IV.1.3 Pengaruh Penambahan CaOH₂ Terhadap Kekuatan dan Daya Dukung Lempung Clay
IV.1.3.1 Nilai CBR Laboratorium yang telah Distabilisasi dengan CaOH₂
Hasil Uji CBR sebagaimana tercantum pada gambar menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan nilai CBR seiring dengan penambahan
persentase kapur. Peningkatan nilai CBR ini disebabkan terjadinya sementasi akibat penambahan kapur. Sementasi ini menyebabkan penggumpalan yang
menyebabkan meningkatnya daya ikat antar butiran. Meningkatnya ikatan antar butiran maka akan meningkatkan kemampuan saling mengunci antar butiran.
Selain itu rongga – rongga pori yang telah ada sebagian akan dikelilingi bahan sementasi yang lebih keras, sehingga butiran tidak mudah hancur atau berubah
bentuk karena pengaruh air. Nilai CBR maksimum diperoleh pada penambahan kapur sebesar 5 dengan masa perawatan 14 hari, yaitu dari 1.99 menjadi
23.6.
Gambar IV.7 Perbandingan niai CBR lempung yang dicampur CaOH₂ dengan berbagai variasi kadar kapur dan waktu pemeraman
1,99 1,99
1,99 3,5
4,6 5,8
7,6 11,1
15,6 12,5
16,9 23,6
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
22 24
26 28
30
7 14
C B
R U
n so
a k
e d
Waktu Pemeraman Hari
0 kapur 1 kapur
3 kapur 5 kapur
Universitas Sumatera Utara
IV.1.3.2 Nilai Kekuatan Tekan Bebas Qu Lempung yang telah Telah
Distabilisasi dengan CaOH₂
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel bahwa kuat tekan bebas tanah asli yang dicampur dengan kapur selalu naik dengan
naiknya kadar kapur di dalam tanah serta lamanya pemeraman. Kenaikan nilai kuat tekan bebas Qu maksimum terjadi pada penambahan kapur 5 dengan masa
pemeraman 14 hari, yaitu dari 0.204 kgcm² menjadi 0.703 kgcm². Berdasarkan kekuatan tekan bebas tersebut, maka jenis tanah dapat
diklasifikasikan atas beberapa jenis, yaitu :
Tabel IV.3 Klasifikasi tanah berdasarkan nilai kuat tekan bebas No
Jenis Tanah Unconfined
Unconfined Compresive Strenght kgcm²
1 Very soft
0.25 2
Soft 0.25 – 0.50
3 Medium
0.50 – 1.00 4
Stiff 1.00 – 2.00
5 Very stiff
2.00 – 4.00 6
Hard 4.00
Laporan Praktikum Mekanika Tanah, Departemen Teknik Sipil USU
Apabila ditinjau tabel di atas, maka terjadi perubahan jenis tanah unconfined, yaitu dari very soft Qu= 0.204 kgcm² menjadi medium Qu= 0.703
Universitas Sumatera Utara
kgcm². Ini membuktikan bahwa stabilisasi dengan kapur akan memperbaiki kekuatan tekan bebas tanah.
Gambar IV.8 Perbandingan nilai kuat tekan bebas maksimum lempung yang telah dicampur CaOH₂ dengan berbagai variasi kadar kapur dan waktu
pemeraman
Kenaikan nilai kuat tekan bebas tanah tersebut disebabkan oleh 2 hal yaitu : 1.
Terjadinya pertukaran ion - ion positif kation yang ada didalam tanah lempung Na+ dan K+ oleh ion - ion positif yang ada didalam kapur
Ca+. Reaksi pertukaran ion-ion postif ini terjadi dalam waktu yang relatif singkat dan akan menyebabkan proses terjadinya butiran-butiran yang
cukup besar flokulasi. Membesarnya butiran-butiran tanah lempung akan menaikkan nilai sudut gesek dalam tanah tersebut yang berakibat pada
kenaikan kuat geser tanah dalam hal ini kuat tekan bebas. 2.
Terjadinya reaksi posolanik yaitu reaksi pembentukan calsium silikat hidrat CS-H atau calsium aluminat hidrat, atau calsium silikat aluminat hidrat
C-S-A-H oleh terjadinya ikatan antara CaO ditambah air dengan silika
0,204 0,204
0,204 0,231
0,286 0,372
0,366 0,411
0,545 0,526
0,61 0,703
0,747
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
0,9 1
7 14
28
Q u
m a
ks im
u m
kg c
m ²
Waktu Pemeraman Hari
0 kapur 1 kapur
3 kapur 5 kapur
Universitas Sumatera Utara
SiO₂ dan alumina Al₂O₂ yang terkandung di dalam tanah lempung . Hidrat-hidrat tersebut berbentuk gel dan akan mengeras dalam kurun waktu
tertentu. Reaksi posolanik ini terjadi dalam waktu yang cukup lama dan dalam kondisi perbandingan antara CaOH₂ dengan SiO₂ maupun
Al₂O₂ yang cukup proporsional. Dengan bertambahnya waktu pemeraman, kuat tekan bebas terlihat
meningkat, terutama pada waktu pemeraman 14 hari kenaikan kuat tekan bebasnya 15.25. sedangkan pada masa pemeraman 28 hari kenaikan kuat
tekan bebas sebesar 6.26. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi posolanik teerjadi dengan baik pada masa pemeraman hingga 14 hari. Namun perlu
diingat bahwa semakin panjang waktu pemeraman, kadar air didalam tanah akan menurun. Oleh sebab itu pada waktu pemeraman yang sangat panjang
kuat tekan bebas akan turun atau paling tidak konstan. Reaksi posolanik akan terjadi bila ada air. Apabila tidak ada air, CaO pada kapur tidak akan
bereaksi dengan silikat dan aluminat yang ada di dalam mineral lempung sehingga proses stabilisasi tidak akan berjalan.
IV.2 Analisa dan Diskusi VI.2.1 Klasifikasi Tanah Asli
IV.2.1.1 Sistem Klasifikasi Kesatuan Tanah Unified Soil Classification
System USCS
Adapun data – data yang diperoleh dari pengujian laboratorium terhadap sampel tanah asli sebelum dicampur adalah :
1. Tanah yang lolos saringan no 200 = 67.63
2. Batas cair
= 70.30
Universitas Sumatera Utara