Dana Desa

5.3 Dana Desa

Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Indonesia memasuki babak baru kedua dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah. Babak pertama dimulai tahun 2001, yakni dengan dilaksanakannya kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi iskal, dimana daerah kabupaten/kota dan provinsi diberikan kewenangan yang lebih besar untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang disertai dengan kewenangan untuk mengelola sumber keuangan atau pendanaannya. Sedangkan babak kedua, yang secara pragmatis mulai dilakukan tahun 2015 ditandai dengan adanya pemberian kewenangan yang lebih besar kepada desa untuk melaksanakan kewenangan yang berasal dari hak asal-usul desa, kewenangan lokal desa dan kewenangan lain yang ditugaskan oleh pemerintah pusat atau provinsi atau kabupaten/kota, yang juga disertai dengan kewenangan untuk mengelola sumber keuangan atau pendapatan desa.

Dalam rangka menyukseskan implementasi UU tersebut, Pemerintah telah menyusun regulasi teknis, berupa peraturan pelaksanaan dari undang-undang yang diperlukan sebagai pedoman bagi pelaksanaan tugas kementerian negara/lembaga yang terkait dengan desa, Pemda provinsi, Pemda kabupaten/kota, dan juga aparat desa. Sampai saat ini telah diterbitkan 2 peraturan pemerintah (PP), yakni PP No. 43 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan atas UU Nomor 6 Tahun 2014 yang kemudian direvisi menjadi PP Nomor 47 Tahun 2015, dan PP Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN yang kemudian telah direvisi dengan PP Nomor 22 Tahun 2015. Selain itu juga telah diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113 Tahun 2015 yang mengatur mengenai Pengelolaan Keuangan Desa dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2105 yang mengatur Pedoman Perencanaan Pembangunan Desa dan Peraturan Menteri Desa, serta Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2015 yang mengatur mengenai Pendampingan Desa.

Dalam PP Nomor 22 Tahun 2015, Dana Desa setiap kabupaten/kota dihitung berdasarkan jumlah desa. Dana Desa setiap kabupaten/kota tersebut, dialokasikan secara berkeadilan berdasarkan alokasi dasar, yaitu alokasi minimal yang akan diterima secara merata oleh masing-masing desa, dan alokasi yang dihitung dengan memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geograis desa setiap kabupaten/kota. Dana Desa per kabupaten/ kota, selanjutnya ditetapkan dalam Perpres Nomor 36 Tahun 2015 tentang Rincian APBN Perubahan Tahun Anggaran 2015. Berdasarkan Perpres tersebut, bupati/walikota menetapkan Dana Desa untuk setiap desa dengan cara yang sama yang dilakukan oleh pemerintah pusat dalam menghitung alokasi Dana Desa untuk kabupaten/kota, yaitu berdasarkan alokasi dasar dan alokasi yang dihitung dengan memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geograis setiap desa.

Pada tahun 2015, Pemerintah bersama DPR telah mengalokasikan Dana Desa sebesar Rp20.766,2 miliar dalam APBNP tahun 2015, atau meningkat dibandingkan dengan APBN tahun 2015 sebesar Rp9,1 triliun. Dana Desa tersebut telah dialokasikan kepada 434 kabupaten/ kota yang mempunyai desa (dari 508 kabupaten/kota), dan besaran alokasi Dana Desa tersebut telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2015 mengenai Rincian APBN Perubahan Tahun 2015. Dalam rangka memenuhi amanat UU Nomor 6 Tahun 2014, yaitu anggaran Dana Desa dari APBN adalah sebesar 10 persen dari dan di luar dana Transfer ke Daerah secara bertahap, Pemerintah telah menyusun road map pemenuhan Dana Desa yang dituangkan dalam PP Nomor 22 Tahun 2015. Sesuai dengan road map tersebut, alokasi Dana Desa tahun 2015 ditetapkan sebesar 3,2 persen dari dan diluar Transfer ke Daerah. Sejalan

Nota Keuangan dan RAPBN 2016 IV.5-19

Bagian IV Dana Desa Tahun 2010-2015

dengan kesiapan aparat desa, alokasi Dana Desa tersebut akan ditingkatkan menjadi paling sedikit 6 persen tahun 2016 dan 10 persen pada tahun 2017. Pada saat alokasi Dana Desa mencapai 10 persen dari dana Transfer ke Daerah, maka rata-rata Dana Desa per desa secara nasional akan mencapai sekitar Rp1 miliar, belum termasuk tambahan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dari APBD kabupaten/kota.

IV.5-20 Nota Keuangan dan RAPBN 2016

Tahun 2010-2015 Bagian IV