yang terkontaminasi. Hal ini lebih umum bila ada kekurangan air bersih untuk minum, memasak dan membersihkan dan kebersihan dasar penting dalam
pencegahan. Air yang terkontaminasi dengan kotoran manusia misalnya dari limbah kota, tangki septik dan jamban merupakan perhatian khusus. Tinja juga
mengandung mikroorganisme yang dapat menyebabkan diare. Diare juga dapat menyebar dari orang ke orang, diperburuk oleh kebersihan yang rendah. Makanan
merupakan penyebab utama diare ketika disiapkan atau disimpan dalam kondisi yang tidak higienis.
2.2.4 Tanda dan Gejala Diare
Menurut Mansyoer Arif dalam Haryono 2012, tanda dan gejala diare adalah :
1 Mula-mula cengeng dan gelisah jika pasien bayianak
2 Suhu badan dapat meningkat atau tidak
3 Nafsu makan berkurang atau tidak ada
4 Feses cair dengan atau tanpa darahlendir
5 Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur empedu
6 Anus dan sekitarnya lecet karena tinja menjadi asam
7 Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare
8 Dehidrasi, bila banyak cairan keluar mempunyai tanda-tanda ubun-ubun besar
cekung, tonus dan turgor kulit menurun, selaput lendir mulut dan bibir kering 9
Berat badan turun
2.2.5 Patofisiologi Diare
Menurut Haryono 2012, mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya
diare adalah :
a. Ganguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat
diserap akan menyebabkan tekanan osmotik meninggi dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya
sehingga timbul diare. b.
Gangguan sekresi, akibat rangsangan tertentu misalnya toksin pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam rongga usus
dan selajutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus. c.
Gangguan motolitis usus, hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makananair sehingga timbul diare.
Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya timbul pula diare.
Menurut Suharyono 2008, berdasarkan cairan yang hilang tingkat dehidrasi terbagi menjadi:
a. Dehidrasi ringan yaitu kehilangan cairan 2-5 dari berat badan dengan
gambaran klinik turgor kulit kurang elastis, suara serak , klien belum jatuh pada keadaan syok.
b. Dehidrasi sedang yaitu kehilangan cairan 5-8 dari berat badan dengan
gambaran klinik kulit jelek, suara serak, presyok nadi cepat dan dalam.
c. Dehidrasi berat, yaitu kehilangan cairan 8-10dari berat badan dengan
gambaran klinik seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis.
2.2.6 Epidemiologi Diare