Defenisi Batasan Operasional Defenisi dan Batasan Operasional

3.6. Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini dibuat beberapa definisi dan batasan operasional yaitu :

3.6.1. Defenisi

a. Penyuluhan pertanian merupakan suatu pendidikan non formal yang ditujukan untuk petani dan keluarganya dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidupnya. b. Kinerja berasal dari pengertian performance. Performance adalah hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja tetapi termasuk berlangsungnya proses pekerjaan. c. Kinerja penyuluhan adalah kinerja yang mengacu kepada konsep-konsep pemberdayaan yaitu yang mampu meningkatkan kapasitas keberdayaan dan kemandirian petani. d. Penyuluhan merupakan suatu kegiatan yang mutlak harus ada jika kita benar- benar menghendaki adanya peningkatan produksi dari para petani. e. Tenaga Harian Lepas THL Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian adalah tenaga bantu penyuluh pertanian yang direkrut oleh Departemen Pertanian selama kurun waktu tertentu dan melaksanakan tugas dan fungsinya serta tidak menuntut untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. f. Penyuluh pertanian lapangan PPL orang yang bertugas memberikan penyuluhan kepada para petani secara langsung di lapangan dan bertanggung jawab atas jalannya kegiatan penyuluhan pertanian. Universitas Sumatera Utara

3.6.2. Batasan Operasional

a. Tempat penelitian adalah Kabupaten Mandailing Natal. b. Penyuluh yang menjadi sampel penelitian adalah Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian THL-TBPP. c. Umur adalah usia penyuluh pertanian yang diukur dalam satuan tahun d. Tingkat Pendidikan adalah pendidikan terakhir yang diperoleh penyuluh pertanian yang diukur dalam satuan tahun e. Masa kerja adalah lamanya penyuluh menjalankan pekerjaannya sebagai penyuluh, diukur dalam satuan tahun. f. Jumlah petani binaan adalah banyaknya petani yang dibina penyuluh, diukur dengan skala rasio. g. Gaji adalah penilaian terhadap pentingnya gaji sebagai imbalan sesuai dengan jabatan dan kepangkatannya diukur dalam satuan rupiah. h. Program penyuluhan pertanian di tingkat BPPKecamatan sesuai dengan kebutuhan petani. i. Rencana kerja penyuluh pertanian di wilayah kerja masing-masing. j. Peta wilayah komoditas unggulan spesifik lokasi. k. Terdiseminasinya informasi dan teknologi pertanian secara merata dan sesuai dengan kebutuhan petani. l. Tumbuh kembangnya keberdayaan dan kemandirian petani, kelompok tani, usahaasosiasi petani dan usaha formal koperasi dan kelembagaan lainnya. m. Terwujudnya kemitraan usaha antara petani dengan pengusaha yang saling menguntungkan. Universitas Sumatera Utara n. Terwujudnya akses petani kelembaga keuangan, informasi, sarana produksi pertanian dan pemasaran. o. Meningkatnya produktivitas agribisnis komoditi unggulan di masing-masing wilayah kerja. p. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani di masing-masing wilayah kerja. Universitas Sumatera Utara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Daerah Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian