Untuk menghitung konsumsi energy spesifik SEC kita menggunakan rumus sebagai berikut :
SEC =
X Wc
T T
x Cp
x m
out in
udara
+ −
Pada bagian ini m
udara
, Cp, T
in
, T
out
, dan Wc adalah sama. Maka SEC dapat dihitung seebagai berikut :
Untuk 5 menit pertama :
SEC =
X Wc
T T
x Cp
x m
out in
udara
+ −
= 02
, 2
, 1
30 5
, 33
0059 ,
1 0132
, +
− ×
= 62,3 kWhkg
Untuk 5 menit kedua : SEC
= X
Wc T
T x
Cp x
m
out in
udara
+ −
= 03
, 2
, 1
29 5
, 33
0059 ,
1 0202
, +
− ×
= 43,03 kWhkg
Untuk 5 menit ke tiga : SEC
= X
Wc T
T x
Cp x
m
out in
udara
+ −
= 035
, 2
, 1
5 ,
29 34
0059 ,
1 0145
, +
− ×
= 36,534 kWhkg
Untuk 5 menit ke empat : SEC
= X
Wc T
T x
Cp x
m
out in
udara
+ −
= 04
, 2
, 1
5 .
28 5
, 33
0059 ,
1 0133
, +
− ×
= 31,67 kWhkg
Untuk 5 menit ke lima :
SEC =
X Wc
T T
x Cp
x m
out in
udara
+ −
= 02
, 2
, 1
29 5
, 34
0059 ,
1 0120
, +
− ×
= 28,133 kWhkg
Untuk 5 menit ke enam : SEC
= X
Wc T
T x
Cp x
m
out in
udara
+ −
= 05
, 2
, 1
30 5
, 33
0059 ,
1 0489
, +
− ×
=24,84 kWhkg
Untuk 5 menit ke tujuh : SEC
= X
Wc T
T x
Cp x
m
out in
udara
+ −
= 055
, 2
, 1
5 ,
28 5
, 33
0059 ,
1 0106
, +
− ×
= 22,787 kWhkg
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisa data dapat disimpulkan bahwa nilai laju ekstraksi air
spesifik Spesific Moisture Extraction Rate adalah 0.0106 kgkWh. SMER untuk mesin pengering pakan ternak sistem pompa kalor berbanding lurus
dengan dengan temperatur udara keluar evaporator, dan berbanding lurus terhadap waktu.
2. Konsumsi energi spesifik Spesific Energi Consumption untuk mesin
pengering pakan ternak sistem pompa kalor dengan daya 1 PK adalah 22,787kWhkg. SEC berbanding terbalik dengan laju ekstraksi air spesifik
Spesific Moisture Extraction Rate dan berbanding lurus dengan biaya produksi. Semakin kecil konsumsi energi spesifik, maka biaya produksi
semakin kecil.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan beberapa hal berikut:
1. Perlu penambahan exchaus fan agar udara panas yang dihasilkan kondensor
mengalir ke tower pengeringan dengan sempurna. 2.
Untuk penyempurnaan mesin ini, perlu penambahan solasi glass woll dan aluminium foil pada tower pengeringan agar loses panas yang hilang dapat
diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarita, Himsar, Dr.Eng, “Teknik Pendingin Dan Pengkondisian Udara”, Medan: 2012.
Cengel,A, Yunus, “Heat Transfer”, Second Edition, 2003. Cengel, A., Yunus, Boles, A., Michael, “Thermodynamics An engineering
Approach”, Third Edition, WCB McGraw-Hill, United States of America, 1989.
Cengel, A, Yunus, “Thermodynamics”, Fith Edition, University Of Nevada, Reno, 2006.
Daryanto, Drs, “Teknik Pendingin”, Penerbit Yrama Widya,Bandung, 2005. Holman, J.P, “Perpinpindahan Kalor”, Sixth Edition, Penerbit Erlangga,
1986. Koesteor, Raldi Artono,Dr, Ir, ”Perpindahan Kalor”, Penerbit Salemba
Teknika, 2002.
Mahlia, T.I. “Clothes Drying from Room Air Conditioning Waste Heat”, Mechanical Engineering University of Malaya. Kuala Lumpur, 2010.
Mujumdar, Arun.S. “Handbook of Industrial Drying, Third Edition”, Taylor Fracis Group LLC. Singapore, 2006.
Supratman, Jones, Wilbert.F, Stoecker, Jerold W, “Refrigrasi Dan Pengkondisian Udara”, Penerbit Erlangga, 1989.
Holman, J.P, Jasjfi.E. “Metode Pengukuran Teknik”, Edisi keempat, Penerbit Erlangga, 1985.
www.google.comprinsip kerja mesin pendingin.doxc
LAMPIRAN I SIFAT UDARA PADA TEKANAN ATMOSFER
LAMPIRAN II SPESIFIKASI AC