Kondisi Biologis TINJAUAN PUSTAKA A. Lingkungan Tanah

Tanah di kawasan TWA Sibolangit ini rata-rata termasuk jenis andosol yang tertutup oleh humus tebal sehingga memudahkan air untuk meresap kedalamnya. Pada umumnya mempunyai top soil tebal hingga mencapai 30 cm. Tingkat kestabilan tanah di kawasan ini sangat rendah oleh karena itu sering terjadi longsor.

B. Kondisi Biologis

Ekosistem TWA Sibolangit sebenarnya bukanlah sebuah ekosistem alam yang asli, tetapi seperti sebuah ekosistem buatan hasil dari penanaman pohon yang dilakukan pada awal abad 20. Walaupun demikian TWA ini memiliki beragam jenis tumbuhan besar dan beragam spesies semak, dan ini kemungkinan merupakan dampak langsung yang ditinggalkan dalam beberapa dekade belakangan ini. TWA ini dibuat menjadi hutan dengan estetika yang indah seperti kebun raya kebun botani dan tidak seperti hutan pada umumnya. Oleh karena itu, nilai TWA sendiri dalam konteks konservasi ekosistem alam yang asli relatif kecil, akan tetapi hal ini pasti menarik bagi para ahli tumbuh- tumbuhan. Perlu diperhatikan juga bahwa nilai konservasi bagi atribut-atribut unik ini walaupun sifatnya secara langsung, tetapi dapat ditawarkan menjadi sumber daya yang sangat baik sekali bagi pendidikan lingkungan dan konservasi alam. Flora yang tumbuh di kawasan ini sebagian merupakan jenis asli dan sebagian lagi berasal dari luar negeri sebagai hasil penanaman yang dilakukan oleh J.A. Lorzing. Tanaman dari luar pada umumnya terdiri dari pohon yang besar dengan diameter lebih dari 1 meter, diantaranya sono kembang Dalbergia latifolia, angsana Pterocarpus indicus, dan kelenjar Samanea saman. Antara tahun 1914 dan 1924, J.A. Lorzing mencatat beberapa tanaman asli yang ada, seperti meranti Shorea sp., 30 jenis Ficus, 20 jenis kecing Quercus sp., kenanga, kulit manis, manggis dan Artocarpus sp. Selain itu di kawasan ini juga terdapat tumbuhan semak seperti Philodendron sp. Tanaman ini merupakan anggota dari genus Arthurium Famili Araceae. Adanya tumbuhan ini dikarenakan jumlah curah hujan yang cukup tinggi diperkirakan 3.000 sampai 4.000 mm per tahun. Jenis tumbuhan bawah lainnya yang dapat dijumpai dalam kawasan TWA Sibolangit ini adalah jenis paku-pakuan, talas hutan, berbagai jenis rumput, serta berbagai jenis jamur. Di kawasan ini juga terdapat berbagai jenis anggrek hutan, palma dan pinang. Jenis fauna yang sering terlihat di kawasan TWA Sibolangit yaitu monyet ekor panjang Macaca fascicularis, lutung Trachypithecus cristata, babi hutan Sus scropa, napuh Tragulus sp. dan trenggiling Manis javanica. Jenis burung yang hidup di kawasan ini diantaranya adalah rangkong Famili Bucerotidae dan srigunting Dicrurus sp. dan beberapa jenis lainnya. Jenis-jenis reptil yang hidup di kawasan ini diantaranya ular sanca Phyto reticulates, kadal Mabuya multifasciatus dan biawak Varanus salvator. Lokasi ini sangat dikenal karena banyak lintah dan pacet Haemadipsa sp.. e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara 7

IV. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian