2.3.5 Implementasi Keperawatan dan Evaluasi
Hari Tanggal
No. Dx
Implementasi Keperawatan
Evaluasi SOAP
Senin, 2 juni
2014 1.
- Mengkaji
derajat mobilitas
yang dihasilkan oleh cedera
dan perhatikan
persepsi pasien
terhadap mobilisasi -
Mendorong partisipasi
pada aktivitas
terapeutikrekreasi. Mempertahankan
rangsang  lingkungan contoh  :  menonton
tv -
Mengukur  TD  dan mengauskultasi bising
usus -
Dorong dukungan dan bantuan  keluarga
orang  terdekat  pada pelatihan
rentang gerak
- Dorong
partisipasi pasien  dalam  semua
aktifitas sesuai
kemampuan individual
S : -
Klien mengatakan sulit beraktivitas
O: -
Tampak klien beraktivitas dasar sehari-hari dengan bantuan
perawat dan keluarga -
TD: 13020 mmHg, -
Peristaltik usus 6 kalimenit -
Klien mampu melakukan latihan rentang gerak yang diajarkan
perawat -
Ibu sudah bisa tidur setengah duduk dan duduk 5 menit.
- Klien tampak antusias
A : Masalah gangguan mobilitas fisik
belum teratasi P :
Tindakan keperawatan lanjutkan
Selasa, 3 juni
- Mengkaji kemampuan
mobilisasi pasien S :
- Klien mengatakan sudah mulai
Universitas Sumatera Utara
2014 -
Mendorong partisipasi
pada aktivitas
terapeutikrekreasi. Mempertahankan
rangsang  lingkungan contoh  :  menonton
tv -
Mengukur  TD  dan mengauskultasi bising
usus -
Dorong dukungan dan bantuan  keluarga
orang  terdekat  pada pelatihan
mobilisasi pasien  seperti  belajar
duduk, berdiri -
Dorong partisipasi
pasien  dalam  semua aktifitas
sesuai kemampuan
individual bisa melakukan sebagian aktivitas
dasar sehari-hari O:
- Tampak klien beraktivitas dasar
sehari-hari dengan bantuan perawat
- TD: 12080 mmHg, peristaltik
usus 8 kalimenit -
Klien mampu melakukan latihan rentang gerak yang diajarkan
perawat -
Ibu sudah bisa berdiri sendiri, berjalan sendiri perlahan-lahan
- Klien tampak antusias
A : Masalah gangguan mobilitas fisik
teratasi sebagian P :
Tindakan keperawatan lanjutkan
Rabu,  4 juni
2014 − Mengkaji  kemampuan
yang  dihasilkan  oleh pasien,  dan  mengkaji
perkembangan mobilisasi pasien
- Mendorong  partisipasi
pada aktivitas
terapeutikrekreasi. Mempertahankan
rangsang lingkungan
S : -
Klien mengatakan sudah mulai bisa melakukan aktivitas dasar
sehari-hari
O: -
Tampak klien beraktivitas dasar sehari-hari tanpa bantuan perawat
- TD: 12080 mmHg, peristaltik
usus 10 kalimenit
Universitas Sumatera Utara
seperti  menonton tv -
Mengukur  TD  dan mengauskultasi  bising
usus -
Dorong  dukungan  dan bantuan
keluarga orang  terdekat  pada
pelatihan mobilisasi
seperti  latihan  berdiri, berjalan  tanpa  bantuan
perawat dan keluarga -
Dorong partisipasi
pasien  dalam  semua aktifitas
sesuai kemampuan individual
- Klien mampu melakukan latihan
rentang gerak yang diajarkan perawat
- Ibu sudah bisa kekamar mandi
sendiri, dan melakukan mobilisasi secara teratur
- Klien tampak antusias
A : Masalah gangguan mobilitas fisik
teratasi P :
Tindakan keperawatan dihentikan
Universitas Sumatera Utara
BAB III Kesimpulan dan Saran
3.1 Kesimpulan
a. Hasil pengkajian dengan masalah kebutuhan dasar mobilisasi pada Ny.R post op
SC  yaitu  bahwa  Ny.R  tidak  biasa  melakukan  aktivitas  dasar  sehari-hari, ketergantungan  klien  dalam  melakukan  aktivitas,  timbulnya  nyeri  di  abdomen
bgian atas simpisis pubis dengan luka insisi ±13 cm, vertikal. b.
Diagnosa  keperawatan  yang  ditemui  yaitu  hambatan  mobilitas  fisik berhubungan  dengan  post  operasi  sectio  caesaria  hari  ke  2  di  tandai  dengan
ketidakmampuan  klien  melakukan  aktivitas  dasar  sehari-hari,  ditandai  dengan semua aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat.
c. Rencana asuhan keperawatan dengan hambatan mobilitas fisik pada Ny.R yaitu
kaji derajat mobilitas yang dihasilkan oleh cedera dan perhatikan persepsi pasien terhadap  mobilisasi,  dorong  partisipasi  pada  aktivitas  terapeutik    rekreasi,
mempertahankan rangsang lingkungan contoh: radio, televisi, koran, kunjungan keluarga  dan  teman,  dorong  dukungan  dan  bantuan  keluarga    orang  terdekat
pada  pelatihan  rentang  gerak,  dorong  partisipasi  pasien  dalam  semua  aktivitas sesuai kemampuan individual.
d. Implementasi asuhan keperawatan dengan hambatan mobilitas fisik pada Ny.R
yaitu  mengkaji  derajat  imobilitas  yang  dihasilkan  oleh  cederapengobatan  dan memperhatikan  persepsi  pasien  terhadap  imobilisasi,  mendorong  partisipasi
pada  aktivitas  terpeutikrekreasi,  mendorong  dukungan  dan  bantuan  keluarga orang terdekat pada pelatihan rentang gerak, mendorong partisipasi klien dalam
semua aktivitas sesuai kemampuan individual. e.
Evaluasi dengan pemenuhan kebutuhan dasar mobilisasi pada Ny. R yaitu klien sudah  bisa  melakukan  aktivitas  dasar  sehari-hari,  tekanan  darah  klien  normal,
klien  beraktivitas  dasar  sehari-hari  tanpa  bantuan  keluarga  dan  perawat,  klien mampu  melakukan  rentang  gerak  yang  diajarkan  perawat,  tingkat  mobilitas
klien 0 ,klien tampak antusias.
Universitas Sumatera Utara