2.3 Prosedur Pembuatan Radiografi Kedokteran Gigi
Tahapan yang harus dilalui sebelum melakukan radiografi di bidang kedokteran gigi adalah dengan pemeriksaan klinis. Pemeriksaan klinis dilakukan
untuk menegakkan diagnosis. Apabila pemeriksaan klinis dapat menegakkan diagnosis maka pemeriksaan penunjang tidak perlu lagi dilakukan diagnosis + dan
apabila pemeriksaan klinis tidak dapat menegakkan diagnosis suatu penyakit diagnosis ? maka pemeriksaan radiografi wajib dilakukan sebagai penunjang untuk
menegakkan diagnosis.
11,12
2.3.1 Permintaan Melakukan Radiografi Kedokteran Gigi
Preskripsion atau resep ditulis oleh dokter dengan mencantumkan nama, umur, jenis kelamin, jenis radiografi yang dipilih, dan dicantumkan diagnosis
sementara terhadap suatu keadaan yang akan di radiografi. Surat rujukan atau resep harus ditandatangani oleh dokter atau dokter gigi.
11,12
2.3.2 Prinsip Dasar Proteksi Radiasi
Proteksi radiasi bertujuan untuk meminimalkan risiko dari radiografi yang digunakan untuk pemeriksaan diagnostik. Pengawasan keselamatan radiasi dalam
masyarakat umumnya selalu berdasarkan pada konsep dosis ambang. Setiap dosis seberapa kecilnya akan menyebabkan terjadinya
proses kelainan tanpa memperhatikan panjangnya waktu pemberian dosis. Pengawasan keselamatan radiasi
adalah dalam batas dosis tertentu sehingga efek yang akan ditimbulkannya masih dapat diterima baik oleh masyarakat. Oleh karena itu, setiap kemungkinan
penerimaan dosis oleh pekerja radiasi maupun anggota masyarakat bukan pekerja radiasi harus diusahakan serendah mungkin.
6
Penggunaan radiasi dalam radiografi memberi kontribusi kepada penerima radiasi seperti operator, pasien, dan lingkungan.
Mahasiswa kepaniteraan klinik harus mematuhi prinsip-prinsip proteksi radiasi yang telah direkomendasikan oleh
International Commission Radiological Protection ICRP
, yaitu:
a. Justifikasi
Merupakan pemeriksaan radiografi yang digunakan oleh dokter gigi harus menunjukkan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan risiko yang diterima
oleh pasien b.
Limitasi Dimana nilai batas dosis yang sudah ditetapkan oleh peraturan dan tidak boleh
dilampaui. c.
Optimasi Berupa pemanfaatan radiasi yang harus diupayakan serendah mungkin dengan
pertimbangan faktor sosial dan ekonomi. Ketiga azas tersebut harus diterapkan pada penggunaan radiografi untuk
kepentingan proteksi pada pasien.
2
2.3.3 Nilai Batas Dosis
Nilai batas dosis yang diperbolehkan oleh
Ionising Radiations Regulations
adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Batasan dosis berdasarkan
Ionising Radiations Regulations
IRR 1999 Batas dosis lama
Batas dosis baru IRR 99 Kelompok pekerja
50 mSv 20 mSv
Bukan pekerja 15 mSv
6 mSv Masyarakat umum
5 mSv 1 mSv
2.3.4 Prosedur dan Proteksi terhadap Radiasi