b
A B C Q
1
1 1
1 1
1 1
1 1
1
1 1
1
A B Q
1 1
1
1 1
Gambar 2.3 a. Simbol And Gate dan b. Truth Tablenya.
II.2.3. Not Circuit atau Inverter
Not Circuit sering juga disebut “Complementary Circuit” atau Inverter. Dimana circuit ini adalah rangkaian. Logika dasar yang mempunyai 1 satu out put dan
1satuinput.Sifat dari rangkaian Logika Note Gate ini adalah : outputnya akan selalu mempunyai Logika yang berlawanan dengan inputnya yang biasanya hanya satu
.Jelasnya jika inputnya diberi tegangan maka outputnya tidak ada , sebaliknya jika inputnya dihubungkan singkat tidak ada tegangan maka pada outputnya akan
terbentuk. Sebagai contoh : bila input = 0 nol maka outputnya = 0 nol maka inputnya =1
Untuk memudahkan ingatan kita maka Gambar 2.4 dilukiskan tanda-tanda untuk NOT GATE menurut Inggris Eropa dan Amerika serta Truth Tablenya.
Universitas Sumatera Utara
Rangkaian NOT GATE yang dihubungkankesalah input GATE Logika atau outputnya bisa disederhanakan simbolnya dengan memberi tanda bulatan pada input
atau output yang bersangkutan.
Simbol menurut InggrisEropa Truth Tablenya
Tabel II-5 Truth Table Not Circuit.
A Q=A
1 1
Simbol InggrisEropa a
Simbol menurut Amerika Truth Tablenya
Tabel II-6 Truth Table Not Circuit A Q
1 1
A A
Simbol Amerika
b Gambar 2.4 a Simbol Not Circuit dan Truth Tablenya dan b. Simbol Not
Circuit dan Truth Tablenya
Universitas Sumatera Utara
II.3.Transduser
Transduser adalah merupakan suatu komponen yang bekerja untuk mengubah parameter fisis menjadi sinyal listrik yang dapat diterima oleh sistem pengolah sinyal.
Beberapa parameter fisis yang sering dikenal diubah menjadi sinyal listrik antara lain : tekanan, temperatur, percepatan, pergeseran, kecepatan, dan sebagainya. Pada
Auxiliary Steam Pressure Control ini hanya menggunakan tranduser tekanan dan temperature, maka disini dijelaskan kedua tranduser tersebut.
1. Transduser Kapasitif
Untuk merubah parameter tekanan menjadi sinyal listrik pada pengontrolan ini digunakn tranduser kapasitif.
Kapasitansi dari sebuah kapasitor pelat parallel diberikan oleh
G =
. farad
d AEo
k
……. 1
Dimana: A = luas masing-masing pelat, dalam m²
d = jarak kedua pelat, dalam m
Eo = 9,85 x 10¹² dalam Fm
K = Konstanta dielectrik
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.9 Transduser Kapasitif
2. Transduser termokopel
Tranduser ini paling banyak digunakan untuk mengukur temperature berdasarkan pengubahan temperature menjadi sinyal listrik. Termokopel ini
bekerja berdasarkan pembangkit tenaga listrik pada titik sambu logam yang tidak sama. Tegangan ini sebanding dengan temperatur sambungan.
Gambar 2.10. Skema Pengukuran dengan Termokopel
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM OPERASI DASAR PLTU BELAWAN