dan variabel dependen Kinerja Manajerial
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODE PENELITIAN