Keterangan :
x : Perubahan warna
y : Perubahan bau
z : Pecahnya emulsi
- : Tidak terjadi
4.3. Hasil Penentuan Tipe Emulsi
Hasil penentuan tipe emulsi dapat dilihat pada Tabel 3. Penentuan tipe emulsi dilakukan dengan metode warna dengan penambahan metilen biru pada
sediaan maka diperoleh emulsi yang tersebar merata dan berwarna seragam untuk semua formula dan dapat disimpulkan bahwa semua formula tersebut berjenis
ma. Tabel 3
. Data Penentuan Tipe Emulsi No.
Formula Penambahan Metilen Biru
Tipe Emulsi 1.
I Emulsi tersebar merata dan berwarna seragam
ma 2.
II Emulsi tersebar merata dan berwarna seragam
ma 3.
III Emulsi tersebar merata dan berwarna seragam
ma 4.
IV Emulsi tersebar merata dan berwarna seragam
ma
4.4. Hasil Penentuan Homogenitas Sediaan
Hasil penentuan homogenitas sediaan menunjukkan setelah dioleskan pada gelas objek, secara visual dapat dilihat bahwa sediaan berupa partikel-partikel
halus dengan ukuran yang merata sama dan tidak terdapat partikel-partikel yang kasar. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semua sediaan homogen.
Universitas Sumatera Utara
4.5. Hasil Penentuan Efektivitas Sediaan
Hasil penentuan efektivitas sediaan tabir surya berdasarkan nilai SPF, diperoleh nilai SPF rata-rata Formula I adalah 5,838, nilai SPF rata-rata Formula
II adalah 6,6181, nilai SPF rata-rata Formula III adalah 8,4019 dan nilai SPF rata- rata Formula IV adalah 9,2823. Dari data diatas dapat dilihat bahwa semakin
tinggi konsentrasi asam laktat yang ditambahkan maka nilai SPF dari sediaan semakin besar. Pada Gambar 1 juga terlihat bahwa luas area Formula I, II, III, dan
IV mengalami peningkatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penambahan asam laktat pada sediaan tabir surya tersebut dapat meningkat nilai
SPF. Pada penelitian ini digunakan konsentrasi asam laktat mulai dari 4, 6,
dan 8 . Penggunaan AHA Alpha Hydroxyl Acid seperti asam laktat dapat digunakan sebagai kosmetik mulai dari konsentrasi 4 sampai 20 atau lebih
Anonim, 2002. Pada penelitian ini digunakan konsentrasi mulai dari yang terendah yaitu 4 sampai konsentrasi 8 karena setelah dilakukan orientasi
pada konsentrasi diatas 8 diperoleh pH yang sangat asam 4 dan hal ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Tabel 4. Hasil Nilai SPF Sediaan Formula I, Formula II, Formula III, dan
Formula IV REPLIKASI
JENIS FORMULA I
II III
IV 1
2 3
4 5
6 5,9056
6,522 6,1038
5,8052 5,4439
5,2475 6,5960
6,8992 6,4348
6,4991 6,7876
6,4921 7,9824
8,3541 8,0167
8,9409 8,7093
8,4085 9,0386
8,6053 8,9375
10,4396 9,5966
9,0764 Jumlah
35,028 39,7088
50,4115 55,694
Universitas Sumatera Utara
Rata-Rata 5,838
6,6181 8,4019
9,2823
Gambar 1 . Grafik Hasil Pengamatan Serapan Sediaan Tabir Surya
Pembagian kategori tingkat kemampuan tabir surya menurut Wasitaatmadja 1997 sebagai berikut : nilai SPF antara 2-4 disebut kategori
tingkat minimal, nilai SPF antara 4-6 disebut kategori tinggat sedang, nilai SPF antara 6-8 disebut kategori tingkat ekstra, nilai SPF antara 8-15 disebut kategori
tingkat maksimal, dan nilai SPF lebih dari 15 disebut kategori tingkat ultra. Berdasarkan data yang diperoleh, maka kategori tingkat kemampuan tabir surya
untuk Formula I, Formula II, Formula III, dan Formula IV dapat dilihat pada Tabel 5.
0,0000 0,1000
0,2000 0,3000
0,4000 0,5000
0,6000 0,7000
0,8000
290 300
310 320
330 340
350 360
Panjang Gelombang
S E
R A
P A
N
Formula I Formula II
Formula III Fromula IV
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Kategori Tingkat Kemampuan Tabir Surya Formula I, Formula II,
Formula II, dan Formula IV. Formula
Nilai SPF Rata-Rata Kategori Tingkat Kemampuan
I II
III IV
5,838 6,6181
8,4019 9,2823
Sedang Ekstra
Maksimal Maksimal
Dari Tabel 5 terlihat bahwa Formula I dengan tingkat kemampuan sedang, Formula II dengan tingkat kemampuan ekstra serta formula III dan Formula IV
dengan tingkat kemampuan maksimal.
4.6. Hasil Analisa Data