Hak Milik Hak Menguasai Dari Pemerintah Kota Surakarta

Dalam melaksanakan kewenangan tersebut pemerintah kota Surakarta, harus memperhatikan : 283 a. Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku berkaitan dengan tanah berdasarkan asas taat asas; b. Dalam pembuatan peraturan daerah sejauh mungkin melibatkan unsur-unsur legislatif daerah menurut kewenangan yang ada; c. Aspek keadilan sosial serta pemanfaatannya yang dapat menjamin peningkatan kesejahteraan; d. Penghargaan secara proporsional terhadap unsur-unsur kebudayaan asli daerah berkaitan dengan nilai dan fungsi tanah. Dengan demikian berdasarkan hak menguasai tersebut di atas maka pemerintah kota Surakarta tidak bisa membuat perjanjian sewa menyewa tanah Baluwarti. 3. Ketentuan-Ketentuan Pokok Hak Atas Tanah Baluwarti Sebagai Kawasan Cagar Budaya Pengelompokan hak atas tanah Baluwarti sebagai kawasan cagar budaya adalah sebagai berikut : a. Hak atas tanah primer adalah hak milik Sri Susuhunan yang bersumber pada hak bangsa yang diberikan oleh negara. b. Hak atas tanah sekunder adalah hak atas tanah yang bersumber pada hak milik Sri Susuhunan HGB, hak pakai, magersari, anggaduh, kontrak dan nenggo.

a. Hak Milik

1 Isinya Berupa Kewenangan 283 Ibid, hal 86 Hak atas tanah memberi kewenangan kepada pemegang haknya untuk mempergunakan tanah yang dihaki. Kewenangan mempergunakan tanah dalam arti permukaan bumi tersebut, secara wajar diperluas hingga meliputi juga sebagian tubuh bumi yang ada di bawahnya dan sebagian ruang yang ada di atasnya, karena tidak mungkin untuk keperluan apapun yang digunakan hanya tanahnya saja yang berupa permukaan bumi itu. Demikian juga mengenai air yang ada di atas maupun di dalam bumi di bawah tanah yang dihaki. Pemegang hak atas tanah boleh menggunakannya untuk keperluan pribadinya, misalnya untuk keperluan sehari-hari bagi kegiatan rumah tangga dan usahanya, dalam batas- batas kewajaran. Penggunaan wewenang tersebut di atas tidak boleh menimbulkan kerugianmenganggu pihak lain dan tidak boleh ada praktek-praktek pemerasan. 2 Kewajiban :Memelihara tanah sebagai kawasan cagar budaya 3 Subyek : Sri Susuhunan sebagai pimpinan raja kerabat keraton Surakarta Terhadap tiga bidang tanah yang bersertifikat Hak Milik harus dialihkan kepada Sri Susuhunan karena bila tidak dapat menstimulasi peningkatan aspirasi masyarakat Baluwarti, yang kemudian akan mengarah pada terjadinya konflik. Aspirasi masyarakat Baluwarti atas sertifikat hak milik tidak dapat diakomodasi dalam pengaturan tanah Baluwarti karena tidak kompatibel dengan kepentingan bersama, yaitu eksistensi keraton Surakarta sebagai lembaga adat, pemangku budaya Jawa yang dipimpin Sinuhun. Sebagai pemangku budaya Jawa Sinuhun adalah pemilik tanah Baluwarti. 4 Obyek : Tanah di kalurahan Baluwarti, kecamatan Pasar Kliwon, kota Surakarta seluas 40,8 ha. 5 Pembebanan • Hak milik Sri Susuhunan atas kawasan cagar budaya Baluwarti dapat dibebani dengan HGB, hak pakai, magersari, anggaduh, kontrak dan nenggo • Hak Milik Sri Susuhunan Paku Buwono atas kawasan cagar budaya Baluwarti tidak dapat dibebani dengan hak tanggunan. Kawasan cagar budaya Baluwarti merupakan kawasan lindung dengan fungsi utama melindungi kelestarian bangunan kuno dan kawasan bersejarah. Mengingat bangunan kuno dan kawasan bersejarah dalam kawasan cagar budaya Baluwarti sudah merupakan satu kesatuan dengan tanah maka apabila hak milik Sri Susuhunan Paku Buwono XIII tersebut dibebani dengan hak tanggungan ada kemungkinan untuk terjadinya peralihan benda cagar budaya tersebut kepada orang lain. Hal ini dilarang oleh Pasal 7 ayat 1 UU No. 5 tahun 1992 yang menyatakan pengalihan pemilikan atas benda cagar budaya tertentu yang dimiliki oleh warga negara Indonesia secara turun temurun atau karena pewarisan hanya dapat dilakukan kepada negara. Apabila kawasan cagar budaya Baluwarti lepas dari penguasaan Sri Susuhunan Paku Buwono XIII maka dapat menghambat kerabat keraton Surakarta dalam menciptakan atmosfer living culture keraton Surakarta. Akibatnya kota Surakarta dapat kehilangan aset wisata yang paling potensial mendatangkan keuntungan ekonomi. 6 Hapusnya Hapusnya hak milik Sri Susuhunan Paku Buwono XIII atas kawasan cagar budaya Baluwarti apabila keraton Surakarta sudah tidak adalenyap

b. HGB