METODOLOGI PENELITIAN Analisis Implementasi Lean Manufacturing Dengan Lean Assessment Dan Root Cause Analysis Pada PT. SC Johnson Manufacturing Medan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. SC Johnson Manufacturing Medan, Jalan Pelita Raya I Km 19,2 Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Juli Tahun 2013.

4.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah action reaseach. Action reasearch merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan suatu solusi yang akan diaplikasikan pada perusahaan sebagai bentuk perbaikan dari sistem semula.

4.3 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah implementasi lean manufacturing di bagian produksi Baygon jenis 2 Double Coil DC pada PT. SC Johnson Manufacturing Medan.

4.4 Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual merupakan suatu bentuk kerangka berpikir yang dapat digunakan sebagai pendekatan dalam memecahkan masalah. Adapun gambar kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1. Universitas Sumatera Utara X 1 X 2 X 3 Y X 4 X 5 Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penjelasan kerangka konseptual pada Gambar 4.1 di atas adalah terdapat lima elemen primer yang mempengaruhi tingkat implementasi lean manufacturing di perusahaan, yaitu manufacturing flow, organisasi, logistik, metrics ukuran, dan proses kontrol. Implementasi lima elemen primer ini akan mempengaruhi waste yang terjadi pada proses produksi. Apabila waste yang terjadi pada proses produksi beragam, maka akan mengakibatkan efektifitas perusahaan tidak baik. Oleh karena itu, diperlukan analisis dan evaluasi untuk perbaikan terhadap penerapan lean. Model peningkatan atau perbaikan proses merupakan langkah yang tepat untuk melakukan perbaikan penerapan lean. Langkah yang dilakukan dalam peningkatan proses terhadap implementasi lean adalah dengan mengukur tingkat implementasi elemen lean, yang kemudian dilanjutkan dengan pengukuran proses dan kinerja semua ini merupakan proses assessment terhadap implementasi lean. Manufacturing Flow Waste Beragam Efektifitas Perusahaan Tidak Baik Organisasi Logistik Metrics Ukuran Proses Kontrol Perbaiki Implementasi Lean Universitas Sumatera Utara Setelah dilakukan assessment, maka akan diketahui sejauh mana implementasi lean di perusahaan dan juga akan diketahui elemen dari lean yang memiliki performansi rendah. Performansi elemen lean yang rendah kemudian dianailisi penyebab masalah dan solusinya dengan menggunakan Root Causes Analysis RCA.

4.5 Identifikasi Variabel Penelitian

4.5.1 Variabel Independen

Variabel independen ataupun variabel bebas adalah dalam penelitian ini adalah: 1. Manufacturing flow Manufacturing flow merupakan komponen lean yang fokus kepada proses produksi produk. Manufacturing flow yang tidak seimbang akan mengakibatkan penyimpanan produkmaterial sementara berupa Work in Process WIP di lantai produksi. 2. Organisasi Organisasi merupakan komponen lean yang fokus pada sikap kerja orang-orang yang bekerja pada perusahaan. Orang yang menjalankan organisasi yang tidak baik akan mengakibatkan kehilangan jam kerja karyawan tinggi. 3. Logistik Logistik merupakan komponen lean yang fokus kepada fungsi operasional perusahaan. Logistik rencana produksi yang tidak berjalan akan mengakibatkan keterlambatan dalam proses produksi. 4. Metrics Universitas Sumatera Utara Metrics merupakan komponen lean yang fokus kepada kinerja. Metrics ukuran pencapaian target produksi yang rendah akan mengakibatkan kehilangan waktu karena tidak memenuhi standar dalam menghasilkan output rendah. 5. Proses kontrol Proses kontrol merupakan komponen lean yang fokus stabilitas proses, perubahan yang melembaga dan perbaikan berkelanjutan yang terarah. Proses kontrol yang tidak ketat akan mengakibatkan scrap produkmaterial tinggi.

4.5.2 Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat implementasi lean di perusahaan.

4.6 Sumber Data

Beradasarkan cara memperolehnya maka sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian, yaitu data kondisi aktual penerapan lima elemen primer yang mempengaruhi lean dan hasil wawancara serta penyebaran kuesioner pada bagian produksi. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak manajemen. Data tersebut adalah data mengenai sejarah, struktur organisasi PT. SC Johnson Manufacturing medan, data Universitas Sumatera Utara proses produksi dan data ukuran kinerja mengenai ketersediaan availabililty, kinerja performance dan kualitas quality.

4.7 Metode pengumpulan data

Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Teknik observasi, yaitu melakukan pengamatan pada objek penelitian. 2. Teknik wawancara, yaitu melakukan wawancara kepada bagian manajemen dan operator PT. SC Johnson manufacturing Medan. 3. Teknik Survei, yaitu teknik untuk mendapatkan data primer yang dibutuhkan 4. Teknik kepustakaan, yaitu mencatat dan mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan pemecahan masalah dari berbagai buku yang sesuai dengan permasalahan yang diamati di PT. SC Johnson manufacturing Medan. 5. Penyebaran Angket kuesioner, yaitu sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian dan tiap pertanyaan merupakan jawaban- jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesa.

4.8 Populasi dan Sampel

Populasi untuk implementasi lean adalah seluruh line leader dan operator yang bekerja di PT. SC Johnson Manufacturing Medan. Line leader ada sebanyak 16 orang dan operator sebanyak 77 orang. Jadi, jumlah populasi adalah 93 orang. Penyebaran kuesioner kepada operator dan line leader dilakukan dengan menggunakan teknik sampel systematic random sampling. Ukuran sampel yang Universitas Sumatera Utara digunakan untuk mengetahui implementasi lean diperoleh dengan menggunakan metode Slovin. Perhitungan jumlah sampel dapat dilihat di bawah ini: 2 Ne 1 N n + = 2 0. 1 n 1 93 93 + = = 48,1 ≈ 48 Orang

4.9 Blok Diagram Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan dalam melaksanakan suatu penelitian. Adapun prosedur dalam penelitian ini dapat dilihat pada blok diagram Gambar 4.2. …………........ 1 Universitas Sumatera Utara Mulai Identifikasi Masalah Perumusan Masalah Menganalisis tingkat implementasi elemen lean di Perumusan Tujuan Mengetahui tingkat implementasi lean serta akar penyebab masalah tingkat implementasi rendah dan solusi pemecahann Pengumpulan Data Primer 1. Kondisi aktual penerapan lima elemen primer lean 2. Persepsi implementasi elemen lean Pengumpulan Data Sekunder 1. Sejarah perusahaan 2. Struktur organisasi 3. Proses Produksi Pengolahan Data 1. Pendefinisian masalah dalam konteks proses • Penerapan lima elemen primer lean • Tingkat implementasi lean manufacturing 2. Identifikasi dan dokumentasi diagram alir pembuatan coil Analisis Pemecahan Masalah 1. Memahami akar masalah • Analisis korelasi penerapan lima elemen primer lean • Anlisis tingkat implementasi lean dengan lean assessment • Analisis diagram alir • Analisis OLE • Root cause Analysis 2. Mengembangkan ide-ide 3 Implementasi solusi dan evaluasi Kesimpulan dan Saran Selesai Universitas Sumatera Utara

4.10 Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan model peningkatan proses mulai dari langkah pertama sampai dengan langkah ke tiga. Hal ini merupakan bagian dari proses lean assessment dan root cause analisys serta menemukan solusi pemecahan masalah. Blog diagram pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 4.3. Sumber: Buku All-In-One Mangement Tool Book. Gaspersz, 2012 …… Gambar 4.3. Blok Diagram Pengolahan Data Setelah seluruh data primer dan data sekunder terkumpul, maka dilakukan pengolahan data dengan tahapan sebagai berikut : 1. Pendefinisian masalah dalam konteks proses. Pendefinisian masalah dalam konteks proses dilakukan dengan melakukan perhitungan data aktual penerapan lima elemen primer lean dan pengukuran tingkat performansi elemen lean. Berikut adalah pengolahan data yang dilakukan: Langkah 1: Pendefinisian Masalah dalam Konteks Proses • Perhitungan korelasi penerapan lima elemen primer lean • Uji validitas dan realibilitas data kuesioner Langkah 2: Identifikasi dan dokumentasi diagram alir b l Langkah 3: Mengukur kinerja Overall Labor Efectiveness Universitas Sumatera Utara 1. Perhitungan korelasi linier sederhana penerapan lima elemen primer lean terhadap waste yang terjadi pada saat proses produksi. Data yang dikumpulkan dan diolah adalah: 1. Manufacturing flow Data penyimpanan produkmaterial sementara berupa Work in Process WIP di lantai produksi. 2. Organisasi Data kehilangan kerja karyawan. 3. Logistik Data keterlambatan proses produksi 4. Metrics Data kehilangan waktu karena tidak memenuhi standar atau kehilangan waktu produksi yang disebabkan oleh ketidakhandalan operator dalam memperbaiki mesin yang tidak berjalan. 5. Proses kontrol Data scrap material produk. 2. Uji Validitas dan Realibilitas Data yang diperoleh dari kuesioner diuji validitas dan reabilitasnya. Pengujian validitas dan reabilitas dilakukan terhadap data implementasi kinerja aktual terhadap elemen lean. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan untuk pengujian realibilitas data dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach. Adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = ] [ ] [ 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r Sedangkan pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach, yaitu:     −       − = ∑ ∑ 2 2 11 1 1 t i S S n n r 3. Perhitungan tingkat implementasi lean Tingkat implementasi lean diketahui dari persepsi responden mengenai implementasi lean di perusahaan. Proses penilaian dilakukan dengan perhitungan total nilai setiap variabel dan dilanjutkan dengan perhitungan nilai mean dan modus. Hal ini dilakukan untuk mengetahui level penerapan lean. Perhitungan level implementasi lean di perusahaan dilakukan dengan menggunakan formula berikut: Jumlah Jawaban Responden Faktor kali x 0 x 1 x 2 x 3 x 4 Jumlah Perkalian Responden Jumlah Nilai Total si Implementa Level = Dalam proses penilaian menggunakan 5 skala rating, yaitu: 6. Skala 0, untuk elemen yang tidak pernah diterapkan, dengan tingkat implementasi 0 tidak pernah dilakukan. 7. Skala 1, untuk elemen yang hanya diterapkan di beberapa area, dengan tingkat implementasi 25 mulai dilakukan. 8. Skala 2, untuk elemen yang banyak diterapkan, dengan tingkat implementasi 50 sudah dilakukan. ……………….………........ 3 …………........ 2 …4 Universitas Sumatera Utara 9. Skala 3, untuk elemen yang sering diterapkan, dengan tingkat implementasi 75 aturan baku perusahaan. 10. Skala 4, untuk elemen yang selalau diterapkan, dengan tingkat implementasi 100 sudah menjadi budaya dan melembaga. Setelah diakuan proses assessment, maka diketahui tingkat implementasi lean manufacturing dengan pembagian level sebagai berikut: 6. Skor 81-100 kinerja yang luar biasa. 7. Skor 61-80 kinerja yang sudah benar. 8. Skor 41-60 kinerja yang sudah paham dalam implementasi lean, tetapi masih butuh bimbingan. 9. 21-40 kinerja yang membutuhkan bantuan signifikan dalam implementasi lean. 10. 0-20 kinerja yang membutuhkan perombakan 2. Identifikasi dan dokumentasi diagram alir pembuatan coil Identifikasi dan dokumentasi proses dilakukan dengan membuat diagram alir. Pembuatan diagram alir didahului dengan membuat diagram SIPOC Suppliers- Input-Processes-Output-Custumers. Pembuat diagram SIPOC. Requirements Requirements Suppliers Input Process Output Customers Input Boundary Output Boundary S I P O C Universitas Sumatera Utara 3. Mengukur kinerja Overall Labor Effectiveness OLE Pengukuran kinerja dimaksudkan untuk dapat mengkuantifikasikan bagaimana baik atau jelek suatu sistem sedang berjalan atau beroprasi. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan overall labor effectiveness OLE. Konsep yang digunakan dalam pengukuran OLE adalah sebagai berikut. OLE = Availability x Performance x Quality 4. Availability = 100 - kehilangan jam kerja karyawan 5. Performance = 100 - kehilangan waktu karena tidak memenuhi standar 6. Quality = 100 - kehilangan output karena cacat

4.11 Analisis Pemecahan Masalah

Analisis pemecahan masalah pada penelitian ini dilakukan dengan mengikuti model peningkatan proses mulai dari langkah ke empat sampai dengan langkah ke enam. Blog diagram analisis pemecahan masalah dapat dilihat pada Gambar 4.5. Sumber: Buku All-In-One Mangement Tool Book. Gaspersz, 2012 …… Langkah 4: Memahami akar masalah • Analisis korelasi penerapan lima elemen primer lean • Analisis tingkat implementasi lean • Analisis diagram alir • Analisis OLE R A l i Langkah 5: Langkah 6: …………........ 5 Universitas Sumatera Utara Analisis pemecahan masalah setelah dilakukan pengolahan data adalah: 1. Memahami akar masalah dengan melakukan analisis sebagai berikut: 1. Analisis korelasi penerapan lima elemen primer lean 2. Analisis tingkat implementasi lean dengan lean assessment. 3. Analisis diagram alir 4. Analisis OLE 5. Root cause Analysis 2. Mengembangkan ide Mengembangkan ide dilakukan dengan pembuatan Standard Operating Procedure SOP dan solusi penyelesaian terhadap masalah yang terjadi. 3. Implementasi solusi dan evaluasi

4.12 Kesimpulan dan Saran

Langkah akhir pada penelitian ini adalah penarikan kesimpulan yang berisi hal- hal penting yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian. Saran yang bermanfaat bagi perusahaan sebagai masukan untuk peningkatan proses yang ada, sehingga level implementasi elemen lean dapat ditingkatkan. Universitas Sumatera Utara

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA