BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Aedes aegypti
2.1.1  Perilaku dan Dirtribusi Aedes aegypti.
Aedes sp. ditemukan di negara-negara yang terletak antara 35° Lintang Utara dan 35° Lintang Selatan pada temperatur udara paling rendah sekitar
10°C . Pada musim panas ditemukan di daerah sekitar 45° Lintang Selatan. Biasanya spesies ini jarang ditemukan diketinggian lebih dari 1000 meter di
atas  permukaan  laut.  Aedes  aegypti  memiliki  sifat  highly  anthropophilic yang artinya lebih menyukai menggigit manusia daripada binatang dan juga
bersifat  endofilik,  artinya  lebih  menyukai  istirahat  di  dalam    rumah. Sedangkan  Aedes  albopictus  merupakan  nyamuk  kebun  forest  mosquito
yang  memperoleh  makanan  dengan  cara  mengigit  dan  menghisap  darah berbagai jenis binatang.
19
Di  Indonesia,  Aedes  sp.  tersebar  luas  di  seluruh  wilayah  di  hampir semua provinsi, umumnya di temukan di pemukiman yang padat penduduk.
9
Aedes  sp.  adalah  genus  nyamuk  yang  awalnya  ditemukan  di  daerah  tropis, namun kini telah mnyebar hingga ke semua benua kecuali Antartika. Genus
ini pertama kali diberi nama oleh Johann Wilhelm Meigen pada tahun 1818. Aedes
berasal dari bahasa Yunani yang berarti “tidak menyenangkan” atau “najis”.  Disebut  demikian  dikarenakan  banyak  penyakit  yang  disebarkan
oleh nyamuk jenis ini, diantaranya adalah demam dengue, DBD dan yellow fever.
1,20
Aedes  sp.  bersifat  diurnal  atau  aktif  pada  pagi  hingga  siang  hari. Nyamuk  dewasa  betina  mengisap  darah  vertebrata  baik  yang  berdarah
dingin  maupun  panas.  Darah  yang  dihisap  nyamuk  diperlukan  tidak  hanya sebagai  makanan  melainkan  sebagai  sumber  protein  untuk  mematangkan
telurnya. Sedangkan dewasa jantan tidak menghisap darah dan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun tumbuhan.
21
Untuk  mendapatkan  inangnya,  nyamuk  aktif  terbang  pada  pagi  hari yaitu sekitar pukul 08.00-10.00 dan sore hari antara pukul 15.00-17.00.
21
2.1.2 Habitat
Nyamuk  Aedes  sp.  terutama  spesies  aegypti  akan  berkeliaran  ke rumah-rumah, biasanya hinggap di benda-benda  yang menggantung seperti
pakaian  dan  kelambu  serta  hinggap  di  tempat-tempat  gelap.  Nyamuk  ini mempunyai  kebiasaan menggigit  berulang  multiple  bitters  yaitu  mengigit
beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat. Baik nyamuk Aedes sp.  dan  culex  sp.  memiliki  kebiasaan  mencari  makan  diantara  sepanjang
kolom air, berbeda dengan Anopheles sp yang mencari makan di dasar air.
21
Tempat perindukan utama Aedes sp. adalah air bersih yang tenang dan di tempat gelap di daerah padat penduduk yang rumahnya saling dekat satu
sama  lain.
21
Suhu  untuk  perkembangbiakan  nyamuk  Aedes  sp.  berkisar antara 25°C-35°C. Larva akan mati pada suhu kurang dari 10°C atau  lebih
dari 40°C. Nyamuk dapat berkembang pada pH antara 4-9. Nyamuk  Aedes sp. dapat hidup optimal di kelembapan udara berkisar 81,5-89,5.
22
2.1.3 Klasifikasi