sosial dan ekonomi,serta mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan. Beberapa contoh penerapan pajak sebagai fungsi mengatur :
a. Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang mewah.
b. Tarif pajak ekspor adalah 0 bertujuan untuk mendorong hasil
produksi barang atau penyerahan jasa keluar negeri sehingga dapat memperbesar cadangan devisa negara.
3. Fungsi Stabilitas
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat
dikendalikan. Hal ini bisa dilakukan antar lain dengan mengatur peredaran uang dimasyarakat,pemungutan pajak,penggunaan pajak yang efektif dan
efisien.
3.3 Pajak Daerah
Menurut Undang-Undang No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049, Pajak Daerah adalah kontribusi Wajib Pajak kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi
atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Secara umum, pajak yang berlaku di Indonesia dapat dibedakan menjadi
Pajak Pusat dan Pajak Daerah.Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 sebagai perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak
Universitas Sumatera Utara
Daerah dan Retribusi Daerah. Dimana pajak daerah terbagi menjadi 2 dua jenis, yaitu pajak provinsi dan pajak kabupatenkota terdiri dari:
1. Pajak Provinsi: a. Pajak Kendaraan Bermotor
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
d. Pajak Air Permukaan e. Pajak Rokok
2. Pajak KabupatenKota a. Pajak Hotel
b. Pajak Restoran c. Pajak Hiburan
d. Pajak Reklame e. Pajak Penerangan Jalan
f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan g. Pajak Parkir
h. Pajak Air Tanah i. Pajak Sarang Burung Walet
j. Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan dan Perkotaan k. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
Universitas Sumatera Utara
3.4 Pajak Reklame
Dalam rangka upaya peningkatan pembinaan,pengaturan, pengendalian dan pengawasan terhadap pembayarannya, pajak terbagi dalam beberapa kelas
dan jenis, bergantung dari fungsi dan manfaatnya serta penggunaanya oleh masyarakat. Pajak-pajak tersebut diberi maksud dan kriteria yang memungkinkan
masyarakat memahaminya. Seperti halnya pajak reklame. Menurut Diaz Priantara 2013 yang dimaksud dengan pajak reklame
adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang menurut corak ragamnya untuk tujuan komersial,
dipergunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan, atau memujikan suatu barang, jasa, atau orang, ataupun untuk perhatian umum kepada suatu barang, jasa
atau orang yang ditempatkan, atau dapat dilihat, dibaca, atau didengar dari suatu tempat oleh umum, kecuali yang dilakukan oleh pemerintah.
Adapun Dasar Hukum pemungut pajak reklame telah diatur pada Undang
–Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. dan Keputusan Peraturan Walikota Medan Nomor 17 Tahun 2014 tentang
Petunjuk teknis pelaksanaan peraturan daerah kota medan nomor 11 tahun 2011 tentang pajak reklame bahwa yang mendapatkan tugas dalam fungsinya untuk
melaksanakan penarikan pajak reklame adalah Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan.
Bentuk reklame yang ditarik pajak atau dikenai pajak dalam Pasal 1 Peraturan Walikota Medan Nomor 17 Tahun 2014, adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Reklame Papan Billboard Bando, adalah reklame yang terbuat dari papan
kayu, calli brete, vinyle termasuk seng atau bahan lain yang sejenis dipasang atau digantungkan atau dipasang pada bangunan, halamam, diatas bangunan.
2. Reklame Megatron Videotron Large Electronic Display LED, adalah
reklame yang menggunakan layar monitor besar berupa program reklame atau iklan bersinar dengan gambar dan tulisan berwarna yang dapat berubah-ubah
terprogram dan difungsikan dengan tenaga listrik. 3.
Reklame Neon Box, adalah reklame yang diselenggarakan berupa gambar, lukisan, atau tulisan pada kotakbox rangka besi, alumunium atau sejenisnya
dengan tertutup menggunakan bahan plastik, fiberglas, dicat atau bahan jadi dari jenis vinilplastik tebal dan sejenisnya serta diberi penerangan lampu
pada bagian dalam kotakbox yang pemasangannya tidak menggunakan konstruksi secara khusus atau ditempelkan pada dinding.
4. Reklame Neon Sign, adalah reklame yang diselenggarakan berupa gambar,
lukisan atau tulisan dari bahan lampu neon sign lampu neon kecil berwarna yang dipasang pada papanboard dengan rangka dan platbesi, alumunium di
cat serta pemasangannya tidak menggunakan konstruksi secara khusus atau di tempelkan pada dinding.
5. Reklame Baliho, adalah reklame yang diselenggarakan berupa gambar
lukisan dan tulisan yang terdiri dari bahan kain, plastik disablon, papan, triplek, fiberglass, dan bahan lainnya yang sejenis untuk kegiatan tertentu
dengan perletakan penempatannya menggunakan rangkaboard besi, alumunium dilasrivetbout atau kayubambu diikat kawat atau tali dan
bersifat tidak permanen.
Universitas Sumatera Utara
6. Reklame KainBannerUmbul-umbul adalah reklame yang diselenggarakan
berupa gambar, lukisan danatau tulisan dengan menggunakan bahan kain, termasuk kertas, plastik,karet atau bahan lainnya yang sejenis dengan itu,
yang dipasang dengan cara digantungkan horizontal vertikal dengan menggunakan tali pengikat dan atau memakai tiang besi bambu.
7. Reklame
MelekatPosterStikerRombong, adalah
reklame yang
diselenggarakan berupa gambar, lukisan danatau tulisan berbentuk lembaran lepas di sablon atau dicetak offset, dengan cara disebarkan, di tempelkan,
dilekatkan, dipasang atau digantung pada suatu benda. 8.
Reklame Selebaran, adalah reklame yang berbentuk lembaran lepas, diselenggarakan dengan cara disebarkan, diberikasn atau dapat diminta
dengan tidak untuk ditempelkan, dilekatkan, dipasang, digantungkan pada suatu benda lain.
9. Reklame BerjalanKendaraan, adalah reklame yang ditempatkan atau
ditempelkan pada kendaraan bermotor berupa gambar, lukisan atau tulisan. 10.
Reklame Suara, adalah reklame yng diselengarakan dengan menggunakan kata-kata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh
perantara alat. 11.
Reklame Udara, adalah reklame yang diselenggarakan di udara dengan menggunakan gas, laser, pesawat udara atau alat lain yang sejenis.
12. Reklame Apung, adalah reklame yang diselenggarakan berupa
gambar,lukisan, dan tulisan dengan cara disebarkan atau dipasang pada suatu alatbenda yang diletakkan diatas permukaan air.
Universitas Sumatera Utara
13. Reklame FilmSlide, adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara
menggunakan klise berupa kaca atau film atau bahan-bahan yang sejenis, sebagai alat untuk diproyeksikan danatau dipancarkan pada layar atau benda
lain di dalam ruangan. 14.
Reklame peragaan, adalah reklame yang diselenggarakan dengan dengan cara memperagakan suatu barang dengan atau tanpa disertai suara.
3.5 Mekanisme Pengenaan Pajak Reklame 1. Dasar Pengenaan Pajak Reklame