Waktu dan Lokasi Penelitian Alat dan Bahan Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2015 di laboratorium Kimia Anorganik Usu, Pusat Penelitian Karet Tanjung Morawa, LP Farmasi USU dan Laboratorium Uji Material Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik USU.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat-alat yang digunakan a. Gelas beker b. Pengaduk c. Ayakan d. Plastik wadah bahan kimia e. Aluminium Foil f. Gelas timbang g. Oven pengering h. Alat pemotong i. Cetakan Spesimen j. Two roll mill k. Stirer l. Alat uji tarik m. Timbangan digital n. FTIR o. Tanur p. Heat Stir q. Pompa vakum r. Botol Plastik 3.2.2 Bahan-bahan yang digunakan a. Lateks pekat b. Sulfur c. MBT d. ZnO e. BHT f. KOH 10 g. Silika Ampas Tebu h. Asam Stearat i. Aquadest j. NaOH k. H 2 SO 4 l. HCl m. Dispersol dan Tepung Variabel bebas : - Silika Ampas Tebu - Dispersol Variabel terikat : hasil analisa uji kekuatan tarik mekanik tegangan putus, regangan, perpanjangan putus, modulus uji spektrometer FTIR Variabel tetap : - Lateks pekat - Vulkanisasi 15 menit - Temperatur pengeringan 100-120 C

3.3 Metodologi Penelitian

3.3.1 Lateks Pekat Lateks karet alam yang digunakan adalah produksi PT.Bakrie Sumatera Plantations,Tbk, Kisaran Barat, Asahan Sumatera Utara yang mempunyai kadar karet kering 60. 3.3.2 Preparasi ampas tebu Dibakar sampai menjadi abu, dimasukkan dalam tanur selama 4 jam dengan suhu 700 C, sehingga diperoleh abu bagase. 3.3.3 Persiapan Silika Ampas Tebu Abu bagase dicuci dengan HCl, disaring sambil dibilas dengan aquadest, kemudian dilebur dengan NaOH, disaring sambil dibersihkan dengan aquadest, sehingga menghasilkan larutan Natrium Silikat. Larutan Natrium Silikat ditetesi dengan asam sulfat sehinggga terbentuk gel 3.3.4 Proses Dispersi Bahan kimia ditimbang dan dicampurkan dengan air dan bahan pendispersi lalu dimasukkan kedalam sebuah tabung bertutup yang didalamnya dilengkapi dengan peluru – peluru , kemudian tabung ditutup rapat dan diletakkan pada sebuah wadah yang berputar gilingan dispersi dan dibiarkan berputar selama 38 jam untuk sulfur dilakukan proses dispersi selama 72 jam. Formula dasar dari suatu disperse adalah : - Bahan terdispersi 50 bagian - Pendispersi dispersol 2-4 bagian - Air 48-46 bagian Jumlah 100 bagian 3.3.5 Pembuatan kompon lateks Lateks pekat dimasukkan ke dalam gelas beaker lalu ditambahkan dengan bahan kimia yang telah didispersikan dengan susunan kompon tertentu, yakni KOH 10, ZnO, Asam Stearat, MBT, BHT, Sulfur. Selanjutnya silika ampas tebu dimasukkan. Campuran ini diaduk perlahan-lahan selama 45 menit sampai campuran homogen, campuran yang diperoleh disebut kompon lateks. Sebelum pencetakan, kompon diperam selama 3-5 hari, agar bahan kimia terdispersi dan lateks lebih homogen. 3.3.6 Pencetakan Kompon yang telah diperam, dituangkan kedalam cetakan spesimen dan dibiarkan hingga mengering. Kemudian diberi powder lalu di masukkan ke dalam oven dengan suhu 100-120 o C selama 40 menit. Selanjutnya sampel 21 mm 3,18 mm 15 mm 21,5 mm 9,53 mm 63,5 mm dikeluarkan dari oven dan dibiarkan sampai dingin, kemudian sampel dikeluarkan dari cetakan.

3.4 Karekteristik Sarung Tangan Lateks – Ampas Tebu