1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara berkembang terus menggalakkan pembangunan di segala bidang kehidupan dengan tujuan mengejar ketertinggalan dari negara
lain dan untuk mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang adil dan sejahtera bagi masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya dibutuhkan pembiayaan
yang menjamin ketercapaian pembangunan. Untuk membiayai pembangunan tidak hanya mengandalkan sumber daya alam, tetapi seluruh potensi dan
kemampuan penerimaan negara harus dimaksimalkan, salah satunya adalah dengan meningkatkan penerimaan negara melaui perpajakan.
Menurut Rochmat Soemitro dalam Resmi 2007, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan
dengan tidak mendapat jasa timbal balik yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Sebagai sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh warga indonesia, maka pengenaan pajak berlaku bagi semua unsur yang terdapat dalam
Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang memiliki nilai produksi dan potensi bagi pembiayaan pembangunan. Pemerintah dalam hal ini sebagai
aparatur perpajakan sesuai dengan fungsinya berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan, dan pengawasan terhadap pemenuhan kewajiban
Universitas Sumatera Utara
perpajakan berdasarkan ketentuan yang ada dalam peraturan perundang- undangan.
Pengenaan pajak di Indonesia di kelompokkan menjadi 2 bagian yaitu Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh
pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara. Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga daerah. Penerimaan Pajak Daerah diperoleh salah satunya dengan memungut pajak reklame yang sering terpampang diseluruh pojok
kota dan bahkan secara umum ada diseluruh alat media cetak dan alat elektronik sebagai bentuk propaganda yang tentunya dapat memberikan kontribusi bagi
pembangunan di Indonesia, apabila sistem pembayaran pajak yang dikenakan lancar.
Pajak reklame dipungut oleh Pemerintah Daerah dari pemasangan iklan oleh pemilik produk guna memperkenalkan produknya, karena pajak iklan
merupakan salah satu sumber Pendapatan Daerah. Setiap Pemerintah Daerah memiliki mekanisme pengenaan dan pemungutan pajak reklame berdasarkan
Peraturan Walikota pada daerah masing-masing. Untuk mengetahui mekanisme pengenaan dan pemungutan sudah berjalan efektif atau belum, Pemerintah Daerah
tentunya telah menetapkan target realisasi pajak reklame yang harus dicapai agar dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat dan membiayai belanja rutin
Pemerintah Daerah.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hal yang telah diuraikan tersebut maka penulis memilih tugas akhir dengan judul ā MEKANISME EFEKTIVITAS PENGENAAN DAN
PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDA
Nā
B. Perumusan Masalah