Psychomotoric (Psikomotor)

C. Psychomotoric (Psikomotor)

Kamus Kedokteran Indonesia (2010), menuliskan psikomotor, berkenaan dengan efek motorik sebagai kegiatan serebal atau fsikis. Medical dictionary (2010), menuliskan berkenaan dengan gerakan atau aktivitas otot yang berhubungan dengan proses-proses mental, terutama mempengaruhi tekanan atau menghubungkan perlambatan psikomotor.

Pengertian dasar yang telah lama menjadi rujukan ilmu medis tersebut, menunjukkan pada dua aspek yakni; (1) Berkenaan dengan gerakan atau aktivitas otot yang berhubungan

dengan proses-proses mental; (2) Berkenaan dengan kombinasi kekuatan batin dan kejadian motor termasuk gangguan-ganguannya. Pengertian tersebut, tampaknya dijadikan pendekatan oleh Benyamin Bloom dan kawan-kawan (1956), dalam pernyataan mengenai ranah psikomotor adalah keterampilan yang didasarkan pada tuntutan keterampilan mata pelajaran yang didasarkan materi*.

Keterampilan secara fisik menyangkut kemampuan untuk bergerak, bertindak atau dengan mengolah tubuh dalam melakukan suatu gerakan. Meskipun demikian, Bloom sesungguhnya tidak merancang konsep taksonomi psikomotor secara rinci (Lihat buku I, 1956 dan II, 1964), adapun yang telah digunakan oleh kita saat ini merupakan hasil karya Simpson**.

Tabel 1.5. Pengembang Konsep Psikomotor

Simpson* Dave

Harow

Romiszowski

Persepsi (kesadaran)

Gerak reflex Perolehan pengetahuan

Set (Siap) Imitasi

Gerak dasar

Melakukan fundamental

tindakan Respon Terbimbing

Manipulasi Kemampuan Transfer

perceptual

Mekanis Presisi Kemampuan fisikal Otomatisasi Respon

kompleks Artikulasi Gerak terampil Generalisasi terbuka

Adaptasi Naturalisasi

- Organisasi

- Sumber :Disarikan dari sumber utama (Dok Penulis)

Menurut Simpson (1966-1972), dalam penjelasan dari beberapa liter- atur, mencakup; (1) Persepsi:

Kemampuan untuk menggunakan isyarat terbimbing yang berhubungan dengan aktivitas motorik. Hal ini, mencakup rang- sangan yang berhubungan dengan perasaan sampai dengan pemilihan isyarat untuk menterjemahkan tindakan.

Contoh-contoh;  Menditeksi isyarat komunikasi non verbal, memperkirakan

suatu bola tenis yang akan dilemparkan, setelah itu dilemparkan dan lalu menggerakan raket pada lokasi yang tepat untuk dipukul ke arah sasaran.

 Melakukan penyesuaian panas dari tungku, sebagai koreksi temperatur oleh kepekaan pembau dan mencicipi makanan yang dipasaknya.

Kata kunci; memilih; menguraikan; menditeksi; membedakan; menciri; mengidentifikasi; menghubungkan dan memilih

(2) Set (kesiapan): Kesiapsiagaan untuk berbuat sesuatu. Hal itu, termasuk mental,

fisik dan kesiapan emosional. Tiga hal yang disiapkan, yakni; disposisi-disposisi yang ditetapkan sebelumnya respon seseoroang fisik dan kesiapan emosional. Tiga hal yang disiapkan, yakni; disposisi-disposisi yang ditetapkan sebelumnya respon seseoroang

Contoh;  Mengetahui dan bertindak sesuai dengan suatu urutan dan

langkah-langkah pada suatu proses pabrikasi. Kenalilah kemampuan-kemampuan dan pembatasan-pembatasannya, petunjuk-petunjuk untuk belajar suatu proses yang baru.

Catatan: pada bagian ini, psikomotor berhubungan erat dengan “menanggapi gejala”, dalam konteks bagian dari wilayah afektif.

Kata kunci: memulai, tampilan, penjelasakan, gerakan-gerakan, hasil positif, bereaksi, pertunjukan, pernyataan, sukarela.

(3) Respon terbimbing:

Tahap awal di dalam belajar melalui peniruan dan mencoba-coba dari suatu keterampilan yang kompleks. Kecukupan dari kinerja adalah dicapai dengan mempraktikannya.

Contoh-contoh:  Kerjakanlah suatu persamaan matematika seperti ditunjukkan

pada soal ini.  Perhatikan isyarat tangan dari instruktur, saat belajar

mengoperasikan suatu pesawat angkat. Kata kunci: runutan, mengikuti, bereaksi, reproduksi dann menanggapi.

(4) Mekanisme:

Merupakan langkah atau tahapan lanjutan dalam belajar dari suatu keterampilan yang kompleks. Respon-respon yang dipelajari dan sudah menjadi kebiasaan, serta gerakan-gerakan itu dapat dilakukan dengan keyakinan dan kecakapan.

Contoh-contoh:  Menggunakan komputer pribadi

 Mengemudikan mobil

Kata kunci: memasang, mengkalibrasi, membangun, membuka, tampilan, mengikatkan, memperbaiki, pekerjaan berat, panas- panas, mengolah, mengukur, menambal, mencampur, mengor- ganisir, menggambar.

(5) Respon Kompleks Terbuka: Kinerja yang mahir dari motorik, bertindak melibatkan pola

gerakan kompleks. Kecakapan, ditandai oleh suatu kecepatan, akurasi dan koordinasi kerja dengan sedikit memerlukan energi. Kategori ini termasuk melakukan tanpa keraguan dan kinerja secara otomatis. Seperti pemain tenis, selama melakukan pukulan bola sambil berteriak kepuasan.

Contoh-contoh:  Melakukan parkir secara paralel pada lahan yang padat

 Mengoperasikan komputer dengan cepat dan teliti Kata kunci: Memasang, membangun, kalibrasi, membangun, membuka, menampilkan, mengikatkan, menentukan, memper- baiki, pekerjaan berat, mengolah, mengukur, menambal, mencampur, mengorganisir, menggambar.

Catatan: Kata kunci sama seperti mekanisme, akan tetapi memiliki kata keterangan atau kata sifat menunjukan kinerja lebih cepat, lebih baik, lebih akurat.

(6) Adaptasi: Keterampilan-keterampilan yang secara sungguh-sungguh dikem-

bangkan dan setiap individu memodifikasi pola gerakan yang cocok sesuai persyaratan khusus.

Contoh-contoh:  Menanggapi secara efektif atas pengalaman tak terduga

 Memodifikasi pembelajaran untuk memenuhi tuntutan keahlian tertentu  Melakukan tugas memperbaiki mesin

Kata kunci: menyesuaikan, mengubah, merubah, menyusun kembali, meninjau kembali, memperbaiki dan bervariasi tindakan.

(7) Organisasi: Menciptakan pola gerakan yang baru yang cocok dengan situasi

tertentu atau masalah spesifik. Belajar yang menekankan pada hasil dan kreativitas didasarkan keterampilan yang sangat maju.

Contoh-contoh:  Membangun suatu teori yang baru

 Mengembangkan suatu pemograman yang baru

Kata kunci: Menyusun, membangun, mengkombinasikan, membangun, menciptakan, mendesain permulaan, buatan-buatan, memulai.

Dave H.R (1972), psikomotor merupakan uraian perilaku atas dasar aktivitas yang didemonstrasikan secara fisik dan mental. (1) Imitation (Tiruan)

Mengamati suatu keterampilan dan usaha untuk mengulangnya, atau melihat suatu produk jadi dan berusaha meriflikasi. Selama tingkatan ini, struktur berbagai isi pengetahuan dan menunjukkan keterampilan. Pada fase ini, ketika berbagai informasi yang terpenting dari keterampilan seperti latar belakang, fakta-fakta, keselamatan kerja. Instruktur memecah-mecah keterampilan secara rinci ke dalam langkah-langkah kecil, lalu memberikan kesempatan kepeda peserta belajar untuk mencoba melakukan atau menirukan.

Kata Kunci: berusaha, menyalin, meniru, memainkan mimik. (2) Manipulation (Mengolah) Melaksanakan keterampilan atau menghasilkan suatu produk

dengan menunjukkan yang dapat dilakukan dengan mengikuti perintah atau petunjuk, tidak hanya dengan pengamatan. Selama tingkat ini, peserta belajar diijinkan untuk mempraktikan sendiri dengan pengawasan instruktur secara berulang, dan diberikan umpan balik oleh instruktur sampai menguasai keterampilan dasar. Peserta belajar, diberikan tes dengan berbagai pertanyaan, untuk menerima umpan balik dan mencoba di suatu lingkungan yang ramah lingkungan.

Kata Kunci: Melengkapi, mengikuti, melaksanakan dan meng- hasilkan.

(3) Precision (Ketepatan) Dengan bebas melaksanakan keterampilan atau menghasilkan

suatu produk dengan teliti, proporsional, ketepatan pada tingkatan ahli. Selama tingkat ini, peserta belajar mengembangkan keecakapan

dengan memberikan porsi waktu yang lebih luas, mengingat kinerja yang diharapkan menjadi sifat kebiasaan. Selain itu, peserta belajar diharapkan dapat menciptakan versi-versi mereka atas dasar pengalaman selama belajar keterampilan.

untuk

melaksanakan

keterampilan

Kata Kunci: mencapai taraf otomatis, melaksanakan dengan penuh motivasi. (4) Articulation (Artikulasi) Memodifikasi keterampilan dari suatu produk yang cocok dalam

situasi baru, mengkombinasikan keterampilan lebih dari satu jenis dalam urutan dan keselarasan secara konsistensi. Selama tingkat ini, peserta belajar mengadaptasi tuntutan pesanan lingkungan, seperti memodifikasi keterampilan secara otomatis.

Kata Kunci: Memulai penyesuaian, mengubah, menggabungkan, mengurangi. (5) Naturalization (Naturalisasi)

Penyesuaian satu atau lebih dari jenis keterampilan dengan mudah dilakukan secara otomatis, baik secara mental maupun fisik. Selama tingkat ini, peserta belajar lebih luwes dan tampak eketif dan efisien dalam melaksanakan keterampilannya.

Kata Kunci: Alamiah dan sempurna.

Harrow AJ. (1972), menjelaskan bahwa psikomotorik dimulai dari gerakan-gerakan reflek yang ditimbulkan tidak selalu melalui pembelajaran karena merupakan atas respon dari stimulus sampai dengan gerak ketidak-sinambungan (terpilih). (1) Gerak Refleks

Gerakan-gerakan refleks ditimbulkan tidak selalu melalui pembel- ajaran karena merupakan atas respon dari stimulus.

Kata Kunci: pembelokan, perluasan, peregangan, penyesuaian tubuh.

(2) Gerak dasar Gerak dasar bersifat pola-pola gerakan yang tidak dipisahkan dari

bentuk kobinasi gerakan-gerakan reflek, dan merupakan dasar dari gerakan.

Kata Kunci: Berjalan, berlari, menjalankan, mendorong, memuntir, mengenggam, menyerap dan menggerakan.

(3) Perceptual Gerak yang merujuk pada penafsiran berbagai stimulus, yang

memungkinkan satu untuk membuat penyesuaian-penyesuaian pada lingkungan. Peranan visual, yang terkait dengan indra, memungkinkan satu untuk membuat penyesuaian-penyesuaian pada lingkungan. Peranan visual, yang terkait dengan indra,

Kata Kunci: Mengkoordinir gerakan-gerakan, melompat, menang- kap, mengangkat.

(4) Aktivitas Fisik Aktivitas yang memerlukan daya tahan, kekuatan, tenaga dan

ketangkasan yang menghasilkan suatu yang tampak dalam ketubuhan secara efisien dan dapat diobservasi.

Kata Kunci: Aktivitas yang memerlukan periode usaha dan waktu, penggunaan otot, kecepatan, cakupan gerakan sendi pinggul, dan gerakan cepat dan tepat.

(5) Gerakan Terampil Merupakan suatu derajat efisiensi dalam melaksanakan tugas yang

kompleks. Kata Kunci: Aktivitas nyata dan terstandar, baik berupa teknis/ mekanis,

prestasi, rekreasi dan relaksi.

Romiszowski Alexander (1981-1982), menguraikan bahwa belajar keterampilan, dapat diamati sebagai lanjut atau langkah-langkah dari proses pengembangannya, melalui tahapan;

(1) Perolehan Pengetahuan Prasayarat pengetahuan yang diperoleh, sebagai dasar kesadaran

perceptual yang diperlukan. (2) Melakukan Tindakan Peserta belajar dapat menerapkan secara benar karena

mengetahui bagaimana melakukannya, sesuai dengan urutan yang benar.

(3) Transfer Peserta belajar melakukan langkah-langkah, dan memulai

memindahkan pengetahuan kendali ke dalam pikiran logis, selain dari pegindraan untuk mencapi keterampilan yang luwes dan mengintegrasikan pola dari pekerjaan, walaupun masih dalam keadaan gugup.

(4) Otomatisasi

Melalui konsentrasi menghadapi eksekusi tugas, selanjutnya mengarah pada trampil secara otomatis.

(5) Generalisasi Melakukan keterampilan secara bervariasi, dan ada perluasan

keterampilan dari hasil belajar, ke arah kreativitas di dalam aktivitas dan eksekusi sesuai dengan patokan.

Setiap, ahli secara implisit memberikan gambaran bahwa aktivitas fisik tersebut dilandasi aspek mental yang menguatkan, yakni; pertama persepsi hubungannya dengan informasi yang diperoleh melalui indra yang direspon dengan ketersedian informasi dalam memori terlebih dahulu, kedua, adanya aspek sikap yang tersembunyi sebelum, selama dan sesudah adanya aktivitas fisik.