BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Permasalahan
Ketatnya persaingan dalam dunia industri semakin memacu perusahaan manufacturing untuk meningkatkan hasil produksi. Peningkatan hasil produksi
dilaksanakan dalam bentuk kualitas, harga, jumlah produksi dan pengiriman tepat waktu. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi adalah 1
mengeliminasi pemborosan waste, 2 mengurangi biaya, 3 meningkatan kemampuan pekerja. Semua ini dapat dicapai dengan menerapkan konsep lean
manufacturing di perusahaan Nicholas,1998.
Eliminasi pemborosan waste merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil produksi. Waste adalah semua aktivitas yang tidak bernilai tambah. Penelitian terdahulu
yang berkaitan dengan hal ini adalah “Implementasi Lean Manufacturing di PT. X Pasuruan” Askari dan H. Hari, 2012. Penelitian ini menjelaskan bahwa waste yang
terjadi pada perusahaan mengakibatkan biaya produksi meningkat, kualitas produk menurun dan lead time produk panjang. Faktor penyebab terjadinya waste pada saat
proses produksi sering dipengaruhi kelalaian pekerja dalam menjalankan tugas. Oleh karena itu, perusahaan yang telah menjalankan lean manufacturing perlu untuk
mengevaluasi pencapaian implementasi perusahaan, agar diketahui solusi perbaikan kedepannya.
Upaya untuk mengetahui pencapaian impementasi lean diperlukan, agar perusahaan mengetahui tingkat performansi elemen lean. Elemen lean yang mengalami
performansi tinggi akan dipertahankan, sedangkan yang mengalami performansi rendah
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
akan diperbaiki. Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan hal ini, yaitu “Improving performance through lean” Bhasin, 2011. Penelitian ini menjelaskan bahwa survei
dengan menggunakan kuesioner akan membatu perusahaan untuk mengetahui pencapaian yang telah diperoleh dan mengetahui langkah perbaikan terhadap implementasi lean
secara menyeluruh.
PT. SC Johnson Manufacturing Medan adalah perusahaan yang memproduksi anti nyamuk bakar. Perusahaan ini telah menerapkan lean
manufacturing sejak Tahun 2010, namun pada kenyataanya pada saat proses produksi masih terjadi waste yang beragam. Waste yang terjadi dalam proses
produksi produk Baygon jenis 2 DC Double Coil dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Waste yang Terjadi pada Saat Kegiatan Produksi Baygon Jenis 2 DC dengan Bahan Adonan Coil Sebanyak 2 Trolley
No. Waste
Keragaman Waste Kategori Elemen Lean
1. Over
Production Penumpukan coil sementara
di bagian wrapping sebanyak 2310 coil
Manufacturing Flow
2. Defect
Coil rusak sebanyak 171 coil Plastik film rusak sebanyak
2679 film Proses Kontrol
3. Motion
Operator berjalan-jalan ketika bekerja
Organisasi 4.
Unnecessary processing
Menambahkan minyak makan pada adonan di bagian
stamping Proses Kontrol
5. Inventory
Produk yang mengalami work in process sebanyak 2310 coil
Manufacturing Flow 6.
Waiting Menunggu mesin diperbaiki
Logistik Sumber: PT. SC Johnson Manufacturing Medan
Indikator yang digunakan perusahaan untuk mengetahui pencapaian penerapan lean adalah dengan mengukur efektivitas pralatan keseluruhan Overall
Equipment Effectiveness = OEE. Rata-rata OEE perusahaan dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 1.2 .
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2. Rata-rata Efektifitas Peralatan Keseluruhan OEE
Tahun OEE
2010 55
2011 79
2012 81
Sumber: PT. SC Johnson Manufacturing Medan
Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa OEE di perusahaan belum maksimal. Hal ini menunjukkan ukuran OEE yang dicapai masih dibawah kinerja
perusahaan yang baik menurut standar internasional, yaitu OEE sebesar 85,4. Oleh karena itu, maka masih diperlukan perbaikan untuk meningkatkan OEE
perusahaan Gaspersz, 2012.
Peristiwa waste yang beragam dan ukuran OEE dibawah standar menunjukkan bahwa implementasi penerapan lean manufacturing pada perusahaan belum baik.
Penerapan lean manufacturing yang belum baik mengindikasikan bahwa implementasi elemen yang mempengaruhi lean juga belum baik, sehingga diperlukan analisis terhadap
implementasi lean di perusahaan dan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan. Oleh karena itu penting untuk dilakukan penelitian ini.
1. 2 Rumusan Masalah