Hambatan Pelaksanaan
6.6. Hambatan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 telah berlangsung selama 9 bulan yang tahap pelaksanaannya dimulai pada bulan April 2011 melalui kegiatan Sosialisasi Kebijakan Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan diakhiri dengan kegiatan Konsultasi Publik yang termasuk salah satu rangkaian kegiatan dari Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah di bulan Desember 2011.
Dari rangkaian pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi Tahun 2011, terdapat beberapa hambatan pelaksanaan mengakibatkan beberapa provinsi mengalami keterlambatan dalam proses pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi 2011.
Hal-hal yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan sesuai dengan evaluasi dan monitoring yang telah dilaksanakan di 33 (tiga puluh tiga) provinsi, adalah sebagai berikut:
a. Terdapat 10 provinsi yang mengalami permasalahan dalam pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011, adalah:
(1) Provinsi Kalimantan Tengah Terjadinya penumpukan beban kerja yang dilakukan Satker; Terjadinya ketidaksamaan percepatan kinerja antar anggota Satker; Lambatnya penyelesaian administrasi paska kegiatan, sehingga
mengakibatkan tidak dapat memproses kegiatan berikutnya. (2) Provinsi Nusa Tenggara Timur
Sulitnya
undangan penyelenggaraan Dekonsentrasi, karena Provinsi Nusa Tenggara Timur terdiri dari pulau- pulau yang memiliki hambatan geografis sehingga surat atau fax mengalami keterlambatan;
mendistribusikan surat
Kurangnya kesiapan panitia dalam hal administrasi DIPA; Kurangnya kesiapan panitia dalam pelaksanaan acara; Rapat Koordinasi yang melibatkan SKPD sedikit tertunda dikarenakan
kesibukan para SKPD mengurus kegiatan yang lain. (3) Provinsi Sulawesi Selatan
Keterlambatan proses pencairan DIPA dikarenakan tidak sesuainya antara DIPA dengan RKAKL-KL SKPD Dekonsentrasi Provinsi Sulawesi Selatan. Sementara SKPD tidak berani mengambil resiko dengan melaksanakan kegiatan tanpa proses pencairan DIPA;
Lambatnya penerbitan SK KPA baru oleh Gubernur Sulawesi Selatan, sehingga mempengaruhi proses pencairan DIPA untuk pelaksanaan kegiatan.
Laporan Pelaksanaan 91
Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011
(4) Provinsi Maluku
Pemerintah Kabupaten/Kota beranggapan bahwa persoalan PKP bukan
prioritas utama; Banyaknya kegiatan yang harus dilakukan oleh SKPD, yang berimbas
pada lambatnya pelaksanaan Dekonsentrasi. (5) Provinsi Maluku Utara
Terlambatnya pencairan DIPA, dikarenakan kurang lengkapnya
administrasi sebagai persyaratan pencairan; Kurangnya perencanaan dalam pelaksanaan kegiatan yang
mengakibatkan kurang tepat waktunya pelaksanaan; Susahnya mengumpulkan SKPD terkait untuk melakukan rapat koordinasi dikarenakan SKPD punya kesibukan dalam kegiatan yang
lain. (6) Provinsi DKI Jakarta
Banyaknya penundaan terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan terkait Dekonsentrasi dikarenakan SKPD terkait mempunyai kesibukan dengan tugas rutinnya sesuai dengan Tupoksi di SKPD tersebut.
(7) Provinsi Kalimantan Barat
Pelaksanaan Rapat Kerja dan Rapat Koordinasi tidak bisa dilaksanakan sesuai schedule dikarenakan banyak agenda daerah yang melibatkan SPKD terkait.
(8) Provinsi Lampung Mengalami keterlambatan dalam menetapkan Pejabat Inti SKPD.
(9) Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Sulawesi Tengah
Adanya pergantian TAPP sehingga pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011 mengalami keterlambatan.
b. Terdapat 5 Provinsi yang mengalami permasalahan dalam penyusunan Laporan TAPP dan Prosiding Kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011, yaitu:
(1) Provinsi Sumatera Utara (mengalami proses keterlambatan dalam Laporan TAPP); (2) Provinsi Sulawesi Barat (mengalami keterlambatan dalam pembuatan Laporan TAPP); (3) Provinsi Bengkulu (mengalami proses keterlambatan dalam penyusunan laporan prosiding seluruh kegiatan); (4) Provinsi Sumatera Selatan (mengalami keterlambatan dalam penyusunan laporan prosiding seluruh kegiatan); dan
(5) Provinsi Sulawesi Utara (mengalami keterlambatan dalam penyusunan laporan prosiding kegiatan Dekonsentrasi 2011).
92 Laporan Pelaksanaan
Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011 Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011
(1) Provinsi Aceh; (2) Provinsi Riau; (3) Provinsi Kepulauan Riau; (4) Provinsi Sumatera Barat; (5) Provinsi Jambi; (6) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (7) Provinsi Banten (8) Provinsi Jawa Barat; (9) Provinsi Jawa Tengah; (10) Provinsi D.I. Yogyakarta; (11) Provinsi Jawa Timur; (12) Provinsi Nusa Tenggara Barat; (13) Provinsi Bali; (14) Provinsi Kalimantan Timur; (15) Provinsi Sulawesi Tenggara; (16) Provinsi Gorontalo; dan (17) Provinsi Papua; dan (18) Papua Barat
Laporan Pelaksanaan 93
Dekonsentrasi Lingkup Kemenpera Tahun 2011