Tabel 4.2 Data Analisis FT-IR pada Spesimen Sarung Tangan Lateks
No .
Gugus Fungsi Spesimen
Sarung Tangan lateks + Silika
Ampas tebu Spesimen Sarung
Tangan lateks Tanpa Silika
Ampas tebu 1.
Monomer asam karbosilat -
3506,59 2.
Regangan O-H dari H
2
O 3464,15 cm
-1
- 3
Vibrasi C-H alifatik 2889,37 cm
-1
- 4.
Regangan C-H Methylene simetris
- 2885,31 cm
-1
5. Aldehida, C-H regangan
2727,35 cm
-1
- 6.
Gugus C=O 1743,65 cm
-1
1743,65 cm
-1
7. Regangan C=C alkena
1654,92 cm
-1
- 8.
Cincin aromatik C=C 1516,05 cm
-1
1546,91 cm
-1
9. Regangan SO
2
simetris -
1168,86 cm
-1
10. Ikiatan C-O kuat, alkohol,
eter, ester 1161,15 cm
-1
1064,71 cm
-1
11. Regangan P-F
929,69 cm
-1
929,69 cm
-1
12. Ikatan O-Si-O
763,81 cm
-1
- 13.
Cincin aromatik C-H -
729,09 cm
-1
14. Regangan P-S
590,22 cm
-1
- 15.
Regangan C-I -
493,78 cm
-1
Dari spektrum yang dihasilkan terlihat jelas puncak-puncak gelombangnya. Terdapat puncak yang hilang disebabkan oleh adanya interaksi antar bahan
kimia dengan silika ampas tebu. Munculnya gugus OH pada spesimen lateks yang ditambahkan dengan ampas tebu disebabkan oleh adanya kandungan
lateks. Demikian juga dengan munculnya ikatan O-Si-O, disebabkan oleh adanya interaksi lateks dengan silika ampas tebu. Inilah puncak yang
membedakan antara spesimen lateks tanpa silika ampas tebu dengan spesimen lateks dengan penambahan silika ampas tebu.
4.2 Pengujian Kekuatan Tarik Mekanik Spesimen Sarung Tangan
Berdasarkan hasil pengukuran kuat tarik, regangan dan modulus dari spesimen komposit lateks dengan silika ampas tebu menunjukkan nilai yang
lebih bagus dibandingkan tanpa menggunakan ampas tebu. Dari hasil pengukuran Tensile Strength untuk lateks yang ditambahkan dengan silika
ampas tebu diperoleh Tensile Strength minimum sebesar 0,588 MPa dan
maksimum sebesar 1,372 MPa. Untuk hasil selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel 4.3 Tabel 4.3 Hasil Pengujian Sifat Mekanik Uji Tarik Spesimen Sarung
Tangan Lateks
Tipe Sampel
Lebar mm
Tebal mm
Kuat Tarik MPa
I Lateks tanpa Silika Ampas Tebu
6 0,32
0,392 II
Lateks + Silika Ampas Tebu 2 Phr 6
0,37 0,588
III Lateks + Silika Ampas Tebu 3 Phr
6 0,28
1,078 IV
Lateks + Silika Ampas Tebu 4 Phr 6
0,25 1,078
V Lateks + Silika Ampas Tebu 5 Phr
6 0,33
1,372
Pada pengukuran kuat tarik, ditunjukkan bahwa semakin banyak silika ampas tebu yang ditambahkan pada lateks, maka semakin bertambah kuat tarik yang
dihasilkan.
Gambar 4.4 Grafik Kuat Tarik vs Jumlah Silika Ampas Tebu
Pada penambahan silika ampas tebu 3 phr dan 4 phr memiliki nilai kuat tarik yang sama karena pengaruh ketebalan yang kurang merata.
4.3 KemuluranRegangan Strain
Dari pengujian mekanik sarung tangan lateks-ampas tebu, diperoleh nilai kemuluran yang ditunjukkan pada tabel 4.4 sebagai berikut
Tabel 4.4 Nilai Kemuluran dari Pengujian Spesimen Sarung Tangan Lateks
Tipe Sampel
Lebar mm
Tebal mm
Kemuluran I
Lateks tanpa Silika Ampas Tebu 6
0,32 3,106
II Lateks + Silika Ampas Tebu 2 Phr
6 0,37
7,595 III
Lateks + Silika Ampas Tebu 3 Phr 6
0,28 8,562
IV Lateks + Silika Ampas Tebu 4 Phr
6 0,25
7,714 V
Lateks + Silika Ampas Tebu 5 Phr 6
0,33 9,528
Berdasarkan data diatas, nilai kemuluran dari lateks dengan penambahan silika ampas tebu lebih baik dibandingkan dengan lateks tanpa penambahan
silika ampas tebu.
Gambar 4.5 Grafik Kemuluran vs Jumlah Silika Ampas Tebu
Berdasarkan grafik diatas, ditunjukkan bahwa semakin banyak penambahan silika ampas tebu, maka kemuluran semakin meningkat, kecuali pada
penambahan 4 phr terjadi penurunan. Hal ini disebabkan karena penyebaran silika ampas tebu pada lateks kurang merata, dimana terjadinya
penggumpalan saat pengeraman kompon, sehingga hasil pencetakan yang kurang merata dan menghasilkan kemuluran yang kurang baik.
4.4 Modulus ElastisModulus Young E