Defenisi dan Batasan Operasional

Pebri Yanti Noor Hrp : Analisis Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Nanas Di Kabupaten Simalungun Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun, 2007. USU Repository © 2009

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menjelaskan dan menghindari kesalah-pahaman dalam penelitian ini maka dibuat defenisi dan batasan operasional sebagai berikut :

3.5.1 Defenisi

1. Usahatani nanas adalah usahatani yang mengusahakan tanaman nanas dilahan kebun. 2. Petani adalah orang yang melaksanakan dan mengolah usahatani nanas pada sebidang tanah atau lahan. 3. Faktor produksi adalah berbagai input yang digunakan dalam proses produksi yaitu luas lahan, pupuk, tenaga kerja, dan obat-obatan untuk memperoleh output yang diinginkan. 4. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung. 5. Optimasi adalah penggunaan input produksi dalam hal ini tenaga kerja dengan kombinasi tertentu sehingga menekankan atau menurunkan biaya produksi dan memaksimumkan pendapatan. 6. Produktifitas dalam usahatani nanas adalah hasil bagi produksi total usahatani nanas dengan luas lahan usahatani nanas dengan satuan tonhektar. 7. Nilai produk marginal adalah perkalian antara produk marginal PM dengan harga produk persatuan. 8. Produk marginal adalah pertambahan satu satuan input untuk menghasilkan satu satuan output. Pebri Yanti Noor Hrp : Analisis Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Nanas Di Kabupaten Simalungun Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun, 2007. USU Repository © 2009 9. Penerimaan adalah hasil kali antara produksi dengan harga jual dari produksi tersebut. 10. Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan usahatani dengan total biaya yang dikeluarkan dalam suatu usahatani. 11. Tenaga kerja adalah suatu alat kekuasaan fisik dan otak manusia yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan kepada usaha produksi.

3.5.2 Batasan Operasional

1. Tempat penelitian adalah Desa Purba Tua Baru, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, Propinsi Sumatera utara. 2. Waktu penelitian adalah tahun 2007 3. Sampel penelitian adalah petani nanas Pebri Yanti Noor Hrp : Analisis Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Nanas Di Kabupaten Simalungun Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun, 2007. USU Repository © 2009 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

4.1.1 Luas dan Letak Geografis

Desa Purba Tua Baru terletak di Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun. Desa Purba Tua Baru memiliki luas wilayah 670 Ha dan terletak pada ketinggian 1400 m dpl. Suhu udara minimum 22-24 C dan maksimum 26- 28 C. Jarak dari ibukota kabupaten Pematang Siantar adalah 64 Km, jarak dari ibukota provinsi Medan adalah 90 Km dan jarak dari ibukota kecamatan Saribudolok adalah 10 Km. Secara administrative, Desa Purba Tua Baru mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Purba Sinumbah - Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Purba Tua - Sebelah Barat berbatasan dengan Dolok Silau - Sebelah Timur berbatasan dengan Parmonangan

4.1.2 Penggunaan Lahan

Luas wilayah Desa Purba Tua Baru menurut jenis penggunaan lahan dibagi menjadi areal bangunan pemukiman, sarana ibadah, sarana pendidikan, lahan sawah dan ladang. Untuk lebih terperinci dapat dilihat pada Tabel 4. Pebri Yanti Noor Hrp : Analisis Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Nanas Di Kabupaten Simalungun Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun, 2007. USU Repository © 2009 Tabel 4. Penggunaan Lahan di Desa Purba Tua Baru Tahun 2006 No Uraian Luas Ha Luas 1 Lahan Sawah 185 27,61 2 Ladang 450 67,16 3 Bangunan Pekarangan 35 5,23 Jumlah 670 100 Sumber : Potensi Desa Purba Tua Baru 2007 Dari Tabel 4 diketahui bahwa di Desa Purba Tua Baru penggunaan tanah untuk lahan pertanian yaitu 635 ha dan lahan bukan pertanian 35 Ha. 4.1.3 Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana di Desa Purba Tua Baru sudah cukup memadai. Hal ini dapat dilihat bahwa sarana vital seperti posyandu, sekolah dasar dan saran ibadah sudah tersedia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5 : Tabel 5. Sarana dan Prasarana di Desa Purba Tua Baru No Uraian Jumlah 1 SD Negeri 2 Buah 2 Gereja 2 Buah 3 Posyandu 2 unit 4 Tenaga Medis 2 Orang 5 Jalan - Aspal - Diperkeras - Tanah 7 Km 5 Km 1 Km Sumber : Potensi desa Purba Tua Baru 2007 Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa sarana dan prasarana di Desa Purba Tua Baru sudah cukup memadai menurut penduduk desa. Walaupun sarana pendidikan yang ada hanya 2 buah SD negeri, penduduk dapat melanjutkan pendidikannya ke sekolah lanjutan di Saribudolok. Hal ini tidak mempersulit Pebri Yanti Noor Hrp : Analisis Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Nanas Di Kabupaten Simalungun Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun, 2007. USU Repository © 2009 penduduk karena jaraknya tidak terlalu jauh dan mudah di tempuh dan didukung oleh jalan dan sarana transportasi yang memadai.

4.1.4 Keadaan Penduduk

Berdasarkan data dari potensi desa tahun 2007, Desa Purba Tua Baru berpenduduk 2750 jiwa dengan 550 kepala keluarga. Untuk distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 6 : Tabel 6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Di Desa Purba Tua Baru Tahun 2006 No Kelompok Umur Tahun Total Jiwa Persentase 1 1-10 170 6,18 2 11-25 1100 40 3 26-50 1300 47,27 4 50 180 6,55 Jumlah 2750 100 Sumber : Potensi Desa Purba Tua Baru tahun 2007 Dari Tabel 6 diketahui bahwa penduduk Desa Purba Tua Baru Usia 26 – 50 tahun kelompok usia produktif memiliki jumlah yang paling banyak yaitu 1300 jiwa. Penduduk usia 50 tahun keatas berjumlah 180 jiwa dari jumlah keseluruhan penduduk Purba Tua Baru. Tabel 7. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Desa Purba Tua Baru Tahun 2007 No Jenis Lapangan Pekerjaan Jumlah Penduduk KK Jumlah Penduduk 1 Pertanian 485 88,18 2 PNS ABRI 15 2,73 3 Lainnya 50 9,09 Jumlah 550 100 Sumber : Potensi Desa Purba Tua Baru tahun 2007 Pebri Yanti Noor Hrp : Analisis Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Nanas Di Kabupaten Simalungun Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun, 2007. USU Repository © 2009 Dari Tabel 7 dapat diketahui bahwa sebanyak 88,18 penduduk Desa Purba Tua Baru bekerja pada sektor pertanian, 2,73 sebagai PNS atau ABRI dan 9,09 bekerja pada sektor lainnya.

4.2 Karakteristik Petani Sampel

Dokumen yang terkait

Studi Kelayakan Pemekaran Daerah(Studi Kasus Penolakan Usulan Kabupaten Simalunguan Hataran Sebagai Pemekaran Dari Kabupaten Simalungun)

6 70 112

Nepotisme Kepala Desa Pada Pelayanan Publik (Studi Analisis : Kepala Desa Purba Sinombah, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun)

5 104 116

Teknologi Budidaya Dan Produksi Usahatani Ubi Jalar (Studi kasus di desa Purba Sipinggan, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.)

0 33 81

Prospek Pengembangan Usahatani Kopi Di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus ; Nagori Silimakuta Barat, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun)

13 54 91

Kajian Organologis Arbab Simalungun Buatan Bapak Arisden Purba Di Huta Maniksaribu Nagori Sait Buttu Saribu Kec. Pamatang Sidamanik Kab. Simalungun

3 88 115

Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan, Dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Usahatani Nenas (Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun)

10 97 66

Kajian Organologi Sarunei Buluh Simalungun Buatan Bapak Rabes Saragih Di Desa Nagori Purba Tongah Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun

0 52 100

ANALISIS PENERAPAN ORNAMEN SIMALUNGUN PADA GEREJA KATOLIK SANTO PIO PURBA HINALANG KEC. PURBA KAB. SIMALUNGUN DITINJAU DARI UNSUR BENTUK, WARNA DAN MAKNA SIMBOLIK.

1 22 19

SALIGUNG SEBAGAI PENGIRING NYANYIAN NASEHAT ORANG TUA KEPADA ANAKNYA PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN DI SARIBU DOLOK KECAMATAN SILIMAKUTA KABUPATEN SIMALUNGUN.

0 1 23

KEBERADAAN ALAT MUSIK GONRANG SIDUA-DUA PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN DI KECAMATAN SILIMAKUTA, KABUPATEN SIMALUNGUN.

4 17 30