Abu Pembakaran Ampas Tebu Modifikasi Silika

Gambar 2.6 Susunan tetrahedral Si04 pada silika gel tidak beraturan Sumber: Siti S,2009, dikutip dari: 0scik, 1982 Sifat silika gel ditentukan oleh orientasi dari ujung tempat gugus hidroksil berkombinasi. Oleh karena ketidak-teraturan susunan permukaan SiO4 tetrahedral, maka jumlah distribusinya per unit area bukan menjadi ukuran kemampuan adsorpsi silika gel, meskipun gugus silanol dan siloksan terdapat pada permukaan silika gel. Kemampuan adsorpsi ternyata tidak sebanding dengan jumlah gugus silanol dan gugus siloksan yang ada pada permukaan silika gel, tetapi tergantung pada distribusi gugus OH per unit area adsorben Siti S,2009, dikutip dari: 0scik, 1982.

2.2.1 Abu Pembakaran Ampas Tebu

Abu pembakaran ampas tebu merupakan hasil perubahan secara kimiawi dari pembakaran ampas tebu murni. Ampas tebu digunakan sebagai bahan bakar untuk memanaskan boiler dengan suhu mencapai 500 -600 C dan lama pembakaran setiap 4-8 jam dilakukan pengangkutan atau pengeluaran abu dari dalam boiler,karena jika dibiarkan tanpa dibersihkan akan terjadi penumpukan yang akan mengganggu proses pembakaran ampas tebu berikutnya Mukmin Batubara,2009. Wibobo 1998 menemukan bahwa sebesar 62,748 silika diperoleh dari ampas tebu yang telah dibakar pada temperatur 200-300 C selama 2 jam. Silka adalah salah satu bahan organik yang memiliki sifat stabil terhadap pengaruh mekanik, panas, pelarut organik dan kondisi pH ekstrim Mulder 1996, sehingga silika dari ampas tebu dapat dibuat menjadi membran penyaring limbah pestisida. Komposisi kimia dari abu ampas tebu terdiri dari beberapa senyawa yang dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut ini. Tabel 2.3 Komposisi Kimia Abu Pembakaran Ampas Tebu Unsur Kimia dalam Abu Ampas Tebu Persentase Kadar Air Kadar Abu Kadar Karbon Kadar Silikat Kadar Magnesium Kadar Kalsium Kadar Aluminium Kadar Besi Fe 2 O 3 3,79 79,03 10,91 72,33 0,58 0,63 3,24 0,58 Sumber: Ronny P, 2014 Secara fisik Abu Ampas Tebu sangat halus dan ringan, ini terbukti dari hasil penelitian laboratorium yang menunjukan bahwa berat volumenya 0,497 kgliter Ronny P, 2014.

2.2.2 Modifikasi Silika

Modifikasi permukaan silika gel berhubungan dengan keseluruhan proses yang bertujuan untuk mengubah komposisi kimia pada permukaan. Proses modifikasi adalah dengan mengubah gugus -Si-OH menjadi -Si-OM, dimana M adalah beberapa spesies baik sederhana ataupun kompleks selain H. Berdasarkan jenis senyawa yang digunakan, modifikasi silika gel dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu organofungsionalisasi jika zat pemodifikasinya adalah gugus organik dan anorganofungsionalisasi jika gugus yang terikat pada permukaan adalah senyawa organologam atau oksida logam. Modifikasi gugus fungsi pada pemukaan silika gel dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain: 1. Melalui impregnasi Impregnasi berkaitan dengan adanya interaksi fisik antara bahan pemodifikasi dengan permukaan padatan, baik dengan cara memasuki pori padatan atau dengan interaksi adhesif atau elektrostatik. 2. Modifikasi dengan pembentukan ikatan kovalen Dilakukan dengan berbagai proses, antara lain proses imobilisasi pereaksi silan dan proses sol - gel. Molekul-molekul organik yang akan membentuk khelat dengan ion biasanya terikat pada permukaan silika melalui proses silanisasi yang melibatkan pembentukan ikatan kovalen. Sumber: Siti S, Susila K, 2010, dikutip dari: Jal,dkk,2004

2.3 Karet alam