membuat Intern Bill yang memuat jumlah tagihan sampai dengan saat dibuatnya tagihan tersbut lalu proses selanjutnya sama seperti prosedur penagihan dan pembayaran diatas.
2. penagihan saat pasien akan pulang dari rumah sakit Prosedur yang dipakai juga sama dengan yang telah dijelaskan pada prosedur penagihan
dan pembayaran, hanya saja bagian billing akan membuat final bill yang memuat secara terperinci semua biaya pelayanan kesehatan yang telah diterima pasien mulai dari pasien
mendaftar sampai dengan keluar dari rumah sakit, 3. penagihan setelah pasien pulang dari rumah sakit
Terkadang ada pasien yang tidak mampu melunasi tagihannya oleh karena alasan-alasan tertentu, maka dibuatkan surat perjanjian antara kasir dengan pasien atau perusahaan
penanggung diatas materai dengan dua lampiran untuk didistribusikan kepada pasien dan bagian billing. Surat perjanjian tersebut berisi jaminan baik berupa surat sertifikat tanah
dan lain-lain yang memperbolehkan pasien tersebut pulang dan pelunasan tagihannya dapat dilakukan sesuai dengan tanggal batas waktu yang telah ditentukan. Apabila pada
tanggal jatuh tempo tersebut pasien atau perusahaan penanggung belum melunasi, maka petugas billing akan mendatangi pasien atau langsung menyita jaminan yang tertera pada
surat perjanjian. Dapat dilihat pada lampiran 3
6. Pengendalian Intern Pada Pelayanan Rawat Inap
Proses komput erisasi sistem pengolahan data pada Rumah Sakit Umum Mitra Sejati memerlukan diadakannya suatu sistem pengendalian intern. Pengendalian intern itu meliputi
hal-hal sebagai berikut :
a. Pengendalian Umum, yang dapat dikategorikan menjadi :
1. pengendalian organisasi dan operasi Organizational and Operation Controls Pengendalian ini mencakup pemisahan tuigas antara departemen EDP dengan para
pemakai. Pada rumah sakit umum Mitra Sejati hal tersebut terlaksana dengan
Universitas Sumatera Utara
baik kerena pengendalain atas proses pengolahan secara elektronik hanya dilakukan oleh bagian MIS Satuan Pengembangan dan Pemasaran SPP,
2. pengendalian atas pengembangan sistem yang diterapkan dan pemeliharaan Applications system Development and Maintenance Controls
Adanya kerjasama dengan pihak luar konsultan rumah sakit guna menerapkan dan mengembangkan sistem aplikasi yang sudah diterapkan,
3. pengendalian akses ke sistem Access Control Pihak rumah sakit telah membuat suatu kebijakan bahwa tidak semua orang dapat
menggakses ke komputer, hal ini disebabkan karena hanya petugas order entry dan pihak-pihak tertentu yang memiliki password saja yang dapat melakukannya,
4. pengendalian pengoperasian pusat data Data center operation control Rumah Sakit Umum Mitra Sejati ini telah melakukan duplikasi atas file sistem
dan prosedur – prosedur yang penting serta telah mengasuransikan perangkat EDPnya dari kemungkian bencana yang dapat merugikan.
b. Pengendalian Aplikasi, yang terdiri dari :
1. pengendalian masukan input control Semua formulir atau dokumen yang digunakan diberi nomor. Dimana pada
penggunaan formulir ini harus ada tandatangan sebagai pihak otorisasi. Misalnya pada formulir resep atau permintaan obat harus ditandatangani oleh dokter yang
berwenang serta diberi penomoran oleh bagian apotik. Petugas order entry memeriksa dokumen sebelum di input ke komputer kemudian menandatangani
dokumen tersebut, 2. pengendalian pemrosesan Processing controls
Universitas Sumatera Utara
Data yang sudah diinput kekomputer tidak dapat diubah lagi oleh petugas order entry karena hanya pihak-pihak otorisasi tertentu saja yang dapat mengubahnya
dengan penggunaan password, 3. pengendalian keluaran Output controls
Dalam pengendalian ini diperlukan adanya kecermatan, dimana bagian billing membandingkan antara data yang sudah tersimpan dengan file dokumen. Apabila
sudah cocok atau sesuai maka dibuatkan inpatient bill yang kemudian dikirim kebagian kasir sebagai dasar penetapan jumlah tagihan pasien.
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Struktur Organisasi
Pada bab II telah dijelaskan bahwa struktur organisasi merupakan suatu deskripsi yang menjelaskan otoritas serta tanggungjawab tiap-tiap bagian didalam suatu organisasi atau
perusahaan. Penggunaan struktur organisasi pada tiap-tiap perusahaan tentu berbeda-beda tergantung dari kebijakan perusahaan itu sendiri. Namun yang menjadi dasar adalah struktur
tersebut harus bersifat fleksibel terhadap adanya kemungkinan perubahan baik yang menyangkut pengembangan perusahaan maupun perubahan lainnya yang berasal dari faktor-
faktor lingkungan diluar dan dalam perusahaan. Hal lain yang cukup penting adalah struktur tersebut harus menunjukkan pemisahan fungsi, batas-batas otoritas dan tanggung jawab yang
jelas untuk tiap-tiap bagian. Keadaan tersebut harus diterapkan dengan mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang, pelaksanaan tugas yang telah dilakukan serta pencampuran
diantara fungsi-fungsi operasional, penyimpanan dan pencatatan. Berdasarkan pengamatan maka penulis memperhatikan beberapa hal yang tercakup
didalam struktur organisasi. Untuk lebih jelas akan dibahas seperti dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara