merupakan gambaran sebaran dari kepadatan ikan-ikan pada ekosistem dimana ikan tersebut tertangkap dan selanjutnya digunakan sebagai gambaran tingkat dominansi suatu
jenis dan juga kestabilan ekosistem, maka keseragaman jumlah ikan pada stasiun 2 lebih tinggi dibandingkan ketiga stasiun penelitian lainnya, artinya sifat mendominasi dari
takson ikan tertentu pada stasiun 2 lebih rendah dibandingkan dengan ketiga stasiun lainnya. Sebaliknya, oleh karena nilai keseragaman ikan pada stasiun 3 lebih rendah
sebesar 0,719 berarti sifat dominansi ikan dari kelompok tertentu lebih tinggi pada stasiun tersebut dibandingkan dengan ketiga stasiun lainnya. Hal ini berarti komunitas ikan di
stasiun 3 lebih tidak stabil dibandingkan dengan stasiun lainnya.
3.4 Indeks Similaritas
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada masing-masing stasiun penelitian diperoleh nilai indeks similaritas IS seperti pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Nilai Indeks Similaritas IS Ikan pada setiap Stasiun Penelitian
Stasiun 1
2 3
1 -
54,54 22,22
2 -
- 33,33
3 -
- -
Dari Tabel 3.4 dapat dilihat hasil pengamatan menunjukkan bahwa Indeks Similaritas IS ikan yang didapat pada stasiun penelitian bervariasi dan berkisar antara
22,22 - 54,54 yang menggambarkan kriteria yang mirip. Dari nilai IS pada ketiga stasiun menunjukkan bahwa perbedaan kondisi perairan turut menentukan dan
mempengaruhi keberadaan dan kepadatan ikan pada suatu perairan sehingga nilai kesamaan antar stasiun juga berbeda.
3.5 Faktor Fisik Kimia Perairan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh nilai rata-rata faktor fisik kimia pada setiap stasiun seperti pada tabel 3.5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.5 Nilai Rata-rata Faktor Fisik Kimia yang Diperoleh Pada Setiap Stasiun Penelitian
No. Parameter
Satuan Stasiun
1 2
3
1 Suhu
°C 28
29 30
2 pH
- 7,3
7,5 7,8
3 Salinitas
00
22 24
23 4
Intensitas Cahaya Candela
7,33 7,28
7,28 5
Penetrasi Cahaya M
2,7 4,2
5,3 6
DO Mgl
4,6 5,7
4,2 7
BOD
5
Mgl 3,3
3,1 2,7
3.6 Analisa Korelasi
Nilai Korelasi yang diperoleh antar parameter fisik kimia perairan dengan keanekaragaman ikan dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6 Nilai Korelasi yang diperoleh antar parameter fisik kimia perairan dengan Keanekaragaman Ikan yang didapatkan pada setiap Stasiun Penelitian
Suhu pH
Salinitas Intensitas Cahaya
Penetrasi Cahaya
DO BOD
5
H’ -0,992
-0,966 -0,943
-0,956 -0,059
0,582 -0,989
Dari hasil analisis korelasi pada tabel 3.6 menunjukkan bahwa DO berpengaruh nyata
terhadap keanekaragaman ikan. DO berkorelasi positif terhadap indeks keanekaragaman yang berarti semakin tinggi nilai DO semakin tinggi nilai keanekaragamannya. Nilai
positif menunjukkan hubungan yang searah antara nilai faktor fisik, kimia dan biologi maka indeks keanekaragaman akan semakin besar pula, sedangkan nilai negatif
menunjukkan hubungan yang berbanding terbalik antara nilai faktor fisik, kimia dan biologi perairan dengan indeks keanekaragaman H’ artinya semakin besar nilai faktor
fisik, kimia dan biologi perairan maka nilai H’ akan semakin kecil, begitu juga sebaliknya, jika semakin kecil nilai faktor fisik, kimia dan biologi maka nilai H’ akan
semakin besar. Dari uji korelasi Pearson antara faktor fisik, kimia dan biologi perairan dengan keanekaragaman ikan dapat dilihat bahwa DO berkorelasi positif terhadap
keanekaragaman ikan dan Suhu, pH, Salinitas, Intensitas Cahaya, Penetrasi Cahaya dan BOD
5
berkorelasi negatif terhadap keanekaragaman ikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan