Teknik Pengumpulan Data

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2010:172), “Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dimana data dapat diperoleh”. Dalam hal ini, penulis memperoleh data melalui :

1. Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.

2. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak.

3. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau simbol lain.

Menurut Sugiyono (2012:156): Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat

menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam penelitian. Secara metodologis dikenla beberapa macam teknik pengumpulan data, di antaranya (Abdurahman, 2011:104):

1. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku suatu objek sasaran. Orang yang melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku suatu objek sasaran. Orang yang

a. Diarahkan pada tujuan tertentu, bukan sifat spekulatif, melainkan sistematis dan terencana

b. Dilakukan pencatatan sesegera mungkin, jangan ditangguhkan dengan mengandalkan kekuatan daya ingat

c. Diusahakan sedapat mungkin, pencatatan secara kuantitatif

d. Hasilnya harus dapat diperiksa kembali untuk diuji kebenarannya.

Dalam penelitian ini, penulis akan mengobservasi keadaan di lapangan mengenai bagaimana pelaksanaan program KB khususnya metode vasektomi di Kabupaten Situbondo. Observasi ini dilakukan untuk melihat fenomena yang terjadi dari sudut pandang penulis.

2. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangusng satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara. Kedudukan kedua pihak secara berbeda ini terus menerus dipertanyakan selama proses tanya jawab berlangsung, berbeda dengan dialog yang kedudukan pihak-pihak terlibat bisa berubah dan bertukar fungsi setiap saat, waktu proses dialog sedang berlangsung.

Ditinjau dari segi sistem kegiatan yang dilaksanakan, wawancara dibedakan dalam tiga macam, yaitu : Ditinjau dari segi sistem kegiatan yang dilaksanakan, wawancara dibedakan dalam tiga macam, yaitu :

b. Wawancara tidak berstandar Wawancara yang tidak direncanakan berdasarkan pedoman atau daftar pertanyaan yang dipersiapkan lebih dahulu. Namun, bukan berarti bahwa semua wawancara tidak berstandar tidak mempunyai pola aturan yang harus diikuti dalam mengajukan pertanyaan, melainkan ada yang menggunakan aturan tertentu. Wawancara ini dibedakan dalam dua golongan yaitu:

1) Wawancara berstruktur ialah wawancara tidak berstandar yang mengajukan pola dan aturan tertentu dalam mengajukan pertanyaan

2) Wawancara tidak berstruktur ialah wawancara tidak berstandar yang tidak menggunakan pola aturan tertentu dalam mengajukan pertanyaan.

c. Wawancara sambil lalu Wawancara yang objek sasaran tidak diseleksi lebih dahulu melalui metode sampling tertentu, tetapi dipilih secara aksidental.

Sistem kegiatan wawancara dapat dilakukan secara berstandar atau tidak berstandar baik yang berstruktur maupun tidak berstruktur yang berfokus atau bebas.

Ditinjau dari segi bentuk pertanyaan yang digunakan, wawancara dibedakan ke dalam tiga macam, yaitu:

a. Wawancara terbuka ialah wawancara yang menggunakan kuesioner terbuka, kuesioner yang memberikan keleluasaan bagi responden untuk memberikan jawaban dengan bebas, tanpa dibatasi oleh alternatif jawab yang ditentukan.

b. Wawancara tertutup ialah wawancara yang menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner yang alternatif jawabannya telah disediakan, sehingga responden tidak mungkin memberikan jawaban lain

c. Wawancara setengah

ialah wawancara yang menggunakan kuesioner setengah tertutup yang artinya memberikan kesempatan kepada responden untuk mengemukakan jawaban lain, atau keterangan tambahan di samping alternatif jawab yang telah tersedia.

tertutup

Wawancara yang digunakan penulis merupakan wawancara tidak terstruktur dimana ketika mewawancarai responden tidak menggunakan pola tertentu atau dengan kata lain, hanya berpegangan padagaris besar apa saja yang akan ditanyakan kepada informan. Selain itu, wawancara yang dilakukan penulis ada yang berbentuk kuesioner dimana dari segi Wawancara yang digunakan penulis merupakan wawancara tidak terstruktur dimana ketika mewawancarai responden tidak menggunakan pola tertentu atau dengan kata lain, hanya berpegangan padagaris besar apa saja yang akan ditanyakan kepada informan. Selain itu, wawancara yang dilakukan penulis ada yang berbentuk kuesioner dimana dari segi

3. Dokumentasi Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden, seperti yang dilakukan oleh seorang psikolog dalam meneliti perkembangan seorang klien melalui catatan pribadinya. Lebih lanjut dikemukakan oleh Irawan Soehartono (2011:45) yaitu,

Dokumentasi ialah tekhnik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi. Dokumen dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus, dan dokumen lainnya.

Selain menggunakan teknik wawancara dan observasi, penulis juga menggunakan teknik dokumentasi untuk mengumpulkan data-data yang akurat tentang angka pertumbuhan penduduk di Kabupaten Situbondo dan jumlah akseptor KB khususnya metode vasektomi di Kabupaten Situbondo.