Isu Yang Berkaitan Dengan Rendahnya Minat Baca

6 Murniaty : Pengembangan Minat Baca Masyarakat: Upaya Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Desa Dalam Mengembangkan Minat Baca Masyarakat Penggunanya. Disampaikan Pada Pelatihan Pengelola Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Desa. Tarutung Sumut 18-19 Maret 2013. buku berkualitas, dan penyediaan sarana perpustakaan di tempat-tempat umum kantor, ruang tunggu, terminal, bandara, rumah sakit, pasar, dan mall. Sedangkan pasal-pasal lain yang berkaitan dengan pembudayaan kegemaran membaca antara lain: Pasal 4 : Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pasal 7 : Pemerintah berkewajiban: e menggalakkan promosi gemar membaca dan memanfaatkan perpustakaan; Pasal 50 : Pemerintah dan Pemerintah Daerah memfasilitasi dan mendorong pembudayaan kegemaran membaca dengan menyediakan bahan bacaan bermutu, murah, dan terjangkau serta menyediakan sarana dan prasarana perpustakaan yang mudah diakses.

5. Isu Yang Berkaitan Dengan Rendahnya Minat Baca

Seperti telah penulis katakan sebelumnya, isu-isu mengenai minat baca masyarakat Indonesia sejak dahulu telah sering dibicarakan pada pertemuan- pertemuan ilmiah, seperti seminar, workshop, pelatihan-pelatihan, ataupun pertemuan- pertemuan ilmiah lainnya. Hingga saat ini masalah ini tetap menarik untuk dibicarakan. Walaupun telah banyak kalangan yang membahas isu ini secara luas, namun tetap saja di lapangan isu tentang minat baca di Indonesia dikatakan masih rendah. Menurut hasil penelitian, Indonesia masih berada pada urutan ke 96 di bawah Malaysia. Bahkan untuk Asia Tenggara hanya ada 2 negara yang berada di bawah urutan Indonesia yaitu Kamboja dan Laos. Padahal kalau kita cermati penerbitan koran dan majalah di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir ini jumlahnya meningkat, akan tetapi hal ini tidak diikuti oleh penerbitan buku, sehingga belum ada hasil yang signifikan terhadap perkembangan minat baca masyarakat di Indonesia. Akhirnya timbul satu pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang komprehensif : “Mengapa minat baca masyarakat Indonesia dikatakan masih rendah ? 7 Murniaty : Pengembangan Minat Baca Masyarakat: Upaya Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Desa Dalam Mengembangkan Minat Baca Masyarakat Penggunanya. Disampaikan Pada Pelatihan Pengelola Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Desa. Tarutung Sumut 18-19 Maret 2013. Bila kita menyimak pertanyaan di atas ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca di Indonesia, antara lain:  Ketidak mampuan membaca masyarakat buta aksara Data dari UNESCO menyatakan bahwa sekitar 1,35 milyar penduduk dunia atau sekitar sepertiga penduduk dunia mengalami buta aksara. Sebagian besar buta aksara tersebut dialami oleh wanita atau 1 : 2 antara pria buta aksara dengan wanita. Sebagian besar penduduk buta aksara tersebut adalah penduduk negara dunia ketiga, termasuk Indonesia. Hingga kini, jumlah penduduk Indonesia buta aksara tergolong masih relatif tinggi. Setelah hampir 68 tahun merdeka, pemberantasan buta huruf masih juga belum tuntas. Data Badan Pusat Statistik 2010 menunjukkan, penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas masih tercatat 5,3 persen atau sekitar 8,3 juta orang yang tersebar di seluruh propinsi BPS, Statistik Indonesia 2010 Mengapa hingga kini jumlah penduduk buta aksara masih tinggi? Salah satu jawaban yang dapat diberikan karena setiap tahun masih terus terjadi adanya siswa usia sekolah dasar yang tidak sekolah atau tidak tertampung di SD kelas 1, 2, dan 3 yaitu sekitar 200.000 – 300.000 orang yang disinyalir kembali buta aksara.  Kondisi pendidikan di Indonesia. Sampai dengan tahun 2013 kondisi pendidikan di Indonesia masih sangat memperihatinkan. Salah satu indikatornya adalah masih banyaknya anak-anak usia sekolah dasar yang tidak tertampung untuk bersekolah karena jumlah sekolah yang ada tidak dapat menampung anak usia sekolah. Indikator lainnya adalah program sekolah kurang mendukung anak biasa membaca. Metode pembelajaran yang sering diberikan oleh guru seringkali mengedepankan budaya menghafal bukan berpikir aktif, kreatif, dan inovatif, serta minimnya tugas membaca yang diberikan kepada siswa sekolah. 8 Murniaty : Pengembangan Minat Baca Masyarakat: Upaya Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Desa Dalam Mengembangkan Minat Baca Masyarakat Penggunanya. Disampaikan Pada Pelatihan Pengelola Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Desa. Tarutung Sumut 18-19 Maret 2013. Kurikulum pendidikan dan sistem pembelajaran di Indonesia juga belum mendukung kepada peserta didik. Semestinya kurikulum atau sistem pembelajaran yang ada mengharuskan siswa membaca buku lebih banyak lebih baik atau mencari informasi lebih dari apa yang diajarkan • Kondisi perbukuan di Indonesia. Rendahnya produksi buku-buku yang berkualitas di Indonesia, dan masih adanya kesenjangan penyebaran buku di perkotaan dan pedesaan, yang mengakibatkan terbatasnya sarana bahan bacaan dan kurang meratanya bahan bacaan ke pelosok tanah air. Penyebaran buku yang tidak merata ini penyebabnya bisa karena kendala geografis dan infrastruktur transportasi dan juga karena kemiskinan atau keadaan ekonomi masyarakat yang kurang menguntungkan, karena buku bukan suatu komoditas yang murah. • Rendahnya Dukungan Lingkungan Keluarga dan Masyarakat Rendahnya dukungan dari lingkungan keluarga, yang kesehariannya hanya disibukkan oleh kegiatan-kegiatan keluarga yang tidak menyentuh aspek-aspek penumbuhan minat baca pada keluarga. Ditambah lagi kebiasaan masyarakat Indonesia yang turun temurun dan sudah mendarah daging dimana masyarakat sudah terbiasa dengan cara mendongeng dan berceritera yang sampai saat sekarang masih berkembang di masyarakat Indonesia. Sangat jarang ditemukan keluarga yang sangat mendukung anaknya untuk gemar membaca di rumah. • Budaya Baca Bersaing Dengan Budaya Menonton Budaya baca yang rendah seringkali harus bersaing dengan budaya menonton masyarakat Indonesia yang cenderung lebih tinggi. Masih terlalu banyaknya jenis hiburan, permainan game online dan tayangan televisi yang tidak mendidik, bahkan kebanyakan acara-acara yang ditayangkan lebih banyak yang mengalihkan perhatian untuk membaca buku kepada hal-hal yang bersifat negatif. 9 Murniaty : Pengembangan Minat Baca Masyarakat: Upaya Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Desa Dalam Mengembangkan Minat Baca Masyarakat Penggunanya. Disampaikan Pada Pelatihan Pengelola Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Desa. Tarutung Sumut 18-19 Maret 2013. • Kurangnya Sarana dan Fasilitas Untuk Membaca Minimnya sarana untuk memperoleh bahan bacaan, seperti perpustakaan, taman bacaan, sudut baca, dan lain-lain. Bahkan hal ini masih dianggap merupakan sesuatu yang aneh dan langka dalam masyarakat.

6. Peran Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Desa