Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Dalam Kunjungan K4 Di Wilayah Kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM

KUNJUNGAN K4 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGA KASIANGAN KECAMATAN TEBINGTINGGI

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2008

Oleh :

HAMIDAH PURBA

NIM : 075102064

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N 2 0 0 8


(2)

JUDUL : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM KUNJUNGAN K4 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGA KASIANGAN KECAMATAN TEBINGTINGGI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2008.

NAMA : HAMIDAH PURBA

NIM : 075102064

PROGRAM STUDI : D-IV BIDAN PENDIDIK FK USU

PEMBIMBING,

(DEWI ELIZADIANI SUZA, S.Kp, MNS) NIP. 132 259 269


(3)

LEMBAR PERNYATAAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM KUNJUNGAN K4 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGA

KASIANGAN KECAMATAN TEBINGTINGGI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

TAHUN 2008 Karya Tulis Ilmiah

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam Karya Tulis Ilmiah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juni 2008 Yang Menyatakan,


(4)

2008

Nama : Hamidah Purba NIM : 075102064

Program : D-IV Bidan Pendidik

Pembimbing Penguji

... ...Penguji I (Dewi Elizadiani Suza, S.Kp, MNS) (dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc, CM-FM.PKK)

...Penguji II

(Sartini Bangun, SPd. M.Kes)

...Penguji III

(Dewi Elizadiani Suza, S.Kp, MNS)

Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik.

... ... (Dewi Elizadiani Suza, S.Kp, MNS) (dr. Murniati Manik, MSc, SpKK)

NIP. 132 239 269 NIP. 130810201

Koordinator Ketua Pelaksana


(5)

Judul : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Dalam Kunjungan K4 Di Wilayah Kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008

Nama : Hamidah Purba

NIM : 075102064

Program : D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2007-2008.

Abstrak

Cakupan kunjungan ibu hamil di Indonesia masih rendah, termasuk cakupan K-4. Pada tahun 2004, kunjungan K-4 ibu hamil di Indonesia hanya 34%. Dengan melakukan kunjungan K-4, ibu hamil dapat menurunkan risiko terjadinya gangguan kehamilan (seperti anemia, tekanan darah tinggi, eklampsia, ketuban pecah dini) dan komplikasi persalinan (seperti perdarahan, dan lain-lain).

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K-4 di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi. Desain penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 36 orang dan seluruhnya dijadikan sampel (total populasi). Pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan langsung kepada responden. Data hasil penelitian diolah dengan SPSS menggunakan analisis faktor.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempermudah (predisposing factors), sebagian besar pengetahuan cukup (58,3%), dan sikap negatif (72,2%). Faktor pendukung (enabling factors), sebagian besar menyatakan jarak fasilitas kesehatan jauh (72,2%), dan keterpaparan media cukup (47,2%). Faktor pendorong (reinforcing factors), dukungan suami/keluarga cukup (47,2%), dan dukungan petugas kesehatan cukup (61,1%). Dari analisis faktor diperoleh nilai 50,116, yang berarti bahwa faktor-faktor yang diteliti dapat menjelaskan kunjungan K-4 sebesar 50,11%.

Diharapkan kepada petugas puskesmas Naga Kasiangan lebih aktif memberikan penyuluhan dan penkes pada ibu hamil tentang K-4. Kepada ibu hamil diharapkan segera memeriksa diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gangguan-gangguan kehamilan agar dapat dideteksi secara dini.

Kata kunci: Ibu hamil, kunjungan K-4, predisposing factors, enabling factors, reinforcing factors.


(6)

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul : “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Dalam Kunjungan K4 Di Wilayah Kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008”.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah, terutama kepada yang terhormat :

1. Prof.dr. Gontar A. Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK, selaku Ketua Pelaksana Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3. Dewi Elizadiani Suza, SKp, MNS, selaku Pembimbing dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc, CM-FM.PKK dan Sartini Bangun, SPd., M.Kes, selaku Penguji yang telah memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan penulisan Karya Tulis Ilmiah.

5. Seluruh staf pengajar pada Program Studi D-IV Bidan Pendidik yang telah memberikan ilmu pengetahuan.

6. dr. Henni Maria Saragih, selaku Kepala Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai yang memberikan izin pada penulis melakukan penelitian.


(7)

7. Teristimewa keluarga penulis (Ayahanda, ibunda, suami, mertua, dan anak-anakku tersayang) yang telah memberikan dukungan, semangat pada penulis selama mengikuti pendidikan ini.

8. Teman-teman seangkatan 2007 yang telah banyak membantu penulis selama ini, dan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua dan segala budi baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin Ya Robbal Alamin.

Medan, Juni 2008


(8)

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Pertanyaan Penelitian ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1. Tujuan Umum ... 4

1.3.2. Tujuan Khusus ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN ... 6

2.1. Kunjungan K-4 ... 6

2.1.1. Definisi ... 6

2.1.2. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (Cakupan K-4) ... 6

2.1.3. Pelaksanaan Pelayanan Antenatal ... 7

2.2. Standar ANC 7T ... 7

2.2.1. Timbang Berat Badan ... 8

2.2.2. Tekanan Darah ... 9

2.2.3. Tetanus Toxoid (TT) Lengkap ... 10

2.2.4. Tinggi Fundus Uteri ... 11

2.2.5. Tablet Zat Besi ... 12

2.2.6. Test PMS ... 13

2.2.7. Tanya Jawab ... 14

2.3. Tanda-tanda Bahaya Kehamilan Trimester III ... 14

2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan K-4 . 16 2.4.1. Faktor-faktor Predisposisi (Faktor Ibu) ... 16

2.4.2. Faktor Pendukung Dalam Kunjungan K-4 ... 18

2.4.3. Faktor Pendorong Dalam Kunjungan K-4 ... 19

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN ... 21

3.1. Kerangka Konseptual ... 21

3.2. Definisi Konseptual dan Operasional ... 22

3.2.1. Definisi Konseptual ... 22


(9)

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ... 27

4.1. Desain Penelitian ... 27

4.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

4.2.1. Populasi ... 27

4.2.2. Sampel ... 27

4.3. Lokasi Penelitian ... 28

4.4. Pertimbangan Etik ... 28

4.5. Instrumen Penelitian ... 29

4.6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 30

4.7. Pengumpulan Data ... 32

4.8. Pengolahan Data ... 33

4.9. Analisis Data ... 34

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

5.1. Hasil Penelitian ... 35

5.1.1. Karakteristik Responden ... 35

5.1.2. Faktor Predisposisi ... 36

5.1.3. Faktor Pendukung ... 37

5.1.4. Faktor Pendorong ... 39

5.1.5. Analisis Faktor ... 40

5.2. Pembahasan ... 41

5.2.1. Faktor Predisposisi ... 41

5.2.2. Faktor Pendukung ... 43

5.2.3. Faktor Pendorong ... 45

5.2.4. Analisis Faktor ... 47

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

6.1. Kesimpulan ... 48

6.2. Saran-Saran ... 49 DAFTAR PUSTAKA


(10)

Halaman Tabel 4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 31 Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Responden di Wilayah Kerja

Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi

Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008 ... 35 Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden di Wilayah

Kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing

Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008 ... 36 Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Sikap Responden di Wilayah Kerja

Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi

Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008 ... 37 Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Jarak Fasilitas Kesehatan Menurut

Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008 ... 38 Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Keterpaparan Media Menurut

Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008 ... 38 Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Dukungan Suami / Keluarga

Menurut Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008 ... 39 Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Dukungan Petugas Kesehatan

Menurut Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008 ... 40 Tabel 5.8. Analisis Faktor : Component Matrix ... 41


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Formulir Persetujuan Penelitian (Informed Consent) 2. Lembar Kuesioner Penelitian

3. Sebaran Hasil Uji Coba Kuesioner 4. Master Data

5. Output SPSS

6. Jadwal Kegiatan (Time Table) 7. Biaya Penelitian

8. Surat Izin Penelitian dari D-IV Bidan Pendidik

9. Surat Balasan Penelitian dari Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi


(12)

I. Data Pribadi

Nama : HAMIDAH PURBA

Tempat/Tanggal Lahir : Meriah Padang, 1 Januari 1970

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak : Ke 1 dari 3 bersaudara

Agama : Islam

Pekerjaan : Staff Akbid Pemko Tebing Tinggi

Alamat : Jl. Bawang Putih I-A Tebing Tinggi

II. Data Orang tua

Nama Ayah : N. PURBA

Pekerjaan : Wiraswasta

Nama Ibu : S. Saragih

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Jl. K.F. Tendean No. 105 Tebing Tinggi

III. Data Keluarga

Nama Suami : Adicawarman, BSc

Tempat / Tanggal Lahir : Tebing Tinggi / 21 April 1964

Agama : Islam

Pekerjaan : Pegawai Rumah Sakit Sri Pamela T. Tinggi

Jumlah anak : 3 (tiga) orang (2 putra, 1 putri)

IV. Data Pendidikan

1. Tahun 1977 – 1983 : SD Negeri Tebing Tinggi

2. Tahun 1983 – 1986 : SMP Negeri 5 Rambutan

3. Tahun 1986 – 1989 : SPK Pemko Tebing Tinggi

4. Tahun 1990 – 1991 : Program Pendidikan Bidan

Pemko Tebing Tinggi

5. Tahun 2003 – 2005 : Akademi Kebidanan Pemko Tebing Tinggi

6. Tahun 2007 – 2008 : Program D-IV Bidan Pendidik

Propinsi Sumatera Utara V. Data Pekerjaan

1. Tahun 1992 – 1993 : Bidan Desa di Sei Siur Pangkalan Susu

(Langkat)

2. Tahun 1993 – 2000 : Bidan Desa Meriah Padang Kecamatan

Tebing Tinggi (Serdang Bedagai)

3. Tahun 2000 – 2007 : Staf Puskesmas Naga Kasiangan

Kecamatan Tebing Tinggi (Serdang Bedagai)


(13)

Judul : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Dalam Kunjungan K4 Di Wilayah Kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008

Nama : Hamidah Purba

NIM : 075102064

Program : D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2007-2008.

Abstrak

Cakupan kunjungan ibu hamil di Indonesia masih rendah, termasuk cakupan K-4. Pada tahun 2004, kunjungan K-4 ibu hamil di Indonesia hanya 34%. Dengan melakukan kunjungan K-4, ibu hamil dapat menurunkan risiko terjadinya gangguan kehamilan (seperti anemia, tekanan darah tinggi, eklampsia, ketuban pecah dini) dan komplikasi persalinan (seperti perdarahan, dan lain-lain).

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K-4 di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi. Desain penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 36 orang dan seluruhnya dijadikan sampel (total populasi). Pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan langsung kepada responden. Data hasil penelitian diolah dengan SPSS menggunakan analisis faktor.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempermudah (predisposing factors), sebagian besar pengetahuan cukup (58,3%), dan sikap negatif (72,2%). Faktor pendukung (enabling factors), sebagian besar menyatakan jarak fasilitas kesehatan jauh (72,2%), dan keterpaparan media cukup (47,2%). Faktor pendorong (reinforcing factors), dukungan suami/keluarga cukup (47,2%), dan dukungan petugas kesehatan cukup (61,1%). Dari analisis faktor diperoleh nilai 50,116, yang berarti bahwa faktor-faktor yang diteliti dapat menjelaskan kunjungan K-4 sebesar 50,11%.

Diharapkan kepada petugas puskesmas Naga Kasiangan lebih aktif memberikan penyuluhan dan penkes pada ibu hamil tentang K-4. Kepada ibu hamil diharapkan segera memeriksa diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gangguan-gangguan kehamilan agar dapat dideteksi secara dini.

Kata kunci: Ibu hamil, kunjungan K-4, predisposing factors, enabling factors, reinforcing factors.


(14)

1.1. Latar Belakang

Dalam kenyataannya, dari beberapa survei dan data statisik pelayanan kesehatan ibu hamil menunjukkan bahwa cakupan kunjungan ibu hamil di Indonesia masih rendah termasuk cakupan K4 (Istiarti, 2000). Departemen kesehatan RI pada tahun 2004 melaporkan bahwa wanita hamil yang mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan selama kurun kehamilan adalah sebagai berikut: yang berkunjung sekali sebanyak 49% dan yang berkunjung empat kali hanya 34%. Rendahnya cakupan kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti pengetahuan, sikap, jarak puskesmas, keterpaparan media, dukungan suami, dan dukungan petugas kesehatan (Salmah, 2006).

Kunjungan ibu hamil di Kota Medan berdasarkan data Profil Kesehatan Kota Medan Tahun 2005 menunjukkan bahwa dari jumlah 53.031 ibu hamil, Kunjungan K4 tercatat sebanyak 47.678 ibu hamil (89,91%) (Dinkes Kota Medan, 2006).

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai periode bulan Januari – Agustus 2007 kunjungan K4 ibu hamil ke fasilitas kesehatan yaitu 52,3% (8.572 dari 16.391 orang), sedangkan berdasarkan data di Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi untuk periode


(15)

2

yang sama Kunjungan K4 ibu hamil sebesar 43,8% (185 dari 424 orang) (Puskesmas Naga Kasiangan, 2007).

Dari data-data yang disajikan di atas, terlihat bahwa kunjungan K4 di Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi masih jauh dari target cakupan kunjungan K4 secara nasional yaitu sebesar 95%.

Kunjungan K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat (atau lebih) untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan (Depkes RI, 2005).

Kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan bayi perlu dilakukan minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut : kehamilan trimester pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan, kehamilan trimester kedua (14-28 minggu) satu kali kunjungan, dan kehamilan trimester ketiga (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan (Salmah, 2006)

Melakukan kunjungan saat hamil secara teratur minimal kunjungan K4 akan menyehatkan ibu dan bayi yang dikandungnya. Dalam pemeriksaan kehamilan tersebut jika ada tanda, keluhan, atau gangguan kehamilan baik pada ibu maupun janin dapat segera diketahui dan dilakukan tindak lanjut. Pemeriksaan kehamilan dilakukan sesuai dengan standard pelayanan antenatal yang meliputi 7T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan, test PMS, dan tanya jawab (Nadesul, 2005).


(16)

Kunjungan kehamilan hingga K-4 akan menurunkan risiko terjadinya anemia (Hb kurang dari 8 gr%), tekanan darah tinggi (Sistole >140 mmHg, diastole >90 mmHg), oedema yang nyata, eklampsia, perdarahan per vaginam, ketuban pecah dini, letak lintang / sungsang, infeksi, persalinan prematur, janin yang besar, dan riwayat obstetri yang buruk. Bila faktor risiko tersebut tidak ditangani maka dapat menyebabkan kematian, baik pada ibu maupun pada bayi. Peningkatan kualitas kesehatan ibu hamil, dapat dilakukan dengan melakukan perubahan perilaku ibu selama hamil (Depkes RI, 2005).

Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku ibu hamil dalam melakukan kunjungan K-4 meliputi tiga faktor yaitu: faktor yang mempermudah (predisposing factor), yang mencakup pengetahuan, sikap; faktor yang mendukung (enabling factor) yaitu jarak dengan fasilitas kesehatan, keterpaparan media; dan faktor pendorong (reinforcing factors)

yaitu dukungan petugas kesehatan, keluarga dan masyarakat. (Notoatmodjo, 2003)

Dari studi pendahuluan yang penulis lakukan pada awal bulan September 2007 mendapati bahwa beberapa ibu hamil pada trimester III melakukan pemeriksaan ke dukun bayi. Melihat kenyataan tersebut, penulis berminat untuk melakukan penelitian dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K4 di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008.


(17)

4

1.2. Pertanyaan Penelitian

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K-4 di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K-4 di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008.

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui faktor yang mempermudah (predisposing factor)

kunjungan K-4 di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung (enabling factor) kunjungan K-4 di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008.

3. Untuk mengetahui faktor pendorong (reinforcing factor) kunjungan K-4 di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008.


(18)

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa kalangan yaitu :

1. Bagi masyarakat, sebagai masukan khususnya pada ibu hamil trimester III agar melakukan kunjungan pada pelayanan kesehatan.

2. Bagi puskesmas, dengan adanya penelitian ini dapat dipergunakan sebagai masukan untuk meningkatkan cakupan kunjungan K4 di wilayah kerjanya.

3. Bagi institusi pendidikan, sebagai bahan bacaan dan referensi di Perpustakaan D-IV Program Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara dan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya.

4. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan penulis dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah.


(19)

BAB 2

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1. Kunjungan K-4 2.1.1. Definisi

Kunjungan ibu hamil adalah pertemuan (kontak) antara ibu hamil dan petugas kesehatan yang memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan, tetapi dapat juga sebaliknya yaitu ibu hamil yang dikunjungi petugas kesehatan di rumahnya ataupun di posyandu (Depkes RI, 2005).

Kunjungan K-4 adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan, dengan distribusi kontak sebagai berikut : minimal 1 kali pada triwulan I, minimal 1 kali pada triwulan II, dan minimal 2 kali pada triwulan III (Depkes RI, 1995).

2.1.2. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (Cakupan K-4)

Dengan indikator cakupan pelayanan ibu hamil (K-4) dapat diketahui cakupan pelayanan antenatal secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan), yang menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil di suatu wilayah, disamping menggambarkan


(20)

kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program KIA (Depkes RI, 1995).

Rumusnya adalah sebagai berikut :

Jumlah kunjungan ibu hamil keempat (K4)

--- x 100% Jumlah sasaran ibu hamil dalam satu tahun

2.1.3. Pelaksanaan Pelayanan Antenatal

Pelaksanaan pelayanan antenatal hingga ibu hamil mencapai kunjungan K4 dilakukan sesuai pedoman pemeriksaan antenatal yaitu standar Antenatal Care 7T. untuk memperluas cakupan pelayanan antenatal di masyarakat, kegiatan pemeriksaan dapat diintegrasikan dan dikoordinasikan dengan kegiatan lain, misalnya : kegiatan puskesmas keliling, kegiatan tim KB keliling, kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kegiatan posyandu, dan lain-lain.

Tempat pemberian pelayanan antenatal dapat bersifat statis (tetap) dan aktif (mobile), yaitu puskesmas, puskesmas pembantu, pondok bersalin desa, posyandu, rumah penduduk, rumah sakit pemerintah / swasta, rumah sakit bersalin, rumah sakit ibu dan anak, dan tempat praktek swasta (bidan, dokter) (Depkes RI, 2005).

2.2. Standar ANC 7T

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan


(21)

8

antenatal seperti yang ditetapkan dalam buku Pedoman Pelayanan Antenatal bagi Petugas Puskesmas. Walaupun pelayanan antenatal selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi, serta intervensi dasar dan khusus (sesuai risiko yang ada), namun dalam penerapan operasionalnya dikenal standar minimal “7T” untuk pelayanan antenatal yang terdiri atas : Timbang berat badan, ukur tinggi badan, (ukur) Tekanan darah, (pemberian imunisasi) Tetanus Toksoid (TT) lengkap, (ukur) Tinggi fundus uteri, (pemberian) Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, Tes Penyakit Menular Seksual (PMS), Tanya jawab (Pusdiknakes, 2003, Depkes RI, 2005).

2.2.1. Timbang Berat Badan

Ibu hamil yang melakukan kunjungan harus ditimbang berat badannya. Penimbangan berat badan dilakukan tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-ringannya. Selain menimbang berat badan, tinggi badan ibu hamil juga harus diukur. Pengukuran dilakukan dengan meteran dengan satuan cm, tanpa sepatu. Tinggi yang kurang dari 145 cm, ada kemungkinan dapat mempengaruhi proses persalinan CPD (Cephalo Pelvic disproportion) (Burns, 2000).

Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan adalah menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat 2. Contoh, wanita dengan BB sebelum hamil 51 kg dan tinggi badan 157 meter. Maka IMTnya 51/(1,57)2 = 20,7.


(22)

Nilai IMT mempunyai rentang : <19,8 (underweight), 19,8-26,6 (normal), 26,6-29,0 (overweight), dan >29,0 (obese).

Penambahan berat badan per trimester lebih penting daripada penambahan berat badan keseluruhan. Pada trimester pertama peningkatan berat badan hanya sedikit, 0,7 – 1,4 kg. Pada trimester berikutnya akan terjadi peningkatan berat badan yang dapat dikatakan teratur, yaitu 0,35-0,4 kg per minggu (Salmah, 2006).

2.2.2. Tekanan Darah

Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan. Beberapa kondisi yang dapat menimbulkan nilai tinggi palsu pada sistolik adalah ketika ibu merasa cemas atau kandung kemih penuh. Tekanan darah diukur harus dalam keadaan rileks (Salmah, 2006).

Tekanan darah normal untuk ibu hamil adalah 110/80 – 130/90 mmHg. Bila lebih dari ukuran tersebut, kemungkinan dapat menyebabkan preeklampsia. Preeklampsia merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan bayi dengan gejala tekanan darah meningkat, bengkak di kaki dan di tungkai atau seluruh tubuh ibu hamil jika gangguannya lebih berat (Solihah, 2005).

Tekanan darah yang adekuat diperlukan untuk mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan mengindikasikan potensi hipertensi dan membutuhkan pemantauan ketat selama kehamilan (Salmah, 2006).


(23)

10

2.2.3. Tetanus Toxoid (TT) Lengkap

Pada saat pemeriksaan kehamilan ini ibu hamil diberi suntikan

tetanus toxoid (TT). Pemberian vaksin (toxoid) melalui suntikan, diperlukan untuk melindungi ibu hamil saat bersama bayinya terhadap tetanus neonatorum (tetanus saat nifas). Sosialisasi dan pengertian tentang pemberian TT diperlukan untuk menghindari fitnah yang luas beredar seolah-olah TT merupakan suntikan Keluarga Berencana (KB), sehingga ibu hamil menjadi tidak subur lagi setelah melahirkan (Achsin, 2003).

Ibu hamil yang belum pernah mendapat imunisasi TT pada kehamilan sebelumnya atau pada waktu akan menjadi pengantin, maka perlu mendapat dua kali suntikan TT dengan jarak minimal satu bulan. Imunisasi TT yang pertama diberikan pada kunjungan antenatal yang pertama. Bila sudah pernah, maka cukup diberikan sekali selama kehamilan. Suntikan TT melindungi ibu dan bayinya dari penyakit tetanus neonatorum (Salmah, 2006).

Setiap ibu hamil harus mengetahui dan memahami manfaat pemberian TT ini, khususnya bila mereka tiba-tiba harus bersalin di luar jangkauan rumah sakit / rumah sakit bersalin, dokter atau bidan dan terpaksa ditolong dukun bersalin. Meskipun saat ini dukun bersalin umumnya telah terlatih untuk menolong persalinan normal secara steril sehingga tetanus dapat dicegah, tetapi di lain pihak, rasa kekuatiran pertolongan secara tradisional harus tetap diperhitungkan. Pemberian TT pada ibu hamil dimaksudkan untuk memberi kekebalan terhadap tetanus untuk dirinya dan janin dalam kandungannya (Achsin, 2003).


(24)

2.2.4. Tinggi Fundus Uteri

Pemeriksaan lain adalah mengukur tinggi fundus uteri dengan perabaan. Cara pemeriksaan ini menurut Leopold dibagi dalam 4 tahap yaitu Leopold I, II, III dan IV. Maksud pemeriksaan Leopold I untuk menentukan tinggi fundus uteri untuk mengetahui tuanya kehamilan. Tua kehamilan disesuaikan dengan hari pertama haid terakhir. Selain itu, dapat pula ditentukan bagian janin mana yang terletak pada fundus uteri. Bila kepala, akan teraba benda bulat dan keras, sedangkan bokong tidak bulat dan lunak. Pada Leopold II ditentukan batas samping uterus dan dapat ditentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke bawah menghubungkan bokong dengan kepala. Pada letak lintang dapat ditentukan kepala. Pada letak lintang dapat ditentukan kepala janin. Pada Leopold III dapat ditentukan bagian apa yang terletak di sebelah bawah. Sedangkan Leopold IV, selain menentukan bagian janin mana yang terletak di sebelah bawah, juga dapat menentukan berapa bagian dari kepala telah masuk ke dalam pintu atas panggul (Wiknjosastro, 2005).

2.2.5. Tablet Zat Besi

Zat besi penting untuk mengompensasi peningkatan volume darah yang terjadi selama kehamilan, dan untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan janin yang adekuat. Kebutuhan akan zat besi meningkat selama kehamilan, seiring dengan pertumbuhan janin. Ibu hamil dapat memenuhi kebutuhan zat besinya yang meningkat selama kehamilan dengan meminum tablet tambah darah, dan dengan memastikan bahwa ia makan dengan cukup dan seimbang. Makanan yang mengandung banyak zat besi


(25)

12

antara lain daging, terutama hati dan jeroan, telur, polong kering, kacang tanah, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau seperti bayam, sawi hijau, dan lain-lain (Pusdiknakes, 2003).

Tanpa persediaan zat besi yang cukup, ibu dapat mengalami anemia. Ibu yang anemia akan cenderung mengalami kelahiran prematur, jatuh sakit (karena pertahanan yang lemah terhadap infeksi), melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah perdarahan pasca salin, dan meninggal. Banyak ibu-ibu yang sudah mengalami anemia saat ia hamil. Jarak kehamilan terlalu dekat, malaria, cacing tambang, dan infeksi yang sering dan kronis, adalah beberapa penyebab anemia (Achsin, 2003).

Untuk meningkatkan persediaan zat besi selama kehamilan, semua ibu harus minum tablet tambah darah. Berikan setiap ibu paling sedikit 90 tablet. Ibu harus meminum satu tablet tambah darah setiap hari selama kehamilannya. Salah satu efek samping dari penggunaan zat besi adalah sembelit. Bidan seharusnya memberikan konseling kepada ibu bahwa mereka akan mengalami sembelit. Untuk mencegah atau mengurangi sembelit, sebaiknya bidan mengajarkan ibu untuk mengkonsumsi makanan berserat, banyak minum air putih, dan melakukan senam (exercise) setiap hari. (Pusdiknakes, 2003).

2.2.6. Test PMS

Penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual. Apapun bentuk hubungan seksual tersebut bisa menyebabkan PMS. Kadang-kadang PMS juga bisa terjadi hanya karena saling menyentuh genitalia yang terinfeksi


(26)

PMS. PMS bisa ditularkan dari ibu hamil ke bayi yang dikandungnya sebelum dilahirkan atau sewaktu melahirkan. Pemeriksaan PMS dilakukan pada ibu yang mengeluh pada fungsi organ seksualnya, seperti terjadinya keputihan, gatal pada daerah kelamin, dan pencegahan terhadap penyakit infeksi menular seksual yang berbahaya seperti HIV/AIDS.

Terdapat beberapa jenis tes / pemeriksaan yang bisa memperlihatkan apakah seorang wanita terkena infeksi jenis PMS tertentu. Tetapi tes-tes tersebut hanya tersedia di tempat terbatas, dan kadang-kadang tes tersebut tidak memberikan hasil yang akurat atau tidak mendeteksi semua jenis PMS, disamping itu juga mahal (Burns, 2000).

2.2.7. Tanya Jawab

Seorang bidan, akan bertanya tentang riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya, termasuk berbagai masalah kesehatan lain seperti perdarahan atau bayi yang telah meninggal. Keterangan ini akan membantu untuk mempersiapkan masalah yang sama pada kehamilan kali ini. Dengan tanya jawab ini, bidan dapat membantu memastikan ibu untuk makan dengan baik dan memberi nasehat makanan bergizi; Memberikan tablet zat besi dan asam folat, untuk mencegah anemia; Memeriksa ibu, untuk memastikan kesehatan ibu dan bahwa bayi berkembang dengan baik; Memberi vaksinasi anti tetanus; memberikan obat pencegah malaria, dan memberikan pemeriksaan laboratorium HIV/AIDS, dan shypilis (Burns, 2000).


(27)

14

2.3. Tanda-tanda Bahaya Kehamilan Trimester III

Tanda bahaya selama hamil trimester III adalah sebagai berikut : 1. Ibu mengeluarkan darah dari kemaluan sebelum ada tanda-tanda akan

melahirkan, timbul setelah kehamilan berumur 28 minggu. Jika tanda tersebut disertai dengan rasa nyeri perut, kemungkinan terjadi kelainan ari-ari ibu yang terlepas dari perlekatannya pada dinding rahim.

2. Ibu mengeluarkan cairan ketuban dari kemaluan, timbul sebelum terasa mulas-mulas tanda dari awal persalinan. Cairan ketuban berwarna putih keruh mirip air kelapa, atau mungkin juga sudah berwarna kehijau-hijauan. Tanda-tanda tersebut menandakan ibu mengalami ketuban pecah dini. Selaput ketuban sudah pecah lebih dahulu sebelum persalinan dimulai.

3. Ibu hamil tampak pucat, mata berwarna merah dadu, bibir dan telapak tangan kurang merah. Ini menandakan ibu mengalami kekurangan darah (anemia). Tanda-tanda ini disertai pening, lesu, lemas, dan mudah lelah. Jika sudah berat, dapat timbul keluhan sesak nafas, jantung berdebar-debar.

4. Ibu mengalami kejang-kejang. Keadaan kejang berarti ada penyakit yang berat seperti infeksi. Hal tersebut dapat membahayakan ibu sendiri maupun janin yang dikandungnya. Keadaan ini kemungkinan ibu mengalami keracunan kehamilan (Nadesul, 2005).

5. Nyeri perut bagian bawah

Hal ini dapat disebabkan oleh robekan plasenta dari dinding rahim. Ini sangat berbahaya dan mengancam jiwa bila tidak segera mendapatkan pertolongan. Nyeri yang hebat dirasakan sekitar bulan ke-7 atau 8


(28)

kehamilan bisa berarti akan mengalami persalinan yang lebih cepat. Hal ini dapat disebabkan oleh bayi salah letak.

6. Perdarahan dari liang vagina

Perdarahan yang terjadi pada trimester III kehamilan, hal ini disebabkan oleh gangguan plasenta. Hal ini membahayakan jiwa ibu dan bayinya. 7. Demam

Demam tinggi, terutama yang diikuti dengan tubuh menggigil, rasa sakit seluruh tubuh, sangat pusing, bisa disebabkan oleh malaria.

8. Odema (pembengkakan)

Pembengkakan ringan pada kaki dan tumit sering merupakan hal yang biasa pada kehamilan. Tetapi pembengkakan di tangan dan muka bisa merupakan tanda bahaya toksemia (keracunan kehamilan) terutama bila disertai rasa pusing-pusing, pandangan kabur, atau nyeri perut. Toksemia bisa menyebabkan kejang-kejang, dan membahayakan keselamatan jiwa ibu dan bayi (Burns, 2000).

9. Bayi kurang bergerak seperti biasa

Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6 dan akan meningkatkan ketika kehamilan sudah memasuki trimester III. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).


(29)

16

2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan K-4

Green (1980) menyebut tiga faktor yang mempengaruhi orang atau kelompok dalam perubahan perilaku, sebagai berikut :

1. Faktor yang mempermudah (predisposing factor) yang mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, dan unsur lain yang terdapat dalam diri individu maupun masyarakat.

2. Faktor pendukung (enabling factor) yaitu jarak fasilitas kesehatan, keterpaparan media.

3. Faktor pendorong (reinforcing factor) yaitu faktor yang memperkuat perubahan perilaku seseorang yang dikarenakan dorongan orang lain seperti dukungan dari suami/keluarga, dan petugas kesehatan (Istiarti, 2000).

2.5.1. Faktor Predisposisi (Faktor Ibu)

1. Pengetahuan

Pengetahuan seorang ibu tentang kehamilan sangat diperlukan untuk menjalani proses kehamilannya. Banyak sumber informasi yang dapat diperoleh ibu untuk meningkatkan pengetahuan tentang kehamilannya, seperti dari petugas kesehatan (bidan, dokter) saat menjalani pemeriksaan dengan melakukan tanya jawab (konseling), maupun dari media massa yaitu informasi yang diperoleh dari media elektronik (televisi) maupun media cetak (majalah, koran, tabloid, poster, dan lain-lain). Pada umumnya, jika


(30)

pengetahuan ibu sudah baik maka akan memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan.

Akan tetapi seseorang yang mempunyai latar belakang pengetahuan yang baik dan bertempat tinggal dekat dengan sarana kesehatan, bisa saja belum pernah memanfaatkan sarana kesehatan. Ada juga ibu yang tidak mau memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan karena kurang pengetahuan yang baik tentang fasilitas kesehatan yang ada, tetapi karena sesuatu hal maka ibu tersebut akan menggunakan fasilitas kesehatan tersebut. Misalnya ketika seorang ibu hamil terpaksa minta bantuan dokter / bidan karena mengalami perdarahan yang pada awalnya melakukan pemeriksaan di dukun bayi, tetapi karena pelayanan yang diberikan dokter (bidan) cukup baik maka ibu hamil tersebut akan memanfaatkan sarana kesehatan yang sudah ada (Istiarti, 2000).

2. Sikap

Menurut Thurstone yang dikutip Ahmadi (2002) menyatakan sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan obyek psikologi. Obyek psikologi di sini meliputi : simbol, kata-kata, slogan, orang, lembaga, ide dan sebagainya. Orang dikatakan memiliki sikap positif terhadap suatu obyek psikologi apabila ia suka atau memiliki sikap yang favorable, sebaliknya orang yang dikatakan memiliki sikap yang negatif terhadap obyek psikologi bila ia tidak suka atau sikap unfavorable terhadap obyek psikologi.

Sedangkan menurut Walgito (2003), sikap merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg,


(31)

18

yang disertai dengan adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respons atau berperilaku dalam cara yang tertentu yang dipilihnya.

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat / pernyataan responden terhadap suatu objek (Notoatmodjo, 2003).

Keikutsertaan seseorang di dalam suatu aktivitas tertentu sangat erat hubungannya dengan pengetahuan, sikap, niat, dan perilakunya. Sebagai contoh, keikutsertaan ibu hamil dalam pemeriksaan antenatal, adanya pengetahuan terhadap manfaat pelayanan antenatal selama kehamilan akan menyebabkan orang mempunyai sikap yang positif terhadap hal tersebut. Selanjutnya sifat yang positif ini akan mempengaruhi niat untuk ikut serta dalam kegiatan yang berkaitan dengan pemeriksaan antenatal. Niat untuk ikut serta dalam suatu kegiatan sangat tergantung pada seseorang mempunyai sikap positif atau tidak terhadap kegiatan pemeriksaan antenatal. Adanya niat untuk melakukan suatu kegiatan akhirnya sangat menentukan apakah kegiatan akhirnya dilakukan (Istiarti, 2000).

2.5.2. Faktor Pendukung Dalam Kunjungan K-4 1. Jarak Fasilitas Kesehatan

Faktor yang mendukung dalam kunjungan K-4 adalah jarak fasilitas kesehatan yang meliputi 1) sarana dan prasarana kesehatan dan 2)Kemudahan dalam mencapai sarana kesehatan tersebut. Sarana dan prasarana kesehatan meliputi seberapa banyak fasilitas-fasilitas kesehatan, konseling maupun


(32)

pusat-pusat informasi bagi individu/masyarakat. Kemudahan bagaimana kemudahan untuk mencapai sarana kesehatan tersebut termasuk biaya, jarak, waktu/ lama pengobatan, dan juga hambatan budaya seperti malu mengalami penyakit tertentu jika diketahui masyarakat (Notoatmodjo, 2003).

2. Keterpaparan Media

Keterpaparan media dapat dinyatakan dengan media sebagai sumber informasi tentang kunjungan K-4 yang diterima oleh masyarakat khususnya ibu hamil. Sumber informasi merupakan asal atau sumber pesan yang disampaikan tentang sesuatu. Sumber informasi yang diperoleh ibu sehubungan dengan informasi tentang kunjungan K-4 berasal dari petugas kesehatan maupun melalui media massa. Informasi yang diperoleh melalui petugas kesehatan dapat berupa penyuluhan-penyuluhan kesehatan tentang kunjungan K-4 maupun melalui interaksi ibu dengan petugas kesehatan. Sedangkan informasi yang diperoleh dari media berasal dari media elektronik (radio, televisi, VCD), sedangkan media cetak berupa brosur-brosur, buku-buku, majalah, koran, dan lain-lain (Notoatmodjo, 2003).

2.5.3. Faktor Pendorong Dalam Kunjungan K-4 1. Dukungan Suami / Keluarga

Faktor pendorong dalam kunjungan K-4 selain dari petugas puskesmas adalah dukungan suami dan keluarga. Dukungan suami dan keluarga merupakan hal yang tidak dapat diabaikan dalam perubahan perilaku ibu


(33)

20

hamil. Contohnya suami / keluarga perlu memberikan penjelasan dan mengajarkan pada ibu untuk memeriksa kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan. Dukungan seperti itu memberi kontribusi yang besar dalam tercapainya kunjungan K-4 dan meminimalkan risiko yang terjadi selama kehamilan dan persalinan (Notoatmodjo, 2003).

2. Dukungan Petugas Kesehatan

Dukungan dari petugas puskesmas merupakan salah satu faktor penting dalam perilaku kesehatan. Contoh dalam kasus kunjungan K-4, apabila seorang ibu telah mendapat penjelasan tentang memeriksa kehamilan yang benar dari petugas puskesmas dan mencoba menerapkannya, akan tetapi karena lingkungannya belum ada yang menerapkan, maka ibu tersebut menjadi asing dan bukan tidak mungkin ibu tidak mau melakukan kunjungan ke petugas kesehatan untuk memeriksa kehamilannya (Notoatmodjo, 2003).


(34)

3.1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dari penelitian yang berjudul : “Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K4 di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008” adalah sebagai berikut :

Bagan 3.1. Kerangka Konsep

Faktor Predisposisi :

- Pengetahuan

- Sikap

Faktor Pendukung :

- Jarak Fasilitas Kesehatan

- Keterpaparan media

Faktor Pendorong :

- Suami/Keluarga

- Petugas Kesehatan


(35)

22

3.2. Definisi Konseptual dan Operasional 3.2.1. Definisi Konseptual

1. Kunjungan K-4 adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan yaitu 1 kali triwulan I, 1 kali triwulan II, dan 2 kali triwulan III (Depkes RI, 2005) 2. Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2003)

3. Sikap adalah tingkatan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan objek psikologi (Ahmadi, 2002)

4. Jarak fasilitas kesehatan adalah letak fasilitas kesehatan dengan rumah untuk memperoleh pelayanan kesehatan.

5. Keterpaparan media adalah media informasi yang diterima individu, dari tidak tahu menjadi tahu.

6. Dukungan suami/keluarga adalah dukungan suami / keluarga terhadap suatu objek / kegiatan tertentu.

7. Dukungan petugas kesehatan adalah dukungan dari petugas kesehatan terhadap suatu objek / kegiatan tertentu.

3.2.2. Definisi Operasional

1. Kunjungan K-4 adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan responden minimal 4 kali selama kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi


(36)

2. Pengetahuan adalah pemahaman responden tentang materi yang ditanyakan tentang pelayanan antenatal yang ada hubungannya dengan kunjungan K-4.

Pertanyaan pengetahuan sebanyak 17 soal dengan pilihan jawaban benar atau salah. Jika jawaban responden benar memperoleh nilai 1, jika salah memperoleh nilai 0.

Alat ukur : Kuesioner Hasil ukur :

a. Baik, jawaban benar >75% (benar 13-17 soal) b. Cukup, jawaban benar 60-75% (10-12 soal)

c. Kurang, jawaban benar <60% (<10 soal) (Arikunto, 2002) Skala ukur : Ordinal

3. Sikap adalah tanggapan responden terhadap pelayanan antenatal yang ada hubungannya dengan kunjungan K-4.

Pertanyaan sikap dengan menggunakan skala Likert sebanyak 19 dengan pilihan jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Penilaian jawaban responden berdasarkan jenis pertanyaan, jika pertanyaan positif maka penilaian sangat setuju (5), setuju (4), netral (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1). Jika pertanyaan negatif maka penilaian sangat setuju (1), setuju (2), netral (3), tidak setuju (4), sangat tidak setuju (5).

Nilai tertinggi yang diperoleh yaitu 5 x 19 = 95, sedangkan nilai terendah yaitu 1 x 19 = 19.


(37)

24

Rentang sikap responden dengan menentukan nilai panjang kelas menggunakan rumus :

i =

kelas banyaknya

rentang

i =

2 76 2

19 95

 

i = 38

Alat ukur : Kuesioner Hasil ukur :

a. Positif, responden memperoleh nilai 58-95.

b. Negatif , responden memperoleh nilai 19-57 (Ahmadi, 2002) Skala ukur : Ordinal

4. Jarak fasilitas kesehatan adalah jauh dekatnya rumah responden dengan fasilitas kesehatan yang biasa dikunjungi responden untuk memeriksakan kehamilannya.

Jumlah pertanyaan sebanyak 5 soal dengan menggunakan skala Guttman yaitu pilihan jawaban ya dan tidak. Menjawab ya nilai 1, menjawab tidak nilai 0.

Alat ukur : Kuesioner Hasil ukur :

a. Jauh, jika menjawab ya ≥ 3 pertanyaan.

b. Dekat, jika menjawab ya <3 pertanyaan, atau menjawab tidak seluruh pertanyaan (Notoatmodjo, 2003).


(38)

5. Keterpaparan media adalah informasi yang diperoleh responden tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan hingga kunjungan K-4.

Jumlah pertanyaan sebanyak 6 soal dengan menggunakan skala Guttman yaitu pilihan jawaban ya dan tidak. Menjawab ya nilai 1, menjawab tidak nilai 0.

Alat ukur : Kuesioner Hasil ukur:

a. Baik, jika menjawab ya 5-6 pertanyaan. b. Cukup, jika menjawab ya 3-4 pertanyaan

c. Kurang, jika menjawab ya < 3 pertanyaan (Notoatmodjo, 2003) Skala ukur : ordinal

6. Dukungan suami/keluarga adalah dukungan yang diperoleh responden dari suami dan keluarga untuk memeriksakan kehamilannya hingga kunjungan K-4.

Jumlah pertanyaan sebanyak 6 soal dengan menggunakan skala Guttman yaitu pilihan jawaban ya dan tidak. Menjawab ya nilai 1, menjawab tidak nilai 0.

Alat ukur : Kuesioner Hasil ukur:

a. Baik, jika menjawab ya 5-6 pertanyaan. b. Cukup, jika menjawab ya 3-4 pertanyaan

c. Kurang, jika menjawab ya < 3 pertanyaan (Notoatmodjo, 2003) Skala ukur : Ordinal


(39)

26

7. Dukungan petugas kesehatan adalah dukungan dari petugas kesehatan (perawat, bidan, dokter) yang diperoleh responden untuk memeriksakan kehamilannya hingga kunjungan K-4.

Jumlah pertanyaan sebanyak 5 soal dengan menggunakan skala Guttman yaitu pilihan jawaban ya dan tidak. Menjawab ya nilai 1, menjawab tidak nilai 0.

Alat ukur : Kuesioner Hasil ukur:

a. Baik, jika menjawab ya 4-5 pertanyaan. b. Cukup, jika menjawab ya 2-3 pertanyaan

c. Kurang, jika menjawab ya < 2 pertanyaan (Notoatmodjo, 2003) Skala ukur : Ordinal


(40)

4.1. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional

yang bertujuan mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K-4 di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008.

4.2. Populasi dan Sampel Penelitian 4.2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dengan usia kehamilan 36-38 minggu pada bulan Maret 2008 di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing-tinggi Kabupaten Serdang Bedagai sebanyak 36 orang.

4.2.2. Sampel

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi yaitu sebanyak 36 orang, yang tinggal di 7 desa, yaitu :

1. Desa Kedai Damar = 9 orang. 2. Desa Naga Kasiangan = 6 orang 3. Desa Bah Sumbu = 5 orang 4. Desa Jambu = 5 orang 5. Desa Penonggol = 4 orang 6. Desa Meriah Padang = 4 orang 7. Desa Gunung Kataran = 3 orang


(41)

28

Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ibu hamil 36-38 minggu

2. Tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Naga Kasiangan 3. Dapat membaca dan menulis

4. Bersedia menjadi responden 5. Sehat mental

4.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai. Adapun peneliti memilih lokasi tersebut karena : cakupan K4 belum memenuhi target sasaran, di Puskesmas Naga Kasiangan belum pernah dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K4.

4.4. Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan izin kepada Program Diploma IV Bidan Pendidik dan kepada Kepala Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai. Setelah mendapatkan izin penelitian, peneliti melanjutkan dengan proses pengambilan data.

Sebelum menyebarkan kuesioner pada responden, peneliti terlebih dahulu memberikan penjelasan kepada calon responden penelitian tentang tujuan penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian. Kemudian peneliti menyerahkan langsung lembar persetujuan penelitian kepada responden. Jika responden bersedia diteliti maka terlebih dahulu harus menandatangani


(42)

lembar persetujuan. Jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya. Peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden agar responden mengerti untuk mengisinya. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data (kuesioner) yang diisi oleh responden. Lembar tersebut hanya diberi nomor (kode). Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti.

4.5. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada konsep penelitian. Pada bagian awal instrumen penelitian berisi data demografi yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, dan jumlah anak.

Bagian instrumen yang pertama berisi pernyataan untuk mengidentifikasi faktor-faktor predisposisi (predisposing factor) yang meliputi pengetahuan dan sikap responden. Penelitian tentang pengetahuan yang peneliti ukur hanya sampai tingkat pengetahuan yang paling rendah tentang kunjungan K4 yaitu tahap ‘tahu’ sedangkan sikap responden yang diukur yaitu sikap dalam kunjungan K4 meliputi seberapa jauh tanggapan responden terhadap manfaat pemeriksaan kehamilan, frekuensi periksa, dan seberapa jauh keyakinan responden terhadap standar pelayanan 7T. Pertanyaan tentang sikap responden menggunakan skala Likert.


(43)

30

Bagian instrumen kedua berisi pertanyaan untuk mengidentifikasi faktor pendukung (enabling factor) ibu hamil dalam kunjungan K4 yang meliputi jarak fasilitas kesehatan dengan rumah responden dan keterpaparan media (sumber informasi) tentang K4 yang diperoleh responden.

Bagian instrumen ketiga berisi pertanyaan untuk mengidentifikasi faktor pendorong (reinforcing factor) ibu hamil dalam kunjungan K4 yang meliputi dukungan yang diperoleh responden dari suami/keluarga, dan dukungan yang diperoleh responden dari petugas kesehatan.

4.6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum dilakukan penelitian yang sebenarnya dilakukan uji coba instrumen yang bertujuan untuk mendapatkan alat ukur yang benar-benar sahih dan terandal. Uji validitas dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment, setelah itu diuji dengan menggunakan uji t. Rumus uji validitas (Hidayat, 2007)

Rhitung =

  

 

2 2

2

 

2

Y Y N X X N Y X XY N          

Rumus uji t :

thitung =

 

2

r 1 2 n r  

Nilai ttabel, pada =0,05, dengan dk=n-4=11, maka ttabel = 1,796.

Reliabilitas data dicari menggunakan rumus Spearman Brown, dengan rumus :

r11 =

b b r r .  1 2


(44)

Dari uji coba kuesioner diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.1.

Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Nomor Pertanyaan

Koefisien Korelasi

Validitas Reliabilitas Harga

thitung

Harga ttabel

Keputusan Harga thitung

Harga ttabel

Keputusan

1 0,524 2,220 1,796 Valid 0,687 0,602 Valid 2 0,534 2,280 1,796 Valid 0,696 0,602 Valid 3 0,459 1,867 1,796 Valid 0,629 0,602 Valid 4 0,739 3,958 1,796 Valid 0,849 0,602 Valid 5 0,452 1,826 1,796 Valid 0,622 0,602 Valid 6 0,481 1,980 1,796 Valid 0,649 0,602 Valid 7 0,518 2,187 1,796 Valid 0,682 0,602 Valid 8 0,746 4,048 1,796 Valid 0,854 0,602 Valid 9 0,016 0,057 1,796 Tidak Valid 0,631 0,602 Tidak Valid 10 -0,066 -0,240 1,796 Tidak Valid -0,141 0,602 Tidak Valid 11 0,528 2,245 1,796 Valid 0,691 0,602 Valid 12 0,636 2,978 1,796 Valid 0,777 0,602 Valid 13 0,528 2,245 1,796 Valid 0,691 0,602 Valid 14 0,670 3,262 1,796 Valid 0,802 0,602 Valid 15 0,524 2,222 1,796 Valid 0,687 0,602 Valid 16 0,568 2,492 1,796 Valid 0,724 0,602 Valid 17 0,518 2,187 1,796 Valid 0,682 0,602 Valid 18 0,746 4,048 1,796 Valid 0,854 0,602 Valid 19 -0,129 -0,470 1,796 Tidak Valid -0,296 0,602 Tidak Valid 20 0,534 2,280 1,796 Valid 0,696 0,602 Valid 21 0,520 2,197 1,796 Valid 0,684 0,602 Valid 22 0,754 4,147 1,796 Valid 0,859 0,602 Valid 23 0,838 5,541 1,796 Valid 0,911 0,602 Valid 24 0,822 5,204 1,796 Valid 0,902 0,602 Valid 25 0,309 1,171 1,796 Tidak Valid 0,472 0,602 Tidak Valid 26 0,819 5,155 1,796 Valid 0,900 0,602 Valid 27 0,524 2,219 1,796 Valid 0,687 0,602 Valid 28 0,820 5,171 1,796 Valid 0,901 0,602 Valid 29 0,708 3,620 1,796 Valid 0,829 0,602 Valid 30 0,828 5,333 1,796 Valid 0,905 0,602 Valid 31 0,782 4,535 1,796 Valid 0,877 0,602 Valid 32 0,784 4,147 1,796 Valid 0,859 0,602 Valid 33 0,774 4,415 1,796 Valid 0,872 0,602 Valid 34 0,462 1,878 1,796 Valid 0,632 0,602 Valid 35 0,545 2,349 1,796 Valid 0,705 0,602 Valid 36 0,794 4,715 1,796 Valid 0,885 0,602 Valid 37 0,822 5,204 1,796 Valid 0,902 0,602 Valid 38 0,524 2,219 1,796 Valid 0,687 0,602 Valid 39 0,754 4,147 1,796 Valid 0,859 0,602 Valid


(45)

32

Nomor Pertanyaan

Koefisien Korelasi

Validitas Reliabilitas Harga

thitung

Harga

ttabel Keputusan

Harga thitung

Harga

ttabel Keputusan

40 0,820 5,171 1,796 Valid 0,901 0,602 Valid 41 0,719 3,738 1,796 Valid 0,836 0,602 Valid 42 0,809 4,963 1,796 Valid 0,894 0,602 Valid 43 0,656 3,133 1,796 Valid 0,792 0,602 Valid 44 0,877 6,612 1,796 Valid 0,934 0,602 Valid 45 0,840 5,587 1,796 Valid 0,913 0,602 Valid 46 0,760 4,225 1,796 Valid 0,863 0,602 Valid 47 0,652 3,101 1,796 Valid 0,789 0,602 Valid 48 0,747 4,051 1,796 Valid 0,855 0,602 Valid 49 0,602 2,395 1,796 Valid 0,712 0,602 Valid 50 0,474 1,942 1,796 Valid 0,643 0,602 Valid 51 0,745 4,031 1,796 Valid 0,853 0,602 Valid 52 0,729 3,851 1,796 Valid 0,843 0,602 Valid 53 0,497 2,065 1,796 Valid 0,663 0,602 Valid 54 0,827 5,318 1,796 Valid 0,905 0,602 Valid 55 0,592 2,652 1,796 Valid 0,743 0,602 Valid 56 0,688 3,420 1,796 Valid 0,815 0,602 Valid 57 0,688 3,420 1,796 Valid 0,815 0,602 Valid 58 0,683 3,371 1,796 Valid 0,811 0,602 Valid 59 0,820 5,178 1,796 Valid 0,901 0,602 Valid 60 0,679 3,338 1,796 Valid 0,808 0,602 Valid 61 0,708 3,595 1,796 Valid 0,829 0,602 Valid 62 0,866 6,262 1,796 Valid 0,928 0,602 Valid

Dari hasil ujicoba kuesioner tersebut di atas, diketahui bahwa kuesioner yang tidak valid yaitu variabel pengetahuan nomor 9, 10, dan 19. Pada variabel sikap yang tidak valid yaitu kuesioner nomor 5. Selanjutnya untuk kuesioner yang tidak valid dibuang, sehingga total seluruh pertanyaan sebanyak 58 soal.

4.7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu :

1. Data primer yaitu melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu yang meliputi faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong.


(46)

2. Data sekunder yaitu dengan cara memperoleh data dari bidan desa tentang jumlah ibu hamil yang ada di wilayah kerjanya dan dari studi dokumentasi melalui catatan arsip Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai dan data-data pendukung lainnya.

4.8. Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Editing

Pada langkah ini peneliti melakukan pengecekan terhadap kuesioner yang bertujuan agar data yang masuk dapat diolah secara benar sehingga pengolahan data dapat memberikan hasil yang menggambarkan masalah yang diteliti. Pengecekan data juga dilakukan dalam rangka untuk mengetahui jumlah responden, dan dilakukan pengurutan berdasarkan nomor responden.

2. Coding

Yaitu memberikan kode pada jawaban responden sehingga memudahkan dalam pengolahan data.

3. Tabulating

Untuk mempermudah analisa data serta mengambil kesimpulan, data dimasukkan ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, dan dihitung persentasenya untuk setiap variabel yang diteliti.


(47)

34

4.9. Analisis Data

Data yang diperoleh diolah dengan bantuan komputer program

Statistical Package for the Social Science (SPSS) for windows dengan menggunakan analisis faktor yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengelompokkan, dan meringkas faktor-faktor yang merupakan dimensi suatu variabel.


(48)

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Karakteristik Responden

Distribusi karakteristik responden di Wilayah Kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 20-35 tahun sebanyak 19 orang (52,8%), paling sedikit berumur <20 tahun sebanyak 1 orang (2,8%). Seluruh responden dengan status kawin (100%). Pendidikan responden sebagian besar adalah SD/SMP sederajat sebanyak 18 orang (50,0%), paling sedikit diploma/sarjana, sebanyak 1 orang (2,8%). Sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 26 orang (72,2%). Jumlah anak responden sebagian besar adalah 2 orang sebanyak 12 orang (33,3%). Sebagian besar ibu tidak melakukan kunjungan K-4 sebanyak 22 orang-orang (61,1%).

Tabel 5.1.

Distribusi Karakteristik Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai

Tahun 2008

No Karakteristik Responden Jumlah Persentase 1 Umur

<20 tahun 20-35 tahun >35 tahun 1 19 16 2,8 52,8 44,4 2 Status Perkawinan

Kawin 36 100

3 Pendidikan

Dasar (SD/SMP sederajat) Menengah (SMA sederajat) Tinggi (diploma/sarjana) 18 17 1 50,0 47,2 2,8


(49)

36

No Karakteristik Responden Jumlah Persentase 4 Pekerjaan

Ibu rumah tangga

Lainnya (pegawai, pedagang)

26 10

72,2 27,8 5 Jumlah Anak

Hamil pertama 1 orang 2 orang 3 orang 4 orang 3 8 12 8 5 8,3 22,2 33,3 22,2 13,9 6 Kunjungan K4

Ya Tidak 14 22 38,9 61,1

5.1.2. Faktor Predisposisi (Predisposing Factors) 1. Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pengetahuan responden sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 21 orang (58,3%), dan paling sedikit dalam kategori kurang sebanyak 7 orang (19,4%). Pengetahuan baik diperoleh dengan menjawab benar 13-17 pertanyaan, pengetahuan cukup dengan menjawab benar 10-12 pertanyaan, pengetahuan kurang dengan menjawab benar <10 pertanyaan.

Tabel 5.2.

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai

Tahun 2008

No Pengetahuan Jumlah Persentase

1 2 3 Baik Cukup Kurang 8 21 7 22,3 58,3 19,4


(50)

2. Sikap

Sikap yang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K4 sebagian besar dalam kategori negatif yaitu sebanyak 26 orang (72,2%), dan paling sedikit sikap positif sebanyak 10 orang (27,8%). Sikap diukur dengan menjawab sebanyak 19 pertanyaan. Responden yang bersikap positif, dengan memperoleh nilai 58-95, sedangkan responden yang bersikap negatif memperoleh nilai 19-57.

Tabel 5.3.

Distribusi Frekuensi Sikap Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai

Tahun 2008

No Sikap Jumlah Persentase

1 2

Positif Negatif

10 26

27,8 72,2

Total 36 100

5.1.3. Faktor Pendukung (Enabling Factors) 1. Jarak Fasilitas Kesehatan

Menurut responden, jarak fasilitas kesehatan dengan rumah responden sebagian besar mengatakan jauh sebanyak 26 orang (72,2%), dan paling sedikit menyatakan dekat sebanyak 10 orang (27,8%). Pengukuran jarak fasilitas kesehatan menurut responden, dengan menanyakan 5 buah pertanyaan. Dikatakan jauh, jika responden menjawab “ya” ≥ 3 pertanyaan, sedangkan dikatakan dekat, jika responden menjawab “ya” <3 pertanyaan.


(51)

38

Tabel 5.4.

Distribusi Frekuensi Jarak Fasilitas Kesehatan Menurut Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi

Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008

No Jarak Fasilitas Kesehatan Jumlah Persentase 1 2 Jauh Dekat 26 10 72,2 27,8

Total 36 100

2. Keterpaparan Media

Keterpaparan media tentang Kunjungan K-4, sebagian besar responden mengatakan dalam kategori cukup sebanyak 17 orang (47,2%), dan paling sedikit mengatakan kurang sebanyak 8 orang (22,2%). Peran media dalam memberikan informasi tentang kunjungan K4 dikatakan baik, jika responden menjawab “ya” 5-6 pertanyaan, dikatakan cukup jika menjawab “ya” 3-4 pertanyaan, dan dikatakan kurang jika menjawab “ya” <3 pertanyaan.

Tabel 5.5.

Distribusi Frekuensi Keterpaparan Media Menurut Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten

Serdang Bedagai Tahun 2008

No Keterpaparan Media Jumlah Persentase

1 2 3 Baik Cukup Kurang 11 17 8 30,6 47,2 22,2


(52)

5.1.4. Faktor Pendorong (Reinforcing Factors) 1. Dukungan Suami/Keluarga

Sebagian besar responden mengatakan bahwa dukungan suami/ keluarga dalam kategori cukup sebanyak 17 orang (47,2%), paling sedikit mengatakan bahwa dukungan suami/keluarga kurang sebanyak 5 orang (13,9%). Dukungan suami/keluarga kepada ibu dikatakan baik, jika responden menjawab “ya” 5-6 pertanyaan, dikatakan cukup jika menjawab “ya” 3-4 pertanyaan, dan dikatakan kurang jika menjawab “ya” <3 pertanyaan.

Tabel 5.6.

Distribusi Frekuensi Dukungan Suami/Keluarga Menurut Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi

Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008

No Dukungan Suami/Keluarga Jumlah Persentase 1

2 3

Baik Cukup Kurang

14 17 5

38,9 47,2 13,9

Total 36 100

2. Dukungan Petugas Kesehatan

Menurut responden, dukungan petugas kesehatan dalam kunjungan K-4 sebagian besar responden mengatakan cukup sebanyak 22 orang (61,1%), dan paling sedikit menyatakan kurang sebanyak 6 orang (16,7%). Dukungan petugas kesehatan kepada ibu hamil dikatakan baik, jika responden menjawab “ya” 5-6 pertanyaan, dikatakan cukup jika menjawab “ya” 3-4 pertanyaan, dan dikatakan kurang jika menjawab “ya” <3 pertanyaan.


(53)

40

Tabel 5.7.

Distribusi Frekuensi Dukungan Petugas Kesehatan Menurut Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi

Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008

No Dukungan Petugas Kesehatan Jumlah Persentase 1

2 3

Baik Cukup Kurang

8 22

6

22,2 61,1 16,7

Total 36 100

5.1.5. Analisis Faktor

Dari hasil analisis faktor yang dilakukan menunjukkan bahwa

percentage of variance yaitu sebesar 50,116, yang artinya faktor-faktor yang digunakan dalam analisis faktor mampu menjelaskan variabel yang diteliti sebesar 50,11%.

Sedangkan output SPSS yang memperlihatkan faktor-faktor yang merupakan faktor dalam suatu variabel atau definisi dapat dilihat pada tabel

Component Matrix.

Suatu faktor mendukung sebuah variabel jika memiliki nilai komponen lebih besar atau sama dengan 50%. Dari tampilan output tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K4 dapat diurutkan sebagai berikut :

1. Faktor dukungan suami/keluarga dengan nilai component 91,9%. 2. Faktor pengetahuan dengan nilai component 89,5%.

3. Faktor ketepaparan media dengan nilai component 76,8%. 4. Faktor sikap dengan nilai component 66,9%.


(54)

Sedangkan dua faktor lainnya yaitu faktor jarak fasilitas kesehatan dengan dukungan petugas kesehatan kurang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K-4 karena memiliki nilai component kurang dari 50% atau hanya sebesar 44% (dukungan petugas kesehatan) dan 36% (jarak fasilitas kesehatan).

Tabel 5.8.

Analisis Faktor : Component Matrix

No Variabel Component % of Variance

1 2 3 4 5 6

Pengetahuan Sikap

Jarak fasilitas Kesehatan Keterpaparan Media Dukungan Suami/keluarga Dukungan petugas kesehatan

.895 .669 .360 .768 .919 .440

50.116

5.2. Pembahasan

5.2.1. Faktor Predisposisi (Predisposing Factors) 1. Pengetahuan

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan menunjukkan tingkat pengetahuan responden sebagian besar dalam kategori cukup (58,3%), dan paling sedikit dalam kategori kurang (19,4%).

Menurut Istiarti (2000), pengetahuan seorang ibu tentang kehamilan sangat diperlukan untuk menjalani proses kehamilannya. Banyak sumber informasi yang dapat diperoleh ibu untuk meningkatkan pengetahuan tentang kehamilannya. Pada umumnya, jika pengetahuan ibu sudah baik maka akan memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan.


(55)

42

Dari hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Istiarti, karena dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil belum memahami dengan benar tentang kunjungan K-4. Pengetahuan ibu sebagian besar dalam kategori cukup, hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya pengetahuan ibu masih dapat ditingkatkan lagi menjadi kategori dengan pengetahuan baik. Dengan pengetahuan ibu hamil yang baik tentang kunjungan K-4 akan meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil.

Dalam penelitian ini juga masih ditemukan ibu hamil yang berpengetahuan kurang sebanyak 19,4%. Hal ini akan mempengaruhi kesehatan kehamilannya, dimana ibu dengan pengetahuan kurang cenderung tidak akan memeriksakan diri ke petugas kesehatan (dokter, bidan, puskesmas) jika mengalami gangguan-gangguan kehamilan baik gangguan kehamilan biasa (seperti mual-muntah) maupun gangguan yang bersifat khusus (seperti perdarahan, ketuban pecah dini). Gangguan-gangguan kehamilan tersebut tidak dapat dideteksi lebih dini, karena ibu tidak memeriksa kehamilannya.

2. Sikap

Dari hasil penelitian sikap responden yang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K-4, sebagian besar dalam kategori negatif yaitu (72,2%), dan paling sedikit sikap positif (27,8%).

Menurut Istiarti (2000), keikutsertaan seseorang di dalam suatu aktivitas tertentu sangat erat hubungannya dengan pengetahuan, sikap, niat, dan perilakunya. Sebagai contoh, keikutsertaan ibu hamil dalam pemeriksaan antenatal, adanya pengetahuan terhadap manfaat pelayanan antenatal selama


(56)

kehamilan akan menyebabkan orang mempunyai sikap yang positif terhadap hal tersebut. Selanjutnya sifat yang positif ini akan mempengaruhi niat untuk ikut serta dalam kegiatan yang berkaitan dengan pemeriksaan antenatal. Niat untuk ikut serta dalam suatu kegiatan sangat tergantung pada seseorang mempunyai sikap positif atau tidak terhadap kegiatan pemeriksaan antenatal. Adanya niat untuk melakukan suatu kegiatan akhirnya sangat menentukan apakah kegiatan akhirnya dilakukan.

Berdasarkan hasil penelitian ini didapat sikap ibu hamil yang negatif tentang kunjungan K-4 menyebabkan ibu hamil enggan untuk datang memeriksakan diri ke petugas kesehatan. Ibu enggan karena kurang mengerti dan memahami tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan hingga minimal sebanyak 4 kali selama kehamilan.

Sikap ibu hamil tersebut dapat diubah untuk menjadi lebih baik ataupun sikap positif. Sikap yang kurang baik (negatif) dalam kunjungan K-4 dapat diubah dengan memberikan penyuluhan maupun pendidikan kesehatan sehingga ibu memahami bahwa memeriksakan diri selama kehamilan merupakan cara untuk mendapatkan kehamilan yang sehat dan akan membantu proses persalinan.

5.2.2. Faktor Pendukung (Enabling Factors) 1. Jarak Puskesmas

Jarak fasilitas kesehatan dengan rumah responden menunjukkan sebagian besar mengatakan jauh (72,2%), dan paling sedikit menyatakan dekat (27,8%).


(57)

44

Menurut Notoatmodjo (2003), faktor yang mendukung dalam kunjungan K-4 adalah jarak fasilitas kesehatan yang meliputi 1) sarana dan prasarana kesehatan dan 2)Kemudahan dalam mencapai sarana kesehatan tersebut. Sarana dan prasarana kesehatan meliputi seberapa banyak fasilitas-fasilitas kesehatan, konseling maupun pusat-pusat informasi bagi individu/ masyarakat.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan jarak rumah dengan fasilitas kesehatan yang jauh, ibu hamil akan enggan datang untuk memeriksakan kehamilannya, mengingat ibu juga dalam kondisi perut yang membesar. Jarak fasilitas kesehatan yang jauh, menjadi pertimbangan sendiri bagi ibu untuk datang ke fasilitas kesehatan, apalagi jika untuk memeriksa kehamilannya ibu harus mengeluarkan biaya / ongkos.

2. Keterpaparan Media

Keterpaparan media dalam memberikan informasi tentang kunjungan K-4 menunjukkan sebagian besar responden mengatakan dalam kategori cukup (47,2%), dan paling sedikit mengatakan kurang (22,2%).

Keterpaparan media menurut Notoatmodjo (2003) dapat dinyatakan dengan media sebagai sumber informasi tentang kunjungan K-4 yang diterima oleh masyarakat khususnya ibu. Sumber informasi merupakan asal atau sumber pesan yang disampaikan tentang sesuatu. Sumber informasi yang diperoleh ibu sehubungan dengan informasi tentang kunjungan K-4 berasal dari petugas kesehatan maupun melalui media massa.


(58)

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu menerima informasi tentang kunjungan K-4 sebenarnya tidak banyak dan juga tidak sedikit, dalam arti cukup untuk mengenal tentang kunjungan K-4 dan pemeriksaan kehamilan. Peran media, baik media cetak maupun media elektronik sangat menunjang pengetahuan ibu tentang kesehatannya. Demikian juga peran petugas kesehatan terutama petugas puskesmas Naga Kasiangan sebagai pemberi informasi di wilayah kerjanya, sedikit banyak ikut memberikan andil pada ibu hamil berupa informasi yang benar dan tepat tentang kesehatan kehamilan.

5.2.3. Faktor Pendorong (Reinforcing Factors) 1. Dukungan Suami/Keluarga

Dukungan suami/keluarga dalam mendorong ibu hamil melakukan kunjungan K-4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengatakan cukup (47,2%), paling sedikit mengatakan bahwa dukungan suami/keluarga kurang (13,9%).

Menurut Notoatmodjo (2003), faktor pendorong dalam kunjungan K-4 selain dari petugas puskesmas adalah dukungan suami dan keluarga. Dukungan suami dan keluarga merupakan hal yang tidak dapat diabaikan dalam perubahan perilaku ibu hamil.

Suami atau keluarga sebagai orang-orang yang terdekat dengan ibu lebih didengar dan diperhatikan dibandingkan orang lain, misalnya tetangga. Suami dapat dijadikan sebagai pendukung dalam kehamilan ibu, dengan menemani atau mengajak ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan ke


(59)

46

fasilitas kesehatan. Suami dan keluarga mempunyai keterikatan batin yang lebih erat dengan janin yang dikandung oleh ibu.

2. Dukungan Petugas Kesehatan

Dukungan petugas kesehatan kepada ibu hamil dalam melakukan kunjungan K-4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan cukup (61,1%), dan paling sedikit menyatakan kurang (16,7%).

Menurut Notoatmodjo (2003), dukungan dari petugas puskesmas merupakan salah satu faktor penting dalam perilaku kesehatan. Contoh dalam kasus kunjungan K-4, apabila seorang ibu telah mendapat penjelasan tentang memeriksa kehamilan yang benar dari petugas puskesmas dan mencoba menerapkannya, akan tetapi karena lingkungannya belum ada yang menerapkan, maka ibu tersebut menjadi asing dan bukan tidak mungkin ibu tidak mau melakukan kunjungan ke petugas kesehatan untuk memeriksa kehamilannya.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil belum optimal mendapat dukungan dari petugas kesehatan tentang pentingnya memeriksakan kehamilan hingga K-4. Ibu hamil banyak yang mengatakan bahwa petugas kesehatan tidak memberikan waktu yang cukup untuk melakukan tanya jawab mengenai keluhan-keluhan ibu.

5.2.4. Analisis Faktor

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang diteliti yaitu pengetahuan, sikap, jarak puskesmas, keterpaparan


(60)

media, dukungan suami/keluarga, dan dukungan petugas puskesmas dapat menjelaskan sebesar 50,11% faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K-4 di Wilayah Kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai.

Faktor yang mempunyai pengaruh paling besar ibu hamil dalam melakukan kunjungan K-4 yaitu dukungan suami/keluarga sebesar 91,9%. Sedangkan faktor yang kurang memberikan pengaruh ibu hamil dalam kunjungan K-4 yaitu jarak fasilitas kesehatan dan dukungan petugas kesehatan karena memiliki nilai kurang dari 50%.


(61)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan karakteristik, responden berumur 20-30 tahun, seluruh responden kawin, pendidikan responden adalah SMA, responden adalah ibu rumah tangga, dan jumlah anak responden adalah 2 orang. 2. Faktor mempermudah (predisposing factors) yang mempengaruhi ibu

hamil dalam kunjungan K-4, pengetahuan dalam kategori cukup (58,3%), dan sikap negatif (72,2%).

3. Faktor pendukung (enabling factors) yang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K-4, jarak fasilitas kesehatan jauh (72,2%), dan keterpaparan media dalam kategori cukup (47,2%).

4. Faktor pendorong (reinforcing factors) yang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K-4, dukungan suami/keluarga dalam kategori cukup (47,2%), dan dukungan petugas kesehatan juga dalam kategori cukup (61,1%).

5. Dari analisis faktor diperoleh nilai 50,11%, faktor-faktor yang diteliti dapat menjelaskan kunjungan K-4.


(62)

6.2. Saran-saran

1. Kepada Petugas Puskesmas Naga Kasiangan

Diharapkan untuk lebih aktif dalam memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil tentang kesehatan kehamilan terutama tentang K-4

2. Kepada Ibu hamil

Diharapkan untuk segera memeriksa diri ke fasilitas kesehatan yang tersedia agar dapat dideteksi lebih dini gangguan-gangguan yang terjadi pada kehamilan.

3. Kepada seluruh bidan

Diharapkan setelah memberikan pelayanan kepada ibu hamil trimester III agar dapat menjelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III.

4. Peneliti selanjutnya.

Agar melakukan penelitian dengan topik penelitian yang sama dan variabel penelitian yang berbeda.


(63)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (2002), Psikologi Sosial, Edisi Revisi, Cetakan Kedua, Rineka Cipta, Jakarta.

Achsin, A. (2003), Untukmu Ibu Tercinta, Prenada Media, Jakarta.

Arikunto, S. (2002), Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Rineka Cipta, Jakarta.

Burns, A.A. dkk, (2000), Pemberdayaan Wanita Dalam Bidang Kesehatan, Alih Bahasa Dr. Faizah Jasin, Editor Dr. Januar Achmad, Ph.D., Cetakan I, Yayasan Essentia Medica, Yogyakarta.

Depkes RI. (1995), Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

_________, (2004), Asuhan Persalinan Normal, Buku Acuan, Edisi Baru dengan Resusitasi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, JNPK-KR, Jakarta.

_________, (2005), Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA), Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Keluarga, Jakarta.

Dinkes Kota Medan, (2006), Profil Kesehatan Tahun 2005, Dinas Kesehatan Kota Medan, Medan.

Hidayat, A.A. (2005), Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1, Buku I, Penerbit Salemba Medika, Jakarta.

Istiarti, T. (2000), Menanti Buah Hati, Kaitan Antara Kemiskinan dan Kesehatan. Media Pressindo, Yogyakarta.

Kasdu, D. (2005), Solusi Problem Persalinan, Cetakan I, Puspa Swara, Jakarta.

Nadesul, H. (2005), Cara Sehat Selama Hamil, Cetakan XIII, Puspa Swara, Jakarta.

Notoatmodjo, S. (2002), Metodologi Penelitian Kesehatan, Cetakan II, Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta.

______________, (2003), Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Cetakan Pertama, Rineka Cipta, Jakarta.


(64)

Nugroho, B.A. (2005), Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, Edisi I, Andi, Yogyakarta.

Pusdiknakes, (2003), Asuhan Antenatal. Buku 2, Pusdiknakes –WHO-JHPIEGO.

Puskesmas Naga Kasiangan, (2007), Laporan Bulanan KIA Januari – Agustus 2007, Serdang Bedagai.

Salmah, Rusmiati, Maryanah, Susanti N.N. (2006), Asuhan Kebidanan Antenatal, EGC, Jakarta.

Solihah, L. (2005), Rahasia Hamil Sehat, Penerbit Diva Press, Yogyakarta. Syahlan, J.H. (2002), Kebidanan Komunitas, Penerbit Yayasan Bina Sumber

Daya Kesehatan, Jakarta.

Walgito, B. (2003), Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), Edisi Revisi, Andi, Yogyakarta.

Wiknjosastro, H. (2005), Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Cetakan Ketujuh, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.


(65)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : DEWI ELIZADIANI SUZA, SKp, MNs

selaku dosen pembimbing atas nama HAMIDAH PURBA, NIM :075102064 telah menyetujui mahasiswa tersebut untuk melakukan penelitian.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagai surat permohonan penelitian.

Mahasiswa, Dosen Pembimbing,


(1)

No Pertanyaan

Jawaban

Skor

Ya Tidak

7.

Apakah media cetak (koran, majalah, dan

lain-lain) yang ibu baca memberikan

informasi tentang kunjungan K-4?

8.

Apakah informasi yang ibu peroleh tentang

kunjungan K-4 berasal dari brosur-brosur

atau gambar yang ditempelkan di kantor

lurah?

9.

Apakah media cetak (radio, televisi) yang

ibu dengar dan lihat memberikan informasi

tentang kunjungan K-4 ?

10.

Apakah informasi yang ibu peroleh dari

media cetak (koran, majalah, brosur) sudah

sesuai / memadai tentang kunjungan K-4?

11.

Apakah informasi yang ibu peroleh dari

media elektronik (radio, televisi) sudah

sesuai / memadai tentang kunjungan K-4?

12.

Apakah dengan membaca, mendengar, dan

melihat informasi dari media ibu

termotivasi untuk melakukan kunjungan

K-4?


(2)

SEBARAN HASIL UJI COBA KUESIONER

No

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 5 5 3 4 3 4 5 5 3 5 4 5 4 3 3 4 4 5 5 5

3 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 9 5 5 2 1 5 1 4 1 3 1 3 5 1 5 3 1 1 4 5 1

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 5 5 5 5 3 4 3 5 4 4 4 5 4 3 4 5 5 3 5 5

5 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 5 2 2 2 4 5 3 2 5 5 5 2 5 4 5 2 2 3 2 2

6 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 7 5 5 5 5 2 5 5 5 3 5 3 5 3 2 3 5 5 5 5 5

7 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 14 5 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2

8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 17 5 5 3 4 3 2 3 5 2 2 2 5 2 3 2 5 4 3 5 5

9 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 11 3 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 2 5 5

11 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17 5 5 5 4 1 5 3 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 3 5 5

12 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 13 5 2 2 2 5 3 5 2 3 3 3 2 3 4 3 2 2 5 2 2

13 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 5 2 2 2 1 3 2 2 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 2 2

14 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 6 5 2 2 2 5 5 4 2 5 5 5 2 5 5 5 2 2 4 2 2

15 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 12 5 5 5 5 2 5 3 5 5 5 5 5 5 2 3 5 5 3 5 5

Jlh 14 10 14 8 9 8 9 11 12 8 11 10 11 10 14 10 9 11 13 10 212 73 57 50 49 47 54 50 53 54 55 54 57 52 46 54 51 49 50 57 53 Sikap

Pengetahuan


(3)

Lanjutan ...

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 Jumlah 1 2 3 4 5 6 Jumlah 1 2 3 4 5 Jumlah

100 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 6 1 0 0 0 0 1

84 1 0 1 0 0 2 0 0 1 1 1 1 4 1 0 0 0 1 0 2 1 1 0 1 0 3

57 1 1 1 1 1 5 1 1 0 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 5

86 1 1 1 1 1 5 1 1 0 0 1 1 4 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 5

67 1 1 0 0 1 3 0 1 0 1 1 0 3 0 1 0 1 0 1 3 1 1 1 0 0 3

86 1 1 0 1 1 4 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 0 1 4

39 1 1 1 1 1 5 1 1 0 0 0 1 3 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 5

70 0 1 0 0 1 2 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1

33 1 1 0 1 1 4 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 0 1 4

91 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 6 0 0 0 1 0 1 2 0 0 0 0 0 0

86 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 0 1 5 0 0 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 5

61 1 0 1 0 1 3 0 1 0 1 0 1 3 1 1 0 1 1 1 5 1 1 0 1 0 3

47 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 5 1 1 0 0 1 1 4 1 1 1 1 1 5

71 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 6 0 1 0 1 1 0 3 1 1 1 1 1 5

88 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 3 1 1 1 1 1 1 6 1 1 0 0 0 2

1066 12 10 8 8 11 49 9 12 7 10 10 12 60 10 12 8 12 12 12 66 13 12 10 8 8 51 Keterpaparan Media Dukungan Suami/Keluarga Dukungan Ptgs Kesehatan


(4)

RANCANGAN / ANGGARAN BIAYA PENELITIAN

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FK USU

TAHUN 2007/2008

No

Uraian

Banyaknya

Satuan

Biaya

satuan

Jumlah

biaya

1

Biaya personal

Peneliti Utama

1

Orang

-

-Asisten peneliti

2

Orang

50.000

100.000

Operator Komputer

1

Orang

200.000

200.000

2 Biaya

Operasional

a. Penelusuran

pustaka

(fotocopy buku sumber)

1 set

600.000

600.000

b. Alat Tulis Kantor

(Kertas, tinta, flash disk,

CD)

1 Set

500.000

500.000

c. Pengetikan proposal

1

Set

150.000

150.000

d. Penggandaan/penjilidan

proposal

1 Set

200.000

200.000

e. Seminar proposal (power

point)

1 Set

150.000

150.000

f. Sidang KTI

1

set

200.000

200.000

g. Penggandaan KTI

1

Set

200.000

200.000

h. Transportasi

Ls

-

100.000

100.000

i. Akomodasi

Penelitian

1

Set

200.000

200.000

Total... 2.600.000

Terbilang : Dua juta enam ratus ribu rupiah


(5)

(6)

No

Resp. Umur Status

Perkawinan Pendidikan Pekerjaan Jumlah Anak

1 2 1 2 2 2 2

2 3 1 2 1 4 2

3 3 1 1 2 5 2

4 3 1 1 1 5 2

5 3 1 2 1 4 1

6 2 1 1 1 2 2

7 3 1 1 1 3 1

8 2 1 2 2 3 2

9 2 1 2 1 3 1

10 2 1 2 2 1 1

11 2 1 1 2 2 1

12 1 1 2 1 1 2

13 2 1 1 1 1 2

14 2 1 1 1 3 1

15 2 1 2 1 3 2

16 3 1 1 1 3 2

17 2 1 1 1 2 2

18 2 1 1 2 3 2

19 2 1 2 1 2 2

20 3 1 2 1 4 1

21 3 1 2 2 4 1

22 3 1 2 1 5 2

23 3 1 1 1 5 2

24 3 1 2 1 5 2

25 3 1 1 1 4 1

26 2 1 2 1 2 1

27 2 1 2 2 2 1

28 2 1 1 2 3 1

29 2 1 1 1 2 2

30 2 1 1 1 3 2

31 2 1 2 1 3 2

32 3 1 1 1 3 1

33 3 1 2 1 4 2

34 2 1 3 1 3 1

35 3 1 1 1 4 2

36 3 1 1 2 4 2

Keterangan :

Umur : Status: Pendidikan : Pekerjaan Jumlah anak: Kunjungan K4

1=<20 tahun 1=Kawin 1=dasar 1=Ibu rumah tangg 1=Hamil pertama 1=Ya

IDENTITAS RESPONDEN

Kunjungan K4