BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Orientasi Masa Depan
2.1.1 Pengertian Orientasi Masa Depan
Menurut Ginanjar 2001, orientasi masa depan adalah bagaimana seseorang merumuskan dan menyusun visi kedepan dengan membagi orientasi jangka
pendek, menengah dan jangka panjang. Sedangkan menurut Trommsdoroff 2005, mengemukakan bahwa pengertian orientasi masa depan merupakan
fenomena kognitif motivasional yang kompleks, yakni antisipasi dan evaluasi tentang diri di masa depan dalam interaksinya dengan lingkungan.
Seginer 2002, menyatakan bahwa orientasi masa depan adalah representasi mental tentang masa depan, yang dibangun oleh individu pada
titik-titik tertentu dalam kehidupan mereka dan mencerminkan pengaruh kontekstual pribadi dan sosial.
Sedangkan Nurmi dalam McCabe Bernett, 2000 mengemukakan bahwa orientasi masa depan merupakan gambaran mengenai masa depan yang
terbentuk dari sekumpulan skemata, atau sikap dan asumsi dari pengalaman masa lalu, yang berinteraksi dengan informasi dari lingkungan untuk
membentuk harapan mengenai masa depan, membentuk tujuan dan aspirasi serta memberikan makna pribadi pada kejadian di masa depan.
Dari empat definisi diatas, peneliti memilih definisi dari Nurmi 1989, sebagai definisi paling komprehensif dan sesuai untuk penelitian ini.
yang mengemukakan bahwa orientasi masa depan merupakan gambaran mengenai masa depan yang terbentuk dari sekumpulan skemata, atau sikap
dan asumsi dari pengalaman masa lalu, yang berinteraksi dengan informasi dari lingkungan untuk membentuk harapan mengenai masa depan,
membentuk tujuan dan aspirasi serta memberikan makna pribadi pada kejadian di masa depan. Ekspektansi, tujuan, inspirasi, dan makna pribadi itu
kemudian akan membentuk tingkah laku berorientasi kedepan seperti menunda kepuasan, merencanakan tingkah laku berorientasi perstasi
Trommsdroff, Lam Schmidt dalam McCabe Bernett, 2000. Oleh karena itu, remaja membutuhkan orientasi masa depan karena akan membantu remaja
untuk mengarahkan perilakunya dalam mencapai tujuan masa depan yang diharapkan.
Ada lima bidang yang seringkali diteliti dalam penelitian-penelitian orientasi masa depan pada remaja Metha et, al dalam Nurmi, 1986. Bidang
tersebut adalah pekerjaan, pendidikan, pernikahan, kegaitan waktu luang dan aktualisasi diri. Dalam penelitian ini, hanya satu bidang yang ditelitia ialah
mengenai pekerjaan.
Oleh karena itu, definisi orientasi masa depan dalam area pekerjaan, dalam penelitian ini adalah sekumpulan skemata, sikap, asumsi mengenai
pekerjaan yang terbentuk dari pengalaman masa lalu. Skemata, sikap, dan asumsi tersebut berinteraksi dengan informasi yang berasal dari lingkungan
untuk membentuk ekspektansi tujuan dan aspirasi serta memberikan makna pribadi pada pekerjaan dimasa mendatang.
2.1.2 Remaja dan Orientasi Masa Depan dalam Bidang Pekerjaan