Hak Pakai Hak Menguasai Dari Pemerintah Kota Surakarta

• Dilepaskan secara sukarela oleh pemegang hak sebelum jangka waktunya berakhir • Dicabut berdasarkan UU No. 20 tahun 1961. • Diterlantarkan • Tanahnya musnah • Pemegang hak tidak memenuhi syarat sebagai subyek HGB.

c. Hak Pakai

1 Pengertian Hak pakai adalah hak untuk menggunakan tanah milik Sri Susuhunan yang memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam suatu perjanjian, yang bukan perjanjian sewa menyewa, segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. 2 Kewajiban • Menggunakan tanah sesuai dengan peruntukannya dan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian pemberiannya. • Memelihara tanah sebagai kawasan cagar budaya, sanggup memelihara dan memperbaiki kerusakan-kerusakan tanah tersebut atas biaya sendiri. • Untuk mengadakan perubahan terhadap tanah termasuk rumah dan bangunan-bangunan yang ada di dalamnya baik tentang bentuk, sifat maupun tujuannya harus mendapat ijin pemerintah kota Surakarta dan Sri Susuhunan. • Menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan Hak Pakai kepada pemegang hak milik Sinuhun sesudah Hak Pakai itu hapus. • Menyerahkan sertifikat Hak Pakai yang telah hapus kepada kepala kantor Pertanahan. 3 Subyek : • WNI • Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan bekedudukan di Indonesia. • Pemerintah daerah • Badan-badan keagamaan dan sosial • Orang asing yang berkedudukan di Indonesia • Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia. 4 Luas : maksimum 1 bidang. 5 Terjadinya Mengenai status Hak Pakai atas tanah Hak Milik ini dan terjadinya dengan cara pemberian oleh pemegang hak milik Sri Susuhunan perlu dibuatkan suatu akta dihadapan PPAT. Jadi di sini akta Hak Pakai ini dibuat oleh PPAT. Hak ini harus didaftarkan pada kantor pertanahan Pasal 44 ayat 2 PP No. 40 tahun 1996. Sejak pendaftaran dilakukan pada kantor pertanahan, maka Hak Pakai atas tanah hak milik ini mengikat pada pihak ketiga. 288 6 Jangka Waktu: maksimum 25 tahun, tidak dapat diperpanjang tetapi dapat diperbaharui sesuai kesepakatan kedua belah pihak. 7 Pembebanan: Hak Pakai tidak dapat dibebani dengan hak tanggungan kecuali dengan persetujuan pemegang hak milik Sri Susuhunan. 288 Ibid, hal 20-21. 8 Peralihan: peralihan hak pakai hanya dapat dilakukan dengan persetujuan pemegang hak milik Sri Susuhunan. 9 Hapusnya hak pakai karena: • Berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian pemberiannya. • Dibatalkan oleh Sinuhun sebelum jangka waktu berakhir karena adanya alasan-alasan tertentu, yaitu : - Tidak dipenuhinya kewajiban oleh pemegang hak atau - Tidak dipenuhinya syarat atau kewajiban yang tertuang dalam perjanjian pemberian Hak Pakai antara si pemegang Hak Pakai dan sinuhun - Karena ada putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. • Dilepaskan secara sukarela oleh pemegang hak sebelum jangka waktunya berakhir • Dicabut berdasarkan UU No. 20 tahun 1961. • Diterlantarkan • Tanahnya musnah • Pemegang hak tidak memenuhi syarat sebagai subyek Hak Pakai.

d. Hak Magersari