Perumusan Masalah Manfaat Penelitian

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pelayanan Kebidanan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pelayanan kebidanan dalam peningkatan pemberian ASI eksklusif dan menambah pengetahuan suami dan istri mengenai ASI eksklusif dengan memberikan informasi tentang ASI eksklusif. 2. Bagi instansi pendidikan Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah referensi dan sebagai data dasar bagi pengembangan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan ASI eksklusif. 3. Bagi penelitian selanjutnya Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan untuk melakukan penelitian-penelitian lain atau yang serupa berkaitan dengan pemberian ASI eksklusif dan dapat disempurnakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan

1. Pengertian

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, di mana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua minggu ke 13 hingga ke 27, dan trimester ketiga minggu ke 28 hingga ke 40 Prawirohardjo, 2008. Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang ibu. Karena itu, ibu hamil membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama suami, agar dapat menjalani proses kehamilan sampai melahirkan dengan nyaman dan aman Musbikin, 2005. Kehamilan trimester ketiga adalah periode kehamilan bulan terakhirsepertiga masa kehamilan terakhir. Trimester ketiga kehamilan dimulai pada minggu ke-27 sampai kehamilan dinilai cukup bulan 38-40 minggu Fauziah dan Sutejo, 2012.

B. Dukungan Suami

1. Pengertian

Secara harfiah, dukungan adalah suatu upaya yang diberikan kepada orang lain baik moril maupun materil untuk memotivasi orang tersebut dalam melaksanakan kegiatan. Maka seorang ibu tentu sangat membutuhkan dukungan keluarga dalam membantunya memberi ASI kepada bayi. Ketika ibu memutuskan untuk menyusui bayinya, komunikasikan keputusan tersebut dengan keluarga agar mereka juga dapat berperan dalam membantu ibu. Keluarga yang dimaksud tentunya yang pertama sekali adalah suami Nurani, 2013. Menurut Nurani 2013 suami adalah soulmate ibu. Dialah orang yang paling dekat dengan ibu saat ini. Suami memiliki peran utama dalam menentukan sukses atau tidaknya ibu menyusui. Menurut Werdayanti 2013 Suami adalah penjamin pasokan ASI, untuk memproduksi ASI ada 2 hormon yang berperan, yaitu hormon prolaktin oksitosin. Hormon prolaktin dialirkan oleh darah kekelenjar payudara untuk merangsang produksi ASI. Kerja hormon ini dipengaruhi frekuensi, intensitas, dan durasi anak dalam menyusu. Semakin sering anak menyusu, maka kadar hormon ini semakin meningkat. Hormon oksitosin membuat sel otot halus disekitar kelenjar payudara mengerut hingga memeras ASI keluar. Reflek oksitosin sangat dipengaruhi kondisi fisik, pikiran, dan perasaan ibu. Di sinilah peran seorang ayah, yaitu memastikan istrinya tidak kelelahan, menciptakan, suasana positif yang intinya istri merasa nyaman, aman, dan tidak stres. Ayah menyusui Breastfeeding father adalah ayah ikut berperan dalam proses menyusui anak. Pengambilan peran ini bukan dalam rangka mendukung istri yang dititipi tugas menyusui langsung bayi dari payudaranya. Seorang ayah diharapkan memiliki inisiatif untuk melibatkan diri sehingga bayi mendapatkan ASI yang semestinya. Selama ini menyusui dianggap sebagai interaksi 2 pihak, antara ibu dan bayi. Padahal faktor