Bahan Pembeku Bahan Peegelantang Bahan Vulkanisasi Bahan Pencepat Reaksi Bahan Penggiat Bahan Antioksidan Dan Antiozonan

20

2.7.1.6 Air

Dalam pengolahan karet diperlukan air, dalam jumlah yang banyak. Karena itu, air meupakan bahan yang vital. Semakin tinggi kapasitas oleh suatu pabrik, semakin besar jumlah air yang diperlukan. Air biasanya digunakan untuk keperluan pengenceran lateks, pembuatan larutan kimia, pencucian hasil, pencucian alat, dan untuk mendinginkan mesin.

2.7.2 Bahan – Bahan Kimia

Dalam pengolahan karet alam banyak sekali digunakan bahan – bahan kimia. Sesuai dengan proses yang dibantunya bahan itu yang berfungsi sebagai bahan pokok, yaitu sebagai bahan pembeku, pengelantang, vulkanisasi, pemercepat reaksi, penggiat, antioksidan dan antiozonan, pengisi, pelunak, pewarna, peniup, pencegah pravulkanisasi, dan bahan pewangi.

2.7.2.1 Bahan Pembeku

Untuk proses pembekuan lateks ada beberapa macam bahan kimia yang bias digunakan. Biasanya adalah jenis – jenis asam, seperti asam format atau asam semut dan asam asetat atau asam cuka.

2.7.2.2 Bahan Peegelantang

Bahan ini digunakan untuk mendapatkan warna yang diinginkan dari karet. Biasanya warna lateks agak kekuningan sampai kuning. Bahkan, beberapa klon karet tertentu 21 seperti ciranji 1 lateksnya berwarna terlalu kuning. Bahan pengelentang seperti RPA- 3 dapat menguranginya hingga sesuai dengan yang diinginkan pasar.

2.7.2.3 Bahan Vulkanisasi

Bahan kimia ini diperlukan dalam proses vulkanisasi agar kompon karet cepat matang. Yang biasa digunakan untuk keperluan ini adalah belerang. Selain untuk vulkanisasi karet alam, belerang juga digunakan untuk vulkanisasi karet sintesis. Selain belerang bahan – bahan seperti dammar fenolik, peroksida organik, radiasi sinar gamma, serta uretan, juga dapat digunakan.

2.7.2.4 Bahan Pencepat Reaksi

Reaksi vulkanisasi biasanya berlangsung sangat lambat. Dalam dunia industri hal ini kurang efisien karena menambah lama waktu produksi yang secara tidak langsung juga menambah biaya. Bahan pencepat reaksi digunakan untuk mengatasi kelambatan ini. Berdasarkan jenisnya ada beberapa macam bahan pencepat reaksi. Dari golongan thiazol contohnya MBT dan MBTS. Dari golongan guanidin contohnya DPG dan DOTG. Satu atau beberapa kombinasi bahan pencepat tersebut bias dipilih untuk digunakan.

2.7.2.5 Bahan Penggiat

Fungsi bahan penggiat adalah menambah cepat kerjabahan pencepat reaksi. Jadi, meskipun bahan ini tidak termasuk vital, tetapi cukup menentukan dalam proses 22 pengolahan karet. Seng oksida dan asam stearat adalah contoh bahan penggiat yang paling banyak dipakai.

2.7.2.6 Bahan Antioksidan Dan Antiozonan

Fungsi bahan ini untuk melindungi karet dari kerusakan karena pengaruh oksigen maupun ozon yang terdapat di udara. Bahan kimia ini biasanya juga tahan terhadap pengaruh ion – ion tembaga, mangan, dan besi. Selain itu, juga mampu melindungi terhadap suhu tinggi, retak – retak, dan lentur. Golongan antioksidan turunan difenil amina contohnya nonox OD. Dari golongan fenil neftilamin contohnya PAN dan PBN. Golongan kondensat keton amina contohnya flectol H. golongan kondensat aldehid amina contohnya agerite resin. Dari golongan fenil sulfida contohnya santowhite crystals. Dari turunan fenol contohnya montaclere dan lonol. Adapun antiozonan yang paling banyak digunakan adalah turunan parafenilendiamina seperti santoflex 13, nonox DPPD, dan UOP 88. Jenis wax atau lilin bisa juga membantu melindungi karet dalam kondisi statis terhadap ozon.

2.7.2.7 Bahan Pelunak