Kerangka Konsep Hipotesis Penelitian

29

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

? ? ? Irigasi Saluran Akar Bakteri E. Faecalis, Polisakarida Perawatan Saluran Akar Infeksi Saluran Akar Ekstrak lerak dalam pelarut etanol 100, 50, 25 dan 12,5 Saponin Alkaloid Polifenol Flavonoid Bekerja sebagai sabun deterjen bahan aktif permukaan Menyerang lapis batas sel Ikatan senyawa polar dengan lipoprotein membran sel Ikatan gugus non polar dengan lemak membran sel Toksik terhadap sel asing Berikatan dengan DNA sel Denatura si senyawa protein inhibisi kerja enzim penting Lipofilik dan membentuk kompleks dengan protein ekstraseluler Gangguan semipermeabilitas membran sel Gangguan fungsi sel Sel lysis Sel mati LTA Peptidoglikan Intra sel, Membran sel Plasmid Universitas Sumatera Utara 30 Diagram di atas menunjukkan mekanisme ekstrak lerak dalam pelarut etanol dalam membunuh bakteri. Ekstrak lerak memiliki kandungan berupa saponin dan flavonoida didapat dari kulit buah, biji, kulit batang, dan daun Sapindus rarak, sedangkan alkaloida dan polifenol terdapat pada kulit buahnya. Senyawa saponin dapat bekerja sebagai antimikroba dengan cara merusak membran sel. Saponin yang berperan sebagai surfaktan bahan aktif permukaan akan merusak lapisan batas sel bakteri melalui ikatan gugus polar saponin dengan polisakarida dan peptidoglikan serta gugus non polar saponin dengan LTA sehingga menyebabkan terjadinya gangguan permeabilitas membran sel, fungsi sel, sel lisis dan kemudian mati. Mekanisme kerja senyawa flavonoid diduga dengan merusak membran sel karena sifatnya yang lipofilik dan kemampuannya membentuk kompleks dengan protein ekstraseluler. Seyawa fenol bersifat toksik terhadap mikroorganisme, dan mekanisme yang dianggap bertanggungjawab terhadap toksisitas fenol meliputi inhibisi enzim penting dari mikroorganisme yang mengganggu fungsi sel dan perusakan senyawa protein menganggu semipermeabilitas membran sel. Mekanisme kerja antimikroba dari alkaloid dapat berikatan dengan DNA sel sehingga mengganggu fungsi sel diikuti kematian sel. 11

3.2 Hipotesis Penelitian

Dari kerangka konsep di atas dapat ditarik hipotesa bahwa: Ada efek antibakteri dari ekstrak lerak dalam pelarut etanol terhadap Enterococcus faecalis. Universitas Sumatera Utara 31

BAB 4 METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (In Vitro)

39 299 83

Efektifitas Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Siwak (Salvadora persica L.) Terhadap Pertumbuhan Fusobacterium nucleatum Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (Penelitian In Vitro)

9 134 70

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Siwak (Salvadora persica) sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar terhadap Enterococcus faecalis (Secara In Vitro)

3 56 77

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Porphyromonas gingivalis (Penelitian In Vitro)

5 140 88

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Fusobacterium nucleatum (Secara In-Vitro)

8 110 71

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (Secara In-Vitro)

3 71 74

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Enterococcus faecalis (Secara In vitro)

1 47 71

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Aloe vera Terhadap Enterococcus faecalis Secara in Vitro.

3 112 71

Efek Antibakteri Berbagai Sediaan Dari Buah Lerak Terhadap Streptococus Mutans (Penelitian In Vitro)

3 57 81

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 53 68