Penerapan Azas Keadilan pada Putusan Tingkat 1 Nomor 05/Pdt.Sus- PHI/2016/PN.Pbr

2.3.1. Penerapan Azas Keadilan pada Putusan Tingkat 1 Nomor 05/Pdt.Sus- PHI/2016/PN.Pbr

Dengan melihat kasus di dalam putusan yang telah disebutkan di atas, dan mendasarkan analisis tersebut dengan teri keadilan John Rawls, maka berikut merupakan hasil analisis yang telah penulis teliti, yaitu:

Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Pekanbaru sudah cukup menggambarkan bahwa terdapat akses kesempatan yang adil bagi setiap anggota masyarakat yang ingin menempuh jalur hukum untuk penyelesaian sengketa yang mereka alami. Lembaga hukum sangat terbuka dan menjunjung prinsip persamaan bagi semua orang tanpa menilai dari posisi/jabatan seseorang.

Majelis Hakim dalam megadili perkara sudah benar menerapkan pertimbangan hukum yang menyatakan bahwa pemutusan hubungan kerja antara PT. Inti Kamparindo Sejahtera dengan Sdr. Erikson Situmorang adalah PHK secara sepihak. Putusan yang demikian diambil oleh Majelis Hakim dengan mempertimbangkan bukti-bukti dan saksi-saksi yang diajukan oleh kedua belah pihak. Artinya, terdapat prinsip persamaan keadilan atas Majelis Hakim dalam megadili perkara sudah benar menerapkan pertimbangan hukum yang menyatakan bahwa pemutusan hubungan kerja antara PT. Inti Kamparindo Sejahtera dengan Sdr. Erikson Situmorang adalah PHK secara sepihak. Putusan yang demikian diambil oleh Majelis Hakim dengan mempertimbangkan bukti-bukti dan saksi-saksi yang diajukan oleh kedua belah pihak. Artinya, terdapat prinsip persamaan keadilan atas

Dalam anasilis putusan Majelis Hakim Tingkat I dibenarkan telah terjadi hubungan kerja antara Sdr. Erikson Situmorang sebagai pekerja/buruh dengan PT. Inti Kamaparindo Sejahtera sebagai pengusaha. Hubungan kerja tersebut merupakan hubungan hukum yang menimbulkan hak dan kewajiban. Pekerja/buruh memiliki kewajiban yaitu melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diperjanjikan dalam PK, PP, dan atau PKB. Sedangkan pengusaha memiliki kewajiban untuk memenuhi hak pekerja/buruh.

Apabila melihat dari teori keadilan dikemukakan oleh Rawls diatas, Majelis Hakim Tingkat I telah mempertimbangkan situasi yang sama dan setara antara pengusaha dan pekerja/buruh dimana tidak ada pihak yang memiliki posisi lebih tinggi antara satu dengan yang lainnya, seperti misalnya kedudukan, status sosial, tingkat kecerdasan, kemampuan, kekuatan, dan lain sebagainya. Baik pengusaha dan pekerja/buruh memiliki hak yang sama di depan hukum.

Sdr. Erikson Situmorang telah melakukan pekerjaan dengan baik dan menuruti perintah pengusaha. Perintah mutasi oleh PT. Inti Kamparindo Sejahtera di terima dengan baik oleh Erikson Situmorang. Tuduhan pengusaha jika Erikson Situmorang sering terlambat ketempat kerja, ataupun Sdr. Erikson Situmorang telah melakukan pekerjaan dengan baik dan menuruti perintah pengusaha. Perintah mutasi oleh PT. Inti Kamparindo Sejahtera di terima dengan baik oleh Erikson Situmorang. Tuduhan pengusaha jika Erikson Situmorang sering terlambat ketempat kerja, ataupun

7 (tujuh) jam sehari dan 40 (empat puluh) jam dalam seminggu sebagaimana diatur dalam Pasal 77 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003. Oleh karenanya Surat Peringatan dan Surat Pemutusan Hubungan Kerja yang disampaikan oleh Tergugat kepada Penggugat tidak beralasan hukum. Surat PHK hanya dapat diberikan kepada pekerja/buruh apabila pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama, pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja sebagaimana tertera dalam Ketentuan Pasal 161 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003.

Majelis Hakim Tingkat I yang membatalkan PHK secara sepihak oleh PT. Inti Kamparindo Sejahtera dan menetapkan PHK saat putusan dibacakan sudah benar dalam menerapkan hukum. Bahwa disamping Tindakan Tergugat tersebut bertentangan Pasal 77 dan Pasal 161, Pemutusan Hubungan Kerja sepihak oleh pengusaha tanpa Penetapan Pengadilan Hubungan Industrial yang dilakukan Tergugat tersebut juga bertentangan dengan Pasal 151, 155 ayat (1) dan Pasal 170 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003.

Alasan lain yang menjadi dasar pertimbangan Majelis Hakim adalah adaanya perlindungan terhadap anak. Mengingat anak dari Sdr. Erikson yang saat itu duduk di kelas VI SD dan akan melaksanakan Ujian Nasional, maka Alasan lain yang menjadi dasar pertimbangan Majelis Hakim adalah adaanya perlindungan terhadap anak. Mengingat anak dari Sdr. Erikson yang saat itu duduk di kelas VI SD dan akan melaksanakan Ujian Nasional, maka

Menurut penulis, pertimbangan hukum Majelis Hakim lainnya yang mencerminkan asas keadilan seperti yang dikemukakan Rawls yakni, memberi hak dan kesempatan yang sama atas kebebasan dasar yang paling luas seluas kebebasan yang sama bagi setiap orang. Artinya, hakim dituntut untuk memiliki keberanian mengambil keputusan sesuai dengan ketentuan normatif undang-undang tanpa mengedepankan pihak yang lebih kuat dan mengacuhkan pihak yang lemah, sehingga keadilan substantif dapat terwujud melalui putusan hakim pengadilan.

Kemudian dalam pertimbangan hukumnya, hakim memutuskan Putusnya Hubungan Kerja antara Penggugat dengan Tergugat sejak putusan ini dibacakan maka oleh karena itu berdasarkan Ketentuan Pasal 155 ayat (2) UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dihubungkan dengan Pasal (2) PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan yang menyatakan bahwa Hak atas Upah timbul pada saat terjadinya Hubungan Kerja antara Pekerja/Buruh dengan Pengusaha dan berakhir pada saat Putusnya Hubungan kerja, dihubungkan dengan Ketentuan Pasal 93 ayat (2f) UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Sehingga diperhitungkan masa kerja Erikson Kemudian dalam pertimbangan hukumnya, hakim memutuskan Putusnya Hubungan Kerja antara Penggugat dengan Tergugat sejak putusan ini dibacakan maka oleh karena itu berdasarkan Ketentuan Pasal 155 ayat (2) UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dihubungkan dengan Pasal (2) PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan yang menyatakan bahwa Hak atas Upah timbul pada saat terjadinya Hubungan Kerja antara Pekerja/Buruh dengan Pengusaha dan berakhir pada saat Putusnya Hubungan kerja, dihubungkan dengan Ketentuan Pasal 93 ayat (2f) UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Sehingga diperhitungkan masa kerja Erikson

1. Uang Pesangon 2x8x Rp. 2.127.000,- = Rp. 34.032.000,-

2. Uang Penghargaan Masa Kerja

3 x Rp.2.127.000,- = Rp.6.381.000,- Total = Rp. 40.413.000,-

3. Uang Penggantian Hak :  Uang Penggantian Perumahan serta Pengobatan dan

Perawatan 15% x Rp. 40.413.000,- = Rp. 6.061.950,-  Cuti Tahunan 2013, 2014, 2015 dan 2016

25/25 x Rp. 2.127.000,- = Rp. 2.127.000,-  Tunjangan Hari Raya Thn 2015 = Rp.2.127.000,-

Dokumen yang terkait

BAB II HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perspektif Teori Keadilan Bermartabat tentang Pidana Kebiri Kimia terhadap Pelaku Kekerasan Seksual kepada Anak-Anak

0 0 37

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Inkonsistensi Pertimbangan dan Putusan Hakim dalam Putusan Mahkamah Konstitusi No. 28/PUU-XI/2013

0 0 10

BAB II PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Inkonsistensi Pertimbangan dan Putusan Hakim dalam Putusan Mahkamah Konstitusi No. 28/PUU-XI/2013

0 0 45

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ratio Legis Perlindungan Merek Terkenal

0 0 10

BAB II GOODWILL SEBAGAI DASAR PERLINDUNGAN MEREK TERKENAL - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ratio Legis Perlindungan Merek Terkenal

0 0 15

BAB III PERLINDUNGAN MEREK TERKENAL MERUPAKAN UPAYA UNTUK MELINDUNGI KONSUMEN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ratio Legis Perlindungan Merek Terkenal

0 0 11

BAB IV BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM SEBAGAI LANGKAH MEWUJUDKAN PERSAINGAN USAHA SEHAT - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ratio Legis Perlindungan Merek Terkenal

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pertimbangan Hakim dalam Memutus Bagian Waris Anak Laki-Laki dan Anak Perempuan di Pengadilan Agama

0 1 11

BAB II HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pertimbangan Hakim dalam Memutus Bagian Waris Anak Laki-Laki dan Anak Perempuan di Pengadilan Agama

0 2 46

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus tentang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Secara Sepihak oleh Pengusaha dalam Putusan PHI Tingkat I Nomor 05/PDT.SUS-PHI/2016/PN.PBR dan Putusa

0 0 17