ditentukan dengan penumbuk dengan massa 2,5 kg dan tinggi jatuh 30 cm. Energi pemadatan sebesar 592,57 kilo Joulem³.
Kadar air yang memberikan berat kering yang maksimal disebut kadar air optimum. Untuk tanah berbutir halus dalam mendapatkan kadar air optimum
digunakan batas plastisnya. Buat kurva hubungan antara kadar air w sebagai
absis dan berat volume tanah kering sebagai ordinat, puncak kurva sebagai nilai γd maks, kurva yang digunakan adalah kurva dari uji pemadatan tanah proktor
standar. Dari titik puncak ditarik garis vertikal memotong absis, pada titik ini adalah kadar air optimum.
Gambar 2.8 Kurva hubungan kadar air dengan berat volume kering
Sumber : Hardiyatmo, H.C, 2006,Mekanika Tanah 1, Hal 78
II.9 Percobaan CBR Unsoaked
Cara CBR dikembangkan oleh California State Highway Departement sebagai cara untuk menilai kekuatan tanah dasar jalan subgrade. Nilai CBR
adalah nilai yang menyatakan kualitas suatu bahan dibanding dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100 . CBR
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan nilai relatif kekuatan tanah, semakin tinggi kepadatan tanah maka nilai CBR akan semakin tinggi. Walaupun demikian, tidak berarti bahwa
sebaiknya tanah dasar dipadatkan dengan kadar air rendah supaya mendapat nilai CBR yang tinggi, karena kadar air kemungkinan tidak akan konstan pada kondisi
ini. Untuk perencanaan jalan baru, tebal perkerasan biasanya ditentukan dari nilai
CBR dari tanah dasar yang dipadatkan. Nilai CBR yang digunakan untuk perencanaan ini disebut “ design CBR “. Cara yang dipakai untuk mendapat “
design CBR “ ini ditentukan dengan perhitungan dua faktor, yaitu Wesley, 1977:
a Kadar air tanah serta berat isi kering pada waktu dipadatkan.
b Perubahan pada kadar air yang mungkin akan terjadi setelah perkerasan
selesai dibuat.
II.10 Unconfined Compressian Test Test Uji Tekan Bebas
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan besarnya kekuatan tekan bebas contoh tanah yang bersifat kohesif dalam keadaan asli atau terganggu
rusak remoulded. Kekuatan tekan bebas adalah besarnya gaya aksial persatuan luas pada saat benda uji mengalami keruntuhan atau pada saat regangan aksial
mencapai 20. Kuat tekan bebas qu merupakan perbandingan antara beban dengan luasan yang dinyatakan dalam Mpa atau kgcm².
Universitas Sumatera Utara
BAB III PEMERIKSAAN SIFAT – SIFAT FISIK
DAN MEKANIS LEMPUNG CLAY SERTA PENCAMPURAN TANAH ASLI DENGAN KAPUR CaOH₂
III.1 Persiapan Penelitian
Sebelum penelitian dilakukan, ada beberapa tahapan yang dilakukan yaitu pembuatan proposal, pengumpulan informasi dan studi literatur, pengambilan
benda uji di lapangan, persiapan bahan stabilisasi, persiapan di laboratorium, dan konsultasi ke dosen pembimbing. Kegiatan – kegiatan ini merupakan rangkaian
awal dalam pekerjaan persiapan. III.2 Pekerjaan Lapangan
Pekerjaan lapangan yang dilakukan adalah pengambilan sampel tanah. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu disturb soil dan tanah tidak
terganggu undistrub soil. Akan tetapi dalam penelitian ini cukup dengan
pengambilan sample dengan cara disturb soil tanah terganggu.
Sampel tanah diambil di dua lokasi, yaitu di Jln H.AnifCemara Ujung Kecamatan Medan Timur dan di Jln.Bajak V kawasan Medan Flood Control. Hal
ini dilakukan untuk membandingkan nilai – nilai propertis antar sampel tanah agar sesuai dengan target penelitian.
Masing – masing sampel tanah diambil di beberapa titik, hal ini dilakuka n agar sampel tanah yang diambil merupakan sampel tanah yang mewakili tanah di
lokasi pengambilan sampel.. Sedangkan bahan aditif kapur CaOH₂ dibeli di toko material bangunan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Lokasi soil sampling III.2.1 Sampel Tanah Terganggu Disturbed
Sampel tanah yang diambil tidak perlu adanya usaha yang dilakukan untuk melindungi sifat dari tanah tersebut. Sampel tanah digunakan untuk pengujian
basic properties dan engineering properties.
a b
Gambar 3.2 Sampel tanah jl.H.Anif a, dan Sampel tanah Jl.Bajakb
III.2.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat untuk batas konsistensi, uji proktor standar dan CBR laboratorium di Laboratorium Mekanika
Universitas Sumatera Utara
Tanah Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara yang telah sesuai dengan Standarisasi American Society for Testing Material ASTM.
III.2.3 Bahan Uji
1. Tanah, dalam penelitian ini tanah yang digunakan adalah tanah lempung
yang diperoleh Jln H.AnifCemara Ujung Kecamatan Medan Timur dan di Jln.Bajak V kawasan Medan Flood Control.
2. Kapur, kapur yang digunakan dibeli di toko material bangunan.
3. Air, air yang digunakan berasal dari Laboratorium mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil, USU.
III.3 Pekerjaan Laboratorium
Pengujian dilakukan dilaboratorium Mekanika Tanah, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara. Beberapa pengujian yang dilakukan antara lain :
1 Basic properties, meliputi test kadar air water content, batas cair, batas
plastis, analisis saringan, analisis hidrometer, dan berat jenis. 2
Engineering properties, meliputi percobaan pemadatan, CBR laboratorium, dan Unconfined Compression Test.
III.3.1 Sampel Uji
Sampel pengujian untuk tanah asli yang dibuat untuk masing-masing lokasi soil sampling dan kategori secara detail adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Sampel Pengujian Untuk Tanah Asli No
Pengujian Jumlah Benda Uji
1 Pengujian Kadar Air
2 x 2 sampel 2
Pengujian Berat Jenis 2 x 3 sampel
3 Pengujian analisis granuler :
Pengujian Analisis Hidrometer 2 x 1 sampel
Universitas Sumatera Utara
4 Pengujian Analisis Saringan
2 x 1 sampel
5 6
Pengujian batas – batas konsistensi : Batas Cair
Batas Plastis 2 x 1 sampel
2 x 1 sampel 7
Pengujian Pemadatan Standar 2 x 5 sampel
8 Pengujian CBR Laboratorium
2 x 3 sampel 9
Pengujian UCS 1 x 1 sampel
Jumlah Total Sampel Uji 35 sampel
Pengujian terhadap basic peroperties dan engineering properties dari kedua sampel tanah asli selesai, maka selanjutnya diambil salah satu contoh tanah
yang memiliki sifat – sifat plastisitas dan CBR yang lebih rendah. Kemudian dilakukan perencanaan terhadap pencampuran tanah asli dengan bahan stabilisasi
kapur CaOH₂.
Tabel 3.2 Sampel Pengujian untuk tanah asli + CaOH₂ NO
PENGUJIAN VARIASI
1,3,5 x 0,7,14 hari Jumlah Benda Uji
1 Pengujian Batas
Cair 3x3x1sampel
9 sampel 2
Pengujian Batas Plastis
3x3x1 sampel 9 sampel
3 Percobaan
Compaction 3x5sampel
15 sampel 4
Pemeriksaan CBR Laboratorium
3x3x3sampel 27 sampel
5 Percobaan
Unconfined Compression Test
3x3x1sampel 9 sampel
Jumlah Total Benda Uji 69 sampel
Universitas Sumatera Utara
III.4 Pemeriksaan Properties Tanah Asli
Pada tahapan ini dilakukan pengujian – pengujian laboratorium untuk mengetahui sifat – sifat tanah asli. Pengujian ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
pemeriksaan basic properties dan engineering properties.
III.4.1 Pemeriksaan Basic Properties Tanah Asli III.4.1.1 Pengujian Kadar Air
Maksud dari pengujian kadar air tanah adalah mengetahui nilai perbandingan antara berat air di dalam tanah dengan berat butiran tanah tersebut
dalam satuan persen. Hasil Pengujian dapat dilihat pada tabel berikut :
Sampel A Tabel 3.3 Hasil Percobaan Kadar Air Sampel A
Sampel B Tabel 3.4 Hasil Pengujian Kadar Air Sampel B
No Sampel
a Berat krus + tanah basah
gr b
Berat krus + tanah kering gr
c Berat Air
gr d
Berat krus gr
e Berat tanah kering
gr f
Kadar air w g
Kadar air rata-rata 14.02
1
37 33.2
3.8
2
42.6 38.1
4.5 9.30
28.8 15.63
14.82
9.3 27.10
No Sampel
a Berat krus + tanah basah
gr b
Berat krus + tanah kering gr
c Berat Air
gr d
Berat krus gr
e Berat tanah kering
gr f
Kadar air w g
Kadar air rata-rata 11.07
1
38.3 35.3
3
2
37.6 35.4
2.2 9.30
26.1 8.43
9.75
9.3 27.10
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Perhitungan kadar air pada percobaan water content
III.4.1.2 Pengujian Berat Jenis Tanah Specific Gravity
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara berat isi tanah dengan berat isi air dengan perbandingan volume yang sama pada
suhu tertentu. Nilai dari specific gravity digunakan untuk percobaan pemadatan dan CBR.
Sampel A
Tabel 3.5 Hasil pengujian berat jenis tanah sampel A
No. Percobaan No. Piknometer
a Berat Piknometer + Tanah W2
b Berat Piknometer W1
c Berat Tanah W2-W1
d Temperatur T
C e
Berat Piknometer + Air Pada T
o
C W4 W2 - W1 + W4
f Berat Piknometer + Air + Tanah W3
g Isi Tanah W2 - W1 + W4 - W3
Berat Jenis Berat Jenis Rata-rata
59.40 32.40
27.00 27.00
111.30 101.50
9.80
2.65
82.80 109.80
99.60 10.20
82.30 110.10
99.40 10.70
2.60
61.50 35.50
26.00 27.00
85.30
2.64
3 6
2 5
2.67
58.30 31.10
27.20 27.00
1 4
Universitas Sumatera Utara
Sampel B Tabel 3.6 Hasil pengujian berat jenis tanah sampel B
Gambar 3.4 Perhitungan berat jenis tanah specific gravity III.4.1.3 Analisa Saringan Hidrometer
Uji analisis butiran terbagi menjadi 2 bagian pengujian, yaitu uji analisis hidrometer dan uji analisis saringan. Analisis hidrometer berperan dalam
menentukan distribusi ukuran butir-butir untuk tanah yang mengandung butir tanah lolos saringan no. 200. Sedangkan uji analisis saringan untuk mentukan
distribusi ukuran butir-butir untuk tanah yang mengandung butir tanah tertahan saringan no. 200.
No. Percobaan No. Piknometer
a Berat Piknometer + Tanah W2
b Berat Piknometer W1
c Berat Tanah W2-W1
d Temperatur T
C e
Berat Piknometer + Air Pada T
o
C W4 W2 - W1 + W4
f Berat Piknometer + Air + Tanah W3
g Isi Tanah W2 - W1 + W4 - W3
Berat Jenis Berat Jenis Rata-rata
58.70 37.50
21.20 27.00
106.70 97.60
9.10
2.68
84.70 105.90
98.50 7.40
74.00 102.20
99.40 10.70
2.68
57.90 36.90
21.00 27.00
85.70
2.68
3 6
2 5
2.67
58.60 30.40
28.20 27.00
1 4
Universitas Sumatera Utara
Analisa Saringan sampel A
Tabel 3.7 Hasil analisa ayakan sampel A
Analisa Hidrometer sampel A
Tabel 3.8 Hasil pengujian hidrometer sampel A
Saringan Berat diatas
Jlh Brt diatas Persen diatas
Persen melalui Persen seluruh
Nomor gr
gr Contoh melalui
No. 10 8.51
8.51 1.63
98.37 98.37
No. 40 15.30
23.81 4.57
95.43 95.43
No. 80 25.70
49.51 9.50
90.50 90.50
No. 100 34.80
84.31 16.17
83.83 83.83
No. 120 43.10
127.41 24.44
75.56 75.56
No. 200 41.40
168.81 32.38
67.62 67.62
Saringan Berat diatas
Jlh Brt diatas Persen diatas
Persen melalui Persen seluruh
Nomor gr
gr Contoh melalui
No. 10 -
- -
100 44.80
No. 20 10.00
10.00 8.93
91.07 40.80
No. 40 11.97
21.97 19.62
80.38 36.01
No. 80 3.50
25.47 22.74
77.26 34.61
No. 120 22.70
48.17 43.01
56.99 25.53
No. 200 13.35
61.52 54.93
45.07 20.19
Waktu Kelangsungan
Temperatur Pembacaan
Diameter Faktor
Pembacaan Faktor
Persen Persen seluruh
Waktu T °C
Hidrometer Rh Butir D
Koreksi K Benar Rh + K
Koreksi a mengendap
Contoh mengendap 8 :
43 menit
28 8 :
43.5 0.5
menit 28
25 0.05435
0.0129 25.0129
1.02 22.78
10.21 8 :
44 1
menit 28
23 0.03950
0.0129 23.0129
1.02 20.96
9.39 8 :
45 2
menit 28
22 0.02830
0.0129 22.0129
1.02 20.05
8.98 8 :
48 5
menit 28
18 0.01880
0.0129 18.0129
1.02 16.40
7.35 8 :
58 15
menit 28
17 0.01098
0.0129 17.0129
1.02 15.49
6.94 9 :
12 30
menit 28
15 0.00794
0.0129 15.0129
1.02 13.67
6.13 9 :
43 1
jam 28
14 0.00568
0.0129 14.0129
1.02 12.76
5.72 12 :
43 4
jam 28
13 0.00287
0.0129 13.0129
1.02 11.85
5.31 8 :
43 24
jam 28
10 0.00121
0.0129 10.0129
1.02 9.12
4.09
Universitas Sumatera Utara
Analisa Saringan sampel B
Tabel 3.9 Hasil analisa ayakan sampel B
Analisa Hidrometer sampel B
Tabel 3.10 Hasil pengujian hidrometer sampel B
Saringan Berat diatas
Jlh Brt diatas Persen diatas
Persen melalui Persen seluruh
Nomor gr
gr Contoh melalui
No. 10 -
- -
100 70.00
No. 20 10.00
10.00 7.14
92.86 65.00
No. 40 11.97
21.97 15.69
84.31 59.02
No. 80 3.50
25.47 18.19
81.81 57.27
No. 120 22.70
48.17 34.41
65.59 45.92
No. 200 13.35
61.52 43.94
56.06 39.24
Waktu Kelangsungan
Temperatur Pembacaan
Diameter Faktor
Pembacaan Faktor
Persen Persen seluruh
Waktu T °C
Hidrometer Rh Butir D
Koreksi K Benar Rh + K
Koreksi a mengendap
Contoh mengendap 8 :
43 menit
28 8 :
43.5 0.5
menit 28
25 0.05435
0.0129 25.0129
1.02 18.22
12.76 8 :
44 1
menit 28
23 0.03950
0.0129 23.0129
1.02 16.77
11.74 8 :
45 2
menit 28
22 0.02830
0.0129 22.0129
1.02 16.04
11.23 8 :
48 5
menit 28
18 0.01880
0.0129 18.0129
1.02 13.12
9.19 8 :
58 15
menit 28
17 0.01098
0.0129 17.0129
1.02 12.40
8.68 9 :
12 30
menit 28
15 0.00794
0.0129 15.0129
1.02 10.94
7.66 9 :
43 1
jam 28
14 0.00568
0.0129 14.0129
1.02 10.21
7.15 12 :
43 4
jam 28
13 0.00287
0.0129 13.0129
1.02 9.48
6.64 8 :
43 24
jam 28
10 0.00121
0.0129 10.0129
1.02 7.30
5.11
Saringan Berat diatas
Jlh Brt diatas Persen diatas
Persen melalui Persen seluruh
Nomor gr
gr Contoh melalui
No. 10 15.40
15.40 3.08
96.92 92.95
No. 40 34.50
49.90 9.98
90.02 86.33
No. 80 38.50
88.40 17.68
82.32 78.95
No. 100 65.40
153.80 30.76
69.24 66.40
No. 120 78.20
232.00 46.40
53.60 51.40
No. 200 41.40
273.40 54.68
45.32 43.46
Universitas Sumatera Utara
III.4.1.4 Percobaan Atterberg Limit
Pengujian Batas Cair Liquid Limid dan Batas Plastis Plastis Limit. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Sampel A
Tabel 3.11 Hasil percobaan batas cair dan batas plastis sampel A Batas Cair LL - Pukulan
40 33
22 20
Batas Plastis No krus
1 2
3 4
Berat krus + contoh basah gr 26.20 42.60 28.90
27.60 23.40 23.90 Berat krus + contoh kering gr 21.50 35.70 22.70
21.10 22.80 22.90 Berat air
gr 4.70 6.90
6.20 6.50
0.60 1.00
Berat krus gr 9.30
19.10 9.30 9.30
27.70 21.10 Berat contoh kering
gr 12.20 16.60 13.40 11.80 2.10
1.80 Kadar air
38.52 41.57 46.27 55.08 28.57 55.56
42.06
Gambar 3.5 Grafik hubungan antara pukulan dengan kadar air sampel A Sampel B
Tabel 3.12. Hasil pengujian batas cair dan batas plastis sampel B Batas Cair LL - Pukulan
39 27
18 17
Batas Plastis No krus
1 2
3 4
Berat krus + contoh basah gr 30.00 23.60 28.50
25.20 20.40 23.70 Berat krus + contoh kering gr 22.40 17.90 20.50
18.00 17.40 20.10 Berat air
gr 7.60 5.70
8.00 7.20
3.00 3.60
Berat krus gr 9.30
9.30 9.30
9.30 6.40
6.50 Berat contoh kering
gr 13.10 8.60 11.20
8.70 11.00 13.60
Kadar air 58.02 66.28 71.43
82.76 27.27 26.47 26.87
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.6 Grafik hubungan antara pukulan dengan kadar air sampel B
Gambar 3.7 persiapan benda uji Atterberg limit dan pengujian liquid limit III.4.2 Pemeriksaan Engineering Properties Tanah Asli
III.4.2.1 Percobaan Pemadatan Proktor Standar
Pengujian proktor standar bertujuan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah dengan cara memadatkan tanah di dalam silinder
berukuran tertentu menggunakan cetakan, sampel tanah lolos saringan no. 4. Kegunaan pengujian proktor standar untuk mencari nilai kepadatan maksimum
Maximum Dry Density dan kadar air optimum Optimum Moisture Content dari
Universitas Sumatera Utara
suatu sampel tanah. Hasil pengujian proktor standar dapat dilihat pada tabel berikut :
Sampel A
Tabel 3.13 Hasil percobaan pemadatan sampel A
Gambar 3.8 Kurva hubungan kadar air optimum dengan berat isi kering maksimum
Berat tanah basah 2000
2000 2000
2000 2000
Kadar air mula-mula 22.13
22.13 22.13
22.13 22.13
Penambahan air 10
12 14
16 18
Penambahan air cc 200
240 280
320 360
Berat isi Berat tanah + cetakan
5900 6050
6150 6100
6095 Berat cetakan
4500 4470
4470 4475
4500 Berat tanah basah
1400 1580
1680 1625
1595 Isi cetakan
t= 11.72 d= 10.20
958 958
958 958
958 Berat isi basah bw
1.461 1.649
1.754 1.696
1.665 Berat isi kering d = bw100+w 100
grcc 1.161
1.293 1.353
1.292 1.252
Kadar air Tanah basah + cawan
79.40 65.90
62.90 50.50
66.30 Tanah kering + cawan
65.20 53.70
50.80 40.70
52.40 Berat air
14.20 12.20
12.10 9.80
13.90 Berat cawan
10.30 9.40
9.90 9.40
10.20 Berat tanah kering
54.90 44.30
40.90 31.30
42.20 Kadar air
25.87 27.54
29.58 31.31
32.94
ZAV = Gs w1+Gsw W =
26 g =
1.565 grcm3 Gs 2.64
W = 32
g = 1.431 grcm3
Berat Isi Kering Maksimum 1.349 grcm3 Kadar Air Optimum 29.68
Universitas Sumatera Utara
Sampel B
Tabel 3.14 Hasil percobaan pemadatan sampel B
Gambar 3.9 Kurva hubungan kadar air dengan berat isi tanah kering
ZAV = Gs w1+Gsw W =
18 g =
1.808 grcm3 Gs = 2.68
W = 22
g = 1.686 grcm3
Berat Isi Kering Maksimum = 1.582 grcm3
Kadar Air Optimum = 23.50
Berat tanah basah 2500
2500 2500
2500 2500
Kadar air mula-mula 9.75
9.75 9.75
9.75 9.75
Penambahan air 6
8 10
12 14
Penambahan air cc 150
200 250
300 350
Berat isi Berat tanah + cetakan
6450 6000
6150 6950
6150 Berat cetakan
5100 4400
4400 5100
4300 Berat tanah basah
1350 1600
1750 1850
1850 Isi cetakan
t= 11.75
d= 10.15 951
951 951
951 951
Berat isi basah bw 1.419
1.682 1.840
1.945 1.945
Berat isi kering d = bw100+w 100 grcc
1.217 1.418
1.524 1.591
1.560 Kadar air
Tanah basah + cawan 41.30
67.30 62.50
67.90 69.50
Tanah kering + cawan 36.90
58.40 53.40
57.40 57.80
Berat air 4.40
8.90 9.10
10.50 11.70
Berat cawan 10.50
10.60 9.50
10.20 10.40
Berat tanah kering 26.40
47.80 43.90
47.20 47.40
Kadar air 16.67
18.62 20.73
22.25 24.68
Universitas Sumatera Utara
III.4.2.2 Percobaan CBR Laboratorium Sampel A
Tabel 3.15 Hasil percobaban CBR sampel A
20 40
60 80
100 120
140 160
180
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5
B eban
lb
Penurunan inci
Grafik Beban vs Penurunan
Berat Isi Kering Berat tanah mould
10300 Berat mould
7850 Berat tanah basah
2450 Isi mould
2130 Berat isi basah
1.150 Waktu
Penuru- Pembacaan
Beban Berat isi kering
1.069 min
nan in arloji
LB atas
bawah atas
bawah 14
0.0125 3
22.422 12
0.025 4
29.896 1
0.05 5
37.370 1.5
0.075 7
52.318 2
0.1 8
59.792 3
0.15 10
74.740 4
0.2 13
97.162 6
0.3 15
112.110 8
0.4 19
142.006 10
0.5 22
164.428
KADAR AIR
Tanah basah + cawan 56.50
Tanah kering + cawan 53.20
Berat cawan 10.00
Berat air 3.30
Tanah kering 43.20
Kadar air 7.64
Harga CBR
CBR Laboratorium 0.1
0.2 CBR Laboratorium
1.99
KALIBRASI
: 7.474 lbs
Universitas Sumatera Utara
Sampel B Tabel 3.16 Hasil percobaan pemadatan sampel B
20 40
60 80
100 120
140 160
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5
B eban
lb
Penurunan inci
Grafik Beban vs Penurunan
Berat Isi Kering Berat tanah mould
11300 Berat mould
7600 Berat tanah basah
3700 Isi mould
2130 Berat isi basah
1.737 Waktu
Penuru- Pembacaan
Beban Berat isi kering
1.471 min
nan in arloji
LB atas
bawah atas
bawah 14
0.0125 3
22.422 12
0.025 5
37.370 1
0.05 8
59.792 1.5
0.075 10
74.740 2
0.1 11
82.214 3
0.15 12
89.688 4
0.2 15
112.110 6
0.3 16
119.584 8
0.4 19
142.006 10
0.5 22
164.428
KADAR AIR
Tanah basah + cawan 57.70
Tanah kering + cawan 51.00
Berat cawan 14.00
Berat air 6.70
Tanah kering 37.00
Kadar air 18.11
Harga CBR
CBR Laboratorium 0.1
0.2 CBR Laboratorium
2.74
KALIBRASI
: 7.474 lbs
Universitas Sumatera Utara
III.4.2.3. Percobaan Unconfined Compression Strenght
Penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya kekuatan tekan bebas contoh tanah yang bersifat kohesif dalam keadaan asli atau terganggurusak
remoulded. Yang dimaksud dengan kekuatan tekan bebas yaitu besarnya gaya aksial per satuan luas pada saat benda uji mengalami keruntuhan atau pada saat
regangan aksial mencapai 20 . Hasil dari pengujian UCS terhadap tanah asli adalah sebagai berikut :
Tabel 3.17. Hasli percobaan UCS terhadap sampel tanah asli
DIAMETER 6.154 cm
Weight 715 gr
INITIAL LENGTH Io 12.308 cm
Proving Ring No. INITIAL AREA Ao
29.75639 cm2 Calibration
0.451 Sample
TIME deflection
strain Axial Load
Correction Area
Qu d
Kg faktor
cm2 1.0000
36.317 0.5
68 0.5
7.00 3.16
1.0050 36.499
0.0865 1
136 1
8.50 3.83
1.0101 36.684
0.1045 2
272 2
10.00 4.51
1.0204 37.058
0.1217 3
408 3
12.00 5.41
1.0309 37.440
0.1446 4
544 4
13.50 6.09
1.0417 37.830
0.1609 5
680 5
14.50 6.54
1.0526 38.228
0.1711 6
816 6
17.50 7.89
1.0638 38.635
0.2043 7
952 7
16.00 7.22
1.0753 39.050
0.1848 8
1088 8
14.50 6.54
1.0870 39.475
0.1657 9
1224 9
1.0989 39.909
10 1360
10 1.1111
40.352 11
1496 11
1.1236 40.805
12 1632
12 1.1364
41.269 13
1768 13
1.1494 41.743
14 1904
14 1.1628
42.229 15
2040 15
1.1765 42.726
16 2176
16 1.1905
43.234 17
2312 17
1.2048 43.755
18 2448
18 1.2195
44.289 19
2584 19
1.2346 44.836
20 2720
20 1.2500
45.396
NATURAL MOISTURE CONTENT Test Result
container wo 1
2 Wet density
1.952 grcm3
wt. of cont-wet soil 65.40
50.70 gr N.M.C
14.80 wt. wf cont-dry soil
58.00 45.50 gr
Dry density 1.701
grcm3 wt. of cont
9.40 9.30 gr
Qu 0.204
kgcm2
wt. of water 7.40
5.20 gr wt. of dry soil
48.60 36.20 gr
Moisture content 15.23
14.36
14.80 Average