1. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan pasien.
2. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan pasien.
3. Untuk menilai keadaan pasien.
4. Untuk  membuat  keputusan  yang  tepat  dalam  menentukan  langkah-langkah
berikutnya. Tipe Data :
1. Data Subjektif
Data yang didapatkan dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat, mencakup
persepsi,  perasaan,  ide  pasien  tentang  status  kesehatannya.  Misalnya  tentang mobilisasi. Potter  Perry, 2005
2. Data Objektif
Data  yang  dapat  diobservasi  dan  diukur,  dapat  diperoleh  menggunakan  panca indera  lihat,  dengar,  cium,  raba  selama  pe,eriksaan  fisik.  Misalnya  frekuensi
nadi, pernafasan, tekanan darah, edema, berat badan, tingkat kesadaran. Potter Perry, 2005
2.2.3   Rumusan masalah
Diagnosa keperawatan pada gangguan mobilisasi fisik harus aktual dan potensial berdasarkan  pengumpulan  data  yang  selama  pengkajian  dimana  perawat  menyusun
strategi  keperawatan  untuk  mengurangi  atau  mencegah  bahaya  berhubungan  dengan kesejajaran tubuh buruk atau gangguan mobilisasi. Potter  Perry, 2005
2.2.4 Perencanaan
Pengkajian  keperawatan  dan  perumusan  diagnosa  keperawatan  menggali langkah perencanaan dari proses keperawatan. Perencanaan adalah kateori dari perilaku
keperawatan  dimana  tujuan  yang  berpusat  pada  klien  dan  hasil  yang  diperkirakan ditetapkan  dan  intervensi  keperawatan  dipilih  untuk  mencapai  tujuan  tersebut.  Selama
perencanaan,  dibuat  prioritas.  Selain  berkolaborasi  dengan  klien  dan  keluarganya, perawat  berkonsul  dengan  anggota  tim  perawat  kesehatan  lainnya,  menelaah  literatur
yang  berkaitan  memodifikasi  asuhan,  dan  mencatat  informasi  yang  relevan  tentang kebutuhan  perawatan  kesehatan  klien  dan  penatalaksanaan  klinik.  Potter    Perry,
2005.
Universitas Sumatera Utara
Diagnosa keperawatan : Hambatan mobilitas fisik Faktor yang berhubungan :
- Ansietas
- Kepercayaan budaya tentang aktivitas sesuai usia
- Kurang pengetahuan tentang nilai aktivitas fisik
- Ketidaknyamanan
- Nyeri
- Program pembatasan gerak
- Keengganan memulai pergerakan
WIKINSON, 2012 Perencanaan Keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil : -
Meningkatkanmempertahankan  mobilitas  pada  tingkat paling tinggi yang mungkin
- Mempertahankan posisi fungsional
- Meningkatkan
kekuatanfungsi yang
sakit dan
mengkompensasi bagian tubuh -
Menunjukkan  teknik  yang  memampukan  melakukan aktivitas
Intervensi Rasional
Mandiri
Lakukan mobilisasi
secara bertahap,  berikan  penjelasan  pada
klien tentang
pentingnya mobilisasi post SC
Dorong  partisipasi  pada  aktivitas terapeutikrekreasi.
Pertahankan rangsang  lingkungan  contoh  :
radio, tv,
Koran, kunjungan
keluargateman Pasien
mungkin dibatasi
dengan  pengetahuan  tentang mobilisasi  post  SC,  mobilisasi
bertahap akan
membantu mobilisasi klien.
Memberikan kesempatan
untuk  mengeluarkan  energi, memfokuskan
kembali perhatian,  meningkatkan  rasa
kontrol  diriharga  diri,  dan membantu  menurunkan  isolasi
sosial
Universitas Sumatera Utara
Tingkatkan pengetahuan
ibu tentang
pentingnya mobilisasi
sehingga  memotivasi  ibu  untuk melakukannya.
Awasi  TD  dengan  melakukan aktivitas
Auskultasi bising usus Pentingnya  ibu  mengetahui
pengetahuan tentang
mobilisasi,  agar  ibu  lebih antusias.
Hipotensi postural
adalah masalah umum menyertai tirah
baring lama
dan dapat
memerlukan intervensi khusus Tirah
baring, penggunaan
analgesik, dan
perubahan dalam  kebiasaan  diet  dapat
memeperlambat  peristaltik  dan menghasilkan konstipasi
Universitas Sumatera Utara
2.3 Asuhan Keperaw