Cacat Mata Pendengaran Saluran Input-Output

27

2.8.1.2 Cacat Mata

Cacat mata aberasi adalah suatu keadaan dimana mata mengalami hambatan dalam meneruskan suatu objek yang dilihat. Pada mata normal emetropi mempunyai jangkauan penglihatan dari 25 cm sampai tak berhingga ~. Beberapa contoh cacat mata adalah:  Rabun jauh Miopi : cacat mata ini terjadi karena lensa mata tidak dapat memipih sesuai dengan yang diperlukan, sehingga bayangan benda yang sangat jauh jatuh di depan retina. Titik jauh Punctum Remotum mata Miopi terletak pada jarak tertentu PR ~, sedangkan untuk titik dekatnya Punctum Proximum berada lebih dekat dari pada mata normal PP 25 cm.  Rabun dekat Hipermetropi : cacat mata ini terjadi karena lensa mata tidak dapat mencembung sesuai dengan yang di butuhkan, sehingga bayangan benda yang dekat jatuh dibelakang retina. Titik dekat mata penderita Hipermetropi lebih besar dari pada mata normal PP 25 cm. akibatnya penderita cacat ini tidak dapat melihat objek yang dekat.  Mata tua Presbiopi : cacat mata ini terjadi karena berkurangnya daya akomodasi pada usia lanjut, sehingga titik dekat mata menjadi lebih jauh dan titik jauhnua menjadi lebih dekat PP 25 cm dan PR ~.  Astigmatisma Silindris : cacat mata ini terjadi karena kornea lensa mata tidak berbentuk sferik atau jari-jari kelengkungannya tidak konstan. Pada cacat mata ini memiliki fokus yang lebih pendek untuk sinar-sinar pada bidang vertical dari pada fokus untuk sinar-sinar pada bidang horizontal.

2.8.1.3 Pendengaran

Dengan pendengaran informasi yang diterima melalui mata dapat lebih lengkap dan akurat. Pendengaran ini menggunakan suara sebagai bahan dasar penyebaran informasinya. Manusia dapat mendeteksi suara dalam kisaran frekuensi 20 Hz sampai 20 KHz tetapi batas bawah dan batas atas biasanya dipengaruhi oleh umur dan kesehatan Universitas Sumatera Utara 28 seseorang. Suara yang berkisar pada frekuensi 1000 – 4000 Hz menyebabkan pendengaran menjadi lebih sensitif. Selain frekuensi, suara juga dapat bervariasi dalam hal kebisingan loudness. Batas kebisingan dinyatakan sebagai 0 dB decible maka suara bisikan mempunyai tingkat kebisingan 20 dB, percakapan biasa mempunyai tingkat kebisingan 50 dB sampai 70 dB. Kerusakan telinga terjadi jika mendengar suara dengan kebisingan lebih dari 140 dB. Suara dapat dijadikan sebagai salah satu penyampaian informasi akan tetapi hal itu dapat menjadikan manusia cepat bosan sehingga penggunaan suara dalam antarmuka perlu pemikiran khusus dan seksama.

2.8.1.4 Sentuhan