Rapat Koordinasi Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 (Tahap I)
5.3. Rapat Koordinasi Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 (Tahap I)
5.3.1. Latar Belakang
Latar belakang pelaksanaan Rapat Koordinasi Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011 adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Dekonsentrasi Tahun 2011 telah dimulai pada bulan Maret 2011 dan telah menyelesaikan kegiatan sosialisasi kebijakan bidang perumahan dan kawasan permukiman dan beberapa rangkaian kegiatan peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam hal perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman;
2) Rapat koordinasi sebagai sarana untuk mengetahui kondisi dan progress pelaksanaan Dekonsentrasi Tahun 2011, baik dari SKPD Provinsi Pelaksana Dekonsentrasi maupun Tenaga Ahli Perumahan Provinsi (TAPP), sehingga berdasarkan progress pelaksanaan Dekonsentrasi tersebut, Kemenpera dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi agar dapat diatasi maupun diantisipasi serta digunakan sebagai bahan penyiapan kegiatan Dekonsentrasi Tahun 2012.
5.3.2. Maksud dan Tujuan
Pelaksanaan kegiatan Rapat Koordinasi ini juga dimaksudkan dalam rangka pembinaan dan koordinasi pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi Tahun 2011. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dan efektivitas pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011 serta dalam rangka penyiapan kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2012.
5.3.3. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan Rapat Koordinasi ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Pemantapan dan review pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun
2) Diskusi evaluasi pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011;
3) Perumusan hasil evaluasi pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun
4) Paparan rancangan kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2012;
Laporan Pelaksanaan 49
Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011
5) Diskusi pembahasan usulan kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2012;
6) Perumusan usulan kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2012.
5.3.4. Keluaran
Keluaran utama pelaksanaan kegiatan Rapat Koordinasi Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011. adalah sebagai berikut :
1) Daftar permasalahan dalam pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011 serta rekomendasi penyelesaian atas permasalahan tersebut;
2) Usulan komponen kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2012.
5.3.5. Peserta
Rapat Koordinasi Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011 dibuka dan ditutup oleh Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran mewakili Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat. Rapat ini dihadiri oleh 107 peserta yang terdiri dari 74 orang utusan SKPD Provinsi (Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, dan Bendahara Pengeluaran) dan 33 orang Tenaga Ahli Perumahan Provinsi (TAPP).
5.3.6. Narasumber
Narasumber dalam kegiatan Rapat Koordinasi ini, terdiri dari :
1) Pejabat Kementerian Perumahan Kementerian Rakyat;
a) Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran;
b) Kepala Bagian Program, Biro Perencanaan dan Anggaran;
c) Kepala Bagian Anggaran, Biro Perencanaan dan Anggaran;
d) Kepala Bagian Data dan Pelaporan, Biro Perencanaan dan Anggaran; dan
e) Kasubbag Analisa dan Pelaporan, Biro Perencanaan dan Anggaran.
2) Pejabat Kementerian Keuangan
a) Direktur Pelaksanaan Anggaran, Ditjen. Perbendaharaan;
b) Kepala Seksi Pelaksanaan Anggaran IIC, Subdit. Pelaksanaan Anggaran II,
Dit. Pelaksanaan Anggaran, Ditjen. Perbendaharaan.
5.3.7. Waktu dan Tempat
Rapat Koordinasi dilaksanakan pada hari Rabu s.d Jumat pada tanggal 20 s.d 22 Juli 2011 di Hotel Ambhara, Jakarta.
5.3.8. Status Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011
Sesuai perencanaan pelaksanaan kegiatan, maka seluruh provinsi s.d. akhir bulan Juli 2011 seharusnya telah melaksanakan kegiatan Lokalatih Pendataan dan Monev PKP. Dengan berbagai kendala/hambatan yang dihadapi oleh SKPD, maka status pelaksanaan kegiatan s/d akhir Juli 2011 sebagaimana Tabel 5.4.
50 Laporan Pelaksanaan
Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011
Tabel 5.4. Status Pelaksanaan Dekonsentrasi Tahun 2011 (per akhir Juli 2011)
Jumlah Provinsi
No. Kegiatan
- 2. Peningkatan Kapasitas Pemda 3 a. Lokakarya Analisis Isu
1. Sosialisasi Kebijakan
1 dan Permasalahan
b. Lokakarya Konsep Pokja 30 2 1 c. Lokakarya Pembentukan
13 10 10 Pokja PKP Provinsi
d. Lokalatih Manajemen Pendataan dan Monev
4 6 23 PKP e. Lokalatih Penyusunan Dokumen Perencanaan
1 32 Pembangunan PKP f. Konsinyasi
33 g. Konsultasi Publik
33 Catatan: (*) SKPD akan melaksanakan kegiatan yang dimaksud s/d akhir bulan Juli 2011
5.3.9. Status pelaporan dan pertanggungjawaban
Status pelaporan dan pertanggungjawaban per 22 Juli 2011 adalah sebagai berikut:
1) Laporan Manajerial Triwulan I
Yang telah menyampaikan Laporan Manajerial Triwulan I berjumlah 28 provinsi. Terdapat 4 provinsi yang belum menyerahkan laporan ini, yaitu: provinsi Papua, Bengkulu, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
2) Laporan Manajerial Triwulan II Seluruh provinsi telah menyampaikan Laporan Manajerial Triwulan II.
3) Laporan Akuntabilitas
Seluruh provinsi telah menyampaikan Laporan Akuntabilitas Semester 1, namun hanya 6 provinsi yang melampirkan CaLK (Catatan atas Laporan Keuangan).
4) Laporan Teknis (Prosiding Kegiatan) sebagaimana pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5. Status Laporan Teknis (Prosiding) s.d 22 Juli 2011
Jumlah Provinsi Kegiatan
Status Pelaksanaan
Status Laporan
Sudah
Belum
Sudah Belum
Sosialisasi Kebijakan Bidang PKP
19 14 Lokakarya Analisis Isu dan Permasalahan
32 1 14 18 Lokakarya Konsep Pokja PKP
30 3 9 21 Lokakarya Pembentukan Pokja PKP Provinsi
13 20 4 9 Lokalatih Manajemen Pendataan & Monev PKP
Catatan: Sesuai dengan Permenpera No. 2 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011 bahwa Prosiding Kegiatan harus disampaikan selambat-lambatnya 2 minggu setelah kegiatan berakhir.
Laporan Pelaksanaan 51
Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Dekonsentrasi Tahun 2011 dapat disampaikan bahwa secara umum penyebab keterlambatan penyampaian laporan tersebut adalah:
1) Belum sinergisnya koordinasi penyusunan Laporan Teknis antara SKPD dan TAPP;
2) Kurangnya jumlah dan kapasitas SDM dalam penyusunan laporan;
3) Waktu pengiriman yang sangat tergantung pada lokasi/jarak provinsi.
5.3.10. Status Penyerapan Dana Dekonsentrasi (Akhir Semester I Tahun 2011)
Status penyerapan dana Dekonsentrasi sampai dengan akhir semester 1 tahun 2011 adalah sebesar Rp.12.701.370.609,00 (25,40 %) dari total Rp. 50.000.000,00. Berikut Tabel 5.6. rekapitulasi tingkat penyerapan dana Dekonsentrasi Tahun 2011 untuk 33 provinsi.
Tabel 5.6. Status Penyerapan Dana Dekonsentrasi (Akhir Semester I Tahun 2011)
Tingkat Jumlah
Keterangan
Penyerapan provinsi
4 Kalimantan Selatan, Papua, Lampung, Bengkulu
10 s.d. 20% 5 Banten, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan DKI Jakarta, NTT, Kepulauan Riau, Gorontalo, DI Yogyakarta,
20 s.d. 30% 10 Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Maluku Utara, Riau, Sulawesi Utara Bangka Belitung, Aceh, Papua Barat, NTB, Sumatera Barat, Maluku,
30 s.d. 40% 12 Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Jambi, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah
2 Sumatera Utara, Bali
5.3.11. Poin Penting Terkait Evaluasi Pelaksanaan Dekonsentrasi Tahun 2011
Beberapa catatan penting terkait Evaluasi Pelaksanaan Dekonsentrasi Tahun 2011 adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan
a) Keterlambatan Penetapan SKPD Pelaksana Dekonsentrasi;
b) Keterlambatan Penerbitan Pedoman Pelaksanaan Dekonsentrasi;
c) Keterlambatan Penetapan Perangkat Pengelola Keuangan/ Pejabat Inti
SKPD;
d) Ketidaksesuaian RKAKL/DIPA dengan kebutuhan dan kondisi geografis
daerah.
2) Pelaksanaan Permasalahan pada pelaksanaan antara lain:
a) Kegiatan Sosialisasi Kebijakan PKP Sasaran/target group peserta belum sepenuhnya tercapai; Beberapa narasumber Kemenpera dianggap kurang kompeten; Internalisasi kebijakan ke Kabupaten/Kota belum berjalan efektif; Penyampaian UU No. 1 Tahun 2011 belum maksimal; dan
52 Laporan Pelaksanaan
Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011
Paparan program tidak sesuai dengan urgensi lokal, sehingga perlu melibatkan narasumber lokal.
b) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah: Sasaran/target group peserta belum sepenuhnya tercapai; Ketersediaan dana APBD yang terbatas untuk dana operasional pokja; Bentuk pokja yang kurang mendukung penguatan secara kelembagaan; Pemahaman peserta terhadap Modul Penyusunan Dokumen
Perencanaan dan Modul Pelatihan Monev masih kurang.
3) Pelaporan
Keterlambatan penyusunan dan/atau pengiriman Prosiding Kegiatan dan kurang kapasitas SDM dalam penyusunan laporan termasuk SIMAK BMN.
5.3.12. Rekomendasi
Rekomendasi peserta terhadap usulan kegiatan dekonsentrasi Tahun 2012 sebagai mana pada Tabel 5.7.
Tabel 5.7. Rekomendasi Peserta Terhadap Usulan Kegiatan Dekonsentrasi Tahun 2012
1. Sosialisasi Kebijakan Bidang PKP 2. Penyiapan Pokja PKP di 3 Kabupaten/Kota per Provinsi
Seluruh provinsi setuju 3. Penajaman Profil PKP Provinsi
menjadi kegiatan wajib 4. Penajaman Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP menjadi RP3KP
5. Kegiatan Pilihan:
a. Pengembangan Kelembagaan PKP Provinsi Dipilih oleh 16 Provinsi b. Penyusunan Rencana Pencapaian SPM Provinsi
Dipilih oleh 5 Provinsi c. Pengembangan Rencana Pengentasan Kawasan Kumuh
Dipilih oleh 4 Provinsi d. Pengembangan Knowledge Management Bidang PKP
Dipilih oleh 3 Provinsi e. Implementasi Monev Partisipatif
Dipilih oleh 2 Provinsi
f. Pengembangan Kelembagaan Manajemen Pendataan Provinsi Dipilih oleh 2 Provinsi g. Pengembangan Perencanaan berbasis Gender Bidang PKP
Dipilih oleh 1 Provinsi h. Pengembangan Kelembagaan Monev PKP
- i. Kelembagaan Pendataan dan Monitoring Pembangunan PKP
Dari Tabel 5.10. maka prioritas kegiatan pilihan adalah sebagai berikut:
1) Pengembangan Kelembagaan PKP Provinsi;
2) Penyusunan Rencana Pencapaian SPM Provinsi;
3) Pengembangan Rencana Pengentasan Kawasan Kumuh; dan
4) Pengembangan Knowledge Management Bidang PKP.
Laporan Pelaksanaan 53
Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011
5.3.13. Poin penting terkait usulan Dekonsentrasi Tahun 2012
Beberapa catatan penting terkait usulan Dekonsentrasi Tahun 2012 antara lain :
1) Sosialisasi Kebijakan Bidang PKP
a) Disarankan peserta Sosialisasi Kebijakan diprioritaskan dari anggota Pokja
PKP dan pengambil kebijakan di daerah;
b) Pemerintah Provinsi (SKPD) mengusulkan agar sosialisasi dilaksanakan sampai tingkat kabupaten/kota (dilakukan pada 3 kabupaten/kota, atau disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing provinsi tergantung kondisi geografis);
c) Perlu pelibatan lebih banyak pihak, penambahan jam (waktu) sosialisasi
dan penyampaian materi yang lebih menarik;
d) Narasumber diharapkan lebih menguasai materi sosialisasi dan tidak
sekedar membaca bahan tayangan;
e) Pelibatan SKPD dalam penyusunan RKAKL untuk Tahun 2012.
2) Pemberdayaan Pokja PKP Provinsi yang sudah terbentuk
a) Diharapkan TAPP menjadi inisiator dalam kegiatan penajaman Profil PKP maupun penajaman Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP menjadi RP3KP;
b) Untuk kegiatan penajaman Profil PKP perlu updating dan verifikasi data
serta struktur data yang terkumpul;
c) Untuk kegiatan penajaman Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP menjadi RP3KP, beberapa masalah yang teridentifikasi yaitu: (i) Belum ada panduan/pedoman penyusunan RP3KP; dan (ii) Belum ada mekanisme yang bisa menjamin kualitas Dokumen RP3KP yang dihasilkan.
3) Penyiapan Pokja PKP di 3 kota/kabupaten per provinsi
a) Agar dilakukan maksimal di 3 kabupaten/kota per provinsi;
b) Provinsi Gorontalo mengusulkan agar semua kabupaten/kota di provinsi tersebut difasilitasi untuk pembentukan Pokja PKP kabupaten/Kota pada tahun 2012.
5.3.14. Rekomendasi Hasil Rapat Koordinasi Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011
Beberapa rekomendasi penting yang dihasilkan dari rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011, yaitu sebagai berikut:
1) Perlu percepatan penetapan perangkat pengelola keuangan/Pejabat Inti SKPD;
2) Perlu penyesuaian dan penyederhanaan kegiatan Dekonsentrasi;
3) Perlu peningkatan kapasitas Narasumber Kemenpera;
4) Perlu penyesuaian RKAKL untuk kegiatan Dekonsentrasi kedepan sehingga lebih memenuhi kebutuhan dan kondisi geografis daerah;
5) Provinsi perlu mengalokasikan anggaran untuk internalisasi kebijakan bidang PKP ke Kabupaten/Kota;
6) Perlu sosialisasi khusus UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang PKP;
54 Laporan Pelaksanaan
Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011
7) SKPD perlu memastikan sasaran/target group peserta dalam rangkaian
kegiatan Dekonsentrasi;
8) Perlu melibatkan narasumber lokal sehingga muatan lokal dapat diakomodasi;
9) Perlu ada kebijakan terkait dengan sharing program kegiatan Pokja sehingga
lebih bersifat permanen;
10) Perlu pelatihan tambahan untuk memantapkan pemahaman terhadap Modul
Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Modul Pelatihan Monev;
11) Perlu peningkatan sinergitas dan kerjasama antara SKPD dan TAPP sesuai
dengan tugas dan fungsi masing-masing;
12) Perlu bimtek/pendampingan dalam penyusunan Simak BMN dari Kemenpera;
13) Kementerian Perumahan Rakyat perlu melakukan koordinasi lebih lanjut dengan SKPD Provinsi dalam penyusunan kegiatan Dekonsentrasi Tahun 2012.