PERMASALAHAN MAKSUD DAN TUJUAN PEMBATASAN MASALAH

Tanah dasar dapat berupa : • Tanah asli yang dapat dipadatkan bila tanah aslinya baik. • Tanah yang didatangkan dari tempat lain kemudian dipadatkan. • Tanah yang distabilisasi dengan bahan tambahan adiktif.

I.2. PERMASALAHAN

Tanah dasar yang plastisitasnya tinggi, dengan kapasitas dukung terhadap beban yang rendah merupakan permasalahan pada pengembangan konstruksi jalan raya. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap batas – batas konsistensi dan nilai CBR tanah. Perubahan bentuk tanah dasar akibat pembebanan, mengembang dan menyusutnya tanah dasar akibat perubahan kadar air sehingga volume tanah dasar berubah akan membawa dampak pada lapisan perkerasan yang ada di atasnya. Apabila tanah dasar merupakan lempung clay yang memiliki daya dukung rendah, akan menyebabkan ketidakstabilan pada perkerasan. Oleh karena itu diperlukan perbaikan pada tanah tersebut sebelum dilakukan pekerjaan lapisan berikutnya. Salah satu metode perbaikan tanah lempung sebagai subgrade perkerasan adalah dengan menambahkan zat aditif ataupun material lain yang dapat menstabilisasi daya dukung tanah yang rendah tersebut. Pada penelitian ini digunakan calsium hidroksida atau CaOH₂ sebagai bahan stabilisasi.

I.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Tugas Akhir ini dilakukan dengan maksud untuk menganalisa pengaruh penambahan CaOH₂ terhadap tanah lempung sebagai perkerasan jalan. Universitas Sumatera Utara Kemudian tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah mendapatkan perbandingan antara plastisitas tanah dasar dan nilai CBR tanah asli dengan yang telah distabilisasi menggunakan kapur CaOH₂. Hasil akhir yang diperoleh diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi aplikasi stabilisasi tanah dasar untuk digunakan sesuai dengan kondisi lapangan.

I.4. PEMBATASAN MASALAH

Pada penulisan Tugas Akhir ini, penulis membatasi masalah pada penentuan persentase kapur optimum di laboratorium yang digunakan untuk menstabilisasi tanah lempung clay yang memiliki plastisitas tinggi dan daya dukung yang rendah. Parameter plastisitas dihitung melalui percobaan Atterberg Limit dan parameter daya dukung dihitung melalui percobaan CBR Laboratorium dan Unconfined Compression Strenght. Target percobaan dari penulisan tugas akhir ini adalah batas cair lebih kecil 41 dan batas plastis batas cair – 30. Nilai CBR laboratorium direncanakan lebih besar dari 6. Syarat bahan dan kepadatan timbunan biasa tanah, Balai Geoteknik Jalan, Departemen Pekerjaan Umum Pada percobaan laboratorium, dilakukan teknik perawatan dengan waktu curing time selama 0 hari, 7 hari, dan 14 hari untuk mengetahui pengaruh yang diakibatkan oleh reaksi kimia antara kapur, lempung, dan air. Selanjutnya penulis membuat aplikasi lapangan dan menghitung persentase kadar kapur aktual lapangan dan jumlah penyebaran kapur di lapangan. Universitas Sumatera Utara

1.5. METODOLOGI PEMBAHASAN