Analisis Bivariat .1 Hubungan antara Higiene Ibu dengan Kejadiaan Diare

Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat dilihat bahwa balita yang tidak menderita diare adalah 45orang 64,3, sedangkan balita yang menderita diare adalah 25 orang35,7.Angka nasional untuk diare pada balita di Indonesia adalah 9 dengan rentang 4,8-18,6. Ini menunjukkan bahwa kejadian diare dalam penelitian ini jauh diatas angka nasional. 4.2.2 Analisis Bivariat 4.2.2.1 Hubungan antara Higiene Ibu dengan Kejadiaan Diare Hubungan antara higiene ibu dengan kejadian diare pada balita di Desa Sijambur tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 4.16 dibawah ini. Tabel 4.16 Hubungan Higiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015 No. Higiene Ibu Kejadian diare Jumlah p value Menderita Tidak Menderita n n n 1. Cuci Tangan Pakai Sabun a. Buruk b. Baik 12 13 26,7 52,0 33 12 73,3 48,0 45 25 100,0 100,0 0,034 Total 25 35,7 45 64,3 70 100,0 2. Perilaku Buang Air Besar a. Buruk b. Baik 10 15 25,6 48,4 29 16 74,4 51,6 39 31 100,0 100,0 0,049 Total 25 35,7 45 64,3 70 100,0 Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat bahwa kategori Cuci Tangan Pakai Sabun paling banyak pada ibu ada pada kategoribaik sebanyak 13 orang 18,6, sedangkan kategori cuci tangan pakai sabun yang buruk pada ibu adalah sebanyak 12 orang 17,1 dengan jumlah balita yang menderita diare. Hasil analisis statistik menggunakan chi square pada variabel higiene cuci tangan pakai sabun Jumlah 70 100,0 pada ibu didapat p0,05, ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara higiene cuci tangan pakai sabun ibu dengan kejadian diare pada balita. Kategori perilaku buang air besar paling banyak pada ibu ada pada kategori baik sebanyak 15 orang 21,4 dengan balita yang menderita diare. Hasil analisis statistik menggunakan chi square pada variabel perilaku buang air besar pada ibu didapat p0,05, ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku buang air besar ibu dengan kejadian diare pada balita.

4.2.2.2 Hubungan antara Higiene Anak dengan Kejadiaan Diare

Hubungan cuci tangan pakai sabun pada anak dengan kejadian diare pada balita di Desa Sijambur tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 4.17 dibawah ini: Tabel 4.17 Hubungan Higiene Anak dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Sijambur tahun 2015 No. Higiene Anak Kejadian diare Jumlah p value Menderita Tidak Menderita n n n 1. Cuci Tangan Pakai Sabun a. Buruk b. Baik 17 8 24,3 11,4 28 17 40,0 24,3 45 25 54,3 35,7 0,629 Total 25 35,7 45 64,3 70 100,0 2. Perilaku Buang Air Besar a. Buruk b. Baik 8 17 26,9 39,5 19 26 70,4 60,5 27 43 38,6 61,4 0,400 Total 25 35,7 45 64,3 70 100,0 Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa kategori cuci tangan pakai sabun paling banyak pada anak ada pada kategori baik sebanyak 8 orang 11,4, sedangkan kategori cuci tangan pakai sabun yang buruk pada anak adalah sebanyak 17 orang 24,3 dengan balita yang menderita diare. Hasil analisis statistik menggunakan chi square pada variabel higiene cuci tangan pakai sabun pada anak didapat p0,05, ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara higiene cuci tangan pakai sabun anak dengan kejadian diare pada balita. Kategori perilaku buang air besar paling banyak pada anak ada pada kategori baik sebanyak 17 orang 24,3 dengan balita yang menderita diare. Hasil analisis statistik menggunakan chi square pada variabel perilaku buang air besar pada ibu didapat p0,05, ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku buang air besar pada anak dengan kejadian diare pada balita.

4.2.2.3 Hubungan Antara Sanitasi Dasar dengan Kejadiaan Diare

Semua responden memiliki sanitasi dasar yang sudah diberi skor dan setelah dijumlahkan semuanya masuk kriteria tidak memenuhi syarat sehingga tidak dapat analisis untuk melihat apakah ada hubungan atau tidak dengan kejadian diare. Namun apabilasanitasi dasar tersebut dianalis per variabel maka dapat diketahui apakah ada hubungan atau tidak ada hubungan dengan kejadian diare seperti tabel dibawah: Tabel 4.18 Hubungan Sanitasi Dasar dengan Kejadiaan Diare di Desa Sijambur tahun 2015 No Sanitasi dasar Kejadian diare Jumlah p value Menderita Tidak Menderita n n n 1. Sumber Air Bersih a. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan b. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan 16 8,57 31 44,3 47 67,2 0,676 9 12,8 14 20,0 23 32,8 Total 25 21,3 45 64,7 70 100,0 2. Kepemilikan Jamban a. Tidak ada b. Ada, leher angsa dan septik tank 11 14 12,7 13,0 32 13 45,7 18,6 27 43 38,6 61,4 0,026 Total 25 35,7 45 64,3 70 100,0 3. Saluran Pembuangan Air Limbah a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman rumah b. Ada, disalurkan ke saluran terbuka 5 20 7,1 28,8 1 44 1,4 62,9 6 64 8,6 91,4 0,011 Total 25 33,9 45 64,3 70 100,0 4. Tempat Pembuangan Sampah a. Tidak memenuhi syarat b. Memenuhi syarat 25 2 32,9 2,9 43 2 61,6 2,9 66 4 94,3 5,7 0,005 Total 25 35,8 45 64,2 70 100,0 Dari tabel 4.18 di atas dapat dilihat bahwa pada sumber air bersih Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan adalah sebanyak 9 responden atau sebanyak 36sedangkan pada sumber air Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan yang tidak memenuhi syarat 39. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada variabel sanitasi dasardengan variabel kejadiaan diare, didapat nilai p 0,05, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara sanitasi dasar dengan kejadian diare. Sedangkan untuk kepemilikan jamban diperoleh p0,05, artinya ada hubungan antara kepemilikan jamban dengan kejadian diare, demikian juga dengan tempat sampah dan SPAL diperoleh p0,05, artinya ada hubungan antara tempat pembuangan sampah dan saluran pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada balita di Desa Sijambur tahun 2015.

BAB V PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Hubungan Higiene Ibu Dan Anak Serta Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

0 2 138

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 10

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN PRAKTIK KESEHATAN IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK TODDLER DI DESA HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN PRAKTIK KESEHATAN IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK TODDLER DI DESA JATIREJO KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 16

Cover Hubungan Higiene Ibu Dan Anak Serta Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

0 0 14

Abstract Hubungan Higiene Ibu Dan Anak Serta Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

0 0 2

Chapter I Hubungan Higiene Ibu Dan Anak Serta Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

0 0 6

Chapter II Hubungan Higiene Ibu Dan Anak Serta Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

0 0 30

Reference Hubungan Higiene Ibu Dan Anak Serta Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

0 0 2

Appendix Hubungan Higiene Ibu Dan Anak Serta Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

0 1 43