Jamban Pembuangan Sampah TINJAUAN PUSTAKA

2. Air sungai dan danau. Berdasarkan asalnya juga berasal dari air hujan yang mengalir melalui saluran-saluran ke dalam sungai atau danau. Air ini disebut juga dengan air permukaan oleh karena itu air ini sudah terkontaminasi atau tercemar oleh berbagai macam kotoran, maka bila akan dijadikan air minum harus dimasak dulu sebelum digunakan. 3. Mata air. Air yang keluar dari mata air ini berasal dari air tanah yang muncul secara alamiah. Oleh karena itu air ini bisa langsung diminum. 4. Air sumur atau sumur pompa. Air sumur dangkal adalah air yang keluar dari dalam tanah sehingga disebut sebagai air tanah jaraknya sekitar 5 sampai 15 meter ke bawah dari permukaan tanah. Air ini belum sehat sehingga harus direbus dulu baru dijadikan air minum. Air sumur dalam yaitu air yang berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah. Dalamnya dari permukaan tanah biasanya lebih dari 15 meter. Oleh karena itu air ini bisa langsung diminum. 5. Air ledeng atau perusahaan air minum. Air yang berasal dari perusahaan air minum tidak selalu terkontrol dengan baik. 6. Air dalam kemasan. Air dalam kemasan untuk air minum biasanya sudah siap dikonsumsi.

b. Jamban

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya Proverawaty dan Rahmawaty 2012. Jenis-jenis jamban yaitu : 1. Jamban cemplung adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi menyimpan kotorantinja kedalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau. 2. Jamban tanki septikleher angsa, adalah jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraiandekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapan Proverawaty dan Rahmawaty 2012. Syarat jamban sehat menurut Proverawaty dan Rahmawaty 2012, sebagai beriku : 1. Tidak mencemari sumber air minum jarak antar sumber air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter 2. Tidak berbau 3. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus 4. Tidak mencemari tanah sekitarnya 5. Mudah dibersihkan dan aman digunakan 6. Dilengkapi dinding dan atap pelindung 7. Penerang dan ventilasi yang cukup 8. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai 9. Tersedia air, sabun dan alat pembersih

c. Pembuangan Sampah

Menurut WHO dalam Chandra 2012, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak digunakan, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Menurut Chandra 2012, sampah padat dapat dibagi menjadi berbagai jenis, yaitu: a. Sampah an-organik, adalah sampah yang umumnya tidak dapat membusuk misalnya logambesi, pecahan gelas, plastik dan sebagainya b. Sampah organik, adalah sampah yang pada umumnya dapat membusuk misalnya: sisa-sisa makanan, daun-daunan, dan sebagainya. Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat karena dari sampah tersebut akan hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit bakteri patogen dan juga binatang serangga sebagai pemindahpenyebar penyakit vektor. Dampak sampah terhadap kesehatan adalah pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat, dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit. Potensi bahaya yang ditimbulkan adalah misalnya diare, kolera, dan tifus Proverawaty dan Rahmawaty 2012. Beberapa pengaruh dari pengelolaan sampah terhadap masyarakat dan lingkungan dibedakan atas pengaruh positif dan pengaruh negatif yang akan diuraikan di bawah ini: a. Pengaruh Positif Pengelolaan sampah yang baik akan memberikan pengaruh yang positif terhadap masyarakat dan lingkungannya, seperti berikut : 1. Sampah dapat dimanfaatkan untuk menimbun lahan semacam rawa-rawa dan dataran rendah 2. Sampah dapat dimanfaatkan untuk pupuk 3. Sampah dapat diberikan untuk makanan ternak setelah menajalani proses pengelolaan yang telah ditentukan lebih dahulu untuk mencegah pengaruh buruk sampah tersebut terhadap ternak 4. Pengelolaan sampah menyebabkan berkurangnya tempat berkembang biak serangga atau binatang pengerat 5. Menurunkan insidensi kasus penyakit menular erat hubungannya dengan sampah 6. Keadaan estetika lingkungan yang bersih menimbulkan kegairahan hidup masyarakat 7. Keadan lingkungan yang baik mencerminkan kemajuan budaya masyarakat 8. Keadaan lingkungan yang baik akan menghemat pengeluaran dana kesehatan suatu negara sehingga dana itu dapat digunakan untuk keperluan lain. b. Pengaruh Negatif Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat memberikan pengaruh negatif bagi kesehatan, seperti berikut : a. Pengaruh terhadap kesehatan a Pengelolaan sampah yang kurang baik akan menjadikan sampah sebagai tempat perkembangbiakan vektor penyakit, seperti lalat dan tikus b Insiden penyakit demam berdarah dengue akan meningkat apabila vektor penyakit hidup dan berkembang biak dalam tumpukan sampah b. Pengaruh terhadap lingkungan c. Terhadap sosial ekonomi dan budaya masyarakat

d. Saluran Pembungan Air Limbah

Dokumen yang terkait

Hubungan Higiene Ibu Dan Anak Serta Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

0 2 138

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 10

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN PRAKTIK KESEHATAN IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK TODDLER DI DESA HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN PRAKTIK KESEHATAN IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK TODDLER DI DESA JATIREJO KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 16

Cover Hubungan Higiene Ibu Dan Anak Serta Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

0 0 14

Abstract Hubungan Higiene Ibu Dan Anak Serta Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

0 0 2

Chapter I Hubungan Higiene Ibu Dan Anak Serta Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

0 0 6

Chapter II Hubungan Higiene Ibu Dan Anak Serta Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

0 0 30

Reference Hubungan Higiene Ibu Dan Anak Serta Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

0 0 2

Appendix Hubungan Higiene Ibu Dan Anak Serta Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

0 1 43