PERKEMBANGAN LUAS TANAMAN MENGHASILKAN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS KOPI ASEAN DAN DUNIA

4.1. PERKEMBANGAN LUAS TANAMAN MENGHASILKAN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS KOPI ASEAN DAN DUNIA

4.1.1. Perkembangan Luas Tanaman Menghasilkan Kopi di Negara-negara ASEAN

Berdasarkan data yang bersumber dari FAO, secara umum perkembangan luas tanaman menghasilkan (harvested area) kopi di antara negara-negara anggota ASEAN (Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) selama periode tahun 1980–2013 cenderung meningkat (Gambar 4.1). Tahun 1980 total luas tanaman menghasilkan kopi di negara-negara anggota ASEAN hanya sebesar 649.472 ha dan meningkat menjadi 2.069.144 ha ditahun 2013 atau meningkat sebesar 218,59% dibandingkan dengan tahun 1980. Secara rata-rata laju pertumbuhan luas tanaman menghasilkan kopi di kawasan ASEAN adalah 3,79% per tahun. Data luas tanaman menghasilkan kopi di antara negara-negara anggota ASEAN dapat dilihat pada Lampiran 22.

Gambar 4.1. Perkembangan Luas Tanaman Menghasilkan Kopi di

Kawasan ASEAN, 1980–2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

O UTLOOK K OPI

Jika dilihat dari data rata-rata luas tanaman menghasilkan kopi tahun 2009-2012 yang bersumber dari FAO, diantara negara-negara anggota ASEAN, Indonesia tercatat sebagai negara dengan luas tanaman menghasilkan kopi terbesar di kawasan ASEAN dengan rata-rata luas sebesar 912.342 ha atau berkontribusi sebesar 44,39% dari rata-rata total luas tanaman menghasilkan kopi di ASEAN (Gambar 4.2). Posisi Indonesia ini lebih baik dibandingkan dengan Vietnam yang dikenal sebagai salah satu sentra penghasil kopi dunia. Vietnam secara rata-rata dari tahun 2009-2013 hanya memiliki luas tanaman menghasilkan kopi sebesar 544.033 ha atau lebih rendah 40,37% dibandingkan luas tanaman menghasilkan kopi Indonesia. Luas tanaman menghasilkan kopi Vietnam berkontribusi sebesar 26,47% dari total luas tanaman menghasilkan kopi di ASEAN. Negara-negara dengan luasan tanaman menghasilkan kopi terbesar selanjutnya adalah Filipina, Laos dan Thailand dengan kontribusi masing-masing negara hanya 5,84%, 2,65% dan 2,60%. Secara rinci, data negara-negara anggota ASEAN dengan luas tanaman menghasilkan kopi terbesar dapat dilihat pada Lampiran 23.

Gambar 4.2 Sentra Luas Tanaman Menghasilkan Kopi Negara-negara

ASEAN, Rata-rata 2009-2013

36 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

O UTLOOK K OPI 2015

4.1.2. Perkembangan Produksi Kopi di Negara-negara ASEAN

Perkembangan produksi kopi (wujud produksi biji kopi mentah) negara-negara di kawasan ASEAN sepanjang tahun 1980–2013 menunjukkan pola yang hampir sama dengan perkembangan luas tanaman menghasilkan. Selama periode ini telah terjadi peningkatan produksi kopi diantara negara-negara anggota ASEAN dengan rata-rata peningkatan sebesar 5,40% per tahun (Gambar 4.3 dan Lampiran 22). Jika pada tahun 1980 produksi kopi di kawasan ASEAN hanya sebesar 453.504 ton, maka pada akhir tahun 2013 produksi kopi di ASEAN tercatat sebesar 2.402.522 ton.

Gambar 4.3 Perkembangan Produksi Kopi di Kawasan ASEAN, 1980–2013

Berbeda dengan luas tanaman menghasilkan kopi tahun 2009- 2013, diantara negara-negara anggota ASEAN terdapat perbedaan posisi negara dengan produksi kopi terbanyak jika dibandingkan dengan negara-negara sentra luas tanaman menghasilkan. Dalam daftar ini, Vietnam menempati urutan pertama sebagai negara dengan produksi kopi terbesar di kawasan ASEAN dengan rata-rata produksi sebesar 1.293.229 ton atau berkontribusi sebesar 58,88% dari total produksi kopi di kawasan ASEAN (Gambar 4.4). Indonesia sendiri dari sisi produksi hanya mampu memproduksi secara rata-rata 675.060 ton kopi pada tahun 2009-2013. Kontribusi produksi kopi Indonesia di kawasan ASEAN

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

O UTLOOK K OPI

hanya mencapai 30,73%. Negara penghasil kopi terbesar di ASEAN selanjutnya adalah Filipina dengan produksi kopi sebesar 89.360 ton diikuti oleh Laos dan Thailand dengan produksi masing-masing mencapai 64.133 ton dan 47.825 ton atau berkontribusi 2,92% dan 2,18% dari total produksi kopi di kawasan ASEAN. Rata-rata produksi kopi di kawasan ini mencapai 2.196.514 ton. Secara rinci, data produksi kopi dari negara- negara di kawasan ASEAN dapat dilihat pada Lampiran 24.

Gambar 4.4 Sentra Produksi Kopi Negara-negara ASEAN, Rata-rata 2009-2013

4.1.3. Perkembangan Produktivitas Kopi di Negara-negara ASEAN

Jika ditinjau dari sisi produktivitasnya, tingkat produktivitas kopi pada periode tahun 1980-2013 di kawasan ASEAN, memiliki pola yang berfluktuasi setiap tahunnya (Gambar 4.5) namun berkecenderungan meningkat. Pada periode tersebut, laju pertumbuhan produktivitas kopi hanya sebesar 1,74% per tahun (Lampiran 22) dengan produktivitas tertinggi dicapai pada tahun 2012 yaitu sebesar 1.189 kg/ha.

38 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

O UTLOOK K OPI 2015

Gambar 4.5. Perkembangan Produktivitas Kopi di Kawasan ASEAN,

1980-2013

Produktivitas tanaman kopi tertinggi di kawasan ASEAN berdasarkan rata-rata tahun 2009-2013 disajikan pada Gambar 4.6. Terlihat dari Gambar 4.6, produktivitas kopi tertinggi di kawasan ini terdapat di negara Vietnam dengan produktivitas mencapai 2.365 kg/ha. Indonesia sendiri pada periode yang sama tercatat sebagai negara dengan produktivitas terendah kedua setelah negara Myanmar. Produktivitas kopi Indonesia hanya sebesar 740 kg/ha.

Gambar 4.6. Produktivitas Kopi Negara-negara ASEAN,

Rata-rata 2009-2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

O UTLOOK K OPI

4.1.4. Perkembangan Luas Tanaman Menghasilkan Kopi Dunia

Perkembangan luas tanaman menghasilkan kopi dunia pada periode tahun 1980–2013 mengalami fluktuasi pada setiap tahunnya dan terlihat tidak terdapat trend peningkatan yang signifikan (Gambar 4.7). Rata-rata laju pertumbuhan luas tanaman menghasilkan kopi dunia sejak tahun 1980–2013 hanya sebesar 0,05% pertahun. Berdasarkan data dari FAO, total luas tanaman menghasilkan kopi dunia pada tahun 2013 mencapai angka 10.142.885 ha. Luasan ini tidak banyak berubah dari sejak tahun 1999 dengan luas tanaman menghasilkan kopi mencapai 10.209.479 (Lampiran 26).

Gambar 4.7. Perkembangan Luas Tanaman Menghasilkan Kopi Dunia,

Luas tanaman menghasilkan kopi dunia berdasarkan data FAO selama periode 2009-2013, rata-rata terpusat di negara Brazil dengan kontribusi sebesar 21,34% dari luas tanaman menghasilkan kopi dunia atau mencapai 2.129.934 ha (Gambar 4.8). Luas tanaman menghasilkan kopi dunia secara rata-rata tahun 2009-2013 mencapai 9.982.089 ha. Indonesia tercatat sebagai negara dengan luas tanaman menghasilkan kopi terbesar selanjutnya dengan luasan mencapai 912.342 ha atau sekitar setengah dari luas tanaman menghasilkan kopi Brazil. Vietnam, negara anggota ASEAN lainnya, tercatat sebagai sentra luas tanaman

40 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

O UTLOOK K OPI 2015

menghasilkan kopi terbesar kelima di dunia dengan rata-rata luas tanaman menghasilkan mencapai 544.033 ha pada periode yang sama. Secara kumulatif, kelima negara dalam daftar negara-negara dengan luas tanaman menghasilkan kopi terbesar dunia mencakup 50,61% luas tanaman menghasilkan kopi dunia. Data luas tanaman menghasilkan kopi dari negara-negara sentra penanaman kopi dunia dapat dilihat pada Lampiran 27.

Gambar 4.8. Sentra Luas Tanaman Menghasilkan Kopi Dunia,

Rata-rata 2009-2013

4.1.5. Perkembangan Produksi Kopi Dunia

Perkembangan produksi kopi dunia (wujud produksi biji kopi mentah) dari tahun 1980 hingga 2013 terlihat berfluktuasi namun terus mengalami peningkatan pada setiap tahunnya (Gambar 4.9). Pada tahun 1980, produksi kopi di dunia mencapai 4.839.219 ton dan meningkat di tahun 2013 menjadi 8.920.840 ton. Rata-rata pertumbuhan produksi selama periode tersebut adalah sebesar 2,34%. Menurut data dari FAO, produksi kopi dunia tertinggi pada tahun 2012 yang mencapai 9.209.761 ton (Lampiran 26).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

O UTLOOK K OPI

Gambar 4.9. Perkembangan Produksi Kopi Dunia,

Produksi kopi dunia sebagian besar dihasilkan oleh negara Brazil dengan rata-rata produksi selama periode tahun 2009-2013 mencapai 2.809.987 ton kopi atau menyumbang 32,54% rata-rata produksi kopi dunia di periode tahun yang sama (Gambar 4.10). Negara-negara penghasil kopi terbesar selanjutnya adalah Vietnam dengan kontribusi 14,98% atau rata-rata menghasilkan 1.293.229 ton kopi selama periode 2009-2013 disusul oleh Indonesia dengan rata-rata produksi mencapai 679.066 ton (7,86%) selama periode tahun 2009-2013, Kolombia dengan produksi 517.560 ton (5,99%), dan Ethiopia dengan produksi 311.678 ton (3,61%). Data negara-negara penghasil kopi terbesar dunia dapat dilihat pada Lampiran 28.

42 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

O UTLOOK K OPI 2015

Gambar 4.10 Sentra Produksi Kopi Dunia, Rata-rata 2009-2013

4.1.6. Perkembangan Produktivitas Kopi Dunia

Laju pertumbuhan produktivitas kopi dunia dari tahun 1980 hingga 2013 terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 2,21% (Gambar 4.11). Menurut data dari FAO, produktivitas tertinggi kopi dunia tercapai pada tahun 2012 yaitu sebesar 912 kg/ha. Sementara pada tahun 2013, produktivitas kopi dunia mencapai 880 kg/ha atau lebih rendah 3,52% dibandingkan tahun 2012. Data perkembangan produktivitas kopi dunia periode 1980-2013 dapat dilihat pada Lampiran 26.

Gambar 4.11. Perkembangan Produktivitas Kopi Dunia, 1980-2013 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

O UTLOOK K OPI