Pilihan yang Dipertimbangkan dan Lingkungan Sosial dalam

2.6. Pilihan yang Dipertimbangkan dan Lingkungan Sosial dalam

Perkawinan

Pilihan yang dipertimbangkan (choosing knowlegeably) dimaknai sebagai pilihan yang dibuat melalui pertimbangan-pertimbangan tertentu. Orang-orang secara pribadi menyadari tindakan yang dilakukan sebelum mengambil suatu pilihan. Bila pilihan itu diteruskan, akan berdampak positif baginya dan dapat bertahanan lebih lama Lamanna dan Riedmann (1991).

Lebih jauh Lamanna dan Riedmann menambahkan di mana dalam pilihan yang dipertimbangkan ada komponen-komponen penting antaralain: 1) mempunyai banyak option-option atau alternatif-alternatif sebagai suatu kemungkinan; 2) mengenal tekanan sosial mempengaruhi pilihan personal, yang disebutnya dengan faktor-faktor sosial. Apa faktor-faktor sosial yang dimaksud, Lamanna dan Riedmann menjelaskan sebagai berikut:

1. Event/kejadian yang berkaitan dengan sejarah seperti: perang, depresi, inflansi, dan perubahan sosial, mempengaruhi option-option/pilihan- pilihan induvidu sehari-hari dalam kehidupan berkeluarga.

2. Klas sosial atau status—merupakan faktor sosial yang penting sebagai arena/sarana dalam mempengaruhi pilihan individu.

3. Agama--dalam hal ini agama bagi masyarakat yang bertempat tinggal di pedesaan dan agama bagi masyarakat yang bertempat tinggal di perkotaan mempunyai perbedaan, terutama dalam pengamalannya dan agama mempunyai pengaruh yang sangat signifikan. Bagi masyarakat pedesaan, pada umumnya pengamalan agamannya relatif kuat dan itu cenderung terlihat pada kelompok-kelompok agama dan cenderung diwarisi melalui keturunannya. Kemudian, aktivitas keagamaan secara signifikan di denominasi dalam kehidupan keluarga.

4. Pengharapan pada Umur--individu menyadari bahwa kehidupan mereka sendiri mempunyai ”timing” yang berkaitan dengan pengharapan- pengharapan sosial. Lingkungan keluarga mempengaruhi pilihan-pilihan individu, misalnya kapan waktu untuk pendidikan dan mendapatkan pekerjaan, menikah dan punya anak.

Dengan demikian ada empat poin pokok yang mempengaruhi individu dalam menentukan pilihannya. Faktor-faktor sosial tersebut berada diluar individu dan selalu mengelilinginya. Mengikuti terminologi Homans dalam Poloma (2000), inilah yang disebut dengan sistem internal.

Selanjutnya bagaimana faktor sosial mempengaruhi pilihan individu, menurut Lamanna dan Riedmann (1991) yakni melalui: pertama, melalui norma- norma sosial yang dapat diterima masyarakat. Menurut Soekanto (1990), norma sosial adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Norma sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku- perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan. Norma tidak boleh dilanggar. Siapa pun yang melanggar norma atau tidak bertingkah laku sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam norma itu, akan memperoleh hukuman. Kepatuhan terhadap norma-norma kelompok akan memperoleh ganjaran sedang pengingkaran akan memperoleh hukuman (Poloma, 2000).

Kedua, membatasi pilihan-pilihan individu. Dengan demikian tindakan yang berlangsung dalam kehidupan dapat secara sadar dan tidak sadar. Tindakan secara tidak sadar dilakukan ketika sesuatu itu bagi individu telah menjadi kebiasaan dan mengikuti garis edar yang telah ditentukan, sehingga tidak ada kekuatan untuk menentangnya.

Agar suatu pilihan yang diambil berdasarkan suatu pertimbangan (pilihan rasional), menurut Lamanna dan Riedmann (1991) dilakukan dengan mencek atau mengkoreksi kembali pilihan yang diambil sebelum membuat suatu keputusan (decision maker). Dengan demikian dapat memperhatikan atau mempertimbangkan pilihan sabjektif (individu), dan mempertimbangkan Agar suatu pilihan yang diambil berdasarkan suatu pertimbangan (pilihan rasional), menurut Lamanna dan Riedmann (1991) dilakukan dengan mencek atau mengkoreksi kembali pilihan yang diambil sebelum membuat suatu keputusan (decision maker). Dengan demikian dapat memperhatikan atau mempertimbangkan pilihan sabjektif (individu), dan mempertimbangkan

Environment

Input Varied option

Social presures

Rechecking with selft

Output (effect a decision has on orthers)

Awareness of

alternatives

Behavior (“I do”

or “I act “) Decision

maker

Awareness of social pressures

Decision (“I will”

or “I won’t “)

Willingness to accept

consequences of a Considering consequences of

decision each alternative

Awareness of personal values Considering consequences of Considering consequences of (‘I feel’) each alternative

Gambar 2. Pengaruh lingkungan sosial terhadap pilihan individu (personal). Sumber: O’Neill and O’Neill (1974) dalam Lamanna dan Riedmann (1991)