Multifungsi PI- Kontroller PIR

semua dihubungkan ke ruang kontrol Control Room dimana operator dapat mengoperasikannya secara langsung. Adapun pengolahan sinyal yang saling berhubungan di dalam Auxiliary Steam Pressure Control yaitu :

IV.1.1 Multifungsi PI- Kontroller PIR

Multifungsi ini akan menghasilkan output yang bereaksi secara proporsional dan integral sehingga dapat dipergunakan untuk pengontrol posisi perubahan katup dengan cara membandingkannya sinyal set point dengan sinyal acuannya actual value-nya. Aksi dari proposional integral ini lebih lambat dibandingkan dengan Proporsional Kontroler, namun begitu ia menghasilkan suatu aksi outputnya lebih halus dan lebih teliti. Sama halnya dengan proporsional kontroler bahwa pada proporsional integral ini ada terdapat input pengontrol otomatis Regler Automatik, RA, limit atas Obere Grenze, OG, Limit bawah Untere Grenze, UG, penyesuai ABG, set point E1, nilai actual E2 dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.1. Input dan output PI-Kontroller juga dijelaskan pada lampiran 4. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Simbol dari PIR Permissive for P I C O N T R O L E R OA ESA MB Output value limited Output Value Control Deviation [E2-E1] AD A1 ESI RA UG OG TN KP ZAS ABG E2 E1 Stop Itegrator Controler on Auto Limit Lower Uppor Limit Integral action time Proporsional Coefisient Input PIR Auxiliary Control Value Actual Value - Adjusment Value Set point + Automatic mode blocked Output Permissive for Automatic Operation Dari gernerator Generator Not On Grid akan memberikan informasi logika “0” atau “1” untuk memberitahukan keadaan generator tersebut. Jika keadaan generator tidak bekerja konstan au semestinya Not On Grid , maka ia akan memberikan sinyal informasi logika “1” dan jika beroperasi dengan baik maka ia akan menghasilkan logika “0”. Kedua keadaan diatas diberikan ke input gerbang OR yang mana dari jika satu inputnya menerima logika “1” maka outputnya akan menghasilkan logika “1”. Hal ini berarti bahwa jika kedua keadaan peralatan yang dideteksi bekerja tidak sesuai dengan yang ditentukan mana ia akan mempengaruhi besar batas bawah untuk PI-Kontroller. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.2 dan lampiran 4. Universitas Sumatera Utara [0] Not on Grid [47] A. B. [2s ] T UG ≥ 1 Turbin trip Gambar 4.2 Pengolahan Sinyal Untuk Pembatas Bawah UG PI- Kontroller Dari gambar 4.2 dapat diketahui output gerbang OR memberikan logika “1” ke Gerbang Waktu sehingga Gerbang Waktu akan berlogika tinggi selama 2 detik T=2s. Sinyal logika ini diumpankan ke Change Over elemen. Apabila output Gerbang Waktu berlogika “0” maka output change over elemen akan berada pada harga sinyal 0. Sedangkan jika perubahan terjadi pada masing-masing input Gerbang ORyang mana output Gerbang Waktu akan menghasilkan logika “1”, maka waktu T= 2s elemen change over akan beralih ke posisi 47. Keluaran Change Over Elemen ini yang berharga 0 atau 47 adalah batas bawah yang harganya dibagikan ke input UG dari PI- Kontroller. Sementara untuk batas atas dari pembatas pada PI-Kontroller ini dihasilkan oleh rangkaian seperti dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Control output LBS 51 AA 011 LBG 05 AA 001 E03 Controler On Auto Controler On Auto [100] [0,5K] [100] P ► + E01 + +E02 ENN OG Gambar 4.3 Pengolahan Sinyal Batas Atas OG Pada gambar diatas diketahui bahwa sinyal untuk batas atas adalah outputnya dari Multiplier P pada saat input E03 dari Change Over Elemennya mendapat logika “0”. Untuk mendapatkan output Multipliernya adalah A01 : A 01 = E NN x E 01 + E 01 Misalnya pada saat steady E 01 memerima sinyal 20 maka outputnya adalah A 01 = 0,5 20 +100 A 01 = 0,5 120 A 01 = 60 Demikian juga untuk input ABG dari PI- Kontroller diperoleh dari sinyal output Change Over Eelemen yang pada saat input E03 menerima sinyal logika “0” Outputnya akan menghasilkan sinyal dari multipler P dengan sinyal kontrol output LBS51AA 011 dimana K = 0,5. Jika input change over elemen-nya menerima logika “1” maka output-nya akan memberikan sinyal batas atas yakni output Multipler P untuk batas atas. Untuk lebih jelasnya boleh dilihat pada Gambar 4.4 Universitas Sumatera Utara Control Output LBS51AA011 Control Output LBG05AA001 [100] 0,5 [0,5K] 0,5 ABG [0] [0,5K] P +E01 +E02 ENN P +E01 +E02 ENN Δ   Gambar 4.4. Pengolah sinyal untuk nilai ABG PI- Kontroller Nilai RA dari PI-Kontroller adalah merupakan logik “0” atau “1”. Sinyal logika yang diberikan pada input RA ini adalah tergantung pada sinyal yang diberikan oleh kedua keadaan Controller On Auto LBS51AA001 dan LBG05AA001, jika salah satu keadaan memberikan logika “1” maka nilai RA adalah logik “1”. Hal ini disebabkan kedua input tersebut dimasukkan ke Gerbang OR yang output-nya akan berlogika “1”jika salah satu atau kedua input-nya berlogika “1”.

IV.1.2 P-Kontroller PRE