Nilai Tukar Riil dan Nilai Tukar Nominal

e. Dalam model ini harga diasumsikan tetap, sehingga perubahan nilai tukar proporsional dengan nilai tukar riil. Persamaan kedua mengungkapkan tentang pasar uang. Penawaran keseimbangan uang riil real money balance sama dengan permintaan L, dan permintaan itu sendiri mempunyai hubungan negatif dengan suku bunga r dan positif dengan pendapatan Y. Penawaran uang M adalah variabel eksogen yang dikendalikan bank sentral. Persamaan terakhir dari model Mundell – Fleming di atas menyatakan kondisi di mana suku bunga internasional r menentukan suku bunga dalam perekonomian tersebut. Model Mundell–Fleming merupakan kombinasi atau perpotongan Kurva dan Kurva . Perpotongan ini akan tergambar secara grafis pada gambar 2.1. Kurva berbentuk vertikal karena nilai tukar tidak masuk dalam persamaan . Kurva mempunyai slop negatif, sebab semakin tinggi nilai tukar akan menurunkan ekspor neto dan selanjutnya menurunkan pendapatan nasional agregat output. LM IS LM LM IS Gambar 2.1. Model Mundell – Fleming e nila i tuka r LM IS Y 19

2.1.3. Perekonomian Kecil Terbuka dengan Sistem Nilai Tukar Mengambang

Penggunaan sistem nilai tukar mengambang floating exchange rates oleh suatu perekonomian negara terbuka akan menghasilkan nilai tukar yang berfluktuasi secara bebas menyesuaikan dengan perubahan kondisi ekonomi. Sehingga, ketika bank sentral menaikan penawaran uang, dengan asumsi tingkat harga tetap, maka hal tersebut akan menyebabkan peningkatan keseimbangan riil real balances dengan menggeser kurva ke arah kanan. Gambar 2.2 memperlihatkan dampak adanya kenaikan penawaran uang. Keadaan tersebut mengakibatkan pendapatan akan meningkat dan nilai tukar menurun Mankiw, 2003:319. LM Dalam perekonomian terbuka kecil, tingkat bunga ditentukan oleh tingkat bunga dunia. Kenaikan penawaran uang akan menekan tingkat bunga domestik, akan terjadi aliran modal keluar investor untuk mencari penerimaan yang lebih tinggi. Adanya kenaikan capital outflow meningkatkan persediaan mata uang domestik dalam pasar uang yang kemudian terjadi depresiasi nilai tukar. Penurunan nilai tukar ini akan membuat harga barang domestik relatif lebih murah terhadap barang luar negeri sehingga mendorong ekspor. Hal ini bermakna bahwa dalam perekonomian terbuka kecil, kebijakan moneter mempengaruhi output dan pendapatan dengan melalui nilai tukar daripada suku bunga. 20