2.3 Kerangka Konseptual 2.3.1 Pengaruh
Return on Equity
terhadap
Dividend Payout Ratio
Sumarto 2007 mengungkapkan pada kebijakan pembayaran dividen yang berfluktuasi, besarnya dividen yang dibayarkan berdasarkan pada tingkat
keuntungan pada setiap akhir periode. Apabila tingkat keuntungan tinggi, maka besarnya dividen yang dibayarkan cenderung tinggi, dan sebaliknya bila tingkat
keuntungan rendah, maka besarnya dividen yang dibayarkan juga cenderung rendah.
Return on equity
mengukur kemampuan perusahan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan Sartono, 2001 :124. Tingkat
return on equity
perusahaan menunjukkan kemampuan dari modal untuk menghasilkan keuntungan, semakin besar
return on equity
semakin tinggi kemungkinan jumlah dividen yang dibayarkan karena ekuitas telah dapat menghasilkan laba.
2.3.2 Pengaruh
Debt to Equity Ratio
terhadap
Dividend Payout Ratio
Rasio leverage ialah rasio yang menggunakan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya Sartono, 2001 : 120. Salah satunya ialah
rasio utang terhadap ekuitas juga dapat dinilai sebagai faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Jika perusahan telah membuat pinjaman untuk memperluas
usahanya atau pembiayaan lainnya, maka terdapat tanggung jawab untuk melunasi pada saat jatuh tempo. Jika perusahaan memutuskan untuk melunasi utangnya,
maka biasanya laba ditahan yang akan dipergunakan, hal ini mengurangi tingkat pembagian dividen. Semakin tinggi
debt to equity ratio
maka dividen yang dibayarkan akan semakin sedikit Sutrisno, 2001.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3 Pengaruh
Growth
terhadap
Dividend Payout Ratio
Makin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, makin besar kebutuhan dana untuk waktu mendatang untuk membiayai pertumbuhannya.
Perusahaan tersebut biasanya akan lebih senang untuk menahan pendapatannya daripada
dibayarkan sebagai
dividen. Wahyudi
dan Baidori
2008 mengungkapkan pertumbuhan pada total aset yang besa akan menurunkan
pembayaran dividen kepada pemegang saham karena pengelola perusahaan memanfaatkan laba yang diperoleh perusahaan untuk aktivitas pendanaan internal
peluang investasi yang ada, sehingga semakin besar pertumbuhan pada total aset akan mengakibatkan perusahaan menurunkan pembayaran dividen. Tingkat
pertumbuhan
growth
perusahaan menjadi gambaran perusahaan yang memiliki keputusan investasi yang baik. Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan akan
menurunkan tingkat dividen yang didapatkan oleh investor sebagai dividen Higgins, 2007 : 118
.
2.3.4 Pengaruh
Collaterizable Assets
terhadap
Dividend Payout Ratio
Perusahaan kerap kali melakukan pinjaman menggunakan aset tetap sebagai jaminan
collaterizable assets
. Wahyudi 2008 mengungkapkan semakin tingginya
collaterizable assets
yang dimiliki perusahaan akan mengurangi konflik kepentingan antara pemegang saham dengan kreditor sehingga perusahan dapat
membayar dividen dalam jumlah besar, sebaliknya semakin rendah
collaterizable assets
yang dimiliki perusahaan akan meningkatkan konflik kepentingan antara pemegang saham dengan kreditor sehingga kreditor akan menghalangi perusahaan
untuk membiayai dividen dalam jumlah besar kepada pemegang saham karena
Universitas Sumatera Utara
takut piutang mereka tidak terbayar. Semakin besar aset tetap yang digunakan sebagai jaminan, semakin banyak dana yang digunakan untuk menjamin
kelangsungan pemakaian aset tetap tersebut, sehingga akan menurunkan nilai dividen dan dapat merugikan para pemegang saham.
Adapun kerangka konseptual yang menjadi dasar penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan uraian teoritis, maka peneliti mengajukan hipotesis bahwa :
Return on Equity, Debt to Equity Ratio, Growth,
dan
Collaterizable Assets
berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Debt to Equity Ratio Return on Equity
Collaterizable Assets Growth
Kebijakan Dividen
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian