mengindikasikan bahwa
Collaterizable Asset
yang diperoleh selama periode 2011- 2014 adalah tergolong tinggi lebih besar dari nilai standar deviasi.
4.2.1.2. Variabel Dependen
Dividend Payout Ratio
Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa nilai
mean
DPR adalah sebesar 0,47109 dengan  standar  deviasi  0
,
372069  Nilai  minimum  DPR  adalah  0,023  pada perusahaan  MEDC  tahun  2012  dan  nilai  maksimum  DPR  adalah  sebesar  2,110
pada perusahaan ITMG tahun 2013. Secara keseluruhan terlihat bahwa nilai
mean
lebih  besar  dari  standar  deviasi.  Hal  ini  mengindikasikan  bahwa  pada  umumnya selama  periode    2011-2014  DPR  yang  diperoleh  perusahaan  pertambangan  di
Bursa Efek Indonesia tergolong tinggi lebih besar dari nilai standar deviasi.
4.2.2 Analisis Statistik 4.2.2.1 Uji AsumsiKlasik
Uji  asumsi  klasik  adalah  persyaratan  statistik  yang    harus  dimiliki  oleh analisisregresi linier berganda
.
a.  Uji Normalitas
Uji  normalitas  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  dalam  sebuah  model regresi,  variabel
independen
dan  variabel
dependen
atau  keduanya  berdistribusi normal  atau  tidak.  Model  yang  paling  baik  adalah  distribusi  data  normal  atau
mendekati normal.  Normalitas  data dapat  dideteksi  dengan melihat bentuk kurva histogram  dengan  kemiringan  seimbang  ke    kiri  dan  ke  kanan  dan  berbentuk
seperti lonceng atau dengan melihat titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan searah mengikuti garis diagonal dari gambar normal P-Plot.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Histogram Dependent Variabel
Dividend Payout Ratio
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Gambar 4.1 ini menunjukkan kurva histogram  yang memiliki kemiringan seimbang  kekiri  dan  kekanan,  atau  tidak  condong  ke  kiri  maupun  kekanan,
melainkan ke tengah dengan bentuk seperti lonceng. Hal ini memenuhi salah satu syarat uji normalitas data bahwa data berdistribusi normal
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2
Normal P-Plot of Regresion Standarized Residual
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Gambar  4.2  ini  merupakan  kurva  P-Plot  yang  menunjukkan  penyebaran titik-titik  data  di  sekitar  garis  diagonal  dan  mengikuti  arah  garis  diagonal.
Menurut Umar 2008:181, apabila data menyebar di sekitar garis diagonal, maka regresi  memenuhi  asumsi  normalitas.  Sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa  data
pada variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variable
Dividend Payout Ratio
, berdistribusi normal. Penelitian ini juga menggunakan Uji Statistik non-parametrik
One sample Kolmogorov-Smirnov
untuk  mendapatkan  tingkat  uji  normalitas  yang  lebih signifikan.  Menurut Umar, 2008:181 bahwa,  apabila pada hasil Uji
Kolmogrov Smirnov
,  nilai  Asymp.Sig.  2-tailed  lebih  besar  dari  0,05
α=5
,  tingkat signifikan maka data berdistribusi normal.  Pada Tabel  4.3  berikut  ini, diperoleh
nilai  Asymp.Sig  2-tailed    taraf  nyat a α ,  yaitu 1.109  0.05. Hal ini berarti
bahwa H diterima, yang berarti data residual berasal dari distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Hasil Uji
Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 32
Normal Parameters
a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,31757619
Most Extreme Differences Absolute
,196 Positive
,196 Negative
-,138 Kolmogorov-Smirnov Z
1,109 Asymp. Sig. 2-tailed
,171 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Uji Heterokedastisitas
Asumsi  heteroskedastisitas  adalah  asumsi  dalam  regresi  dimana  varians dari  residual  tidak  sama  untuk  satu  pengamatan  kepengamatan  lain.  Jika  varians
dari  residual  dari  suatu  pengamatan  ke  pengamatan  lain  tetap,  maka  disebut homoskedastisitas,  dan  jika  berbeda  disebut  heteroskedastisitas.  Salah  satu  uji
untuk  mengetahui  heteroskedastisitas  ini  adalah  dengan  melihat  penyebaran  dari varians residual pada diagram pencar
scatter plot.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Hasil Scatterplot
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Pada  Gambar  4.3,  dapat  dilihat  bahwa  titik-titik  menyebar  secara  acak tidak  membentuk  suatu  pola  tertentu.  Titik-titik  tersebar  baik  diatas  maupun  di
bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga dapat  disimpulkan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas  pada  model  regresi  dalam  penelitian  ini.  Hal  ini  menandakan
bahwa model regresi layak dipakai untuk memprediksi DPR berdasarkan masukan variabel  independennya,  yaitu  ROE,  DER,
growth,
dan
collaterizable  Asset
. Untuk  memperoleh  tingkat  uji  heteroskedastisitas  yang  lebih  signifikan,  maka
dalam penelitian ini juga dilakukan uji Glejser. Apabila signifikansi dari variabel bebas lebih besar dari taraf nyata Sig.
0,05  ,  maka  dianggap  tidak  terjadi  masalah  heteroskedastisitas,  dan  begitu  juga sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Hasil Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant ,332
,209 1,586
,124 ROE
,048 ,385
,028 ,125
,902 DER
-,023 ,046
-,099 -,506
,617 Growth
,012 ,242
,010 ,048
,962 ColAsset
-,236 ,296
-,164 -,797
,433 a.  Dependent  Variable: absut
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Berdasarkan  hasil  output  Tabel  4.4,  semua  variabel  independen  tidak signifikan  terhadap  variabel  dependennya  sig    0,05.  Nilai  probabilitas
signifikansi  variabel  ROE  0,902,  DER  0,617,
Growth
0.962,  dan
Collaterizable  Asset
0,433  lebih  besar  dari  taraf  nyata  sig    0,05.  Dengan demikian  dapat  disimpulkan  tidak  terjadi  gejala  heteroskedastisitas  dalam  model
regresi ini.
c.  Uji Autokorelasi