yaitu sama-sama bertujuan untuk pengelolaan stewardship dan erat hubungannya dengan akuntabilitas accountability.
Pemerintah berkewajiban untuk memberikan informasi keuangan yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik oleh
pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik tersebut meliputi informasi
yang digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan aktual dengan yang dianggarkan, menilai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi, membantu
menentukan tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan masalah keuangan dan ketentuan lainnya, serta membantu dalam
mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.
B. Konsep Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata, yaitu analisis dan laporan keuangan. Menurut RSU Dr. Pirngadi Medan, analisis berarti mengaitkan angka-
angka yang terdapat dalam laporan keuangan, serta membandingkan antara satu perkiraan dengan perkiraan lain. Sedangkan laporan keuangan yaitu rangkuman
dan ringkasan tentang gambaran kondisi serta posisi atau keadaan keuangan rumah sakit dalam satu periode anggaran. Jika digabungkan, maka analisis
laporan keuangan memiliki arti pengaitan angka-angka pada perkiraan account yang terdapat dalam setiap elemen laporan keuangan, serta mencari perbandingan
antara satu perkiraan dengan perkiraan yang sama dari tahun sebelumnya untuk mengetahui gambaran kondisi serta posisikeadaan keuangan suatu perusahan.
Universitas Sumatera Utara
Sementara itu, menurut Harahap 1999 ,
analisis berarti memecahkan atau menguraikan suatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Sedangkan laporan
keuangan adalah elemen yang terdiri atas neraca, laporan labarugi, dan arus kas dana. Kalau dua pengertian ini digabungkan, maka analisis laporan keuangan
berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai
makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang
sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Berdasarkan hasil uraian di atas, maka terdapat kesamaan antara definisi yang terkandung
dalam analisis laporan keuangan menurut RSU Dr. Pirngadi Medan dengan definisi yang dikemukakan oleh Sofyan Syafri Harahap, yaitu sama-sama melihat
hubungan antara berbagai pos dalam laporan keuangan serta sama-sama digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan.
Standar Akuntansi Pemerintah yang mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 242005 menguraikan bahwa laporan keuangan pemerintah bersifat general
purpose, artinya dibuat lebih umum untuk memenuhi kebutuhan informasi semua pihak. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua pengguna laporan keuangan
mengerti terhadap isi yang dikandung dalam laporan keuangan yang bersifat umum. Analisis laporan keuangan me-maximize informasi yang masih relatif
sedikit menjadi informasi yang lebih luas dan akurat serta semakin mudah untuk dimengerti. Hasil dari analisis dapat membongkar berbagai inkonsistensi dari
suatu laporan. Laporan keuangan bisa saja menyembunyikan suatu informasi yang
Universitas Sumatera Utara
salah tetapi hasil analisis laporan keuangan tidak akan mungkin dapat menyembunyikan semua informasi yang salah. Hasil dari analisis juga bisa
menghilangkan situasi duga-menduga, ketidakpastian, intuisi, dan pertimbangan pribadi.
Analisis laporan keuangan menurut pihak RSU Dr. Pirngadi Medan dimaksudkan untuk menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan.
Dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka informasi mentah yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam.
Mendukung pernyataan tersebut, Munawir 2004 mengemukakan bahwa laporan
keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil prestasi yang telah dicapai
oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan
untuk dua periode atau lebih, dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan mendukung keputusan yang akan diambil. Berdasarkan hasil
uraian diatas, terdapat hubungan antara pemahaman yang dikemukakan oleh pihak rumah sakit dengan Munawir yaitu analisis sangat bermanfaat sebagai sumber
informasi keuangan dan sarana untuk mendukung keputusan. Secara lengkap kegunaan analisis laporan keuangan antara lain:
1. dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang
terdapat dari laporan keuangan biasa,
Universitas Sumatera Utara
2. dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata explicit
dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan implicit,
3. dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan,
4. dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi
yang diperoleh dari luar perusahaan, 5.
dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan kata lain, apa yang dimaksudkan dari laporan
keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan, yaitu: a.
dapat menilai prestasi dan memproyeksi keuangan perusahaan, b.
dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu seperti posisi keuangan asset, neraca,
modal, hasil usaha perusahaan hasil dan biaya, likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan rentabilitas,
c. menilai perkembangan dari waktu ke waktu,
d. melihat komposisi struktur keuangan, arus dana.
6. dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan
periode sebelumnya atau dengan standar ideal yang normal, 7.
dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, strukur keuangan, dan sebagainya,
Universitas Sumatera Utara
8. memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang
akan datang. Selain manfaat yang terkandung dalam hasil analisis terhadap laporan
keuangan, analisis laporan keuangan juga memiliki kelemahan. Kelemahan yang terkandung dalam analisis laporan keuangan harus diperhatikan dalam
mempertimbangkan suatu keputusan. 1.
Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan, oleh karenanya kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar
kesimpulan dari hasil analisis itu tidak salah. 2.
Obyek analisis laporan keuangan hanya laporan keuangan. Untuk menilai suatu laporan keuangan tidak cukup hanya dari angka-angka laporan
keuangan. Kita juga harus melihat aspek lainnya seperti tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi industri, gaya manajemen, budaya
perusahaan, dan budaya masyarakat. 3.
Obyek analisis adalah data historis yang menggambarkan masa lalu dan kondisi ini bisa berbeda dengan kondisi masa depan.
4. Jika kita melakukan perbandingan dengan perusahaan lain maka perlu
dilihat beberapa penyebab perbedaan angka, misalnya: prinsip akuntansi, size perusahaan, jenis industri, periode laporan, jenis perusahaan aspek
profit motive atau non profit motive. 5.
Analisis rasio juga memiliki beberapa kelemahan. a.
Rasio ini diambil dari data akuntansi yang juga memiliki sifat-sifat tersendiri yang harus diketahui, dan memerlukan tafsiran
Universitas Sumatera Utara
tersendiri. Dan bukan tidak mungkin data akuntansi itu sendiri mengandung data manipulasi atau kesalahan-kesalahan lainnya.
Perbedaan-perbedaan yang sama-sama boleh dalam akuntansi misalnya perbedaan metode penyusutan akan memberikan data
keuangan yang berbeda, penilaian persediaan, periode akuntansi, dan lain-lain.
b. Dalam menilai suatu rasio baik atau buruk, analis harus hati-hati.
Turn over yang tinggi belum tentu baik. Mungkin perusahaan melakukan obral besar-besaran dan cenderung mau bangkrut atau
mungkin jenis perusahaannya berbeda. c.
Harus juga disadari bahwa laporan keuangan yang dianalisis tidak menggambarkan perubahan nilai uang dan tenaga belinya.
d. Hati-hati terhadap kemungkinan adanya window dressing, income
smoothing, atau laporan konsolidasi. Teknik atau metode analisis yang biasa digunakan dalam analisis laporan
keuangan meliputi: 1.
metode komparatif perbandingan laporan keuangan dari tahun ke tahun, 2.
seri trend angka indeks, 3.
metode common size bentuk awam, 4.
analisis rasio, terdiri dari: likuiditas, solvabilitas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas,
5. analisis khusus, meliputi: ramalan kas, analisis perubahan posisi keuangan,
laporan variasi gross margin, analisis break even, serta analisis dupont.
Universitas Sumatera Utara
Metode analisis yang dipakai dalam penulisan tugas akhir ini adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan
matematis dari dari pos-pos tertentu dalam laporan keuangan. Berdasarkan sumber datanya, maka angka rasio dapat dibedakan antara:
1. rasio-rasio neraca balance sheet ratios, yaitu semua rasio yang
datanya diambil atau bersumber pada neraca, misalnya current ratio, acid test ratio,
2. rasio laporan laba rugi, yaitu angka-angka rasio yang dalam
penyusunannya semua datanya diambil dari laporan rugi laba, misalnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio,
3. rasio-rasio antar laporan interstatement ratios ialah semua angka
rasio yang penyusunan datanya berasal dari neraca dan data lainnya dari laporan rugi laba, misalnya tingkat perputaran persediaan, tingkat
perputaran piutang. Menurut Simangunsong 1991, pembagian angka rasio berdasarkan
tujuan analisis rasio terbagi menjadi empat bagian, yaitu rasio pengukuran likuiditas, rasio solvabilitas, rasio pengukuran efektivitas penggunaan aktiva, dan
rasio rentabilitas. Pihak RSU Dr. Pirngadi Medan menggunakan analisis laporan keuangan yang hanya meliputi rasio likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas. RSU Dr.
Pirngadi Medan tidak menggunakan perhitungan rasio rentabilitas profitabilitas dalam menganalisis laporan keuangannya. Jadi, terdapat sedikit perbedaan dalam
pemakaian rasio keuangan dalam menganalisis laporan keuangan menurut RSU
Universitas Sumatera Utara
Dr. Pirngadi Medan dan menurut Drs. M.P Simangunsong. Pembahasan terperinci terhadap pembagian rasio dilakukan hanya sebatas pada yang digunakan dalam
tugas akhir ini. 1.
Rasio pengukuran likuiditas, yaitu analisis rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh
tempo. Terdiri atas rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas. a.
Rasio lancar current ratio, yaitu rasio yang menunjukkan hubungan dalam perbandingan antara aktiva lancar dengan
hutang jangka pendek. Angka rasio ini terutama menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek kemampuan
perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendeknya. Rumus rasio lancar:
current ratio =
lancar g
hu lancar
harta tan
x 100 b.
Rasio cepat quick ratioacid test ratio, yaitu rasio yang menunjukkan hubungan dalam perbandingan antara aktiva lancar
dikurang persediaan dengan hutang jangka pendek. Dengan demikian, angka rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk membayar hutang jangka pendeknya tanpa memperhitungkan persediaan. Tidak disertakannya persediaan
dalam aktiva lancar, karena persediaan memerlukan waktu yang lama untuk direalisasi menjadi uang tunai. Rumus rasio cepat:
quick ratio =
lancar g
hu persediaan
lancar aktiva
tan −
x 100
Universitas Sumatera Utara
c. Rasio kas cash ratio ratio of immediate solvency, yaitu rasio
yang menunjukkan hubungan dalam perbandingan antara kas ditambah efek dengan hutang jangka pendek. Angka rasio ini
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya, dengan hanya memperhitungkan uang tunai
serta efek. Dengan demikian, angka rasio ini menggambarkan kemampuan yang lebih pasti dari perusahaan untuk membayar
hutang jangka pendeknya. Rumus rasio kas adalah: cash ratio
=
lancar g
hu bank
kas tan
+
x 100
2. Rasio pengukuran solvabilitas, yaitu analisis rasio untuk mengukur
kemampuan perusahan untuk membayar semua hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan
dibubarkan dilikuidasi. Rasio solvabilitas terdiri atas rasio total hutang terhadap total aktiva, dan rasio total hutang terhadap modal.
a. Rasio total hutang terhadap total aktiva total debt to total asset ratio, yaitu rasio yang menunjukkan sejauh mana hutang dapat
ditutupi oleh aktiva. Rasio ini sangat banyak digunakan dalam analisis laporan keuangan sebab rasio ini menampakkan efek dari
solvabilitas keuangan. Supaya aman, porsi hutang terhadap aktiva
assets harus lebih kecil. Rumusnya adalah:
total debt to total assets ratio =
aktiva total
g hu
total tan
x100
Universitas Sumatera Utara
b. Rasio hutang atas modal total debt to equity ratio, yaitu rasio
yang menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini
semakin baik. Rasio ini disebut juga rasio leverage. Untuk keamanan pihak luar yang meminjamkan dana, rasio adalah baik
jika jumlah modal lebih besar dari jumlah hutang atau minimal sama. Namun bagi pemegang saham atau manajemen, rasio
leverage ini sebaiknya besar. Rumusnya yaitu:
total debt to equity ratio =
al total
g hu
total mod
tan
x 100
3. Rasio pengukuran efektivitas penggunaan aktiva, yaitu analisis rasio
yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemakaian aktiva yang diinvestasikan dalam kegiatan usaha perusahaan. Rasio ini sering juga
disebut sebagai rasio aktivitas.
a. Total asset turn over, yaitu rasio yang menunjukkan perputaran
aktiva diukur dari volume penjualan. Dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Rasio ini
digunakan RSU Dr. Pirngadi Medan untuk mengukur sejauh mana
kemampuan aktiva menghasilkan pendapatan. Rumusnya adalah:
total assets turn over =
aktiva total
pendapa total
tan
x 1 kali
Universitas Sumatera Utara
b. Receivable turn over, yaitu rasio yang menunjukkan seberapa cepat
penagihan piutang. Semakin besar semakin baik karena penagihan
piutang dilakukan dengan cepat. Rumusnya yaitu:
receivable turn over = g
piu pendapa
total tan
tan x 1 kali
c. Average collection period, yaitu rasio yang menunjukkan berapa
lama perusahaan melakukan penagihan piutang. Semakin pendek periodenya semakin baik. Rasio ini sejalan dengan informasi yang
digambarkan receivable turn over. Rumusnya adalah:
average collection period =
tan tan
pendapa total
rata rata
g piu
−
x 360 hari
d. Inventory turn over, yaitu rasio yang menunjukkan seberapa cepat
perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan
penjualan berjalan cepat. Rumus dari inventory turn over adalah:
inventory turn over = persediaan
pendapa total
tan x 1 kali
C. Analisis Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan